pagi pagi sekali Nindy bangun untuk mempersiap kan semua nya.
dia sudah tidak sabar ingin memulai hari nya pagi ini.
"Yana ayo bangun cepat,nanti aku bisa terlambat"
ucap Nindy sambil menggoyang goyang tubuh Yana dengan sangat kuatnya.
"iya iya Nindy,kamu bukan hanya bisa membangun kanku,tapi kamu juga bisa mematah kan tulang belulang ku"
ucap Yana sambil memegang pinggang nya yang digoyang sangat kencang oleh Nindy tadi.
"hari ini mood ku sangat bagus jadi tolong jangan merusak mood ku di hari pertama aku bekerja"
pinta Nindy
"baik lah nona muda"
jawab Yana sambil berjalan menuju kamar mandi.
tak selang lama mereka sudah ada di meja makan untuk sarapan bersama.
"aku sudah selesai,aku pergi duluan ya"
ucap Cindy sambil mencium pipi keduaorang tuanya.
"o iya kak,semangat ya bekerjanya"
ucap nya pada Nindy sambil tersenyum
"ingat kak disana jangan bermanja manja seperti di rumah"
ucap hafiz dengan nada mengejek
Nindy hanya tersenyum mendengar celotehan adik nya itu,sembari pergi setelah sebelumnya berpamitan dengan kedua orang tuanya.
Nindy dan Yana pun pergi menuju gedung ArgayaJaksa dengan mengendarai sepeda motor Yana.
"thanks ya yan,udah mau repot ngantarin aku"
ucap Nindy memegang lengan Yana.
"iya nona muda,yang semangat kerja nya"
timpal Yana
pagi itu masih menunjukkan pukul 07.30
Nindy pun berjalan menuju meja resepsionis dan bertanya.
"permisi mba"
sapa Nindy sambil tersenyum
"iya mba ada yang bisa saya bantu"jawab resepsionis dengan ramah nya
"saya mau bertanya dimana ruangan briefing untuk karyawan baru"
"ohh..mba lurus saja ke depan lalu belok kanan"
jawab resepsionis sambil menunjuk ke arah yang di katakannya tadi.
"terima kasih mba"
jawab Nindy dengan senyuman manisnya sambil berlalu.
"iya sama sama mba"
timpal resepsionis
saat Nindy berjalan banyak sekali dia berpapasan dengan karyawan lain.
semua mata memperhatikan Nindy.
bagaimana tidak,Nindy adalah wanita dengan paras cantik dan menawan ditambah lagi bentuk tubuhnya yang sempurna dengan rambutnya yang panjang terurai sebahu.
"kenapa mereka semua menatap ku,
apa ada yang salah dengan penampilan ku"
gumam Nindy dalam hati
setelah sampai di ruangan yang dikatakan resepsionis tadi,Nindy pun mengetuk pintunya.
"permisi"
ucap Nindy sambil tersenyum
"silahkan masuk dan duduk lah"
perintah wanita paruh baya dengan tatapan sinis.
Nindy pun duduk di salah satu bangku yang masih kosong.
tak lama briefing itu pun di mulai.
belum lama breafing itu berlangsung, terdengar suara ketukan pintu.
wanita paruh baya itu pun beranjak dari duduknya dan membuka pintu.setelah wanita paruh baya itu melihat Andan yang mengetuk pintu maka ia sedikit membungkukkan badan nya memberi hormat.
"apa dia sudah datang ??"
tanya Andan sambil melihat seluruh karyawan yang ada di ruangan itu.
"sudah tuan"
"baik lah,panggil dia agar ikuti dengan ku"
dengan cepat wanita paruh baya itu me ninggalkan Andan dan berjalan ke arah bangkunya seraya berkata.
"siapa diantara kalian yang bernama Nindy Rajasa disini"
"itu kan aku"gumam Nindy sambil mengangkat tangannya.
"cepat berdiri dan silahkan ikuti dengan tuan Andan"
ucap wanita paruh baya itu sambil menunjuk ke arah Andan.
Nindy hanya mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Andan.
Andan membuka pintu ruangan sekretaris dan menyuruh Nindy untuk masuk.
"aku mau diapakan oleh nya"
batin Nindy sambil menatap sekeliling ruangan.
sementara itu Niko sudah memasuki kantor dan berjalan menuju ruangan nya.
saat melewati ruang sekretaris dia ber henti dan menatap ruangan itu sembari tersenyum.
"kenapa ruangan itu terasa sepi,apa Nindy itu bukan Nindy yang ku maksud"
gumam nya dalam hati sambil berjalan menuju ruangan nya.
saat niko sudah berada di ruangannya dia pun duduk dikursi kejayaannya dan hendak menelpon Andan,tapi seketika dia sudah melihat sesosok wanita berada di ruangan sekretaris.
"Nindy"
ucap Niko sambil menatap Nindy dari dekat kaca satu arah yang memisahkan ruangan mereka.
ruangannya, ruangan sekretaris maupun karyawan memang hanya terpisah oleh sekat kaca satu arah,dimana hanya Niko yang bisa melihat bebas ke arah ruangan sekretaris maupun karyawannya,namun tidak sebaliknya.
