*rencana*

Nindy hanya terbaring lemas di atas tempat tidur nya.

sementara di gedung ArgayaJaksa Niko terlihat masih cemas memikirkan keadaan nindy.

rasa nya dia ingin sekali tetap berada di samping Nindy dan menjaganya.

"tuan kenapa anda masih terlihat gelisah??"

tanya Andan penasaran

"aku ingin menjaga nya ,tapi bagaimana caranya agar aku bisa tetap berada di sampingnya"

ucap Niko tanpa menatap Andan

"kenapa anda tidak langsung saja melamarnya dan mejadikan dia istri tuan,dengan begitu anda bisa selalu berada di sampingnya"

Andan memberikan usul kepada niko

"bagaimana mungkin,aku saja belum mengutarakan rasa cinta ku kepadanya"

"kalau begitu kenapa tidak anda. utarakan saja cinta anda tuan,dengan posisi yang anda miliki mana mungkin dia menolak anda tuan"

"Nindy bukan type cewek matre,bahkan dia hampir tidak perduli dengan harta"

"apa salahnya mencoba tuan"

Niko kembali memberi saran

Niko menghela nafas panjang,dia sendiri masih ragu,dia takut kalau dia.mengutarakan cintanya Nindy nanti akan menjauhi nya

*****

Rian yang sudah sampai dikantornya pun langsung memasuki ruangannya.

di dalam ruangan itu dia hanya mengenang kejadian di minimarket tadi.

dia tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepala nya.

Adit adalah asisten pribadi Rian sekaligus orang kepercayaan nya,sedari tadi terus memandang Rian,dia merasa ada yang aneh dengan Rian.

Adit pun berjalan menghampiri Rian.

"apa yang kau lakukan,dari tadi aku melihat mu tersenyum senyum sendiri,ada apa ??"

tanya Adit selidik

"akh kau mau tau saja"

"hei apa tuan muda sekarang sedang jatuh cinta??"

tanya Adit menatap serius ke Rian

"apa jatuh cinta?? mana mungkin??"

"lantas kenapa kau tersenyum sendiri,hanya orang yang lagi kasmaran yang bisa tersenyum sendiri,selain itu orang gila"

"apa kau mengatai ku gila ?"

ucap Rian dengan melotot

"tidak,kenapa kau jadi marah"

"sudahlah lakukan kembali tugasmu"

perintah Rian

"o iya tuan,ini obat apa?? apa kau sedang sakit??"

tanya Adit yang melihat ada banyak obat di meja Rian

"astaga kenapa aku bisa pikun begini,ini obat yang diberikan dokter Reva untuk gadis itu"

"gadis?? OOO ternyata itu yang membuat tuan muda Rian tersenyum sendiri"

"baik lah aku akan mengantar kan obat ini ke rumahnya,pasti dia belum minum obat"

"boleh aku ikut??"

tanya Adit

"kau mau apa??"

tanya Rian selidik

"aku hanya mau lihat seperti apa gadis yang sudah membuat tuan muda jatuh cinta dan move-on dari Della"

"kenapa kau mengingatkan ku tentang nya??"

Rian mulai kesal kepada Adit

"ayolah cobalah untuk move on,sudah ayo kita pergi,sebentar lagi dia harus makan siang dan setelah nya minum obat"

ucap Adit mengalihkan pembicaraan

mereka pun pergi dengan menggunakan motor milik salah satu pegawai di kantor.

"kenapa kita tidak naik mobil saja sih ??"

tanya Adit kesal

"sudah kubilang tadi tak usah ikut,tapi kamu ngeyel"

ucap Rian sambil tersenyum

"iya...tapi apa alasan mu harus menggunakan motor??"

"aku hanya mau tau bagaimana dia dengan keadaan ku seperti ini"

"apa dia matre sama seperti Della??"

tanya Adit

"entahlah ,tapi aku akan tau seiring waktu"

"wah ternyata tuan muda Rian sudah benar benar jatuh cinta"

ucap Adit sambil tertawa

"aku sendiri tidak tahu,apa aku jatuh cinta apa tidak"

"coba tuan rasakan detak jantung tuan saat berada di dekatnya,kalau berdetak kencang, berarti tuan memang benar sedang jatuh cinta"

ucap Adit

tak butuh waktu lama Rian sampai di rumah Nindy.

Rian tau dimana rumah Nindy karena sewaktu Nindy pulang dari minimarket Rian menyuruh anak buahnya untuk mengawal Nindy sampai tiba dirumahnya tanpa diketahui Nindy.

