Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat

" Kenapa menangis mbok?."

Kanjeng Gusti Ayu datang dan menanyakan, kenapa nenek Welas menangis saat ini. Namun nenek Welas menggelengkan kepala.

" Simbok teringat dengan putrinya Gusti Ayu." Sahut Devia yg sedang menunggu perapian sambil menggoreng tahu dan tempe. Kanjeng Gusti Ayu tersenyum simpul mendengar jawaban dari Devia.

" Kamu itu lho, pasti simbok yg menyuruhmu memanggilku begitu. Tidak usah sungkan nduk cah ayu. Panggil saja ibunda, atau apalah gitu. Jangan seperti itu tadi." Kanjeng Gusti Ayu tertawa sambil memperingatkan Devia terutama masalah panggilan terhadap dirinya.

Devia tersenyum kecut, sebab bingung ingin memanggil seorang bangsawan yg saat ini turut serta berada didapur. Bahkan untuk bertegur sapa pun, Devia merasa sungkan.

" Baik ibu...nda." Sahut Devia gugup, karena sepertinya tidak mungkin dengan lancang memanggil Kanjeng Gusti Ayu dengan kata Ibunda. Ia terbiasa dengan bunda Daniela berbicara lantang. Tidak seperti yg berada di dekatnya saat ini.

" Sudah santai saja, kamu itu lho !, saya itu malah seneng jika kamu memanggil ibunda. Saya jadi punya anak perawan rasanya." Kanjeng Gusti Ayu terus mengulum senyumnya. Melihat Devia kembali menunduk gugup.

" Nah biar lebih jelasnya begini, nama saya Dyah Ayu Kusuma. Cukup kamu panggil Ibunda Dyah atau ibunda Ayu begitu. Tidak usah mengikuti perkataan simbok. Ya nduk!." Kembali Kanjeng Gusti Ayu menjelaskan nama dirinya sebenarnya. Karena Ingin Devia akrab dengan dirinya. Sesaat Devia mengangguk lembut sebagai jawab.

Kanjeng Gusti Ayu mendatangi nenek Welas yg sedang menyeka airmatanya. Dan duduk disebelah nenek Welas. Mengusap punggungnya sebagai perantara ketabahan untuk nenek Welas. Ia tahu, jika selama ini nenek Welas kesepian. Berhubung adanya Devia, ia sangat menyetujui ketika Devia bersamanya. Selama ingatannya belum kembali.

***

Sementara Satria yg dicari oleh ibundanya di kediaman nenek Welas. Seorang pemuda tampan dan gagah, bernama lengkap Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat. Saat ini sedang turut serta membantu perusahaan keluarga, disebuah kota Yogyakarta.

Perusahaan yg bergerak di bidang perindustrian suku cadang kendaraan ringan dan berat. Bahkan perusahaannya sudah menjadi nomor 4 di negara ini. Namun perkembangan perusahaan kurang lancar. Sebab perebutan kekuasaan keluarga yg selalu menghambat perkembangan perusahaan.

Saat ini ayahanda dari Satria yg menjadi Presdir selama puluhan tahun, dan belum tergantikan. Lantaran kemampuan dari Raden mas Sunarya Hutomo Hadiningrat, yg sering disebut Raden Mas Arya merupakan sosok yg mumpuni dan cerdas. Sehingga mampu mengembangkan perusahaan mencapai titik saat ini.

Namun semua itu membuat adik adik dari Raden mas Arya iri dan seringkali berbuat masalah. Sehingga membuat perusahaan terhambat dan tidak mampu bersaing dengan perusahaan yg lebih modern.

Adik dari Raden mas Arya bernama Raden Mas Haryo Hutomo Hadiningrat, atau sering disebut Raden mas Haryo. Sementara adik perempuannya bernama Raden Ayu Gendis Hutomo Hadiningrat.

Mereka semua berkumpul menjadi satu wadah perusahaan, bernama PT Hutomo Otoparts mfg. Suatu perusahaan yg mempunyai banyak cabang di penjuru kota tanah Jawa.

Satria didapuk menjadi manager marketing disana. Ia mempunyai asisten sendiri bernama Fadil Al Fatih. Keduanya selalu bersama, sebab ayah Fadil merupakan seorang kiai, guru dari Raden mas Satria hingga saat ini.

" Dil , apakah kerjasama yg dilakukan paman Haryo berhasil ?." Tanya Satria kepada Fadil asistennya. Saat ini keduanya masih bergelut dengan berkas berkas perusahaan costumer. Untuk merencanakan penyuplaian barang barang industri milik Hutomo Otoparts.

