Nembak, Eh Meleset

Devia berangkat ke tempat kerjanya menggunakan angkot. Ia bersama dengan Resti dan Mila saat ini. Tampak canda tawa ketiganya setelah sampai ditujuan. Kemudian masuk keruangan masing masing.

Devia sangat menikmati pekerjaannya kali ini. Bahkan teman temannya dikantor akrab dengan Devia. Walau hanya terdaftar sebagai lulusan SMA, Devia tidak kalah dengan teman temannya yg lebih baik pendidikannya. Mereka tidak tahu jika Devia adalah anak yg cerdas dan lulus lebih awal daripada yg lainnya.

" Devia dipanggil atasan tuh " ucap salah satu temannya bernama Arif. Arif adalah karyawan senior yg membantu Devia, Resti dan Mila. Dan Arif serta teman temannya tidak tahu jika Devia akrab dengan atasannya di rumah.

Sementara Devia hanya mengerjapkan matanya beberapa kali. Wajah cantiknya membuat teman temannya sangat menyukai Devia. Dan mereka tidak tahu dengan cerita Devia yg lupa ingatan. Hanya Resti lah yg tahu jika Devia pura pura.

Resti tahu jika pimpinan saat ini adalah Satria yg sering ke tempat nenek Welas. Dan berkat bantuan dari Kanjeng Gusti Ayu lah mereka bisa duduk jadi pegawai kontrak saat ini. Namun tidak mengurangi ketekunannya, walau ada bantuan dari Ibunda dari Satria.

" Via, cepetan, Den Satria kalau kelamaan marah lho. Galak dia hus hus..pergi sana " kata Bela disebelahnya. Sementara Devia kembali gugup karena pertemuan keduanya ini. Dan Devia mengangguk mengikuti perkataan Bela dan Arif.

Devia pun masuk keruangan Satria sambil meremas lengannya. Kegugupan kali ini sungguh berbeda dari hari yang lalu.

Tok tok tok...

" Masuk"

Devia membuka pintu dan kemudian masuk ke dalam ruangan Satria. Tampak didalam, Satria seorang diri. Biasanya ada Fadil sang asisten, namun entah kemana orang itu. Membuat Devia menghirup nafasnya dalam dalam.

" Siang Den " ucap Devia sambil menunduk, melangkah menuju tempat Satria berada

Satria mengulas senyumnya, melihat Devia menunduk.

" Sudah berapa lama bekerja disini Via ?" tanya Satria sambil melipat tangannya didada. Menatap Devia yg ada di depan meja kerjanya.

" Tiga Minggu Den"

" Kalau bicara itu tatap yg diajak bicara. Jangan nunduk gitu. Dibawah ga ada duit jatuh " Celetuk Satria perlahan namun didengar oleh Devia. Hah Devia kini menatap Satria.

" tiga Minggu ya, tapi pakai identitas palsu seperti ini "

Braaakkk....

Satria melempar surat lamaran serta fotocopy identitas milik Devia di atas meja. Membuat Devia terkejut dan lama kelamaan wajahnya pucat. Devia kemudian menunduk kembali.

" Maaf " Sahut Devia, mau tidak mau mengakui kesalahannya.

" Tidak mungkin orang amnesia langsung bisa mendapatkan identitas secepat ini. Dan ini ini, semua pasti palsu" ucap Satria kembali menatap Devia dihadapannya. Sambil membuka lembaran lembaran identitas milik Devia

" Terus Den Satria mau pecat saya!!" Celetuk Devia dengan Ketus. Ia memutuskan tidak bekerja disini lebih baik. Sebab tidak bertemu dengan Satria kembali. Satria yg pemaksa dan terlalu ceplas ceplos buat Devia.

" jadi pacar ku, dan aku akan mengampuni kamu. Tapi jika menolak maka kamu saya pecat. Termasuk Resti dan Mila"

" Hah.." Devia tidak percaya dan terkejut, dengan perkataan Satria kali ini. Pacar, permintaan Satria sungguh membuatnya jengkel. Bagaimana bisa langsung meminta jadi pacar Satria. Sementara kenal pun belum lama.

" Bagaimana?" Tanya Satria kembali kepada Devia. Satria memang memendam rasa semenjak pertemuan pertama. Bahkan ada bujuk rayu dari ibundanya. Namun Satria sendiri merasa cocok dengan Devia saat ini.

" Ya udah pecat saja kalau begitu. Tempat lain kan masih banyak buat kerja.." sahut Devia dengan dongkol. Sebab orang pemaksa seperti Satria memang harus dapatkan balasan yg setimpal. Devia pun hendak pergi meninggalkan ruangan Satria. Namun kata kata Satria membuat Devia menghentikan langkahnya.