"siapa lagi itu yang datang??"

gumam hafiz

"permisi,apa Nindy ada??"

ucap Rian

"anda siapa dan mau apa??"

tanya hafiz

"saya Rian,saya temannya dan saya hanya ingin bertemu dengannya"

"sebentar ya,aku akan panggilkan kak Nindy"

hafiz pun berjalan menuju kamar Nindy

"kak ada Rian tu mau ketemu kakak"

ucap hafiz

"Rian,mau apalagi dia"

gumam Nindy

"kakak masih lemas sekali kalau untuk berjalan keluar,kamu suruh saja dia masuk kemari"

ucap Nindy memperjelas

"baiklah kak"

ucap hafiz pergi dan menghampiri kembali Rian

"kak Nindy masih terlalu lemas untuk bisa berjalan,jadi kakak disuruh langsung saja kedalam kamar kak Nindy,mari saya antar "

ucap hafiz sambil berjalan ke kamar Nindy

Rian dan Adit pun berjalan mengikuti hafiz.

"ini mereka kak,aku akan menyuruh bibi untuk membuatkan minuman"

ucap hafiz

"terimakasih ya adik kakak"

ucap Nindy manja

"ada apa lagi kamu menemui ku??"

tanya Nindy

"ini kamu lupa membawa obat yang diberikan oleh dokter Reva,jadi aku mengantar nya kemari"

"oh maaf aku jadi ngerepotin kamu lagi"

ucap Nindy sambil tersenyum

Rian melihat sepiring nasi yang terletak di meja sebelah kasur Nindy.

Rian pun menghampiri Nindy dan duduk di samping Nindy.

"kenapa kau belum makan ?? bukannya kau harus minum obat??"

tanya Rian sambil mengambil sepiring nasi yang berada dia atas meja.

sementara Nindy hanya bingung melihat tingkah Rian ,dan Adit pun sampai melongo melihat Rian yang begitu perhatian kepada Nindy.

"buka mulut mu,kamu harus makan dan minum obat"

perintah Rian sambil menyuap kan nasi kedalam mulut Nindy.

"aku bisa makan sendiri"

ucap Nindy menolak suapan Rian

"sudah terlanjur,kamu harus makan sekarang aaaa"

ucap Rian

Nindy hanya diam dan memakan nasi yang disuapkan oleh Rian

"kak ini minumannya,aku minta bibi buat kan nasi goreng,jadi aku yang mengantar nya"

ucap hafiz sambil meletakkan minumannya diatas meja.

"cieee yang di suapin,kak Rian ini pacar nya kak Nindy ya.."

ucap hafiz menggoda Nindy.

"hafiz sudah keluar kamu sana"

ucap Nindy kesal.

hafiz pun tak menghiraukan perintah Nindy ,dia berjalan menghampiri Rian.

"kak,kakak pacarnya kak Nindy kan??"

tanya nya penasaran.

"hafiz tutup mulutmu"

teriak Nindy sambil melempar kan bantal ke arah hafiz

"tu pipi kak Nindy memerah, berarti benar donk,cieeee cieee"

ucap hafiz sambil keluar dari kamar nindy

sementara Adit hanya tersenyum melihat nya.

Rian pun menatap tajam Adit.

Adit terdiam dan menundukkan kepalanya.

"maaf kan hafiz ya,dia memang suka begitu"

ucap Nindy

"sudah lah aku tidak apa apa,aku juga senang dengan apa yang dia katakan"

ucap Rian sambil menyodorkan obat dan segelas air ke Nindy

Nindy pun meminum obat nya.

"apa maksudmu??"

tanya Nindy heran dengan yang diucapkan Rian

"sekarang memang aku belum jadi pacarmu,tapi lain waktu iya"

ucap Rian sambil menatap Nindy

"apa??"

Nindy terkejut dengan apa yang didengarnya

"sudahlah besok aku akan kemari menjemput mu,untuk mengganti perban di kepalamu"

ucap Rian sambil mengecup kening Nindy.

Adit dan Nindy hanya terdiam dan melongo melihat apa yang dilakukan Rian.

"aku pergi dulu,kamu istirahat lah"

ucap Rian sambil berjalan keluar kamar Nindy

sementara itu Nindy hanya terdiam mematung.

