*khawatir dan bahagia*

#di gedung ArgayaJaksa#

"apa kamu sudah melihat Nindy datang?"

tanya Niko ke Andan

"belum tuan,sedari tadi saya belum melihat nona Nindy datang"

jawab Andan

"kenapa?? ada apa dengan nya ??"

gumam Niko

"apa mungkin dia...akh apa yang aku pikirkan"

Niko pun terlihat gelisah bercampur khawatir dengan Nindy.

Niko tak henti menghentak hentakkan jemarinya diatas meja sambil sesekali menyoroti seluruh ruangan Nindy.

Andan yang melihat kegelisahan tuan nya pun segera keluar ruangan dan menyuruh anak buah nya untuk memeriksa kediaman Nindy dan mencari tahu dimana keberadaan Nindy.

tak butuh waktu lama Andan sudah mendapat kabar dari anak buah nya bahwa Nindy sudah keluar dari rumah menuju ke kantor.

"apa bagaimana mungkin?? "

gumam Andan

Andan kembali memberi perintah anak buah nya untuk mencari keberadaan Nindy.

sementara Niko masih terlihat gelisah.

sambil sesekali melihat jam tangannya

"kenapa sudah sesiang ini Nindy belum juga datang,kemana sebenarnya dia?? "

gerutu Niko dengan kesal

sementara di minimarket Rian sudah duduk didekat sofa dimana Nindy terbaring.

"gadis ini cantik,unik dan menggemaskan"

gumam Rian sambil menatap wajah Nindy dengan tersenyum.

tak lama Nindy pun sadar dari pingsan

"maaf ya aku pasti udah ngerepotin kamu"

ucap Nindy sambil memegang kepalanya

Rian pun menjauhkan kursinya dari Nindy.

"kenapa kamu menjauh ?? "

menatap Rian heran

"tidak apa apa ,aku hanya tak mau kau meremas tubuh ku lagi"

"apa??"

terlihat Nindy kaget tidak percaya dengan apa yang dikatakan Rian,sambil mengingat kembali apa yang Terjadi sebelum dia pingsan tadi.

"sial apa yang aku lakukan,kenapa juga aku memeluk nya tadi"

gumam Nindy yang sudah mulai mengingat kejadian sebelum dia pingsan tadi.

terlihat pipi Nindy mulai memerah karena malu,Nindy pun menunduk.

"apa kau mau aku antar pulang??"

"akh tidak usah,lagian rumah ku tidak terlalu jauh dari sini"

Nindy pun berdiri perlahan

"hai aku Rian,apa kamu tak mau memberitahukan siapa nama mu dan berterima kasih setidaknya"

ucap Rian sambil mengulurkan tangannya

"aku Nindy, terimakasih ya untuk semua nya"

"aku boleh bertanya ??"

sambil menatap Rian ragu

"boleh kenapa tidak"

"kenapa kau bisa ada disini ?? siapa orang yang mereka pukuli tadi dan siapa orang yang memukulinya?? "

Rian diam sejenak.

"rasa penasaran nya tidak bisa dibendung,kalau aku tidak memberi tahunya pasti akan banyak lagi pertanyaan darinya"

gerutu Rian

"aku sama halnya dengan mu,aku hanya pengunjung setia di minimarket ini,dan soal di ruangan tadi aku sama sekali tidak mengetahui nya,soal ruangan ini,aku meminta ijin kepemilik minimarket ini untuk bisa menjaga mu"

"oh terimakasih ya"

ucap Nindy sambil menarik bangku dan duduk di sebelah Rian.

"hei kamu mau apa?? "

"tenang lah aku tidak akan memeluk dan meremas tubuhmu lagi"

sambil menunduk malu

"tadi di dalam ruangan itu aku melihat seseorang sedang dipukuli,kasian sekali dia"

Nindy memberitahukan apa yang dia lihat dengan berbisik

"sudah lah kamu tidak perlu mengurusi yang bukan urusan mu,karena itu tidak baik,lihat apa yang terjadi padamu"

Rian meyakinkan Nindy agar berhenti memikirkan kejadian di ruangan tadi.

"maaf tuan ada seseorang yang mencari nona ini"

ucap seorang pegawai mini market sambil melihat ke arah Nindy.

"siapa??"

"mereka bilang dari ArgayaJaksa"

"apa ?? kenapa mereka mencari ku?? dan bagaimana mereka tahu keberadaan ku disini?? "

dalam hati

"baiklah kami akan menemuinya"

Rian berjalan keluar ruangan.

"apa kau tak mau keluar dari ruangan ini?? "

tanya Rian sambil berjalan keluar

Nindy pun keluar ruangan bersama Rian,dan menuju ke meja kasir.

" maaf nona kami ditugaskan untuk memastikan keadaan nona,apa nona baik baik saja"

ucap anak buah Andan menatap perban yang melingkar di kepala Nindy dan menyorot tajam ke arah Rian.

"aku baik baik saja,apa tuan muda yang menyuruh kalian ??"

