“Aku tidak tertarik Kim” Jawab Vico singkat dengan ekspresi
malas.
Di sebuah ruangan di dalam Gedung Permana Grup
“Tuan nona Arini hari ini menghadiri presentasi di
Perusahaan Angkasa Grup, kembali ke kantor, pulang ke rumah pukul 9 malam,
dalam perjalanan ban mobil nona bocor, lalu Tuan Vico membantunya dan
mengantarkan nona Arini pulang dan nona sudah sampai di rumah jam 10 Tuan.”
Lapor mata-mata yang disewa Putra kakak Arini.
“Apakah mereka memiliki hubungan ?” tanya Putra pada
mata-mata tersebut.
“Sepertinya tidak tuan, nona Arini baru bertemu dengan Tuan Vico
saat presentasi dan dari ekspresi nona saat ditawari bantuan tidak terlalu dekat
dengan Tuan Vico.” Jelas mata-mata yang selalu membuntuti Arini dan setelah
Arini sampai di rumah dia akan melaporkan semuanya kepada Putra
“ Baiklah biarkan saja dulu, selama tidak mengganggu adikku
tidak masalah, Terima kasih atas informasinya, kamu bisa pulang dan istirahat.”
Jawab Putra lalu mematikan panggilannya.
Putra menyewa mata-mata tersebut tanpa diketahui orang
tuanya dan Arini dan selalu melaporkan apa pun yang dilakukan Arini dengan
sangat baik kepada dirinya.
Putra segera menyelesaikan pekerjaannya dan meninggalkan
kantornya untuk pulang ke rumah.
Pagi hari di rumah Arini
Arini yang baru bangun langsung menuju kamar mandi untuk
membersihkan diri lalu sholat dan lari pagi di jogging trek rumahnya. Putra
juga terlihat keluar untuk berlari pagi juga. Pagi itu Mamah dan Papah mereka
berada di Amerika untuk mengurusi bisnis sehingga tinggal mereka berdua di
rumah.
“Pagi kakakku tersayang, sudah sholat ?” Sapa Arini sambil
bertanya kepada kakaknya karena Putra memang jarang beribadah kalau papah
mereka tidak di rumah.
“Iya sudah , ayo lari-lari ?” Jawab Putra sambil menarik
tangan adiknya.
“Agenda kamu hari ini apa Arini ?” Tanya Putra kepada
adiknya sambil mereka berlari memutari rumah dan taman
“Mmmmm hari ini Arini menyelesaikan desain untuk firma hukum
“Kang&Han” lalu menunggu pengumuman dari Angkasa Grup untuk Tender yang aku
presentasikan kemarin sama paling ketemu Klien baru yang minta di desainkan
Rumah kak. Jelas Arini panjang kali lebar pada kakaknya
“ O kemarin bagaimana presentasinya ?” Tanya Putra kembali.
“ Lancar kak, siapa dulu... He....” Jawab Arini sambil
menepuk dada dan tertawa membanggakan dirinya.
“Iya iya adik kakak memang hebat, tapi kakak tidak yakin
kamu menang itu dek ?” Jawab Putra sambil meragukan kemampuan adiknya dan
mengacak rambut Arini.
“ Huh kakak ini habis memuji lalu menjatuhkan aku begitu
sih, disemangatin dong... “ Jawab Arini sambil memanyunkan bibirnya.
“ Iya iya cerewet “ Jawab kakaknya
“Kakak sendiri hari ini ngapain ?” Tanya Arini Pak kakaknya
“ Kakak mau urusin proyek perumahan sama mau ke pabrik buat
lihat bagaimana perkembangan produksi dek.” Jawab Putra menjelaskan
kegiatannya.
“ Oke kakakku sayang hati-hati, aku sudahan dulu ya
dahhhhhh” Pamit Arini meninggalkan kakaknya karena memang biasanya Arini hanya
berlari 3 putaran saja sedangkan putra lebih banyak.
Sesampainya di dalam rumah Arini Cooling Down dan mengambil
air untuk minum dan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
Setelah bersiap-siap dia menunggu kakaknya di meja makan.
Sudah menjadi kebiasaan keluarga ini kalau setiap pagi akan sarapan
bersama-sama ada atau tidak ada orang tua mereka. Tidak lama kakaknya turun
sudah menggunakan pakaian rapi siap untuk bekerja.
Di meja makan tidak ada pembicaraan karena memang saat makan
tidak dibiasakan untuk saling berbicara dalam keluarga itu, kecuali jika semua
sudah selesai menyantap makanannya masing-masing tidak lupa Putra memimpin doa
sebelum makan. Selesai makan Arini pamit pada kakaknya dan meninggalkan rumah
untuk berangkat ke kantor.
