selang tak lama Sisil sudah sampai di kantor dan langsung menuju ruangan nya.
"selamat pagi"
sapa sisil dengan senyuman manis sambil menarik kursi dan duduk di sebelah Nindy.
"pagi"
jawab Nindy sambil tersenyum heran
"apa kamu sudah pelajari semua berkas yang akan kamu persentasi kan dalam waktu dekat ini"
tanya Sisil sambil mengambil beberapa berkas dari sebuah laci.
"maaf mba ini siapa ya,saya Nindy sekretaris baru di kantor ini"
sambil mengulurkan tangan nya kehadapan Sisil
"ya ampun aku sampai lupa memperkenalkan siapa aku"
ucap Sisil sambil memukul jidatnya.
"aku Sisil mantan sekretaris di kantor ini"
sambil menjabat tangan Nindy
"oh kamu Sisil,makasi Lo mba udah mau ngerepotin diri untuk membantu saya"
"iya ga apa apa kok santai aja"
ucap Sisil sambil tersenyum
"andai saja aku bisa menolak,tapi bagaimana lagi,kalau aku menolak aku akan habis dibuat tuan muda yang arogant itu"
gumam Sisil dalam hati
mereka pun membahas apa saja yang harus dilakukan oleh Nindy nanti sewaktu persentasi.
"apa masih ada yang belum kamu mengerti" tanya Sisil
"hanya beberapa bagian saja sil"
sementara di ruangannya,Niko sedang sibuk berkutat dengan laptop nya,sambil sesekali melihat kearah ruangan Nindy melalui kaca.
Andan yang menyadari tingkah aneh tuannya hanya tersenyum melihat nya.
"untuk sementara waktu ini,kamu saja yang mengambil semua berkas yang harus aku tanda tangani keruangannya sampai dia benar benar paham akan tugas nya"
ucap Niko sambil menatap Andan
"baik tuan"
"tapi kenapa tidak dibiarkan saja dia yang mengantarkan nya tuan,bukan nya sekarang dia sekretaris tuan ?"
tanya Andan heran
"kenapa ?? apa kau keberatan"
tanya Niko dengan kesal
"tidak sama sekali tuan,hanya saya tidak mengerti kenapa"
jelas Andan
"sudahlah kau tidak perlu mengerti apa apa,kau hanya harus melaksanakan apa apa yang aku suruh saja,paham"
tegas Niko
"baik tuan"
"sudah kerjakan tugas mu"
ucap Niko sambil berjalan keluar ruangan.
secara bersamaan Nindy dan sisil pun keluar dari ruangan mereka sambil tertawa kecil.
saat melihat ada Niko di depan mereka Sisil pun sedikit menundukkan kepalanya dan menyapa Niko.
"selamat siang tuan"
Niko terkejut dan langsung melangkah kan kakinya dengan cepat agar menjauh dari mereka tanpa menjawab sapaan Sisil.
"ada apa dengannya??"
gumam Sisil heran saat melihat tingkah tuannya.
"siapa dia sil ?"
tanya Nindy
"dia itu tuan muda Niko dan CEO di kantor ini"
"ohh,tapi apa dia selalu tidak menjawab salam dari karyawan nya ??"
tanya Nindy sambil mengerutkan kening nya
"ya begitu lah namanya juga tuan muda,bebas kan mau apa dan bagaimana"
tukas sisil
"berarti aku harus siapkan mental baja saat menghadapi nya,karena aku akan berhadapan dengan nya setiap hari"
ucap Nindy sambil mengelus dadanya
"huss jaga ucapan mu kalau kau masih mau bekerja disini"
tukas Sisil.
"maksudnya ?"
tanya Nindy yang bingung akan ucapan Sisil.
"sudah lah ayo"
sambil menarik tangan Nindy
tak lama mereka sudah sampai di kantin kantor dan langsung memesan makanan.tak butuh waktu lama makanan yang mereka pesan pun tiba.
"aku masih belum mengerti dengan ucapan mu tadi sil"
tanya Nindy di sela makannya.
"yang mana?"
tanya Sisil sambil mengunyah makanan nya.
"soal aku harus menjaga setiap ucapan ku"
jelas Nindy
"oh yang itu,klo kamu masih mau bekerja disini kamu harus menjaga ucapan mu karena tuan muda tidak suka dengan karyawan yang sembarangan bicara apalagi membantah perintahnya.yang harus kamu katakan hanya 'baik tuan' jika tuan muda memberi perintah"
jelas Sisil
"kok aku jadi serem begini ya"
gumam Nindy dalam hati sambil memandangi seluruh pengunjung kantin.
Sisil yang menyadari itu pun cekikikan.
"wajah kamu lucu sekali kalau lagi cemas begitu Nindy"
ucap Sisil di sela tawanya
"siapa yang sedang kamu cari ??"
tanya Sisil yang melihat Nindy menatap satu persatu pengunjung kantin.
Nindy hanya menggelengkan kepalanya sambil terus menyantap makanannya sampai habis.
sementara itu di ruangannya ,Niko tengah sibuk melihat ke arah ruangan Nindy.
