*hari yang menegangkan*

#keesokan harinya#

"sebaik nya aku singgah ke minimarket dulu membeli permen"

gumam Nindy dalam hati

tak lama Nindy pun memasuki minimarket yang letak nya tak terlalu jauh dari rumah nya

saat Nindy sedang asyik memilih permen tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara rintihan dari sebuah ruangan.

"ampun tuan,saya tidak akan mengulangi nya lagi,saya akan segera memperbaiki semua nya"

ucap seseorang dari dalam ruangan dengan diiringi suara rintihan

Nindy semakin penasaran,dia memberanikan dirinya memasuki ruangan itu.

sesaat memasuki ruangan itu,Nindy berteriak histeris,karena melihat banyak darah dilantai.

"apa yang sedang kau lakukan disini ??"

ucap seorang pria berbadan kekar sambil menghampiri Nindy

"maaf saya salah masuk ruangan"

ucap Nindy sambil memejamkan matanya.

karena memang dia sangat takut sekali dengan darah.

"berani sekali kau !!"

bentak salah seorang pria berbadan kekar.

"apa dia salah satu pegawai mu??"

tanya pria berbadan kekar itu kepada pria yang sedang merintih kesakitan di lantai.

"bukan saya hanya salah satu dari pengunjung mini market ini"

sahut Nindy dengan cepat

"sebaik nya kau keluar sekarang,tutup telinga dan mata mu kalau kau masih ingin hidup"

ucap pria berbadan kekar tadi Sambil berjalan menghampiri Nindy.

"iya,baik"

ucap Nindy dengan cepat sambil berjalan keluar ruangan dengan gemetar.

Nindy masih memikirkan yang terjadi di dalam ruangan tadi.

"siapa pria itu ?? siapa mereka yang memukuli nya??"

gumam Nindy tanpa memperhatikan langkah nya.

bruuak...

"maaf maaf saya tidak melihatnya dan tidak mendengarnya"

ucap Nindy dengan nada gemetar sambil menyatukan kedua tangannya.

semua pengunjung di mini market itu hanya melihat tingkah aneh Nindy.

"apa dia sudah tidak waras "

"iya mungkin dia gila kali ya"

"kasian ya cantik cantik gila"

celotehan antara pengunjung minimarket yang heran dengan tingkah Nindy.

"hei apa kau baik baik saja?? lihatlah kening mu mengeluar kan darah"

ucap salah seorang pria kepada Nindy

"apa darah??"

tanya Nindy terkejut sambil melihat kearah pria itu

Nindy pun memegang kening nya,dan melihat darah yang menempel di jemari tangan nya.

dia mulai mengingat kembali darah yang berserakan dilantai ruangan tadi.

seketika tubuh nya lemas dan Nindy jatuh pingsan.

"apa yang kalian lihat,bantu aku mengangkat nya"

perintah seorang pria kepada karyawan mini market tersebut.

"panggil dokter Reva kemari"

perintah seorang pria kepada salah satu karyawan mini market.

tak lama dokter Reva pun datang dan mulai mengobati luka Nindy

"siapa dia Rian ??"

tanya dokter Reva sambil membersihkan luka Nindy

"entahlah,tapi kata para karyawan dia sering berbelanja disini"

"kenapa dia bisa terluka seperti ini??"

dokter Reva kembali bertanya

"itu yang aku tidak tahu"

"ya sudah,dia tidak apa apa,hanya saja dia syok sampai dia pingsan,aku sudah berikan dia suntikan,tak lama lagi dia juga akan siuman"

ucap dokter Reva

"syok ??"

tanya Rian penasaran

"ya syok,sepertinya dia baru saja mengalami kejadian yang mengerikan atau mungkin dia phobia dengan suatu hal,karena sewaktu saya periksa tubuh nya sangat lemas sekali karena ketakutan"

"baik lah saya permisi dulu"

ucap dokter Reva

"terimakasih "

ucap Rian singkat

tiga puluh menit lamanya Rian duduk mematung di dekat sofa.

"kenapa dia belum sadar juga,apa dia baik baik saja"

sambil mondar mandir disebelah nindy yang sedang berbaring dia atas sofa

"akhhh kepalaku sakit sekali"

ucap Nindy sambil memegang kepalanya

"akhirnya kau sadar juga,apa kau baik baik saja ??"

tanya Rian sambil menghampiri Nindy

"siapa kamu,dimana aku,aku akan menutup telinga dan mataku jangan apa apa kan aku"

teriak Nindy sambil menutup matanya

"hei kenapa dengan mu,aku tidak akan apa apakan kamu,malah aku yang mengobati kamu,bukan nya berterimakasih malah menuduhku bukan bukan"

ucap Rian dengan nada kesal.