" Tidak, semudah itu. Jika aku menyebarkan data ini maka kamu akan menjadi terkenal karena memalsukan identitas. Berikut juga Resti dan Mila. Tidak hanya itu, pasti simbok juga tertekan dengan kelakuanmu ini" Ucap Satria dengan santainya menatap punggung Devia.

Sementara Devia yg sudah menyayangi nenek Welas pun kembali berfikir. Sebab tubuh renta nya itu memang butuh perhatian darinya. Beberapa kali Devia mencoba meretas segala sesuatu tentang nenek Welas. Namun sangat kesulitan karena data diri dari putri nenek welas yg sulit ia lacak. Mungkin informasi pendukung lainnya yg berupa perkataan maupun cerita dari berbagai lapisan masyarakat nantinya bisa membantu kebenarannya.

" Bagaimana?, harus diterima. Karena kemanapun kamu pergi aku pasti mendapatkan mu" Ucap Satria kembali. Senyuman Satria kembali terulang, sebab Devia berbalik menatapnya.

" Hah?" Sahut Devia menatap Satria curiga. Karena nantinya pasti akan mengerjai Devia. Dan Devia akan selalu waspada dalam hal ini.

" Iya pacar, agar simbok selalu tersenyum ketika aku datang kesana "

" Kenapa secepat itu Den, saya kan harus berfikir dulu " Sahut Devia mau tak mau menerima Satria menjadi pacar. Karena dengan alasan nenek Welas.

" Tapi aku sudah jatuh cinta kepadamu " Devia gelagapan dengan perkataan Satria itu. Bagaimana mungkin seorang Satria yg keturunan ningrat langsung jatuh cinta kepadanya. Apalagi Devia merasa bukan siapa siapa.

Dan ini akan menjadi titik awal Devia mengawasi Satria, sebab Satria pasti menjadi sasaran kedua kakaknya. Kedua kakaknya itu tidak main main masalah percintaan terutama mengenai Devia. Sebab harus bisa melindunginya dikemudian hari.

" Den Satria ngaco..!!" Sahut Devia menatap Satria tak percaya

" Sweeerr, beneran. Bahkan aku tidak akan melepasmu"

" Yakin ?" Tanya Devia kemudian mendatangi Satria yg masih duduk manis. Dan tentu Satria menjadi gelagapan karena Devia kini berada tepat dihadapannya. Bahkan wajah keduanya hanya berjarak beberapa centi saat ini. Keringat dingin pun keluar dari pelipis Satria. Membuat Devia tertawa.

" Menjadi pacar saya tidak semudah yg anda pikirkan Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat. Ada banyak tantangan didepannya. fyuuuuhhh ..." ucap Devia kemudian meniup Wajah Satria yg gelagapan tersebut. Devia pun mundur dan meninggalkan Satria yg masih mematung, karena perlakuan Devia.

" Sialan, hampir saja aku diperkosa sama gadis itu. Yung alah, apa maksud dari perkataannya?" monolog Satria mengibaskan tangannya. Bayangan wajah Devia terngiang ngilang di kepalanya saat ini. Hingga senyuman Satria mengembang.

" Menarik , tepat dugaanku " Ucap Satria dalam hati. Sebab Devia seperti bukan gadis sembarangan. Bahkan ia mengira jika Devia mempunyai kemampuan lebih, tidak seperti pada umumnya gadis gadis diluaran sana.

Beruntung Satria sudah menyimpan nomor ponsel Devia saat ini. Dan itu semua berkat Rafli sang asisten. Dengan alasan ingin berkomunikasi jika tidak berada dikantor pas jam kerja. Tentu semua karyawan mengikuti perintah atasannya itu.

Satria tersenyum, saat melihat nomor antik milik Devia yg ia dapatkan. Namun kontak Devia kosong, tanpa foto profil pada umumnya. Diam diam Satria sudah menyimpan foto Devia ketika berada di rumah nenek Welas. Dan dijadikan foto layar ponselnya. Wajah cantik Devia membuat Satria terkesima. Bahkan ingin selalu dekat dengannya.

Sementara di jauh kita sana tampak seorang pemuda menatap layar monitornya dengan kesal. Sebab yg dilihatnya adalah seorang lelaki yg terlalu percaya diri.

" Hadapi gw dulu jika ingin bersama Devia. Tuan Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat..!!!"

...****************...

Woaaahhh......

Satria main tembak aja.

Hati hati Satria !, ada yg mengancam anda.

