*penasaran*

pagi menjelang.Nindy sudah berada di balkon rumahnya menikmati udara pagi setelah selesai sarapan bersama keluarga nya.

"kak itu kak Rian udah datang"dengan nafas terengah engah hafiz memberitahukan Nindy.

"kenapa kau harus berlari??"

tanya Nindy heran melihat hafiz harus berlari menaiki tangga yang menuju balkon rumah mereka.

Nindy pun berjalan menuruni tangga dan menghampiri Rian yang tengah duduk di ruang tamu.

Rian pun tersenyum ke Nindy saat sudah melihat Nindy mulai menghampiri nya.

"apa kau sudah siap??

sambil berdiri dan mencoba menghampiri Nindy.

"duduklah dan habiskan dulu teh nya??"

Nindy duduk sambil mengarahkan pandangannya ke segelas teh yang masih sedikit di minum oleh Rian .

Rian pun kembali duduk dan meminum kembali teh nya hingga habis.

"kamu haus atau doyan ??"

tanya Nindy sambil tertawa kecil

sementara Rian hanya tersenyum melihat Nindy.

"bisa kita pergi sekarang??"

tanya Rian yang seketiak menghentikan tawa Nindy.

"hmm baiklah"

"diamana ibu dan ayah mu??"

sambil mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan

"ibu sama ayah sedang keluar,katanya ada urusan, selesai sarapan tadi mereka langsung pergi"

"apa sudah pamit??"

"belum tapi biar hafiz saja nanti yang menjelaskan kalau ayah dan ibu bertanya,lagian aku pikir tidak jadi"

"oh rupanya kamu sudah menantikan ku sedari tadi ya"

goda Rian sambil tersenyum.

"ih apaan ,kamu tu pedenya juara ya"

sambil mengarahkan pandangannya ke sembarang arah.

"bik..."

teriak Nindy memanggil asisten rumah tangga mereka.

"iya nona,ada apa"

sambil membungkukkan badannya

"bik saya mau pergi,nanti kalau ibu tanya bilang saya pergi untuk ganti perban ya bik"

"iya nona baik"

Nindy dan Rian berjalan keluar rumah.Nindy heran saat melihat Rian datang dengan mengendarai sepeda motornya.

"kenapa,kamu malu ya kalau harus naik motor??"

tanya Rian yang menyadari ekspresi wajah Nindy.

"gak kok,siapa yang malu,kenapa gak bilang jadikan aku bisa pake jaket,sebentar ya aku ambil jaket dulu"

ucap Nindy membalikkan badannya hendak masuk kembali ke dalam rumah.tapi dengan cepat Rian menarik tangan Nindy.

"hei udah ga usah ,kamu bisa pake jaket aku aja"

sambil melepaskan jaketnya dan memakaikan nya ke Nindy.

Nindy hanya terdiam melihat Rian .

"kalau kamu menatap ku terus seperti itu,nanti kamu bisa jatuh cinta sama aku"

ucap Rian menyadarkan Nindy.

dengan cepat Nindy mengalihkan pandangannya ke sembarang arah dengan pipi nya yang terlihat memerah.

tak lama Rian dan Nindy sudah pergi menuju ke rumah sakit.

setelah tiga puluh menit lamanya mereka menyusuri jalanan dan tiba di rumah sakit.

sesampainya di rumah sakit Rian menggandeng tangan Nindy dan berjalan.

"apa kita bisa jalan beriringan saja tanpa harus kamu memegang tangan ku"

ucap Nindy yang mengarah kan pandangannya ke pengunjung rumah sakit.

"kenapa?? apa kau tidak suka??"

tanya Rian sambil tetap menggandeng Nindy

"bukan ,tapi aku tidak nyaman dengan tatapan semua perawat disini,yang menatap ku dengan penuh tanda tanya"

Rian pun tersadar dengan apa yang di ucapakan Nindy dan melepaskan tangan Nindy lalu berjalan beriringan menuju ruangan dr.Reva.

Bagaimana tidak semua perawat memperhatikan Nindy,secara rumah sakit yang didatangi mereka adalah milik keluarga dirgantara.Semua yang bekerja di sana belum pernah melihat salah satu anak dirgantara datang ke rumah sakit itu,melainkan hanya dokter terpilih yang menyambangi mereka di rumahnya.

"kau tak perlu memperhatikan mereka"

sambil menatap tajam ke semua perawat yang sedang menatap Nindy,dengan cepat semua perawat menundukkan kepalanya.

mereka sampai di ruangan dr.Reva.

