*aku mencintaimu*

selepas kepergian Niko, Rian mulai mengendarai sepeda motornya dengan banyak goresan luka di kaki dan tangan nya.Selang tak lama Rian sudah sampai di bengkel milik Rey.

"kau kenapa ??"

tanya Rey sambil tetap sibuk dengan motor yang sedang diperbaikinya.

"hmm.. ga apa apa,aku mau pulang mana kunci mobil ku"

tanya Rian.

"aku taruh di laci"

jawab Rey.

Rey pun tidak menyadari kalau Rian sedang terluka,karena dia tengah sibuk

dengan pekerjaan nya.

Rian pun pergi dengan mobil nya menyusuri jalanan hingga Rian tiba dirumah nya.

"apa dokter Reva sudah sampai??"

tanya Rian kepada pengawal rumahnya.

"sudah sedari tadi tuan"

jawab pengawal rumahnya dengan sedikit menundukkan badannya.

saat diperjalanan menuju rumahnya, Rian menghubungi dokter Reva agar segera datang ke rumahnya.

Rian terus berjalan kedalam rumahnya dan menemui dokter Reva di ruang tunggu keluarga.

"ikutlah dan periksa aku di kamar saja"

kata Rian sambil menatap dokter Reva sembari tetap berjalan ke kamarnya.

Rian pun merebahkan tubuh nya dia atas kasur.

Dokter Reva mulai membersihkan luka Rian.Dokter Reva menatap aneh dengan semua luka Rian namun dia enggan mempertanyakannya.

dokter Reva pun hanya diam saja saat sedang mengerjakan tugasnya hingga selesai.

setelah semua nya selesai dokter Reva pun pamit pergi.sedang Rian membersihkan dirinya.

"seperti nya dia sangat terobsesi dengan Nindy"

gumam Rian sambil mengingat kejadian saat Niko mengancamnya.

Rian mencoba menelpon Nindy.

disisi lain Nindy melihat layar ponselnya dan tersenyum saat mengetahui yang menelponnya adalah Rian.

"hai Rian,ada apa??"

ucap Nindy melalui telponnya

"apa aku mengganggumu??"

tanya Rian

"sama sekali tidak"

sahut Nindy dari seberang telpon

"apa besok kamu ada acara??"

tanya Rian

"hmm..gak sih,emang kenapa??"

"aku mau ajak kamu jalan,kamu bisa??"

seketika Nindy tersenyum mendengar ajakan Rian.

"iya aku bisa"

jawab Nindy

"baiklah aku jemput kamu jam 10 pagi besok"

"kenapa harus sepagi itu??"

tanya Nindy heran

"apa kamu keberatan??"

ucap Rian

"bukan,ya sudah baiklah"

kata Nindy yang tidak mau berdebat.

"ya sudah,aku tutup dulu ya"

ucap Nindy

"hmm"

sahut Rian

Rian pun menutup telponnya.

-------

"kenapa aku sesenang ini"

batin Nindy

Nindy pun meminta ijin kepada ayah dan ibunya.

------

esok hari pun tiba.Nindy mulai mengeluarkan semua isi lemarinya memilih baju mana yang akan dikenakan nya.

Nindy mulai mencobanya satu persatu.

tapi dia tidak merasa ada yang cocok.

tanpa sengaja Cindy melihat tingkah aneh Nindy yang tak seperti biasanya.

Cindy pun bertanya ada apa dengan Nindy.

"kau kenapa mengeluarkan isi lemari mu??"

tanya Cindy yang heran dengan tingkah Nindy.

Nindy tak menghiraukan Cindy yang sedang bertanya.

"apa kau punya baju yang cocok untuk kupakai??"

tanya Nindy sambil sibuk merapikan kembali pakainya ke dalam lemarinya.

"kau kenapa? seperti mau bertemu pejabat besar saja"

gerutu Cindy.

"bukan pejabat besar,tapi orang yang sangat penting"

batin Nindy

entah kenapa belakangan ini Nindy terlihat senang saat harus berurusan dengan Rian.

Nindy pun bergegas mandi setelah dia menemukan baju yang menurutnya pas untuk dikenakannya.

Rian pun sudah sampai di kediaman Rajasa.

Rian langsung masuk dan bertemu dengan kedua orang tua Nindy.

"apa Nindy ada om ??"

tanya Rian dengan sopan nya

"ada nak,mungkin sebentar lagi dia akan keluar dari kamarnya,mari duduk dulu"

ajak ayah Nindy.

Rian pun duduk sembari tersenyum.Cindy pun keluar dari dapur dan berjalan menuju kamarnya.dia menghentikan langkahnya seketika saat melihat Rian.

"ohh ini orangnya yang buat kak Nindy salah tingkah begitu"

batin Cindy.

