Dihutan yang penuh dengan bambu dan pohon pohon yang rindang serta angin sejuk yang menghembus menyejukkan tubuh, dibawah terik matahari yang menandakan cuaca hari ini sangat cerah.
Sesosok pria dengan jubah putih dan wajahnya yang terlihat datar berjalan melewati hutan hutan bambu tersebut. Dia adalah Ashbel, Ashbel baru selesai menjalani misi untuk membasmi sarang goblin. Ashbel memiliki keterampilan yang bagus untuk membuat strategi yang dimana dia gunakan untuk menjebak goblin.
Dengan cara menutup semua pintu keluar atau masuk dengan rantai dan mulai membantai goblin dengan tingkat tinggi satu per satu, sampai dia bertemu dengan raja goblin. Dan menyambar raja goblin tersebut dengan petir merah dan membuatnya mati seketika.
"Misi kali ini benar benar merepotkan." Ashbel menerima dua misi yang dimana dia akan berjalan sedikit kearah Utara kerajaan Sigrat. Dia akan memasuki Dungeon untuk berburu permata Minotaurus.
Ashbel membuka petanya dan melihat kearah peta karena agak ragu dengan perjalanan dia, kemudian setelah berhasil menentukan jalan menuju utara dengan cepat, dia kembali berjalan sambil memakan apel.
Ashbel kemudian berlari dengan cepat karena sudah menemukan rute tercepat, dia melewati tebing curam dan memanjat dengan rantainya, dan setelah berhasil mencapai puncak dia lansung berlari sekali lagi menuju Dungeon. Kurang lebih dia harus berlari satu jam untuk menuju tempat tersebut, namun dia berusaha untuk mempercepat langkahnya dan menggunakan rantainya untuk mempercepat geraknya.
Saat mencapai pohon yang sangat tinggi dia melompat dan menatap pintu masuk Dungeon.
"sudah ketemu" Ashbel turun dengan perlahan menggunakan rantainya dan saat sudah mendarat dia lansung berjalan dengan santai memasuki Dungeon.
dia memasuki Dungeon itu dan melihat banyak sekali obor yang mati dan menyala, tapi dia tetap masuk kesana, tidak banyak monster kuat yang menghalanginya dan dia bisa dengan santai menyelesaikan pertarungannya dengan Monster lemah.
dan dia mulai memasuki lantai tiga dungeon dan terus menyelusuri tempat itu. Dia merasakan tekanan aura membunuh dari suatu ruangan dan tidak salah lagi itu adalah Minotaurus. Kemudian Ashbel lansung berlari dan melilit kaki Minotaurus, saat terjatuh, Ashbel lansung menusuk Minotaurus dengan petir merahnya dan membunuh Minotaurus seketika.
Ashbel kemudian memotong tanduk dan mengoyak dada Minotaurus dan mengambil permata inti dari Monster tersebut.
Kemudian Ashbel mendengar suara hentakan kaki yang begitu banyak dan melihat ada empat Minotaurus yang ingin mengepungnya, Ashbel menyebarkan rantainya dan mengikat para Minotaurus. Dan saat ingin memenggal kepala mereka, salah satu Minotaurus melawan dan menebasnya dengan kapak besar dan Ashbel melompat dengan menjadikan kapak itu sebagai pijakan dan meledakkan kepala para Minotaurus dengan petir merahnya.
Saat menyerang mereka, Ashbel juga lansung memotong tanduknya dan mengoyak dada Minotaurus untuk mengambil permata yang ada ditubuh Minotaurus.
"baiklah sudah cukup, dengan ini sudah mendapatkan beberapa keping emas....cukup untuk membantu Shinobu dan yang lainnya dirumah."
Ashbel membawa tanduk itu dan permata itu, dia menaruhnya disebuah kantung dan digantung di celananya. Saat Ashbel ingin keluar, dia mendengar suara langkah kaki yang begitu ringan dan suara tombak yang diseret. Kemudian dia melihat seseorang yang membawa tombak. Orang itu menyapanya.
"Haii~ pria tampan, kayaknya sibuk banget ya ?" Gadis itu menyapa Ashbel.
"bukan urusanmu, pergilah selesaikan misi mu" Ashbel berusaha mengabaikan gadis itu dan Gadis itu menghalangi dengan menodong tombaknya ke leher Ashbel.
"Aku sedang menunggu seseorang yang membawa sebuah mobil, dan aku ingin bertanya, apa kamu mengenali mereka ? Mas mas yang ngebosenin ?"