Niko hanya tersenyum manis melihat Nindy.
sementara itu di ruangan sekretaris Nindy terlihat sedang bingung dan mencoba bertanya.
"maaf pak a..apa bo..leh saya ber tanya"
tanya nya dengan terbata.
"ya silahkan"
jawab Andan dengan tatapan dingin
"kenapa saya berada disini,dan kenapa saya harus terpisah dengan karyawan baru lainnya pak?"
tanya nya tanpa menatap kearah Andan.
"karena posisi kamu berbeda dengan mereka"
jawab Andan masih dengan tatapan dingin
"ma..maksud nya pak"
tanya Nindy tak mengerti.
"kamu diterima bekerja disini bukan untuk menempati posisi karyawan,tapi menempati posisi sekretaris"
"apa pak"
tanya Nindy tak percaya,tanpa ia sadari nada bicaranya agak sedikit meninggi karena kaget dan tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"kau berani membentak ku"
ucap Andan sambil menatap Nindy dengan tajam
seketika Nindy menundukkan kepalanya saat dia melihat tatapan Andan seperti elang yang ingin mencakar mangsanya.
"ma..ma..maaf pak saya tidak sengaja
itu tadi saya refleks karena kaget pak"
jelas Nindy
"apa kau tidak suka dengan posisi yang kau dapatkan sekarang?"
tanya Andan
"saya suka pak suka,tapi saya masih belum percaya bisa mendapatkan posisi itu pak"
jelas Nindy lagi
"ya sudah,dalam beberapa hari lagi kamu akan ada meeting dengan klien penting jadi kamu harus mempersiapkan berkas berkas yang dibutuhkan saat meeting nanti"
timpal Andan
"apa?? meeting penting,bagaimana aku bisa,sedang aku belum tau menau tentang apapun"
gumam Nindy gelisah
Andan pun yang melihat gelagat gelisah Nindy mencoba menenangkan nya.
"kamu jangan khawatir,Sisil akan mem bantumu dalam segala hal yang belum kamu mengerti"
ujar Andan
"Sisil"batin Nindy
"Sisil adalah mantan sekretaris dikantor ini tapi karena beberapa bulan lagi dia akan menikah dan pindah keluar kota jadi dia resain sebelum hari pernikahannya"
"selama dia belum melangsungkan pernikahnnya dia akan membantu mu dalam menyelesaikan tugas tugas yang belum kamu mengerti"
jelas Andan
Nindy hanya mengangguk tanpa menatap Andan.
"baiklah kamu tunggu saja sisil di ruangan ini,sebentar lagi mungkin dia akan datang"
ucap Andan sambil berjalan keluar meninggalkan Nindy sendiri di ruangan itu.
Niko yang sedari tadi sudah berada di ruangannya pun mengamati Andan dan Nindy.
"bagaimana??"
tanya Niko saat Andan mencoba masuk kedalam ruangannya.
sontak saja Andan terkejut melihat Niko.
dia tak menyadari kalau Niko sudah berada di ruangannya sedari tadi.
"apa tuan sudah sedari tadi berada disini"
tanya Andan mencari tahu.
"memang nya kenapa dan kenapa tadi kau dengan nya"
ucap Niko sambil melihat ke arah Nindy.
"saya hanya menjelaskan posisinya tuan,dia tampak kaget dengan posisi yang di terimanya"
jelas Andan
"hmm"
sahut Niko
"apa kamu sudah menghubungi sisil untuk segera membantu nya"
tanya Niko lagi
"sudah tuan mungkin sebentar lagi sisil akan sampai"
jawab Andan
"hmm baiklah"
"ada lagi tuan?"
"tidak ,terima kasih untuk kerja mu hari ini"
ucap Niko
"baik tuan"
"berterima kasih,ada apa dengan tuan"
gumam Andan dalam hati
selama dia bekerja belum pernah men dengar kata terima kasih dari mulut tuannya yang begitu tulus untuk para karyawannya.
"ada apa ini?"
gumam Andan dalam hati.
"apa karena gadis itu??"
sambil melihat Nindy dari kaca
Niko yang menyadari kalau Andan sedang menatap lekat Nindy pun bertanya.
"untuk apa kau melihatnya ??
ucap Niko sambil melempar kan pulpen ke arah Andan
"maaf tuan"
Andan terlihat terkejut sambil refleks menangkap pulpen yang di lemparkan Niko padanya.
"jangan melihatnya saja,lihat saja layar laptop mu dan mulai kerjakan tugas mu"
perintah Niko kesal
"baik tuan"
#######################
**akak akak jangan lupa like nya
tinggalin jejak nya juga ya akak
akak akak yang punya poin dan koin boleh saling vote yuk kak....
terimakasih kakak udah mampir...
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Ainun Dewi
lnjttt
2021-04-01
1
Dela Mutiara~
hai kak aku mampir lagi nih semangat ya😉💙
2020-08-31
2
Yhu Nitha
like
2020-08-29
2