Rian pun yang melihat Cindy menatapnya dengan tatapan serius langsung melempar kan senyuman manis ke Cindy.

Cindy hanya berlalu pergi melihat Rian tersenyum padanya tanpa membalas senyuman Rian.

saat Cindy berjalan menuju kamarnya dia berpapasan dengan Nindy dan langsung bertanya.

"apa itu orang spesial yang membuat mu harus mengobrak ngabrik isi lemarimu"

sambil melirik ke arah Rian

"apaan sih,mau tau aja"

timpal Nindy sembari menghampiri Rian

"yuk"

ajak Nindy

"Tante,om saya ijin bawa Nindy sebentar ya om"

ucap Rian

"Nindy pergi dulu ya Bu,yah"

pamit Nindy sambil mencium tangan orang tuanya.

"Tante titip Nindy ya nak"

pesan ibu Nindy

"pasti Tante"

ucap Rian

Rian dan Nindy pun menaiki sepeda motor dan mulai menyusuri jalanan.

satu jam lamanya mereka berjalan dan tiba tepat di pintu masuk sebuah pantai.

Rian dan Nindy pun berjalan masuk ke arah pantai dan memilih untuk duduk di tepi pantai.

"apa kamu suka??"

tanya Rian

Nindy mengangguk dengan tersenyum.

"apa kepala mu masih terasa sakit??"

"udah gak kok"

jawab Nindy sambil tersenyum sambil memandang ke arah laut lepas.

"lusa kamu sudah bisa melepas perban kamu"

ucap Rian.

terlihat Nindy menyilang kan kedua tangan kedepan dadanya,karena memang dress yang dia pakai berlengan pendek,membuat angin pantai yang berhembus menyentuh langsung kulitnya.

dengan cepat Rian membuka jaketnya dan memakai kannya ke Nindy.

"apa yang kamu lakukan,aku tidak a..."

Nindy tidak melanjutkan kata katanya saat melihat lengan Rian penuh dengan perban.

"ini kenapa??"

sambil memegang lengan Rian.

"apa kamu terjatuh dari motor semalam setelah mengantar ku pulang??"

Nindy menebak nebak

"kemarin ada orang bodoh yang menitip pesan singkat dengan berhenti mendadak didepanku,aku hanya terkejut saja"

jawab Rian santai

Nindy mengernyitkan dahi nya.

"apa maksud mu??"

tanya Nindy penasaran

"sudahlah ini gak penting,apa kamu senang aku bawa kemari??"

timpal Rian mengalihkan pembicaraan.

Nindy menghela nafas panjang dan mengarahkan pandangannya ke laut lepas.

Rian menggenggam tangan Nindy.

Nindy hanya diam seribu bahasa sambil menoleh Rian.

"kenapa jantungku berdegup begitu kencang"

batin Nindy

"entah mulai dari kapan rasa ini mulai mengisi hati ini,aku sendiri tidak tahu apa rasa yang sama juga ada di hati kamu"

ucap Rian dengan masih menggenggam tangan Nindy.

"aku mencintaimu"

lanjut Rian menatap serius.

"a..a...aku"

Nindy terbata bata saat berbicara tanpa menatap Rian.

"kamu tidak perlu menjawab nya sekarang, biarkan hati kamu merasakan nya terlebih dahulu"

Nindy hanya diam membisu sambil sesekali meminum jus yang sudah dipesan nya.

"apa kamu mau naik banana boat "

menunjuk ke arah banana boat.

Nindy masih terdiam sambil

menggelengkan kepalanya.

"aku harap apapun jawaban kamu tidak akan merubah apapun diantara kita"

ucap Rian.

"kalau begitu gimana kita jalan lagi sambil cari tempat makan,karena udah hampir jam makan siang"

timpal Rian sambil melihat jam tangannya.

"aku setuju"

sahut Nindy,karena sejak pengakuan Rian tadi dia merasa tidak nyaman berada di pantai itu.

mereka pun kembali menaiki sepeda motor dan menyusuri jalanan sambil mencari tempat untuk makan.

############################

...............**like like akak.................

tinggalin jejak nya akak

nanti aku feedback

....punya poin dan koin boleh dong akak.