"bukan nona,tuan Andan yang menyuruh kami"

"baik lah kalian sudah melihat aku kan,dan bilang ke Andan kalau aku tidak bisa masuk kantor hari ini "

"baik nona"

"dan satu lagi ,apa kali ini aku bisa meminta tolong ??"

sambil membalikkan badannya

"ya nona ada apa?"

"bisa tolong antar kan dia pulang kerumahnya ,karena dia sudah menolong ku tadi "

sambil menatap ke arah Rian

"baik nona kami akan melakukan nya"

"terimakasih"

"Rian mereka akan mengantar mu pulang,dan terimakasih untuk semua nya, bye"

Nindy melambaikan tangan nya dan berjalan meninggalkan mini market

"mari tuan biar kami antar Anda pulang"

ucap anak buah Andan

"terimakasih,tapi saya bisa pulang sendiri,lagian saya juga bawa motor dan saya belum sempat berbelanja karena nona kalian "

ucap Rian sambil meninggalkan anak buah Andan dan sibuk memilah milih makanan di rak minimarket.

sementara Andan sudah mendapat kabar tentang Nindy

"kerja yang bagus,kembali lah"

Andan menatap Niko dan menghampiri nya

"tuan sekarang nona Nindy sedang berada dirumah, sepertinya dia mengalami kecelakaan kecil,hingga kepalanya diperban"

"apa kau bilang"

teriak Niko sambil mencengkram kerah baju Andan

"darimana kau tahu??"

"dari anak buah saya tuan,saat saya melihat anda teramat gelisah,saya memerintahkan anak buah saya untuk mencari tahu keberadaan nona Nindy"

Niko pun melepaskan cengkraman nya.

"kerja bagus, sekarang antar kan aku menemui nya"

"baik tuan"

"saya tidak mau kejadian seperti ini terulang di sini"

ucap Rian sambil menyorot tajam pegawai minimarket.

"untuk sementara waktu kalian kerjakan tugas kalian,dalam beberapa hari ke depan akan ada manajer baru kalian"

lanjut Rian

Rian pun pergi meninggal kan mini market dan menuju kantor nya.

di dalam mobil Rian tersenyum sambil mengingat wajah Nindy.

"gadis yang unik"

gumam nya dalam hati.

sementara Nindy berbaring di kamarnya.

"Nindy apa kau baik baik saja nak??"

tanya ibu dari balik pintu kamar

Nindy pun berjalan membukakan pintu untuk ibunya.

"astaga kau kenapa nak,ada apa dengan kepala mu sampai harus diperban??"

ibu cemas dan khawatir melihat Nindy

"aku hanya terbentur rak minimarket Bu saat sedang memilih permen"

"coba sini ibu periksa"

sambil menuntun Nindy duduk di kasur

"sudah tidak apa apa ibu,lagian tadi sudah di obati dokter"

"ya ampun kak Nindy kenapa??"

tanya hafiz menghampiri Nindy

"kakak gak apa apa"

"kenapa kau kemari bukan nya ibu menyuruh mu membelikan ayam tadi"

"oh iy Bu, waktu aku mau pergi tadi ada yang datang dan menanyakan kak Nindy,aku tanya bibi ibu dimana,bibi bilang ibu di kamarnya kak Nindy,jadi aku kemari untuk meberitahukan ibu"

"memang nya siapa??"

tanya ibu penasaran

"entahlah tapi sepertinya dari ArgayaJaksa,soalnya mobil yang mereka tumpangi ada logo ArgayaJaksa"

"ya sudah,pergi lah dan lakukan apa yang ibu suruh tadi "

"ya Bu"

hafiz pergi keluar melewati niko tanpa mengucap kan sepatah kata pun.

sementara ibu menghampiri Niko dan Andan di ruang tamu.

"selamat siang ibu"

Niko menyapa sambil bersalaman dengan ibu.

"apa Nindy ada Bu,dan apa dia baik baik saja?? "

Niko Langsung to the point karena memang dia terlalu cemas dengan keadaan nindy.

"ya Nindy ada,tapi maaf anda siapa ya ??"

tanya ibu heran

"oh maaf saya Niko,saya CEO di kantor Nindy bekerja"

"oh mari silahkan duduk,saya akan memanggil Nindy"

tak lama Nindy pun datang.

"apa yang terjadi padamu??"

tanya Niko sambil menggenggam tangan Nindy

"aku tidak apa apa dan baik-baik saja "

sambil melepaskan genggaman Niko

"maaf untuk beberapa hari kedepan mungkin aku belum bisa masuk kerja"

"tidak apa apa ,jangan pikirkan Masalah kantor,nanti biar Andan yang membereskan semuanya"

"baik lah apa boleh aku kembali ke kamarku dan beristirahat?? "

pinta Nindy karena memang dia masih lemas

"baik lah kembalilah beristirahat,aku akan kembali ke kantor"

Nindy pun kembali kekamarnya dan beristirahat.

sementara Niko kembali ke kantor setelah sebelumnya dia berpamitan kepada ibu Nindy.