Mohon dukungan 🌹🌹

Like 👍

Subscribe dan Vote ya

Salam

Si©iprut

Terpopuler

Comments

Rasya Saputra

Rasya Saputra

jangan galak2

2024-10-10

2

Rasya Saputra

Rasya Saputra

wkwkwk mantu idaman

2024-10-10

1

👑Кιкαη Αqυєєη👑

👑Кιкαη Αqυєєη👑

☕ buat Satria

2024-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Devia
3 Resti Dan Mila
4 Kanjeng Gusti Ayu Dan Mbok Welas
5 Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat
6 Davin Dan Devan
7 Nyopet
8 Romiyati
9 Ketemu Mbak Watik
10 Ckkk, Mbak Watik !
11 Perkenalan
12 Nembak, Eh Meleset
13 Kiyai Amir
14 Lapor Komandan
15 Hanyalah Remukan Ciki
16 Minul Dapat Bantuan
17 Aji Lembu Sekilan
18 Hati, Pikiran Dan Ucapan
19 Simbok Galau Eaaa..!!
20 Gosip
21 Simbok Tahu Ternyata
22 Kejujuran Devia
23 Sat Set Pokoknya
24 Menemui Raden Mas Arya
25 Orang Misterius
26 Curiga Terhadap Devia
27 Si Hitam Manis, Minul
28 Caper Atau Kebiasaan
29 Wejangan Fadil
30 Romiyati
31 Ojo Gumun
32 Satria Mencoba Bersabar
33 Penyelidikan Satria 1
34 Janji Adalah Hutang
35 Elang Wilangga
36 Ilmu Kebal Senjata
37 Satria Curiga
38 Panglimunan
39 Erwin Gautama Mandala
40 Resti Dan Satria
41 Ki Rangkupadan Sayekti
42 Keturunan Penguasa Timur
43 Lahar Dingin
44 Saudara Perempuanku
45 Kembali
46 Merawat Satria
47 Amnesia ?
48 Hengky Lukito Sastrowiyoto
49 Putra Romano
50 Pencarian Hengky
51 Bertemu Erwin
52 Bastian Philip
53 Anak Panti Asuhan
54 Rencana Devia Yang Tersembunyi
55 Berkas
56 Status, Derajat, Pangkat
57 Menemani Satria
58 Panti Wiloso
59 Ke Panti Asuhan
60 Menikah Mendadak
61 Persiapan
62 Tidak Sah
63 Raden Mas Arya Meninggal Dunia
64 Menemui Erwin
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Prolog
2
Devia
3
Resti Dan Mila
4
Kanjeng Gusti Ayu Dan Mbok Welas
5
Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat
6
Davin Dan Devan
7
Nyopet
8
Romiyati
9
Ketemu Mbak Watik
10
Ckkk, Mbak Watik !
11
Perkenalan
12
Nembak, Eh Meleset
13
Kiyai Amir
14
Lapor Komandan
15
Hanyalah Remukan Ciki
16
Minul Dapat Bantuan
17
Aji Lembu Sekilan
18
Hati, Pikiran Dan Ucapan
19
Simbok Galau Eaaa..!!
20
Gosip
21
Simbok Tahu Ternyata
22
Kejujuran Devia
23
Sat Set Pokoknya
24
Menemui Raden Mas Arya
25
Orang Misterius
26
Curiga Terhadap Devia
27
Si Hitam Manis, Minul
28
Caper Atau Kebiasaan
29
Wejangan Fadil
30
Romiyati
31
Ojo Gumun
32
Satria Mencoba Bersabar
33
Penyelidikan Satria 1
34
Janji Adalah Hutang
35
Elang Wilangga
36
Ilmu Kebal Senjata
37
Satria Curiga
38
Panglimunan
39
Erwin Gautama Mandala
40
Resti Dan Satria
41
Ki Rangkupadan Sayekti
42
Keturunan Penguasa Timur
43
Lahar Dingin
44
Saudara Perempuanku
45
Kembali
46
Merawat Satria
47
Amnesia ?
48
Hengky Lukito Sastrowiyoto
49
Putra Romano
50
Pencarian Hengky
51
Bertemu Erwin
52
Bastian Philip
53
Anak Panti Asuhan
54
Rencana Devia Yang Tersembunyi
55
Berkas
56
Status, Derajat, Pangkat
57
Menemani Satria
58
Panti Wiloso
59
Ke Panti Asuhan
60
Menikah Mendadak
61
Persiapan
62
Tidak Sah
63
Raden Mas Arya Meninggal Dunia
64
Menemui Erwin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!