Hati, Pikiran Dan Ucapan

Satria masuk kedalam hotel kembali, Anggoro yg melihat Satria babak belur, mengerutkan keningnya. Kemudian tertawa, karena Satria tak berdaya.

" Berkelahi?, lawan berapa orang?, sepuluh atau lima belas. Bisa sampai bonyok begitu " ucap Anggoro sambil tertawa lepas.

" Sialan " Sahut Satria. Kemudian duduk dan mengusap luka diwajahnya. Anggoro bahkan tidak mau membantunya. ia hanya menertawakan Satria saat ini.

" Berapa orang ?"

" Satu, dan seorang wanita" Sahut Satria kembali, membuat Anggoro kembali tertawa. Karena baru kali ini Satria melawan satu orang dan berhasil dikalahkan.

Bahkan seluruh keluarganya tidak ada yg bisa melawan Satria dalam adu ilmu beladiri. Namun ini Satria sudah kalah telak hanya melawan seorang wanita. Anggoro sampai terpikir, jika lawan Satria bukanlah orang sembarangan.

Satria mengobati luka lukanya dengan obat obat yg disediakan di hotel tersebut. Sementara Anggoro pun tertidur lelap, mengabaikan Satria. Hal itu sudah biasa di alami oleh Satria. Dan tak lama kemudian Satria menyusulnya untuk istirahat.

Pagi harinya, Satria tidak bisa bangun karena rasa sakit yg dialami. Membuat Anggoro berangkat ke perusahaan Anderson Teknologi sendirian. Namun baru akan masuk ke lobi perusahaan, Anggoro di cegat dan diberitahu oleh resepsionis, jika Anggoro tidak bisa masuk. Dan dari resepsionis memberikan semua berkas milik Anggoro kemarin.

" Maaf Tuan, berkas milik anda ditolak, dan silahkan anda kembali " ucap salah satu resepsionis kepada Anggoro.

" Saya ingin menghubungi Alfian dahulu"

" Maaf tuan. Tuan Alfian sudah tidak bekerja di kantor ini " sahut resepsionis itu kembali membuat Anggoro membelalakkan matanya melotot. Mulutnya pun terbuka, karena mendapat info secepat itu. Dan keputusan ternyata sudah final.

Anggoro kembali ke hotel dengan lemas. Satria yg melihatnya pun sudah menebak jika perusahaanya ditolak. Dan menunggu kabar tentang Alfian.

" Alfian dipecat " Ucap Anggoro kepada Satria. Dan Satria menggelengkan kepala. Sebab hal itu kemungkinan bisa terjadi. Karena yg ia tahu, perusahaan Anderson Teknologi bukanlah main main dalam bentuk kerjasama. Serta memasukkan orang dengan sembarangan. Hal itu seringkali ia dengar dari rekan maupun sahabat Satria. Dan hari ini pun terbukti dengan Alfian yg kena PHK secara langsung.

Anggoro dan Satria pun kembali pulang ke Yogyakarta. Mereka tidak mau berlama lama tinggal di Jakarta, karena biaya segalanya sangat mahal menurutnya. Terlebih di Jakarta, Satria mendapatkan sambutan yg tidak baik dengan beberapa orang yg menyerang dirinya.

Satria sengaja langsung ke tempat nenek Welas. Karena nenek welas adalah orang yg selalu merawatnya ketika sakit. Satria datang seorang diri disana. Hingga nenek welas terkejut dengan kondisi Satria itu.

" Kenapa bisa begini Den, Masya Allah. Ini sampai luka begini aduuuh iyuuuung.."

Nenek Welas pun kemudian menyiapkan kompresan serta obat obatan untuk Satria. Seringkali Satria dalam kondisi seperti ini. Dan selalu saja nenek Welas yg merawatnya. Dan itu semua tidak boleh diberitahukan kepada ibundanya. Sebab Satria akan di interogasi serta mendapatkan hukuman dari sang ibundanya.

Beruntung Devia masih bekerja saat ini dan belum kembali. Membuat Satria bisa istirahat dengan tenang di balai bambu milik nenek Welas.

Sore harinya, Satria terbangun dan mendapati nenek welas disampingnya. Terlihat murung dan sedih. Air matanya menetes di pipi rentanya. Satria tidak tega dengan semua itu. Kemudian duduk disebelah nenek welas.

" Simbok kenapa ?" Tanya Satria sambil mengusap air mata nenek Welas yg menetes dipipinya. Nenek Welas hanya menggelengkan kepala. Sebab melihat kondisi Satria seperti saat ini.

" Mbok " Ucap Satria kembali.