Nindy pun membuka matanya dan melihat ke arah Rian .

"maafkan aku"

ucap Nindy dengan nada lirih

"kau bukan nya.."

ucap Nindy sambil mengingat sesuatu

"aw aw sakit"

ucap Nindy sambil memegang kepalanya

"luka dikepala mu cukup dalam jadi berhentilah berpikir,aku adalah pria yang bersamamu didalam toilet di cafe xxx,apa kau ingat sekarang??"

ucap Rian sambil duduk disebelah nindy dan memberikan nya obat

"minum ini"

ucap Rian sambil menyodorkan segelas air dan obat ke Nindy

Nindy terdiam dan melihat obat yang ada ditangan Rian lalu menatapnya.

"ini bukan racun,ini obat yang diberikan dokter Reva agar luka mu cepat sembuh"

ucap Rian meyakinkan Nindy

"lagian untuk apa juga aku harus meracuni mu"

dalam hati Rian

"bagaimana aku bisa berada disini dan kenapa dengan ku,dan kau kenapa bisa berada disini ??"

tanya Nindy sambil melihat Rian

"kau ini menyebal kan sekali ya,harus nya aku yang banyak bertanya bukan sebaliknya"

jawab Rian dengan kesal

"sedang apa kau disini dan kenapa kepalamu bisa sampai terluka seperti itu"

tanya Rian

"kepalaku"

ucap Nindy sambil memegang kepala nya yang sedang diperban.

"kenapa kepalaku sampai di perban seperti ini??"

tanya Nindy sambil menghadap Rian

"kamu ini bukan menjawab pertanyaan ku malah balik bertanya"

sahut Rian dengan kesal

"kepalamu terbentur ujung rak mini market dan terluka,lalu kamu pingsan ,aku bawa kamu kemari dan aku panggilkan dokter,lukamu diobati dan diperban sudah jelas nona!! "

"sekarang jawab pertanyaan ku,sedang apa kau disini dan kenapa kepalamu bisa sampai terluka seperti itu?? "

tanya Rian kembali

"tadi aku hanya mau membeli permen lalu..."

Nindy terdiam dan langsung memeluk Rian sambil gemetaran

"hei apa yang kau lakukan,lepaskan !! aw sakit,kenapa kau meremas tubuh ku"

teriak Rian kesakitan karena Nindy benar benar memegang kuat tubuh Rian ,dan tak lama Nindy pun pingsan kembali

Rian pun merebah kan Nindy kembali ke sofa.

"sebenarnya apa yang terjadi,sampai dia setakut ini"

gumam Rian

Rian pun keluar dari ruangan itu,dan mencari tau apa sebenar nya yang sudah terjadi.

tak lama Rian memasuki ruang cctv dan memutar ulang kejadian dari awal Nindy masuk ke mini market sampai akhirnya Nindy keluar dari ruangan itu dan pingsan.

"jaga nona itu agar tidak pergi dari sini dan panggil semua orang yang berada di ruangan itu!! "

perintah Rian kepada pengawas cctv.

"baik tuan"

"apa yang sedang kalian kerjakan di ruangan itu sampai nona itu ketakutan seperti itu?? "

tanya Rian ke para anak buahnya yang sudah berada di ruangan cctv.

" kami hanya memberi pelajaran kecil kepada manajer mini market ini tuan,dan gadis itu masuk tanpa ijin dan melihat semua nya,lalu saya menyuruh nya keluar dan memperingatinya agar dia menutup mata dan telinga nya"

ucap anak buahnya menjelaskan.

"pantas dia berkata seperti itu"

gumam Rian sambil mengingat apa yang berulang kali di ucapkan Nindy sebelum dia pingsan.

"ya sudah lah lain kali lebih berhati hati lah"

ucap Rian sambil meninggalkan ruangan cctv

Rian pun kembali keruangan di mana Nindy berada.