Putra pun segera berangkat ke kantor untuk menyelesaikan
tugas kantornya sebelum bertugas di lapangan. Putra mengelola perusahaannya dan
perusahaan keluarganya di dalam negeri selama orang tua mereka tidak ada.
Di rumah Vico
Terlihat rumah besar dan megah dimana sekretaris Kim sudah
menunggunya di depan rumah. Vico keluar untuk berangkat kerja.
“ Kim untuk proyek kita kali ini siapa saja yang akan
memenangkan tender ?”
Kim menjelaskan siapa saja yang memenangkan tender menurut tim
desain perusahaan mereka, sebelum disetujui oleh Vico termasuk perusahaan Arini
karena memang desain Arini sangat bagus dan unik walaupun semua perusahaan
tersebut tidak mendesain keseluruhan proyek tetapi akan dilakukan pembagian
untuk setiap bagian Bangunan tersebut pada beberapa perusahaan yang terpilih
dalam tender dengan di adakan rapat kembali untuk penetapan bagian mana saja
yang akan didesain perusahaan tersebut untuk proyek itu.
Terlihat Vico tersenyum mendengar penjelasan sekretaris Kim.
Sekretaris Kim yang melihat dari kaca spion heran terhadap senyuman tersebut,
karena memang Vico jarang sekali tersenyum, yang ada hanya wajah yang selalu
menampilkan tatapan dingin, tajam, menakutkan di setiap kesempatan kecuali saat
di depan rekan bisnis dan kamera karena tuntutan bisnis.
Sesampainya di kantor Vico langsung menuju Lift khusus CEO
yang langsung menuju ke ruangannya. Di dalam ruangannya dia memerintahkan
sekretaris Kim untuk memanggil pimpinan tim desain untuk membicarakan pembagian
desain setiap bangunannya.
Sekretaris kim lalu meninggalkan ruangan Vico dan menyuruh
sekretaris di luar ruangan untuk memanggil pimpinan tim desain. Sekretaris Kim
adalah sekretaris pribadi Vico dan tangan kanannya. Lalu sekretaris Kim kembali
masuk ke ruangan Vico dan berdiri di sampingnya. Tidak beberapa lama pimpinan tim
desain masuk ke ruangan Vico dengan sebelumnya mengetuk pintu ruangan Vico setelah
dipersilahkan staf tersebut masuk ke dalam untuk menemui Vico.
“ Silahkan duduk” sekretaris Kim mempersilahkan duduk
pimpinan tim desain tersebut.
Pimpinan tim desain pun duduk di sofa dan menunggu Vico
memulai pembicaraan.
“Bagaimana untuk pembagian desainnya ?” Tanya Rico memulai
pembicaraan.
Pimpinan desain pun menjelaskan keputusannya tentang
perusahaan mana saja yang mendesain bagian-bagian dari setiap bangunan proyek
tersebut beserta penjelasan untuk menguatkan pendapatnya. Vico hanya
mendengarkan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Oke aku setuju, segera siapkan datanya untuk aku tanda
tangani, dan kapan meetingnya dilaksanakan ?” Vico bertanya pada pimpinan tim
desain.
“Untuk meetingnya jika Pak Vico sudah setuju saya akan
informasikan kepada seluruh perusahaan yang sudah terpilih untuk besok
meeting.” Jawab pimpinan tim desain.
“Oke Good, segera laksanakan dan kamu bisa meninggalkan
ruangan saya.” Vico senang dengan informasi tersebut.
Pimpinan tim desain itu lalu meletakkan map untuk
persetujuan rencana proyek tersebut di meja Vico lalu meninggalkan ruangan
Vico.
Dikantor Arini
Ting Ting
Terdengar suara notifikasi email perusahaannya berbunyi
Arini lalu membuka email tersebut dan membaca isinya.
“Alhamdulillah, Vivi kita menang tender perusahaan Angkasa Grup” Arini
bersyukur dan berjalan ke meja Vivi sekretarisnya.
“ Alhamdulilah nona” Vivi pun ikut bersyukur atas informasi
tersebut.
Jangan lupa support Author ya biar semangat
Dengan like, comment, dan vote
Terima Kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
مي زين الش
langsung tak kasih vote kak... hahhah
2024-01-28
0
Franki Lengkey
author swmangat ya kami mendukungmu💪🏽💪🏽💪🏽💪🏽💪🏽💪🏽
2021-04-06
0
Citra Anggri
Vico bakalan suka ne Ama Arini
💪💪💪💪 thor
2021-02-24
0