" Tidak apa papa ngger Den Satria. Simbok hanya merasa, semakin lama semakin renta. Dan tidak bisa merawat Raden Satria seperti dulu kembali."

" Sudah mbok, tidak usah pikirkan hal itu. Biar Gusti Allah yg ngasih petunjuk jalan Satria. Mungkin ini semua takdir yg harus dialami oleh Satria. Satria sudah ikhlas kok menjalani semuanya " Sahut Satria yg memang selalu menerima keadaan. Terutama rasa bersalah kepada nenek Welas.

" Bukan itu maksud simbok, Den Satria harus mempunyai pendamping, agar bisa merawat setiap waktu." Nenek Welas menginginkan Satria mempunyai istri dan keluarga. Agar suatu saat bisa merawatnya, jika dalam keadaan sakit seperti ini.

Satria paham maksud dari nenek Welas. Dan memang Satria sedang berusaha mencari pendamping hidup yg bisa menerima nenek Welas. Bukan menerima keluarganya yg masih tergolong ningrat saat ini. Dan pilihan Satria adalah Devia. Karena dialah yg sudi dan selalu bersama nenek Welas saat ini.

Kasih sayang Devia diberikan secara cuma cuma, dan tidak ingin balasan apapun. Berbeda dengan Resti dan Mila yg seakan meminta imbalan dari Gusti Allah tentang berkah dan anugerah karena merawat nenek Welas. Walaupun keduanya memang tulus untuk menjaga serta menemani nenek Welas. Satria tahu akan hal itu, sebab kisah seperti itu bergulir setiap waktu.

" Kan lagi pendekatan, sukur sukur nanti Via mau menjadi istri Satria mbok " Sahut Satria. Sebab dengan adanya Devia, Satria selalu ingin berada di rumah nenek Welas. Sekedar untuk memandang wajah cantik Devia serta ingin selalu bersama.

Namun semua pasti mendapat penolakan dari Devia. Dan entah kenapa Devia berbuat seperti itu. Yang Satria tahu, Devia masih lupa ingatan dan masih berusaha bertemu keluarganya. Satria memahami hal itu.

" Tidak akan mudah mendapatkan istri seperti Devia Den, Den Satria harus bisa bertemu keluarganya" Sahut nenek Welas secara sadar. Jika Devia adalah orang asing yg nyasar. Dan bersedia bersamanya. Walaupun kadang tidak rela jika Devia pergi meninggalkannya.

" Iya mbok, saya juga sadar akan hal itu."

Satria Sadar dengan masalah yg dihadapi oleh Devia. Sebab dengan kondisi Devia yg seperti saat ini, ia tidak mungkin memaksa.

" Simbok harap Den Satria memang mencintai Devia apa adanya. Bukan karena ia perhatian dengan simbok atau apapun itu. Tapi dengan pikiran terbuka, hati yg terbuka. Dan mengungkapkan dengan yg tulus".

Deg

Kata kata nenek Welas mengingatkan kejadian semalam. Ketika bertarung dengan seorang wanita. Apakah ini ada kaitannya?, Satria menghirup nafas dalam dalam. Dan benar, antara pikiran dan hatinya harus bisa terbuka. Menerima semua dengan ikhlas serta mengungkapkan semua perasaan dengan ketulusan. Menyambung dari pikiran dan hatinya.

Satria merenung tentang kejadian hari ini. Ada dua buah perkataan yg terngiang dalam otaknya. Dan Satria bertanya tanya, kenapa bisa sama. Dan apa maksud dari perkataannya tadi malam. Dan apa tujuan dari nenek Welas kali ini. Apakah ada ikatan keduanya.

Untuk mengungkap hal ini Satria ingin menemui gurunya, yaitu kiyai Amin. Yang setiap kali mencerna setiap ada permasalahan Satria. Memang seringkali bisa membantu. Namun untuk masalah percintaan dengan Devia sepertinya tidak main main.

" Mbok, Satria mau ke pesantren menemui kiyai Amin dahulu. Ada banyak hal yg harus Satria bicarakan. Sesuai dengan perkataan simbok tadi. Semoga Satria bisa menemui jalan agar selaras dengan semua yg terjadi" ucap Satria kemudian pamit kepada nenek Welas. Pikirannya kini semakin kacau. Sebab rangkaian kejadian yg silih berganti akibat dari perkataan Satria sendiri. Entah Satria menyadari atau tidak. Semua hanya dijalankan dengan ikhlas.

" Baik Den, hati hati dijalan. Semoga semua keinginanmu bisa tercapai" sahut nenek Welas dan membiarkan Satria untuk menemui kiyai Amin malam ini

...****************...

