Makanan yang Arini dan Putra pun datang. Mereka menyantapnya
tanpa saling berbicara sedikit pun. Selesai menyantap makanannya Arini dan
Putra kembali ke kantor mereka masing-masing.
Sesampainya di kantor Arini segera pergi ke mushola untuk
sholat ashar. Selesai sholat Vivi mendatanginya dan memberitahukan bahwa teman
papah Arini sudah datang dan menunggu di ruang rapat. Arini dan Vivi pun
bergegas ke ruangannya mengambil desain yang sudah dia selesaikan dan
menemuinya.
Pertemuan dengan teman Papahnya berjalan sangat lancar.
Terlihat Pak Han sangat puas dengan desain yang telah Arini buat dan
mengucapkan terima kasih dan berpamitan dengan Arini.
Setelah Pak Han meninggalkan dia dan Vivi, terlihat Vivi dan
Arini bersyukur dengan semua yang telah mereka lakukan hari ini karena lancar
dan berhasil. Vivi dan Arini pun bergegas ke mushola untuk sholat magrib karena
waktu yang mepet mendekati waktu isya’.
Arini kembali ke kantornya dan mulai bekerja untuk mencari
referensi desain untuk Gedung Konser serta memperbaiki desain dari rumah yang
Aldo pesan. Desain untuk rumah yang Aldo pesan selesai dan dia sudah mendapat
beberapa referensi yang menarik untuk desain Gedung konser yang dia rasa cocok
dengan apa yang Arga jelaskan ditelepon.
Waktu menujukan pukul 10 malam, waktu memang tidak terasa
saat Arini bekerja. Arini segera bergegas pulang dari kantornya, mematikan
seluruh lampu dan mengunci pintunya. Arini langsung menuju ke parkiran dan
melajukan mobilnya untuk segera sampai di rumah. Arini memang selalu
mengerjakan pekerjaan kantor di kantor tidak pernah membawanya pulang.
Sesampainya di rumah terlihat kakak Arini sedang duduk di
ruang tamu sambil membaca majalah.
“Kenapa pulang malam sekali ? Lain kali jam 10 sudah harus
sampai di rumah .” Ucapnya tanpa melihat Arini
“Baik Kak.” Jawab Arini singkat dan segera menuju ke
kamarnya. Pantas kakaknya marah karena Arini baru sampai pukul 10.30 karena
jarak rumah Arini ke kantornya memakan waktu 30 menit. Walaupun buru-buru Arini
tidak mau melajukan mobilnya dengan kencang karena takut terjadi apa-apa yang
bisa membahayakan orang lain. Sesampainya di kamar Arini lalu bergegas mandi
dan sholat lalu tidur.
Pagi itu di kantor Vico
“Selamat pagi Tuan V, saya Alex orang yang dikirim dari Tuan
Orlando saya sudah sampai, saat ini berada di bandara.” Ucap Alex melalui
panggilan dengan Vico karena dia disuruh langsung menghubungi Vico jika sudah
di bandara Indonesia dan tidak perlu menemuinya, karena pesan Vico agar tidak
membuat Vico terlihat berurusan dengan Orlando untuk sementara.
“ Pagi, datanya orang yang harus kamu ikuti akan saya kirim
melalui pesan dan ingat jangan sampai diketahui siapa pun siapa yang menyuruh
dan asal kamu.” Ucap Vico pada mata-mata tersebut.
“Baik Tuan.” Jawab Alex singkat lalu mengakhir panggilannya.
Alek menerima pesan dari Vico dan segera memulai untuk
mencari informasi orang yang Vico kirim datanya. Alex pergi menuju kantor Arini
dan mengikutinya kemana pun serta dia meminta pusat untuk mengecek data diri
Arini dari dia mulai lahir sampai sekarang.
Dikantor Arini
Terlihat Arini mempersiapkan beberapa desain untuk
pertemuannya dengan Aldo, setelah siap dia segera menuju ke meja Vivi dan
berangkat ke Lokasi yang akan menjadi tempat Aldo mendirikan rumahnya.
Mereka berdua sudah sampai di lokasi, terlihat Aldo duduk di
dekat danau menunggu Arini dan Vivi.
“Mohon maaf Pak Aldo, membuat bapak menunggu terlalu lama.”
Ucap Arini sopan walaupun dia tepat waktu datangnya sesuai waktu yang ditentukan,
tapi karena melihat Aldo yang sepertinya sudah menunggu terlalu lama membuat
Arini tidak enak.
