saat keluar dari pentry,tak sengaja Nindy melihat OB yang menumpahkan minuman kebajunya tadi sedang berjalan gontai dengan sedih nya.
"eh kamu tunggu sebentar"
teriak Nindy sambil memanggil OB itu.
OB itu menghentikan langkahnya dan hanya diam menatap Nindy.
"kamu...Do....ni"
ucap Nindy sambil melihat bad nama yang terpasang di seragamnya.
"kamu kenapa kok sedih banget wajah nya" tanya Nindy penasaran
"maaf nona jika anda memerlukan sesuatu anda bisa memintanya ke OB yang lain,karena saya harus segera pergi nona" ujar Doni
"hei kenapa dengan kamu, karena kamu menumpahkan minuman tadi ke baju saya, sudahlah lupakan saja,lagian kamu kan tidak sengaja"
tukas nindy
"maaf nona saya harus pergi"
pamit Doni
"pergi kemana "
tanya Nindy yang semakin penasaran
"saya dipecat nona"
ucap OB itu sedih sembari menundukkan kepala dalam.
"apa karena kamu tidak sengaja menumpahkan minuman tadi ke baju saya lantas kamu dipecat"
jelas Nindy
"itu kebodohan yang telah saya perbuat nona" ujar Doni.
"apa apaan ini,apa tidak ada cara lain selain melakukan pemecatan sepihak seperti ini"
ucap Nindy dengan nada geram
"itu namanya peraturan semena-mena Doni,hanya karena kamu tidak sengaja menumpahkan minuman,lagian saya tidak sama sekali terluka" tukas Nindy
Nindy sama sekali tidak menyadari kehadiran Andan yang sudah sedari memperhatikannya.
"berani sekali mulutnya mengatakan peraturan semena-mena"
gumam Andan yang berada tak jauh dari sisi Nindy dan mendengar jelas semuanya.
"ayo ikut aku"
ucap Nindy sambil menarik tangan Doni menuju ruangan Niko.
Andan yang menyadari kemana arah tujuan Nindy,langsung berlari kecil dan mendahului Nindy berada di depan pintu ruangan Niko.
"maaf nona,anda mau apa"
tanya Andan dengan tatapan dingin
"ya mau masuk lah,saya mau berbicara dengan tuan kamu"
ucap Nindy sewot sambil melihat kearah pintu ruangan Niko yang masih tertutup.
"maaf nona jika ada yang ingin anda sampaikan kepada tuan muda anda bisa langsung menyampaikannya kepada saya" jelas andan
"nanti saya akan menyampaikannya ke tuan muda"
lanjut Andan
"saya hanya ingin berbicara langsung dengan tuan muda, bukannya saya sekretaris disini,dan setau saya sekretaris bebas untuk keluar masuk ke ruangan ini"
ucap Nindy sambil menatap penuh kesal kearah Andan.
"tugas pertama anda adalah menguasai setiap pokok materi yang akan dibahas saat meeting dengan klien penting nanti nona,bukan yang lain"
ucap Andan sambil menatap tajam kearah Doni.
Doni yang menyadari arti tatapan itu hanya menundukkan dalam kepalanya.
"dan jika anda sudah menguasai setiap pokok materi nya maka Anda diperboleh kan untuk bertemu tuan muda"
tukas Andan
"saya sudah menguasai setiap materi yang akan saya persentasikan nanti dengan cukup baik,berarti saya sudah bisa bertemu dengan tuan muda sekarang" jelas Nindy dengan enteng nya
"baiklah kalau memang anda sudah menguasai setiap materinya,maka pertemuannya akan saya percepat untuk beberapa hari ke depan"
gertak Andan
"kenapa harus beberapa hari lagi"
gerutu Nindy
"iya beberapa hari lagi nona,kenapa nona,bukannya tadi Anda bilang Anda sudah menguasai semua nya,jadi saya pikir tidak masalah bukan"
ucap Andan sambil tersenyum licik menatap Nindy.
"iya tapi..."
"bukannya anda ingin segera bertemu tuan muda dan menyelamatkan hidup nya"
potong Andan sambil menatap tajam ke Doni
" bagaimana dia bisa tau maksud dan tujuan ku" gumam nindy.
"memang aku sudah menguasai semua materi nya ,tapi aku belum siap mental untuk melakukan nya kalau untuk beberapa hari kedepan" batin Nindy.
"sebaiknya anda kembali keruangan anda dan melanjutkan pekerjaan Anda nona"
ucap Andan sambil menunjuk kearah ruangan Nindy.
"sudahlah nona jangan pertaruhkan pekerjaan nona hanya demi saya"
ujar Doni
"terimakasih untuk semua perhatian nona kepada saya,permisi"
pamit Doni lalu pergi meninggalkan Nindy dan Andan.
Andan tersenyum mendengar apa yang diucapkan Doni.