" Sepertinya belum membuahkan hasil Den. Sebab sangat susah untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut. Perusahaan yg sudah melalang buana di perindustrian otomotif dunia saat ini." Sahut Fadil yg selalu setia dengan update tentang kerjasama perusahaan. Terlebih RM Haryo orang yg sangat berambisi. Fadil tersenyum puas, karena RM Haryo tidak berkutik ketika berhadapan dengan perusahaan tersebut.

" Haaaah....!" Helaan nafas panjang Satria selalu di suarakan, sebab pamannya itu selalu menyepelekan.

" Kita harus bisa mengenal orang dalam terlebih dahulu, agar bisa berkelanjutan menjadi kerjasama. Sebab jika hanya bertemu dan bercengkerama, serta menyerahkan profil perusahaan beserta katalognya akan sangat tidak mungkin perusahaan kita dilirik olehnya. Sebab mereka berada di atas. Sedang kita ibarat baru merangkak ke jenjang tingkat lanjutan." Fadil kembali menjelaskan tentang calon costumer yg paling sulit dihadapi saat ini.

Sebab jika sudah mampu untuk masuk dan bekerjasama, akan sangat membantu perusahaan berkembang lebih jauh. Bahkan mungkin bisa meraup untung lebih besar.

" Saya banyak terkendala jika diperusahaan ini, sebab banyak keluarga selalu menjegal serta mengeklaim keberhasilan kita. Dan kamu tahu sendiri bukan?, selain paman Haryo tentu Bulik Gendis juga ikut merecoki segala kemungkinan yg terjadi. Bahkan tidak segan segan meminta bagi untung, walau mereka hanya berpangku tangan." Gelengan kepala Satria mengingat setiap kali berhasil pasti banyak orang yg ikut serta menunjukkan taringnya. Sementara jika ada kesalahan, mereka akan menghindar dan menyalahkan Satria.

" Yang sabar Den, suatu saat pasti ada titik baliknya. Kita masih percaya, bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik untuk Den Satria kedepannya. Asal selalu mawas diri lan eling, tapi juga waspada. Tidak mungkin Allah itu memberikan keinginan kita itu langsung bruk pethuthuk begitu.." Sahut Fadil, yg terbiasa mendengar ceramah dari kiai Anwar Zahid di video ponselnya. Satria mengulum senyumnya, sebab Fadil selalu mengingatkan dirinya kepada sang pencipta. Walaupun tidak secara langsung seperti saat ini.

" Ya udah, sholat dhuhur dulu yuk." Satria mengajak sholat Fadil yg sedang menggaruk garuk kepalanya, walaupun tidak gatal. Kemudian keduanya pun menuju musholla di perusahaan tersebut. Karena sudah waktunya sholat dhuhur saat ini.

Setelah sholat dan makan siang, keduanya kembali bekerja didalam ruangan. Berbagai berkas saat ini sudah menumpuk dimeja.

" Oh ya Dil, bukankah bagian tempat kita sedang mencari beberapa admin untuk diposisikan mengganti Nina cs yg dipindah ke cabang?"

" Benar Den, ada beberapa yg sedang mengikuti tes. Akan tetapi banyak diantaranya hanya lulusan SMA. Bagaimana menurut Den Satria?." Sahut Fadil, memberikan keterangan tentang orang yg ingin direkrut di bagiannya.

" Tidak masalah, yg penting punya niat kerja dan mampu untuk mengikuti kemauan perusahaan. Daripada orang pintar dan terpelajar tapi tidak mempunyai semangat kerja. Malahan membuat yg lainnya ikut malas walau hanya melihatnya." sahut Satria mengenai tolak ukur calon karyawan yg diminta. Fadil mengangguk, membenarkan ucapan atasannya sekaligus sahabatnya itu.

Sore harinya Satria dan Fadil pun meninggalkan kantornya. Satria kini sudah mempunyai rumah sendiri walaupun minimalis. Sebab, jika pulang kerumahnya pasti akan kembali ribut dengan sanak saudaranya yg ada disana. Terlebih, Satria dianggap sudah bukan pewaris resmi. Semenjak kakaknya yg bernama Raden Mas Widigdo Hutomo Hadiningrat meninggal dunia saat berusia 28 tahun. Dan kini sudah dua tahun berlalu.

Sementara Satria saat ini berusia 28 tahun, namun saudara tirinya yg berbeda ibu berusia 29 tahun saat ini. Dan hal itu membuat saudara tirinya yg bernama Ronggo Hutomo Hadiningrat merasa menjadi salah satu pewaris. Dan nantinya menggantikan ayahandanya di perusahaan. Walau ia sering hanya berpangku tangan, tanpa ikut andil dalam pengelolaan perusahaan.

...****************...

Biyuh biyuh....

