Ke Utara

  Seminggu sudah berlalu semenjak mereka semua mengetahui tentang peta itu, mereka memutuskan untuk membagi dua kelompok. Ashbel, Nipa, dan Misha, diminta untuk menjaga rumah saat kelompok satu pergi ke utara, dan kelompok satu juga akan pergi menjelajahi apa yang dimaksud dari surat dan peta sebelumnya.

mereka bertiga bersiap siap, Rayy masih dikamarnya dan Izagiri bersama Shinobu bersiap didekat ruang tamu. Sebuah jubah yang berwarna coklat gelap dan rapi, bisa membuat keadaan tubuh tetap hangat meski cuaca yang dingin. Sementara Izagiri hanya memakai baju lengan pendek berwarna hitam, dan dia membawa tas selempang untuk menyimpan pakaiannya yang tebal.

 Menurut geografis, keaadaan kota utara belum menyentuh cuaca dingin ekstrim. Tapi untuk berjaga jaga mereka membawa mantel dan jubah. Melihat Izagiri yang bajunya tidak rapi, Shinobu berinisiatif merapikan lengan bajunya dan kerah bajunya.

"Rapi sedikit lah untuk penampilan. Dompet sudah ditaruh di tas ? Kenapa gak lansung make mantel ?" Shinobu yang merapikan pakaian Izagiri dan merapikan rambutnya yang berantakan.

"Udah, tinggal jalan ini" Izagiri yang menjawab sambil mengelak dirapikan oleh Shinobu.

"Ih rambut kamu itu belum rapi ! Diem dulu ah" Shinobu menarik paksa kepala Izagiri.

 Izagiri menuruti perintah Shinobu, Shinobu meluruskan setiap helai rambut Izagiri yang berantakan. Shinobu menggunakan sisir yang merapikannya dan saat dia selesai, entah kenapa Shinobu merasa senang merapikan rambut Izagiri.

Rayy keluar dari kamarnya, pria yang menggunakan jaket berwarna ungu dan sebilah pedang ada di pinggangnya, dia mempersiapkan semua yang ingin dia bawa. Saat dia keluar dari kamarnya, dia terlihat rapi dan seperti tidak sabar untuk keluar.

"baiklah kalau begitu, kami akan berangkat !" Shinobu yang bersemangat.

Mereka membuka pintu menandakan bahwa mereka segera pergi, mereka terus berjalan sambil melambaikan tangan mereka. Misha yang melihat Shinobu pergi mendadak sedih karena dia akan kesepian tanpa Shinobu yang selalu membantunya.

 Cuaca yang cerah serta angin yang sejuk menyertai mereka. Bunga bunga yang indah bermekaran dan angin sangat sejuk yang mengurangi terik matahari. Mulai sekarang mereka mulai menuju utara yang katanya cuaca disana bisa jadi sangat ekstrim sewaktu-waktu dan bisa saja hanya musim dingin biasa.

 Minimnya informasi tentang wilayah itu membuat mereka awalnya ragu untuk pergi, tapi setelah mendapatkan informasi dari kepala desa yang mereka tinggali sebelumnya yakni pak Ferard. Karena letak rumah mereka sekarang masih tak jauh dari desa dan Izagiri bisa dengan cepat lalu lalang tanpa ada masalah.

Untuk logistik mereka sendiri tak mereka khawatirkan karena dimensi saku Izagiri menyimpan banyak makanan, Shinobu sempat marah padanya karena ternyata dia menyimpan banyak makanan tanpa sepengetahuan Shinobu.

Mereka juga harus memutari kerajaan Sigrat karena Izagiri masih buronan disana, alasan poster buronan tidak menyebar adalah karena pemanggilan orang dari dunia lain itu dilarang jika kerajaan tersebut masih terikat dengan Aliansi kekaisaran. Itu menguntungkan Izagiri yang bisa dengan bebas pergi kemana saja kecuali kerajaan Sigrat.

Saat mereka mencapai sebuah bukit, mereka memasuki sebuah lembah yang sangat banyak zat beracun. Nyatanya disana banyak sekali Wyvern yang bersarang, tapi mereka tetap memasuki lembah tersebut.

Saat mulai masuk, banyak sekali energi sihir yang bertebaran diudara menurut Shinobu, aura mistis, niat membunuh, bangkai, dan sebagainya menandakan memang lembah ini tak layak dilewati orang biasa.

"Uweeg...Misha kalau lewat sini pasti lansung ketakutan." Izagiri yang memandangi Sekitar.

Melihat kondisi itu mereka menjadi lebih waspada karena semakin masuk lembah itu, semakin kuat tekanan yang ada didalamnya, Rayy terus memegangi pedangnya, Shinobu mulai selalu mewaspadai langit langit. Dan pria bajingan ini masih memakan tempenya.