“Tidak ada apa-apa saya yang memang datangnya terlalu awal,
karena ingin menghirup udara segar di sini.” Ucap Aldo yang segera menemui
Arini.
“Ini Pak Aldo beberapa desain yang sudah saya siapkan sesuai
permintaan bapak terakhir.” Ucap Arini dengan menyerahkan desainnya.
“ Semua bagus, menurut kamu mana yang paling kamu suka dari
desain kamu ini ?” Tanya Aldo pada Arini
Arini pun memilih salah satu desain yang menurutnya menarik
dibandingkan yang lain dan menjelaskan alasannya.
“Oke aku pilih desain yang kamu pilih, nanti desainnya jika
sudah selesai informasikan padaku ya. Agar diambil dikantor kamu .” Ucap Aldo
pada Arini
“Baik Pak Aldo.” Arini menjawab singkat dan ingin pamit
untuk pulang ke kantornya.
“ Bagaimana kalau kita makan dulu, ini sudah waktunya makan
siang ?” Ajak Aldo dan diterima Arini dan Vivi.
Mereka pun pergi ke salah satu restoran untuk makan bersama,
selesai makan Arini, Vivi dan Aldo pun berpisah.
“Nona, sepertinya Pak Aldo menyukai nona.” Ucap Vivi yang
duduk menyetir mobil Arini.
“Perasaan kamu saja paling Vi.” Ucapnya menjawab pernyataan
Vivi yang dia rasa tidak benar.
“Dia selalu tersenyum dengan nona, dan bahkan tadi meminta
nona yang memilih desain rumahnya dan semua detail yang dia inginkan dan
lokasinya seperti yang nona pernah ceritakan kepadaku.” Ucap Vivi lagi
menjelaskan alasan pernyataannya.
“Sudah kamu tidak usah berpikir macam-macam.” Ucap Arini
singkat karena Arini tidak terlalu memikirkannya serta dia tidak tertarik
dengan Aldo.
Setelah pertemuan dengan Aldo, Arini seharian berada di
kantor untuk mengecek desain karyawannya dan menyiapkan desain untuk Arga
besok.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam Arini lalu bergegas pulang
sebelum terlalu malam dan dimarahi kakaknya seperti kemarin.
Sesampainya di rumah Arini segera menuju ke dalam kamar,
tidak selang beberapa lama Putra juga pulang. Dia melihat mobil adiknya yang
sudah terparkir menandakan adiknya sudah di rumah dia langsung menuju ke
kamarnya untuk membersihkan diri dan menuju ke ruang kerjanya.
Mata-mata yang disuruh Vico lalu melaporkan semua kejadian
yang dia lihat dan beberapa informasi yang telah pusat kirimkan kepadanya
melalui panggilan telepon. Tanpa mengetahui bahwa dia juga diawasi oleh
mata-mata suruhan Putra
Sedangkan Dika mata-mata Putra menginformasikan kegiatan
Arini dengan ditambah informasi bahwa ada orang lain yang mengikuti Arini
tetapi terlihat tidak mengancam keselamatan adiknya tersebut.
Putra pun menyuruh Dika untuk bersama mata-mata lain untuk
melindungi Adiknya serta mencari tahu , siapa orang tersebut, atau orang yang
menyuruhnya. Putra tidak mau salah perhitungan sebelum dia mengetahui maksud
dari orang tersebut.
Mata-mata Putra pun memotret laki-laki yang mengikuti Arini
dan mengirimnya ke pusat informasi untuk mengetahui siapa orang tersebut atau
yang menyuruhnya. Serta meminta satu orang lagi yang terlatih untuk
menemaninya.
Kedua mata-mata tersebut pulang setelah mengetahui Arini berada
di rumah, karena rumah Arini terjaga dengan ketat.
Kediaman Vico
Vico yang menerima informasi dari mata-matanya tersebut
berpikir beberapa saat dan memutuskan untuk melanjutkan perasaannya kepada
Arini.
Lusa saat ayahnya datang Vico ingin mengungkapkan
keinginannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Rida Saf
visual Thor
2021-03-31
0
Kikoaiko
mafia semua tapi gak gelut"
2021-03-23
0
DD😇
SAMA2 MATA2.. JD DIMATA MATA😁😁😁😁
lLANJUTKAN THORRR
2020-12-07
0