"mari masuk, silahkan duduk"

ucap dr.Reva mempersilahkan mereka layaknya dengan pasien yang lainnya.karena sebelum Rian kerumah Nindy Rian memerintahkan dr.reva agar diperlakukan layaknya pasien biasa saat mereka datang.Dr.Reva menuruti apa mau Rian tanpa membantah nya.walaupun Dr.Reva terlihat bingung dengan perintah Rian.

sementara Nindy masih terlihat bingung kenapa mereka bisa masuk dengan mudah dengan melewati sederet antrian yang panjang.

"apa kamu mau diperiksa dengan posisi berdiri??"

Nindy pun mengakhiri lamunan nya dan segera duduk di sebelah Rian.

setelah melewati setiap proses akhirnya Nindy dan Rian keluar ruangan dan menuju pulang kerumah Nindy.

...........

sementara Niko sudah berada di rumah Nindy untuk menjenguk Nindy tapi tidak menemukan Nindy di rumahnya.

"maaf den non Nindy sedang pergi kerumah sakit untuk mengganti perban dikepalanya"

ucap pembantu Nindy menjelaskan.

"bersama ibu dan bapak bik??"

"gak den,bapak dan ibu sedang ada urusan jadi non Nindy pergi bersama temannya"

"ohhh dengan Yana ya bik??"

Niko memang mengenal baik siapa Yana.

"bukan den,tapi dengan den Rian "

"apa Rian ?? siapa dia bik??"

"maaf den saya tidak tahu,bibik permisi kebelakang ya den"

Niko mulai penasaran dengan Rian.

"siapa Rian,apa dia pacarnya..akh mana mungkin"

batin Niko

Niko mulai gelisah.diapun memerintahkan anak buahnya untuk mencari tau siapa Rian.

hafiz yang berada di dalam kamar nya dan mengetahui kalau Niko datang dari pembantunya hanya diam tak bergeming dan melanjutkan bermain game nya. hafiz memang tidak terlalu menyukai Niko.Karena dari rumor yang beredar kalau Niko adalah orang yang

dingin dan kejam.

Niko terlihat kesal sambil terus melihat ke arah jam tangan nya.

akhirnya Niko memutuskan untuk pergi dari rumah Nindy.

"aku mau kalian mencari tau sedetail mungkin mengenai Rian,dan aku mau laporannya secepat mungkin,paham!!"

ucap Niko sambil berjalan tanpa melihat anak buahnya.

"baik tuan "

ucap anak buah Niko serempak.

"sial siapa Rian,dan apa hubungannya dengan Nindy?? kenapa Nindy memintanya untuk mengantar nya?? kenapa Nindy tidak menelpon ku??"

gerutu Niko kesal di dalam mobil.

..........

sementara Rian dan Nindy sudah sampai di rumah Nindy setelah menyusuri jalanan selama tiga puluh menit lamanya dari rumah sakit

"kamu ga mau minum teh dulu??"

tanya Nindy

"boleh juga "

ucap Rian sambil menyagakkan motornya .

Nindy masuk kedalam rumah dan menyuruh pembantunya membuatkan teh untuk Rian.

tak lama teh yang dipesan Nindy pun sudah berada di atas meja.

"maaf non,tadi den Niko datang"

Nindy pun tersedak teh yang sedang diminumnya tadi.

"lantas dia ada bilang apa aja bik??"

tanya Nindy sambil membelalakkan matanya.

"dia hanya bertanya dengan siapa non pergi,dan saja memberitahukannya non,tapi ..."

pembantu nya enggan menyambung kalimatnya.

"tapi apa bik"

desak Nindy,karena memang dia sangat ingin tahu apakah Niko marah atau tidak.

"tapi kelihatannya den Niko sangat marah ketika tahu non Nindy pergi dengan den Rian"

sambung pembantu Nindy.

"ya sudah terimakasih ya bik"

sambil tersenyum

"iya non sama sama"

"apa pacar kamu sedang cemburu dengan ku??"

tanya Rian menggoda nindhy

"hei dia bukan pacar ku tapi atasan ku di kantor dimana aku bekerja"

"ya baiklah "

ucap Rian sambil tersenyum

setelah berbincang ringan Rian pun berpamitan kepada Nindy.

"terimakasih untuk semuanya".

ucap Nindy dengan tersenyum

"iya sama sama,aku pulang dulu ya...titip salam ya unuk ayah dan ibumu"

ucap Rian yang sudah menaiki motornya.

"baiklah"

ucap Nindy sambi melambaikan tangannya.

#########minta dukungan nya ya kak untuk kedepannya#############

****like ,rate,dan kalu bersedia boleh di vote ya kakak.*********

Terpopuler

Comments

mohammad junus

mohammad junus

hadeehh 2 cowo tajir berusaha utk mendapatkan cintanya....lanjut thor

2021-02-11

2

nisa manis

nisa manis

2cwok yg suka sama nindy sama2 ceo wuih jadi penasaran bakalan siapa yg jadi pacarnya nndy niko vs rian. mantap nih thor. visulanya dong thor.