"bisa serius ga sih !?" Shinobu lansung merampas tempenya dan memakannya agar Izagiri bisa waspada.

"ap...nooo tempeku yang digoreng Misha tadi pagi!!!!" memasang raut wajah yang sedih.

"masih banyak juga, aku juga bisa masak lagi ! Serius dulu tapi!" Mendengar ucapan Shinobu, Izagiri diam dan tubuhnya lemas, dia berjalan dengan tatapan lesu karena tempenya dimakan.

Tak lama setelah mereka bertengkar perihal tempe, terdengar auman yang sangat keras dan energi sihir yang bertebaran menjadi lebih tak teratur. Rayy lansung berada mode bertarung, Shinobu mengeluarkan Rapier bercahaya miliknya, dan Izagiri masih pemanasan kayaknya.

Tiba-tiba banyak mahkluk yang mengepung mereka dalam jumlah yang terhitung ratusan bahkan bisa ribuan, mahkluk itu menatap mereka dengan tatapan yang seperti menatap mangsanya. Tidak lain itu adalah Wyvern. Wyvern memiliki atribut dasar api dan racun, bahkan keduanya bisa dimiliki. banyak juga yang mengandalkan kekuatan fisik mereka yang luar biasa.

"lari yuk" Saat mereka serius ternyata Izagiri malah pemanasan kaki, dia tidak ingin bertarung dan malah ingin lari.

"kau ini punya otak gak sih, lari gimana coba ?!" Shinobu memarahi Izagiri.

"ya...habis...banyak gini kan buang buang tenaga, mendingan lari" Izagiri menjawab Shinobu.

"kau ini !!"

Setelah Shinobu lengah Wyvern itu menyerang kearah Rayy dan Shinobu secara bersamaan. Rayy dengan skill Michi no Gengo membengkokkan sebagian serangan itu dan hasilnya hilang, kemudian berlari dan mencoba menyerang mereka.

Sementara serangan yang menghampiri Shinobu, Shinobu membuat serangan itu menjadi gelembung emas dan diletakkan di daun ajaib. Setelah itu, dengan Legend Boost, Shinobu membalikkan serangan Wyvern tadi dengan daya hancur dua kali lipat dari mereka. Dan lansung menghancurkan sebagian besar Wyvern. Tapi meski begitu, Wyvern tadi terus berdatangan meski sudah banyak yang mati. Izagiri melirik ada beberapa Wyvern yang berbeda warna.

"oh jadi lu pada pelakunya, pantas gak habis habis." Izagiri yang melakukan peregangan leher.

Rayy menebas habis Vyvern tadi, ada yang beregenerasi ada yang muncul kembali lewat lingkaran sihir. Rayy lansung kembali menjaga jarak dan mempersiapkan serangan selanjutnya.

"Rayy, Shinobu ! Buka jalan untukku bisa ? Setelah itu mengamuklah sesuka hati kalian !" Rayy yang mendengar itu mencoba membuka jalan bersama Shinobu, Izagiri kemudian melakukan pose ingin berlari dan tubuhnya dikelilingi oleh aura merah dan hitam pekat. Matanya mulai muncul garis hitam yang ada di beberapa bagian wajahnya.

"Demiurgos..." Serangakaian benda yang mistis dan gaib, mengeluarkan seperti aura merah yang memanifestasikan sebuah hal mistis, tapi ini bukanlah sihir, energi Demiurgos. Demiurgos membentuk sebuah tangan gaib yang mengelilingi tubuh Izagiri dan Izagiri bersiap menunggu jeda Rayy dan Shinobu membuka jalan.

Shinobu mengeluarkan cahaya emas yang membelas beberapa Wyvern dan Rayy menggunakan Shipuu type Twelve. Yang membuat Rayy menyerang begitu cepat dan menebas puluhan Wyvern sekali lewat. Izagiri yang melihat serangan itu memasang wajah yang mengerikan dan mengunci target Wyvern yang berbeda warna.

Dengan Energi Demiurgos, Shinobu merasa serangan itu memiliki daya hancur yang sangat berbahaya, meski tak merasakan sihir non element sekalipun dia tetap mewaspadai itu juga. Izagiri dengan Energi Demiurgos lansung mencengkram ratusan Wyvern yang berbeda warnanya. Dan melumat mereka dalam sekejap, saat menyisakan beberapa potongan daging Wyvern yang terlihat terpanggang. Dia memakan itu mentah mentah dan membuat Wyvern biasa mulai merasa ketakutan.

Seperti janji Izagiri, Shinobu dan Rayy mulai mengamuk dan menyerang para Wyvern dengan sangat brutal. Rayy memasuki mode berserknya dan Shinobu matanya berubah menjadi merah, tubuhnya dipenuhi cahaya emas dan bergerak seperti cahaya.