Perjuangan Satria, perjuangan mendapatkan cinta Devia...

Mohon dukungan 🌹🌹

Like 👍

Subscribe dan Vote ya

Salam

Si©iprut

Terpopuler

Comments

KHARIES NUR MALIQ

KHARIES NUR MALIQ

terngiang ngiang

2024-10-12

1

KHARIES NUR MALIQ

KHARIES NUR MALIQ

10 pak

2024-10-12

1

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

sudah kuduga

2024-08-10

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Devia
3 Resti Dan Mila
4 Kanjeng Gusti Ayu Dan Mbok Welas
5 Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat
6 Davin Dan Devan
7 Nyopet
8 Romiyati
9 Ketemu Mbak Watik
10 Ckkk, Mbak Watik !
11 Perkenalan
12 Nembak, Eh Meleset
13 Kiyai Amir
14 Lapor Komandan
15 Hanyalah Remukan Ciki
16 Minul Dapat Bantuan
17 Aji Lembu Sekilan
18 Hati, Pikiran Dan Ucapan
19 Simbok Galau Eaaa..!!
20 Gosip
21 Simbok Tahu Ternyata
22 Kejujuran Devia
23 Sat Set Pokoknya
24 Menemui Raden Mas Arya
25 Orang Misterius
26 Curiga Terhadap Devia
27 Si Hitam Manis, Minul
28 Caper Atau Kebiasaan
29 Wejangan Fadil
30 Romiyati
31 Ojo Gumun
32 Satria Mencoba Bersabar
33 Penyelidikan Satria 1
34 Janji Adalah Hutang
35 Elang Wilangga
36 Ilmu Kebal Senjata
37 Satria Curiga
38 Panglimunan
39 Erwin Gautama Mandala
40 Resti Dan Satria
41 Ki Rangkupadan Sayekti
42 Keturunan Penguasa Timur
43 Lahar Dingin
44 Saudara Perempuanku
45 Kembali
46 Merawat Satria
47 Amnesia ?
48 Hengky Lukito Sastrowiyoto
49 Putra Romano
50 Pencarian Hengky
51 Bertemu Erwin
52 Bastian Philip
53 Anak Panti Asuhan
54 Rencana Devia Yang Tersembunyi
55 Berkas
56 Status, Derajat, Pangkat
57 Menemani Satria
58 Panti Wiloso
59 Ke Panti Asuhan
60 Menikah Mendadak
61 Persiapan
62 Tidak Sah
63 Raden Mas Arya Meninggal Dunia
64 Menemui Erwin
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Prolog
2
Devia
3
Resti Dan Mila
4
Kanjeng Gusti Ayu Dan Mbok Welas
5
Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat
6
Davin Dan Devan
7
Nyopet
8
Romiyati
9
Ketemu Mbak Watik
10
Ckkk, Mbak Watik !
11
Perkenalan
12
Nembak, Eh Meleset
13
Kiyai Amir
14
Lapor Komandan
15
Hanyalah Remukan Ciki
16
Minul Dapat Bantuan
17
Aji Lembu Sekilan
18
Hati, Pikiran Dan Ucapan
19
Simbok Galau Eaaa..!!
20
Gosip
21
Simbok Tahu Ternyata
22
Kejujuran Devia
23
Sat Set Pokoknya
24
Menemui Raden Mas Arya
25
Orang Misterius
26
Curiga Terhadap Devia
27
Si Hitam Manis, Minul
28
Caper Atau Kebiasaan
29
Wejangan Fadil
30
Romiyati
31
Ojo Gumun
32
Satria Mencoba Bersabar
33
Penyelidikan Satria 1
34
Janji Adalah Hutang
35
Elang Wilangga
36
Ilmu Kebal Senjata
37
Satria Curiga
38
Panglimunan
39
Erwin Gautama Mandala
40
Resti Dan Satria
41
Ki Rangkupadan Sayekti
42
Keturunan Penguasa Timur
43
Lahar Dingin
44
Saudara Perempuanku
45
Kembali
46
Merawat Satria
47
Amnesia ?
48
Hengky Lukito Sastrowiyoto
49
Putra Romano
50
Pencarian Hengky
51
Bertemu Erwin
52
Bastian Philip
53
Anak Panti Asuhan
54
Rencana Devia Yang Tersembunyi
55
Berkas
56
Status, Derajat, Pangkat
57
Menemani Satria
58
Panti Wiloso
59
Ke Panti Asuhan
60
Menikah Mendadak
61
Persiapan
62
Tidak Sah
63
Raden Mas Arya Meninggal Dunia
64
Menemui Erwin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!