###like nya kakak###

###jejak nya kakak###

Terpopuler

Comments

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like4

2020-08-30

0

Anggara

Anggara

Boom... likee...😍

Semangat terus thor😊😉

2020-08-19

1

𝑺𝒖𝒏𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆 🌞

𝑺𝒖𝒏𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆 🌞

like

2020-08-19

3

lihat semua
Episodes
1 *kabar gembira*
2 * makan malam *
3 * hari pertama *
4 *hari yang melelahkan*
5 *tak sengaja*
6 *di sebuah cafe*
7 *hari yang menegangkan*
8 *khawatir dan bahagia*
9 *rencana*
10 *penasaran*
11 *ancaman Niko*
12 *aku mencintaimu*
13 *pertemuan tak terduga*
14 *akibatnya*
15 "I LOVE YOU"
16 *ciuman Niko*
17 *penurunan saham ArgayaJaksa*
18 *kedatangan Andan*
19 *nafsu Niko*
20 *pertolongan Rian*
21 *dirumah sakit*
22 *terbongkar nya biodata asli Rian*
23 *bertemu Adit*
24 *berita buruk*
25 *negoisasi*
26 *kesembuhan*
27 *selidik"
28 *masalah baru*
29 *memilih diam*
30 Ternyata Dia CEO
31 *pertemuan*
32 *penolakan*
33 *selamat*
34 *ternyata dia ceo*
35 "rencana"
36 *sandiwara*
37 *salah strategi*
38 *keterangan*
39 *tertembak*
40 *Rian Dirgantara Group*
41 *sadar*
42 *kepulangan Niko*
43 *kepulangan Nindy*
44 *serba salah*
45 *ke rumah Yana*
46 *memata mata i*
47 * Rian Dirgantara*
48 *menceritakan*
49 *kedatangan Nindy*
50 *masuk rumah sakit*
51 *menyadap*
52 *menyadap 2*
53 *menangislah*
54 *sakit hati ibu*
55 *uneg uneg author*
56 *membahas pernikahan*
57 "memilih gaun"
58 *hari pernikahan*
59 *memeluk cinta ku*
60 *malam yang gagal*
61 *malam pertama*
62 *membangun kan *
63 *menjadi suami piyo*
64 *jangan minum lagi*
65 *kecelakaan*
66 *Joko cemas*
67 *berbulan madu*
68 *malang nian nasib ku*
69 *aku tidak sakit*
70 *bawel*
71 *maafkan aku*
72 *ritual*
73 *tujuh bulanan*
74 *acara siraman*
75 *mulai kontraksi*
76 *pesta mewah*
77 *pergulatan panas*
78 *ending*
Episodes

Updated 78 Episodes

1
*kabar gembira*
2
* makan malam *
3
* hari pertama *
4
*hari yang melelahkan*
5
*tak sengaja*
6
*di sebuah cafe*
7
*hari yang menegangkan*
8
*khawatir dan bahagia*
9
*rencana*
10
*penasaran*
11
*ancaman Niko*
12
*aku mencintaimu*
13
*pertemuan tak terduga*
14
*akibatnya*
15
"I LOVE YOU"
16
*ciuman Niko*
17
*penurunan saham ArgayaJaksa*
18
*kedatangan Andan*
19
*nafsu Niko*
20
*pertolongan Rian*
21
*dirumah sakit*
22
*terbongkar nya biodata asli Rian*
23
*bertemu Adit*
24
*berita buruk*
25
*negoisasi*
26
*kesembuhan*
27
*selidik"
28
*masalah baru*
29
*memilih diam*
30
Ternyata Dia CEO
31
*pertemuan*
32
*penolakan*
33
*selamat*
34
*ternyata dia ceo*
35
"rencana"
36
*sandiwara*
37
*salah strategi*
38
*keterangan*
39
*tertembak*
40
*Rian Dirgantara Group*
41
*sadar*
42
*kepulangan Niko*
43
*kepulangan Nindy*
44
*serba salah*
45
*ke rumah Yana*
46
*memata mata i*
47
* Rian Dirgantara*
48
*menceritakan*
49
*kedatangan Nindy*
50
*masuk rumah sakit*
51
*menyadap*
52
*menyadap 2*
53
*menangislah*
54
*sakit hati ibu*
55
*uneg uneg author*
56
*membahas pernikahan*
57
"memilih gaun"
58
*hari pernikahan*
59
*memeluk cinta ku*
60
*malam yang gagal*
61
*malam pertama*
62
*membangun kan *
63
*menjadi suami piyo*
64
*jangan minum lagi*
65
*kecelakaan*
66
*Joko cemas*
67
*berbulan madu*
68
*malang nian nasib ku*
69
*aku tidak sakit*
70
*bawel*
71
*maafkan aku*
72
*ritual*
73
*tujuh bulanan*
74
*acara siraman*
75
*mulai kontraksi*
76
*pesta mewah*
77
*pergulatan panas*
78
*ending*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!