"apa yang dia lakukan,kenapa dia memperlakukan ku layak nya aku ini pacar nya"

gumam Nindy

#####like kakak#####

tinggalin jejak nya kakak#######

kalau punya poin boleh dong kakak vote nya 🙏🙏🙏🙏

😃😃😃😃😃😃

Terpopuler

Comments

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

wah.. nekatnih di rian

2021-06-20

0

Elma Theana

Elma Theana

dua cowok tampanni,kira kira mana yg akan menjadi pendamping Nindy ya thorr,,,penasaran😴

2021-05-02

1

Leni

Leni

baper parah thor

2021-04-24

1

lihat semua
Episodes
1 *kabar gembira*
2 * makan malam *
3 * hari pertama *
4 *hari yang melelahkan*
5 *tak sengaja*
6 *di sebuah cafe*
7 *hari yang menegangkan*
8 *khawatir dan bahagia*
9 *rencana*
10 *penasaran*
11 *ancaman Niko*
12 *aku mencintaimu*
13 *pertemuan tak terduga*
14 *akibatnya*
15 "I LOVE YOU"
16 *ciuman Niko*
17 *penurunan saham ArgayaJaksa*
18 *kedatangan Andan*
19 *nafsu Niko*
20 *pertolongan Rian*
21 *dirumah sakit*
22 *terbongkar nya biodata asli Rian*
23 *bertemu Adit*
24 *berita buruk*
25 *negoisasi*
26 *kesembuhan*
27 *selidik"
28 *masalah baru*
29 *memilih diam*
30 Ternyata Dia CEO
31 *pertemuan*
32 *penolakan*
33 *selamat*
34 *ternyata dia ceo*
35 "rencana"
36 *sandiwara*
37 *salah strategi*
38 *keterangan*
39 *tertembak*
40 *Rian Dirgantara Group*
41 *sadar*
42 *kepulangan Niko*
43 *kepulangan Nindy*
44 *serba salah*
45 *ke rumah Yana*
46 *memata mata i*
47 * Rian Dirgantara*
48 *menceritakan*
49 *kedatangan Nindy*
50 *masuk rumah sakit*
51 *menyadap*
52 *menyadap 2*
53 *menangislah*
54 *sakit hati ibu*
55 *uneg uneg author*
56 *membahas pernikahan*
57 "memilih gaun"
58 *hari pernikahan*
59 *memeluk cinta ku*
60 *malam yang gagal*
61 *malam pertama*
62 *membangun kan *
63 *menjadi suami piyo*
64 *jangan minum lagi*
65 *kecelakaan*
66 *Joko cemas*
67 *berbulan madu*
68 *malang nian nasib ku*
69 *aku tidak sakit*
70 *bawel*
71 *maafkan aku*
72 *ritual*
73 *tujuh bulanan*
74 *acara siraman*
75 *mulai kontraksi*
76 *pesta mewah*
77 *pergulatan panas*
78 *ending*
Episodes

Updated 78 Episodes

1
*kabar gembira*
2
* makan malam *
3
* hari pertama *
4
*hari yang melelahkan*
5
*tak sengaja*
6
*di sebuah cafe*
7
*hari yang menegangkan*
8
*khawatir dan bahagia*
9
*rencana*
10
*penasaran*
11
*ancaman Niko*
12
*aku mencintaimu*
13
*pertemuan tak terduga*
14
*akibatnya*
15
"I LOVE YOU"
16
*ciuman Niko*
17
*penurunan saham ArgayaJaksa*
18
*kedatangan Andan*
19
*nafsu Niko*
20
*pertolongan Rian*
21
*dirumah sakit*
22
*terbongkar nya biodata asli Rian*
23
*bertemu Adit*
24
*berita buruk*
25
*negoisasi*
26
*kesembuhan*
27
*selidik"
28
*masalah baru*
29
*memilih diam*
30
Ternyata Dia CEO
31
*pertemuan*
32
*penolakan*
33
*selamat*
34
*ternyata dia ceo*
35
"rencana"
36
*sandiwara*
37
*salah strategi*
38
*keterangan*
39
*tertembak*
40
*Rian Dirgantara Group*
41
*sadar*
42
*kepulangan Niko*
43
*kepulangan Nindy*
44
*serba salah*
45
*ke rumah Yana*
46
*memata mata i*
47
* Rian Dirgantara*
48
*menceritakan*
49
*kedatangan Nindy*
50
*masuk rumah sakit*
51
*menyadap*
52
*menyadap 2*
53
*menangislah*
54
*sakit hati ibu*
55
*uneg uneg author*
56
*membahas pernikahan*
57
"memilih gaun"
58
*hari pernikahan*
59
*memeluk cinta ku*
60
*malam yang gagal*
61
*malam pertama*
62
*membangun kan *
63
*menjadi suami piyo*
64
*jangan minum lagi*
65
*kecelakaan*
66
*Joko cemas*
67
*berbulan madu*
68
*malang nian nasib ku*
69
*aku tidak sakit*
70
*bawel*
71
*maafkan aku*
72
*ritual*
73
*tujuh bulanan*
74
*acara siraman*
75
*mulai kontraksi*
76
*pesta mewah*
77
*pergulatan panas*
78
*ending*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!