Ashbel kemudian meliriknya dan hanya diam tidak menjawab pertanyaannya. Kemudian gadis itu merangkul Ashbel dan berbisik ditelinganya.
"apa kamu juga orang yang terpanggil?" mendengar bisikan gadis tadi, Ashbel lansung menghindar dan waspada terhadap perempuan itu.
"apakah dia world Explorer atau musuh dewi ?" batin Ashbel.
Kemudian Ashbel mengeluarkan rantainya dan perempuan tadi menggenggam tombaknya dan bersiap bertarung dengan Ashbel.
Ashbel memutar rantainya dan menghantam rantainya ke gadis tadi, gadis tadi menghindari serangan Ashbel dan mulai berlari menusuk Ashbel, tusukan tombaknya ada yang tertancap Kedinding dan melelehkan dinding itu. Ashbel terkejut karena tombak itu memiliki kekuatan korosi yang harus dia hindari.
Ashbel kemudian melilit gadis itu dan menyambarnya dengan petir, tapi saat tersambar, gadis itu tiba-tiba menghilang layaknya sebuah ilusi.
kemudian dari balik bayangan, gadis tadi mulai menyerang dan menusuk Ashbel, Ashbel menghindari serangan itu dan menendangnya. Namun saat tendangannya mencapai tubuh gadis tadi, tubuh gadis tadi menghilang layaknya sebuah ilusi lagi.
Ashbel mundur dan mengambil langkah sejauh mungkin dan berusaha menghindari serangan gadis tadi, tapi gadis itu terus muncul dari balik bayangan dan menyerangnya dan terus menghilang karena skill ilusi miliknya.
Ashbel tidak punya pilihan lain karena arena Dungeon sangat menguntungkan gadis tadi jika bertarung, dan dia terpaksa mengeluarkan pedang yang dia miliki dan mengurangi umurnya satu tahun.
"Pedang yang menari diatas darah kutukan, aku menggunakanmu untuk mengalahkan musuhku."
"Rudra !"
Sebilah pedang yang hanya memiliki gagang dan bilah yang patah, dia memakai pedang itu untuk melarikan diri. Saat gadis tadi menyerang lagi dan menyerangnya dari balik bayangan, dengan pedang itu Ashbel mengoyak dimensi dan membuat serangan gadis tadi berpindah tempat.
"pria ini merepotkan!"
Kemudian gadis itu lansung menyerang Ashbel dengan serangan yang dia buat dari bayangan dan Ashbel menyadari itu, dia merobek dimensi sekali lagi dan masuk dari retakan dimensi itu. Saat gadis tadi sudah hampir sampai pada Ashbel, Ashbel lansung menghilang dan serangan gadis tadi menghancurkan dinding Dungeon.
"dia melarikan diri ? Padahal .....aku hanya ingin minta sedikit makanan, ya terserahlah."
Gadis tadi lansung pergi dari tempat mereka bertarung dan masuk kedalam Dungeon lebih dalam. Ashbel kabur kehutan bambu sebelumnya dan dengan nafas yang terengah-engah dia berjalan kembali dan ingin pulang.
"Wanita tadi memiliki kekuatan yang cukup mengerikan, aku harus menghindari orang sepertinya."
Ashbel mulai berjalan dan membawa pedangnya tadi, angin tiba-tiba berhembus sangat kencang dan awan mulai gelap. Ashbel memutuskan untuk berlari dan saat dia hendak berlari, dia dikepung beberapa prajurit dengan cahaya terletak pada armor mereka, membawa banyak tongkat trisula dan kapak raksasa yang mereka pegang.
Dan sesosok pria muncul dari balik para tentara itu. Dia berdiri diantara prajuritnya dan menodongkan pedang pada Ashbel, Ashbel yanng melihat itu lansung mewaspadai mereka semua dan memakai pedang Rudranya sekali lagi.
"Merepotkan sekali, lansung bertemu dua musuh yang memiliki kemampuan merepotkan seperti ini"
Pria tadi lansung bertanya pada Ashbel apakah dirinya orang yang terpanggil atau bukan, tapi Ashbel lansung menyerang dan serangan Ashbel ditahan oleh kapak besar yang dipegang salah satu prajurit, tapi Ashbel melilit prajurit itu dan menghempaskannya kearah prajurit lain, pria yang menggunakan penutup mata tadi lansung menyerang Ashbel dan mereka saling beradu pedang.