"tunggu Doni,aku janji akan mengembalikan pekerjaan mu"
ucap Nindy meyakinkan Doni.
"sudah lah nona,permisi"
pamitnya
Andan hanya mematung sambil tersenyum melihat mereka.
"dasar pria aneh"
ketus Nind sambil menatap kesal Andan.
Nindy pun masuk kedalam ruangannya dan mulai mengerjakan kembali tugas nya.
Andan dikejutkan dengan pertanyaan Niko masuk ke ruangan Niko.
"ada keributan apa tadi diluar"
tanya Niko memastikan yang didengar nya tadi.
"kenapa kau berkata seperti itu kepadanya, apa kau serius akan memajukan jadwal meeting nya"
ucap niko sambil melihat Nindy dari kaca.
"apa dia benar benar sudah menguasai materinya dan tidak akan membuat kesalahan sekecil apa pun"
lanjut niko
"ya tuan,karena tadi Sisil memberi tahu saya,kalau nona Nindy sudah sangat paham semuanya,dan Sisil juga berkata bahwa nona Nindy adalah wanita yang cerdas,tapi untuk memajukan jadwal meeting nya itu hanya gertakan saya saja tuan" jelas Andan
"kenapa kau menggertaknya"
selidik Niko
"nona Nindy ingin membatalkan pemecatan OB itu tuan"
tukas Andan
"kau tak pernah berubah"
batin Niko
"apa benar nona Nindy seperti yang dikatakan nona Sisil tuan"
tanya Andan penasaran
"kenapa kau meragukan kemampuannya, sudahlah kerjakan kembali tugas" perintah Andan
"baik tuan"
"ada apa sebenarnya tuan dengan gadis itu" gumam Andan dalam hati
"tapi memang wanita itu cukup unik,di hari pertama dia bekerja sudah berani melakukan ini semua"
Andan mengingat semua kejadian tadi.
"aku harus segera bertemu dengan tuan muda"
gumam Nindy disela kerjanya sambil mengingat semua yang terjadi pada Doni.
menjelang sore satu per satu karyawan mulai kembali pulang dan meninggalkan kantor.
sementara Niko berjalan menuju dimana mobil nyaterparkir.tak sengaja dia bertemu dengan nindy,yang memang sedari tadi sudah menunggunya.
Nindy menatap heran Niko yang terlihat kikuk saat bertemu dengannya.
"sepertinya aku mengenalnya tapi siapa dan dimana" batin Nindy
"maaf tuan ,apa saya bisa meminta waktu anda sebentar"
pinta Nindy dengan wajah memelas.
Niko mencoba bersikap biasa dihadapan Nindy.
"masuklah" ucap Niko sambil melihat kearah mobilnya.
tanpa berbicara Nindy pun mengikuti perintah Niko dan masuk kedalam mobil Niko.
mobil pun menyusuri jalanan yang sudah sangat hiruk pikuk saat jam pulang kantor.
"apa yang ingin kamu bicara kan"
tanya Niko sambil menatap Nindy yang duduk disebelahnya.
"maaf tuan,kenapa Doni sampai dipecat karena hanya menumpahkan minuman ke baju saya,itupun dengan tidak sengaja"
tanya Nindy dengan menjelaskan kejadiannya.
"lagian juga saya tidak terluka sama sekali"
tukas Nindy
"apa tidak ada opsi lain lagi selain di pecat tuan"
tanya Nindy dengan wajah memelas sambil menatap niko.
"kamu sangat menggemaskan sekali jika seperti ini Nindy"
gumam Niko dalam hati yang kala itu juga menatap Nindy.
"baik lah jika itu mau mu" ucap Niko tanpa melihat Nindy.
"besok kamu panggil lagi Doni untuk bekerja kembali di kantor kita"
perintah Niko ke Andan
"lagi lagi aku direpotkan karena wanita ini" gumam Andan dalam bingung
"baik tuan"
Nindy yang mendengar itu,langsung tersenyum bahagia dan tanpa sadar menggenggam tangan Niko secara erat.
" terimakasih tuan" ucap Nindy tersenyum menatap Niko sedang tangannya masih menggenggam erat tangan Niko.
Niko pun ikut tersenyum bersama Nindy yang saat itu tengah bahagia.
Nindy yang melihat Niko tersenyum padanya dengan refleks melepaskan genggamannya dari tangan Niko.
"maaf tuan,tadi saya refleks"
ucap Nindy sambil tertunduk malu
Niko pun masih tetap tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Nindy.
mobil pun kembali menyusuri jalanan yang hiruk pikuk.
##########################
*******like nya kakak jangan lupa
jangan lupa jejaknya
*terimakasih udah mau mampir** kakak**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
SariRenmaur SariRenmaur
niko.. bahagia aza gitu deh cinta yg terpendam bersemi kembali
2021-06-20
0
titik
mampir lg ni kak
2021-01-13
1
Ifa Alix
salam dari KU IKHLAS 2
2021-01-12
0