Darah membanjiri lembah tersebut, dan mereka tak menyisakan satu ekor Wyvern pun yang lepas. Setelah pertarungan selesai, kabur energi sihir yang tadinya tak beraturan kini pudar dan lembah tersebut tak memiliki tekanan apapun lagi.

Rayy kembali ke mode normalnya dan mata Shinobu kembali normal. Izagiri menyembunyikan energi Demiurgos yang dia miliki, mereka tanpa memikirkan apapun lagi lansung berjalan menuju ujung lembah.

Ternyata sesuai dugaan Izagiri, lembah ini adalah lembah gaib yang membuat mereka bisa lansung dekat dengan wilayah utara, tapi mereka harus menghadapi koloni Wyvern yang berbahaya.

Saat sudah sampai, ternyata wilayah utara sedang tidak musim dingin, mereka melihat suasana disana seperti sangat damai, tidak seperti yang mereka pikirkan sebelumnya. Matahari masih terlihat dan hewan hewan masih berkeliaran dengan bebas.

"segarnya angin disini~" Shinobu yang merasa tenang dengan suasana itu.

Rayy kemudian memegang pundak Izagiri secara mendadak, dia mencengkram dengan kuat. Shinobu yang melihat itu terkejut saat Rayy menatap Izagiri dengan sedikit serius.

"apa apaan yang tadi, bukankah itu sihir !? kau tidak bisa sihir bukan ?!" Rayy yang membentak Izagiri. Shinobu lansung melepaskan genggaman Rayy dan menghalanginya untuk bertengkar dengan Izagiri lagi.

."itu bukan kekuatan sihir, itu kekuatan originalku. Kau juga tak merasakan The Mind bukan sihir kan ?" Izagiri menatap Rayy dengan tatapan yang dingin, sambil menyalakan rokoknya.

"Original ? Berhenti bercanda, jangan merendah ! Aku benci orang yang merendahkan dirinya sendiri dan memilih kabur dari pertarungan seperti tadi!" Rayy Marah.

"Terlebih hanya meminta perlindungan, jangan bercanda ! Tidak akan ada yang selalu melindungi !" Rayy membentak.

Izagiri mengisap rokoknya, dan menyentil kepala Rayy dengan kuat dan meliriknya sambil badan menghadap kesamping.

"Kau ini ternyata lebih bodoh dari yang aku kira. Misha akan sedih mendengar ucapanmu barusan. Berhati hatilah dalam berkata, jika kau menyinggung tentang kejantanan pria."

Izagiri kemudian berjalan dan Rayy terdiam.

Mengingat perkataannya memang tidak akan berdampak apa apa pada Izagiri, tapi ini sama saja menghina Misha. Shinobu melihat itu lansung menyusul Izagiri dan Rayy mulai mengikutinya.

"kanapa ikut denganku kalian berdua ? Jika bagi kalian aku pengecut, silahkan pilih jalan kalian sendiri, aku yang akan pergi." Izagiri berhenti sebentar dan bicara sebelum dia lanjut jalan.

Mendengar itu Shinobu lansung lompat dan duduk dipundak Izagiri, dia lansung menggigit kepala Izagiri dengan keras.

"kau ini keras kepala sekali ! Jangan sok keren, kita disini bukan untuk saling mengucapkan selamat tinggal, tapi menyelesaikan ini bersama sama ! Dan Rayy, berhenti menyinggung dan menyindir sikap seseorang, perbaiki dulu sikapmu itu !" Shinobu memarahi mereka berdua.

Rayy dan Izagiri tak berani menjawab ucapan Shinobu yang sedang memarahi mereka berdua.

"Dimarahin kan..." ucap Izagiri

"Iyaa.." Rayy menjawab

Setelah Shinobu turun dari pundak Izagiri dia lansung memimpin jalan dan Izagiri bersama Rayy dibelakang. Rayy tiba tiba mengulurkan tangannya pada Izagiri sambil memalingkan wajahnya.

"ehm....aku tau aku tak bisa mengomentari sikap seseorang jika aku sendiri masih kurang sopan, jadi...aku minta maaf padamu karena sudah berkata kasar."

"Ah tidak masalah, aku sudah sering menerima hinaan yang lebih brutal dari ini, jadi tidak masalah, ya emang lu ngeselin sih. Tapi aku minta maaf juga karena sudah menyentil jidatmu."

Kemudian mereka saling berjabat tangan dan terus berjalan, Shinobu yang melihat itu lansung tersenyum kecil melihat mereka berdua lansung baikan setelah dimarahi.