2020-11-02

1

Dela Mutiara~

Dela Mutiara~

hai kak aku mampir nih semangat💙

2020-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 *kabar gembira*
2 * makan malam *
3 * hari pertama *
4 *hari yang melelahkan*
5 *tak sengaja*
6 *di sebuah cafe*
7 *hari yang menegangkan*
8 *khawatir dan bahagia*
9 *rencana*
10 *penasaran*
11 *ancaman Niko*
12 *aku mencintaimu*
13 *pertemuan tak terduga*
14 *akibatnya*
15 "I LOVE YOU"
16 *ciuman Niko*
17 *penurunan saham ArgayaJaksa*
18 *kedatangan Andan*
19 *nafsu Niko*
20 *pertolongan Rian*
21 *dirumah sakit*
22 *terbongkar nya biodata asli Rian*
23 *bertemu Adit*
24 *berita buruk*
25 *negoisasi*
26 *kesembuhan*
27 *selidik"
28 *masalah baru*
29 *memilih diam*
30 Ternyata Dia CEO
31 *pertemuan*
32 *penolakan*
33 *selamat*
34 *ternyata dia ceo*
35 "rencana"
36 *sandiwara*
37 *salah strategi*
38 *keterangan*
39 *tertembak*
40 *Rian Dirgantara Group*
41 *sadar*
42 *kepulangan Niko*
43 *kepulangan Nindy*
44 *serba salah*
45 *ke rumah Yana*
46 *memata mata i*
47 * Rian Dirgantara*
48 *menceritakan*
49 *kedatangan Nindy*
50 *masuk rumah sakit*
51 *menyadap*
52 *menyadap 2*
53 *menangislah*
54 *sakit hati ibu*
55 *uneg uneg author*
56 *membahas pernikahan*
57 "memilih gaun"
58 *hari pernikahan*
59 *memeluk cinta ku*
60 *malam yang gagal*
61 *malam pertama*
62 *membangun kan *
63 *menjadi suami piyo*
64 *jangan minum lagi*
65 *kecelakaan*
66 *Joko cemas*
67 *berbulan madu*
68 *malang nian nasib ku*
69 *aku tidak sakit*
70 *bawel*
71 *maafkan aku*
72 *ritual*
73 *tujuh bulanan*
74 *acara siraman*
75 *mulai kontraksi*
76 *pesta mewah*
77 *pergulatan panas*
78 *ending*
Episodes

Updated 78 Episodes

1
*kabar gembira*
2
* makan malam *
3
* hari pertama *
4
*hari yang melelahkan*
5
*tak sengaja*
6
*di sebuah cafe*
7
*hari yang menegangkan*
8
*khawatir dan bahagia*
9
*rencana*
10
*penasaran*
11
*ancaman Niko*
12
*aku mencintaimu*
13
*pertemuan tak terduga*
14
*akibatnya*
15
"I LOVE YOU"
16
*ciuman Niko*
17
*penurunan saham ArgayaJaksa*
18
*kedatangan Andan*
19
*nafsu Niko*
20
*pertolongan Rian*
21
*dirumah sakit*
22
*terbongkar nya biodata asli Rian*
23
*bertemu Adit*
24
*berita buruk*
25
*negoisasi*
26
*kesembuhan*
27
*selidik"
28
*masalah baru*
29
*memilih diam*
30
Ternyata Dia CEO
31
*pertemuan*
32
*penolakan*
33
*selamat*
34
*ternyata dia ceo*
35
"rencana"
36
*sandiwara*
37
*salah strategi*
38
*keterangan*
39
*tertembak*
40
*Rian Dirgantara Group*
41
*sadar*
42
*kepulangan Niko*
43
*kepulangan Nindy*
44
*serba salah*
45
*ke rumah Yana*
46
*memata mata i*
47
* Rian Dirgantara*
48
*menceritakan*
49
*kedatangan Nindy*
50
*masuk rumah sakit*
51
*menyadap*
52
*menyadap 2*
53
*menangislah*
54
*sakit hati ibu*
55
*uneg uneg author*
56
*membahas pernikahan*
57
"memilih gaun"
58
*hari pernikahan*
59
*memeluk cinta ku*
60
*malam yang gagal*
61
*malam pertama*
62
*membangun kan *
63
*menjadi suami piyo*
64
*jangan minum lagi*
65
*kecelakaan*
66
*Joko cemas*
67
*berbulan madu*
68
*malang nian nasib ku*
69
*aku tidak sakit*
70
*bawel*
71
*maafkan aku*
72
*ritual*
73
*tujuh bulanan*
74
*acara siraman*
75
*mulai kontraksi*
76
*pesta mewah*
77
*pergulatan panas*
78
*ending*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!