"apa yang mereka makan sampai selama ini didalam kantin,apa mereka makan semua seisi kantin ??"
gumam Niko dengan wajah kesal
"bukannya jam istirahat juga belum selesai tuan"
sahut Andan yang mendengar gumaman tuannya tadi.
Niko hanya diam saja mendengarkan perkataan Andan sambil sesekali melihat ke arah ruangan Nindy.
Sisil berpamitan kepada Nindy setelah selesai makan siang.
"aku pulang duluan ya"
ucap Sisil
"secepat ini ??"
tanya Nindy dengan wajah cemberut
"kamu kan sudah mengerti semua nya,kamu itu cerdas sekali,cukup sekali di ajarkan langsung bisa mengerti semua nya,jadi aku tidak butuh waktu lama berada disini"
ujar Sisil
"kamu berlebihan sil,gak juga kok,aku masih perlu banyak bimbingan lagi"
ucap Nindy sambil menunduk malu
"baik baiklah kamu bekerja disini dan ingat apa saja yang sudah saya ucap kan tadi"
ucap Sisil mengingat kan.
"aku pulang ya bye"
pamit sisil
"bye" ucap Nindy sambil melambaikan tangannya kearah Sisil yang berlalu pergi dengan mobilnya.
"kenapa aku ngerasa gak nyaman gini sih setelah mendengar semua yang diucapkan Sisil tadi"
gumam Nindy dalam hati sambil ber jalan menuju kedalam ruangannya dengan tergesa.
"bruuak..prak..."
suara gelas jatuh ke lantai.
"maaf,maaf kan saya nona,saya tidak sengaja"
ucap doni salah satu OB di kantor itu ke Nindy sambil memungut gelas yang berserakan dilantai.
"tidak apa apa mas,kan cuma air bisa di bersih kan kok"
sahut Nindy tersenyum
Niko pun yang mendengar ada suara berisik di luar hanya melihat dari balik sekat kaca yang ada di ruangannya.Niko mulai geram melihat kecerobohan OB yang menumpahkan minuman ke baju Nindy.
"maaf kan saya ya mba"
ucap OB itu dengan wajah cemas
"ga apa apa kok mas,santai aja"
ucap Nindy menenangkan OB itu yang terlihat sangat ketakutan.
"terimakasih ya mba..saya permisi dulu"
pamit OB itu sambil menundukkan sedikit kepalanya.sedang Nindy masih sibuk membersihkan baju nya.
Niko yang melihat semua kejadian itu dari ruangannya terlihat sangat geram.
"pecat OB itu"
perintah Niko ke Andan sambil mengepalkan tangan nya.
"OB ?? OB yang mana yang tuan maksud??"
tanya Andan bingung, karena dia terlalu fokus dengan laptopnya sampai tidak menyadari ada kebisingan yang terjadi diluar ruangan mereka.
"OB yang menumpahkan minuman ke baju Nindy tadi"
ucap Niko sambil menatap Andan serius.
"apa?? lagi??? kenapa tuan sangat perduli sekali dengan sekretaris baru nya itu"
gumam Andan sedikit bingung
"baik tuan saya akan segera memecat nya" ucap Andan sambil berjalan keluar ruangan
Andan pun menuju ruangan resepsionis.
"saya mau kamu kumpulkan semua OB yang ada di kantor ini keruangan breafing"
perintah Andan.
tak butuh waktu lama semua OB sudah berkumpul di ruang breafing.
"kira kira ada apa ya sampai kita di kumpulkan begini"
tanya salah satu OB ke OB yang lain
"entah lah"
jawab OB lain sambil menggelengkan kepalanya.
sesaat suasana hening pun tercipta saat Andan memasuki ruangan breafing.
"siapa diantara kalian yang menumpah kan minuman kebaju sekretaris baru tuan muda"
tanya Andan sambil menatap tajam satu persatu OB yang ada di ruangan itu.
salah satu OB pun berjalan mendekat ke arah Andan.
"keluar dari ruangan ini dan jangan pernah perlihatkan lagi wajahmu di kantor ini"
bentak Andan kepada Doni.
Doni pun menunduk sedih dan berjalan keluar ruangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"dan ini peringatan untuk kalian agar tidak melakukan kesalahan sekecil apapun kalau masih ingin bekerja disini"
ancam Andan dengan tatapan tajam ke semua OB yang masih berada di ruangan breafing.
"pergilah dan kembali ke pekerjaan kalian"
perintah Andan sambil berjalan keluar ruangan
"sungguh hari yang begitu melelahkan"
gumam Andan.
###########################
**hai raiders.....tekan like dan jangan lupa tinggalin jejak nya.
akak akak yang punya poin dan koin boleh saling vote ya akak.
terimakasih udah mampir akak akak
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
SariRenmaur SariRenmaur
diih yuan muda arrigant
2021-06-20
0
Drupadi
lanjut...
2021-04-30
1
Umi Kalimah
kasian gara masalah sepeledi pecat
2021-04-29
1