Terpopuler

Comments

Fadillah

Fadillah

Omo lanjut thorr🔥

2024-07-04

0

Fadillah

Fadillah

Brutal😭🤣 jdi inget anime sebelah

2024-07-04

0

Fadillah

Fadillah

Ngakak mulu klo baca dimensi saku inget sama kantong doraemon😭🙏

2024-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Rekan beda dunia
3 Rekan lainnya
4 Asal
5 hal yang baru
6 Aktivitas
7 Rumah baru
8 Pekerjaan
9 Dengan ini....
10 Penting
11 Ke Utara
12 Musuh di Utara
13 Senjata lengkap
14 Pendekar Gila
15 Berakhir
16 Kembali
17 Menghindari pertarungan
18 Kota Utara
19 Kota utara II
20 Kesatria Zodiak
21 Peta Dungeon
22 Gadis Merepotkan
23 Bertahan
24 Iblis di barat daya
25 Vampir Vs Kucing
26 Kesadaran yang tidak terduga
27 Hidup atau Mati
28 Amarah
29 kota di daerah Timur.
30 Kesatria Zodiak vs Tentara bayaran
31 Memancing
32 Dewi kesuburan
33 Masalah lain
34 Wilayah gunung
35 Pelayan dirumah
36 Lembaran kertas
37 Orang dunia lain yang baru
38 Kebohongan Izagiri
39 Pembicaraan di loteng
40 Bencana di Kerajaan Sigrat
41 Perjalanan Pindah I
42 Perjalanan Pindah selesai.
43 Gunung Sumabu.
44 Pergi ke hutan
45 Monster
46 Tanah yang luas.
47 Akhir pertarungan di hutan.
48 Kekasih Hiroshi
49 Penentuan terakhir.
50 Perpisahan.
51 Rasa sedih kehilangan
52 Rumah Hinata
53 Rencana.
54 Kesimpulan Shinobu
55 Orang yang tidak asing
56 Wabah yang muncul
57 Baunya mirip...
58 Benua iblis
59 Wabah dan kehancuran
60 Desperado
61 Wabah yang menghancurkan harapan
62 Kesedihan yang semakin mendalam
63 Malam yang berharga
64 Benua yang sudah lenyap
65 Perasaan yang semakin buruk
66 kota yang menjijikan
67 keberadaan yang dicari.
68 Pertarungan sengit antar kelompok
69 Cahaya emas dan Api biru
70 Demon's Mind
71 Bantuan baru
72 Tekanan baru
73 Penjelasan kepada rekan
74 menjalankan misi setelah makan
75 Memulai pesta
76 perjalanan mereka
77 Kehadiran teman baru
78 Berbicara padanya
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Rekan beda dunia
3
Rekan lainnya
4
Asal
5
hal yang baru
6
Aktivitas
7
Rumah baru
8
Pekerjaan
9
Dengan ini....
10
Penting
11
Ke Utara
12
Musuh di Utara
13
Senjata lengkap
14
Pendekar Gila
15
Berakhir
16
Kembali
17
Menghindari pertarungan
18
Kota Utara
19
Kota utara II
20
Kesatria Zodiak
21
Peta Dungeon
22
Gadis Merepotkan
23
Bertahan
24
Iblis di barat daya
25
Vampir Vs Kucing
26
Kesadaran yang tidak terduga
27
Hidup atau Mati
28
Amarah
29
kota di daerah Timur.
30
Kesatria Zodiak vs Tentara bayaran
31
Memancing
32
Dewi kesuburan
33
Masalah lain
34
Wilayah gunung
35
Pelayan dirumah
36
Lembaran kertas
37
Orang dunia lain yang baru
38
Kebohongan Izagiri
39
Pembicaraan di loteng
40
Bencana di Kerajaan Sigrat
41
Perjalanan Pindah I
42
Perjalanan Pindah selesai.
43
Gunung Sumabu.
44
Pergi ke hutan
45
Monster
46
Tanah yang luas.
47
Akhir pertarungan di hutan.
48
Kekasih Hiroshi
49
Penentuan terakhir.
50
Perpisahan.
51
Rasa sedih kehilangan
52
Rumah Hinata
53
Rencana.
54
Kesimpulan Shinobu
55
Orang yang tidak asing
56
Wabah yang muncul
57
Baunya mirip...
58
Benua iblis
59
Wabah dan kehancuran
60
Desperado
61
Wabah yang menghancurkan harapan
62
Kesedihan yang semakin mendalam
63
Malam yang berharga
64
Benua yang sudah lenyap
65
Perasaan yang semakin buruk
66
kota yang menjijikan
67
keberadaan yang dicari.
68
Pertarungan sengit antar kelompok
69
Cahaya emas dan Api biru
70
Demon's Mind
71
Bantuan baru
72
Tekanan baru
73
Penjelasan kepada rekan
74
menjalankan misi setelah makan
75
Memulai pesta
76
perjalanan mereka
77
Kehadiran teman baru
78
Berbicara padanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!