Mereka dengan sangat cepat bergerak kesana kemari sambil saling menebas dan menangkis, pria tadi lansung menendang Ashbel dan Ashbel membanting pria tersebut dengan melilitkan kaki pria tersebut dengan rantai.
"Pria ini sangat merepotkan!" batin mereka berdua.
Kemudian mereka saling mengambil jarak dan pria tadi sedikit tersenyum menanggapi Ashbel.
"kau sangat merepotkan, akan segera aku akhiri ini."
Mendengar perkataan pria itu, Ashbel lansung menarik nafas dan berdiri tegak sambil menunjuknya dengan jari telunjuk.
"aku juga selalu bersama pria yang sangat merepotkan, mungkin mereka berdua akan bertemu denganmu cepat atau lambat." orang yang dimaksud Ashbel adalah Rayy dan Izagiri.
Pria tadi tersenyum dan membuka penutup matanya, dia kemudian menatap Ashbel dengan matanya yang buta, Ashbel menyadari bahwa dia akan menyerang Ashbel dan lansung membunuhnya. Ashbel kemudian mengoyak dimensi untuk mengacaukan niat pria tersebut dan pria tadi terkejut karena penglihatan jiwa yang ada dimatanya terhalangi sobekan dimensi yang dibuat Ashbel, dan saat sobekan dimensi sudah hilang, Ashbel melarikan diri lewat sobekan dimensi itu dan lansung melarikan diri ke desa tempat dia mendaftar menjadi petualang.
"Hampir saja. ....kedua orang tadi sangat berbahaya, aku harus melaporkan ini kepada Shinobu dan Izagiri."
Kemudian Ashbel pergi ke guild untuk menyetor permata dan tanduk Minotaurus. Sementara Izagiri masih disuatu kota dan membeli beberapa bumbu dan daging untuk dirumah mereka nanti, Izagiri belanja sendirian sedangkan Shinobu masih tertidur lelap dan dijaga oleh Poco, Rayy juga masih tertidur karena dia beristirahat. Sky Serpent terus mengawasi Rayy karena jaga jaga kalau terjadi apa apa pada Rayy.
"Poco...boleh aku bertanya padamu ?"
kemudian Poco menoleh dan berganti posisi duduk, dia berbicara pada Sky Serpent. "apa yang kamu ingin bicarakan, teman?"
"Tuanmu bisa mengakses Parallel Expansion dengan mudah, apakah itu miliknya atau bukan ?"
kemudian Poco bersandar dan menjelaskan pada Sky.
"itu adalah salah satu kemampuan Khodam tuanku, atau rekanku yang lain bernama Shinta"
"tuan Izagiri punya sepuluh khodam dan yang aku akui paling berbahaya adalah Silvania dan nyonya Rafael."
"apa yang kamu maksud berbahaya?"
"Saat melawan dewa Cthulhu, tuanku menggunakan parallel Expansion milik mereka berdua dan hasilnya sangat merusak, kemampuan itu sangat berbahaya bahkan melenyapkan sepenuhnya keberadaan yang masuk ke gerbang itu."
Sky menatap heran pada Poco dan bertanya sekali lagi padanya apa yang dimaksud gerbang berbahaya itu.
"Naraca Gate."
Sky terdiam dan menatap Poco dengan serius. Seharusnya itu adalah Skill yang menelan penggunanya jika digunakan dan membawa objek yang dia kurung menjadi lenyap sepenuhnya, skill ini dimiliki oleh salah satu raja alam kematian, Hades.
"Tuanmu ini...."
"Tapi dia juga tidak akan menggunakan itu secara sembarang, dia juga akan memikirkan resiko yang akan dihadapi, terutama jika dia ingin berkorban dia akan mengorbankan nyawanya untuk melindungi sesuatu apa yang dia anggap berharga." Poco dengan nada suara serius.
Sky Serpent kemudian diam dan memikirkan apa yang terjadi jika Naraca Gate terbuka sekali lagi di dunia ini dan dipakai secara sembarangan akan menghancurkan alam sekitarnya.
"Ya, tuanku masih belum pulih sepenuhnya. Kemungkinan dia tidak akan menggunakan itu semakin besar."
"semoga saja benar apa yang kamu ucapkan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Fadillah
Omo<3 cool nih bozz
2024-07-22
0
Fadillah
Ashbel🥺
2024-07-22
0
Caca Panda
kiw cogan
2024-07-22
0