....di VOTE....

terimakasih akak akak udah mampir

😍😍😍😍😍😍😍**

Terpopuler

Comments

Elmiah

Elmiah

mantap cerita nya rian kayak nya baik aku suka

2021-11-26

0

R Ni

R Ni

Sore ini sedikit mendung☁ lalu aku duduk di jendela siapa tau ada ide yang lewat eh gak tau nya bakul cilok yang lewat😂😂 inti nya tetap semangat berkarya ok🥰🥰

2021-01-04

0

IG. Siti. Rokhanah.562329

IG. Siti. Rokhanah.562329

semangat♡

2020-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 *kabar gembira*
2 * makan malam *
3 * hari pertama *
4 *hari yang melelahkan*
5 *tak sengaja*
6 *di sebuah cafe*
7 *hari yang menegangkan*
8 *khawatir dan bahagia*
9 *rencana*
10 *penasaran*
11 *ancaman Niko*
12 *aku mencintaimu*
13 *pertemuan tak terduga*
14 *akibatnya*
15 "I LOVE YOU"
16 *ciuman Niko*
17 *penurunan saham ArgayaJaksa*
18 *kedatangan Andan*
19 *nafsu Niko*
20 *pertolongan Rian*
21 *dirumah sakit*
22 *terbongkar nya biodata asli Rian*
23 *bertemu Adit*
24 *berita buruk*
25 *negoisasi*
26 *kesembuhan*
27 *selidik"
28 *masalah baru*
29 *memilih diam*
30 Ternyata Dia CEO
31 *pertemuan*
32 *penolakan*
33 *selamat*
34 *ternyata dia ceo*
35 "rencana"
36 *sandiwara*
37 *salah strategi*
38 *keterangan*
39 *tertembak*
40 *Rian Dirgantara Group*
41 *sadar*
42 *kepulangan Niko*
43 *kepulangan Nindy*
44 *serba salah*
45 *ke rumah Yana*
46 *memata mata i*
47 * Rian Dirgantara*
48 *menceritakan*
49 *kedatangan Nindy*
50 *masuk rumah sakit*
51 *menyadap*
52 *menyadap 2*
53 *menangislah*
54 *sakit hati ibu*
55 *uneg uneg author*
56 *membahas pernikahan*
57 "memilih gaun"
58 *hari pernikahan*
59 *memeluk cinta ku*
60 *malam yang gagal*
61 *malam pertama*
62 *membangun kan *
63 *menjadi suami piyo*
64 *jangan minum lagi*
65 *kecelakaan*
66 *Joko cemas*
67 *berbulan madu*
68 *malang nian nasib ku*
69 *aku tidak sakit*
70 *bawel*
71 *maafkan aku*
72 *ritual*
73 *tujuh bulanan*
74 *acara siraman*
75 *mulai kontraksi*
76 *pesta mewah*
77 *pergulatan panas*
78 *ending*
Episodes

Updated 78 Episodes

1
*kabar gembira*
2
* makan malam *
3
* hari pertama *
4
*hari yang melelahkan*
5
*tak sengaja*
6
*di sebuah cafe*
7
*hari yang menegangkan*
8
*khawatir dan bahagia*
9
*rencana*
10
*penasaran*
11
*ancaman Niko*
12
*aku mencintaimu*
13
*pertemuan tak terduga*
14
*akibatnya*
15
"I LOVE YOU"
16
*ciuman Niko*
17
*penurunan saham ArgayaJaksa*
18
*kedatangan Andan*
19
*nafsu Niko*
20
*pertolongan Rian*
21
*dirumah sakit*
22
*terbongkar nya biodata asli Rian*
23
*bertemu Adit*
24
*berita buruk*
25
*negoisasi*
26
*kesembuhan*
27
*selidik"
28
*masalah baru*
29
*memilih diam*
30
Ternyata Dia CEO
31
*pertemuan*
32
*penolakan*
33
*selamat*
34
*ternyata dia ceo*
35
"rencana"
36
*sandiwara*
37
*salah strategi*
38
*keterangan*
39
*tertembak*
40
*Rian Dirgantara Group*
41
*sadar*
42
*kepulangan Niko*
43
*kepulangan Nindy*
44
*serba salah*
45
*ke rumah Yana*
46
*memata mata i*
47
* Rian Dirgantara*
48
*menceritakan*
49
*kedatangan Nindy*
50
*masuk rumah sakit*
51
*menyadap*
52
*menyadap 2*
53
*menangislah*
54
*sakit hati ibu*
55
*uneg uneg author*
56
*membahas pernikahan*
57
"memilih gaun"
58
*hari pernikahan*
59
*memeluk cinta ku*
60
*malam yang gagal*
61
*malam pertama*
62
*membangun kan *
63
*menjadi suami piyo*
64
*jangan minum lagi*
65
*kecelakaan*
66
*Joko cemas*
67
*berbulan madu*
68
*malang nian nasib ku*
69
*aku tidak sakit*
70
*bawel*
71
*maafkan aku*
72
*ritual*
73
*tujuh bulanan*
74
*acara siraman*
75
*mulai kontraksi*
76
*pesta mewah*
77
*pergulatan panas*
78
*ending*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!