Namanya banyak banget, harus catat satu persatu biar tidak lupa😅😅😅

Monggo di subscribe

Di l i k e

Kasih bunga 🌹 🌹 🌹

Sukur sukur Vote nya😍😍😍😘😘

Si©iprut

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰

baru mau bilang jalur ordal/Facepalm/

2024-08-14

4

✏️Pena Kosong

✏️Pena Kosong

serasa di keraton 😁

2024-11-10

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧

✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧

Saya perhatikan setiap tanda kutip ada spasi dulu, baru kalimat, memang begitu yang benar atau cuma variasi dari penulis?

2024-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Devia
3 Resti Dan Mila
4 Kanjeng Gusti Ayu Dan Mbok Welas
5 Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat
6 Davin Dan Devan
7 Nyopet
8 Romiyati
9 Ketemu Mbak Watik
10 Ckkk, Mbak Watik !
11 Perkenalan
12 Nembak, Eh Meleset
13 Kiyai Amir
14 Lapor Komandan
15 Hanyalah Remukan Ciki
16 Minul Dapat Bantuan
17 Aji Lembu Sekilan
18 Hati, Pikiran Dan Ucapan
19 Simbok Galau Eaaa..!!
20 Gosip
21 Simbok Tahu Ternyata
22 Kejujuran Devia
23 Sat Set Pokoknya
24 Menemui Raden Mas Arya
25 Orang Misterius
26 Curiga Terhadap Devia
27 Si Hitam Manis, Minul
28 Caper Atau Kebiasaan
29 Wejangan Fadil
30 Romiyati
31 Ojo Gumun
32 Satria Mencoba Bersabar
33 Penyelidikan Satria 1
34 Janji Adalah Hutang
35 Elang Wilangga
36 Ilmu Kebal Senjata
37 Satria Curiga
38 Panglimunan
39 Erwin Gautama Mandala
40 Resti Dan Satria
41 Ki Rangkupadan Sayekti
42 Keturunan Penguasa Timur
43 Lahar Dingin
44 Saudara Perempuanku
45 Kembali
46 Merawat Satria
47 Amnesia ?
48 Hengky Lukito Sastrowiyoto
49 Putra Romano
50 Pencarian Hengky
51 Bertemu Erwin
52 Bastian Philip
53 Anak Panti Asuhan
54 Rencana Devia Yang Tersembunyi
55 Berkas
56 Status, Derajat, Pangkat
57 Menemani Satria
58 Panti Wiloso
59 Ke Panti Asuhan
60 Menikah Mendadak
61 Persiapan
62 Tidak Sah
63 Raden Mas Arya Meninggal Dunia
64 Menemui Erwin
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Prolog
2
Devia
3
Resti Dan Mila
4
Kanjeng Gusti Ayu Dan Mbok Welas
5
Raden Mas Satria Hutomo Hadiningrat
6
Davin Dan Devan
7
Nyopet
8
Romiyati
9
Ketemu Mbak Watik
10
Ckkk, Mbak Watik !
11
Perkenalan
12
Nembak, Eh Meleset
13
Kiyai Amir
14
Lapor Komandan
15
Hanyalah Remukan Ciki
16
Minul Dapat Bantuan
17
Aji Lembu Sekilan
18
Hati, Pikiran Dan Ucapan
19
Simbok Galau Eaaa..!!
20
Gosip
21
Simbok Tahu Ternyata
22
Kejujuran Devia
23
Sat Set Pokoknya
24
Menemui Raden Mas Arya
25
Orang Misterius
26
Curiga Terhadap Devia
27
Si Hitam Manis, Minul
28
Caper Atau Kebiasaan
29
Wejangan Fadil
30
Romiyati
31
Ojo Gumun
32
Satria Mencoba Bersabar
33
Penyelidikan Satria 1
34
Janji Adalah Hutang
35
Elang Wilangga
36
Ilmu Kebal Senjata
37
Satria Curiga
38
Panglimunan
39
Erwin Gautama Mandala
40
Resti Dan Satria
41
Ki Rangkupadan Sayekti
42
Keturunan Penguasa Timur
43
Lahar Dingin
44
Saudara Perempuanku
45
Kembali
46
Merawat Satria
47
Amnesia ?
48
Hengky Lukito Sastrowiyoto
49
Putra Romano
50
Pencarian Hengky
51
Bertemu Erwin
52
Bastian Philip
53
Anak Panti Asuhan
54
Rencana Devia Yang Tersembunyi
55
Berkas
56
Status, Derajat, Pangkat
57
Menemani Satria
58
Panti Wiloso
59
Ke Panti Asuhan
60
Menikah Mendadak
61
Persiapan
62
Tidak Sah
63
Raden Mas Arya Meninggal Dunia
64
Menemui Erwin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!