Terpopuler

Comments

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like3

2020-08-30

0

𝑺𝒖𝒏𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆 🌞

𝑺𝒖𝒏𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆 🌞

aku di sini

2020-08-19

3

lihat semua
Episodes
1 *kabar gembira*
2 * makan malam *
3 * hari pertama *
4 *hari yang melelahkan*
5 *tak sengaja*
6 *di sebuah cafe*
7 *hari yang menegangkan*
8 *khawatir dan bahagia*
9 *rencana*
10 *penasaran*
11 *ancaman Niko*
12 *aku mencintaimu*
13 *pertemuan tak terduga*
14 *akibatnya*
15 "I LOVE YOU"
16 *ciuman Niko*
17 *penurunan saham ArgayaJaksa*
18 *kedatangan Andan*
19 *nafsu Niko*
20 *pertolongan Rian*
21 *dirumah sakit*
22 *terbongkar nya biodata asli Rian*
23 *bertemu Adit*
24 *berita buruk*
25 *negoisasi*
26 *kesembuhan*
27 *selidik"
28 *masalah baru*
29 *memilih diam*
30 Ternyata Dia CEO
31 *pertemuan*
32 *penolakan*
33 *selamat*
34 *ternyata dia ceo*
35 "rencana"
36 *sandiwara*
37 *salah strategi*
38 *keterangan*
39 *tertembak*
40 *Rian Dirgantara Group*
41 *sadar*
42 *kepulangan Niko*
43 *kepulangan Nindy*
44 *serba salah*
45 *ke rumah Yana*
46 *memata mata i*
47 * Rian Dirgantara*
48 *menceritakan*
49 *kedatangan Nindy*
50 *masuk rumah sakit*
51 *menyadap*
52 *menyadap 2*
53 *menangislah*
54 *sakit hati ibu*
55 *uneg uneg author*
56 *membahas pernikahan*
57 "memilih gaun"
58 *hari pernikahan*
59 *memeluk cinta ku*
60 *malam yang gagal*
61 *malam pertama*
62 *membangun kan *
63 *menjadi suami piyo*
64 *jangan minum lagi*
65 *kecelakaan*
66 *Joko cemas*
67 *berbulan madu*
68 *malang nian nasib ku*
69 *aku tidak sakit*
70 *bawel*
71 *maafkan aku*
72 *ritual*
73 *tujuh bulanan*
74 *acara siraman*
75 *mulai kontraksi*
76 *pesta mewah*
77 *pergulatan panas*
78 *ending*
Episodes

Updated 78 Episodes

1
*kabar gembira*
2
* makan malam *
3
* hari pertama *
4
*hari yang melelahkan*
5
*tak sengaja*
6
*di sebuah cafe*
7
*hari yang menegangkan*
8
*khawatir dan bahagia*
9
*rencana*
10
*penasaran*
11
*ancaman Niko*
12
*aku mencintaimu*
13
*pertemuan tak terduga*
14
*akibatnya*
15
"I LOVE YOU"
16
*ciuman Niko*
17
*penurunan saham ArgayaJaksa*
18
*kedatangan Andan*
19
*nafsu Niko*
20
*pertolongan Rian*
21
*dirumah sakit*
22
*terbongkar nya biodata asli Rian*
23
*bertemu Adit*
24
*berita buruk*
25
*negoisasi*
26
*kesembuhan*
27
*selidik"
28
*masalah baru*
29
*memilih diam*
30
Ternyata Dia CEO
31
*pertemuan*
32
*penolakan*
33
*selamat*
34
*ternyata dia ceo*
35
"rencana"
36
*sandiwara*
37
*salah strategi*
38
*keterangan*
39
*tertembak*
40
*Rian Dirgantara Group*
41
*sadar*
42
*kepulangan Niko*
43
*kepulangan Nindy*
44
*serba salah*
45
*ke rumah Yana*
46
*memata mata i*
47
* Rian Dirgantara*
48
*menceritakan*
49
*kedatangan Nindy*
50
*masuk rumah sakit*
51
*menyadap*
52
*menyadap 2*
53
*menangislah*
54
*sakit hati ibu*
55
*uneg uneg author*
56
*membahas pernikahan*
57
"memilih gaun"
58
*hari pernikahan*
59
*memeluk cinta ku*
60
*malam yang gagal*
61
*malam pertama*
62
*membangun kan *
63
*menjadi suami piyo*
64
*jangan minum lagi*
65
*kecelakaan*
66
*Joko cemas*
67
*berbulan madu*
68
*malang nian nasib ku*
69
*aku tidak sakit*
70
*bawel*
71
*maafkan aku*
72
*ritual*
73
*tujuh bulanan*
74
*acara siraman*
75
*mulai kontraksi*
76
*pesta mewah*
77
*pergulatan panas*
78
*ending*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!