Izagiri memegang pundak Shinobu yang memegang pedang berbilah dua dan berwarna emas serta merah menyala, Izagiri berbicara pada Shinobu dengan nada suara yang pelan.
"Shinobu, kamu tau penggabungan kekuatan ini tidak akan bertahan lama, empat puluh menit, paling lama satu jam...dan itu akan membuatmu kehabisan tenaga banyak, siap menerima resiko itu ?"
"dan juga semakin besar kekuatan yang kamu pakai durasinya akan berkurang."
Shinobu sedikit berkeringat dan memegang pedangnya dengan erat, dan menatap tajam kearah Hinata. "Ya, Shinobu siap...tenang saja Gii." Shinobu memasang wajah yang tersenyum sedikit dan mulai berjalan kearah Hinata.
Shinobu kemudian maju dengan sangat cepat dan lansung dihadapan Hinata, Hinata hampir saja tertebas Shinobu. Shinobu kemudian melancarkan serangan Evil Eye dan bilah pedang berwarna merah, kini menyala begitu terang.
"Steph One...Evil eye !"
Mata Evil Eye membuat tubuh Hinata mengalami pembuluh darah yang pecah, kelumpuhan dan kegilaan menghampiri seluruh pikirannya. Hinata tetap memaksa untuk berdiri dan saat dia sedikit berpaling dari Shinobu, Shinobu menghantam kepala Hinata dan menendangnya sehingga membuatnya terpental.
Tubuh Hinata tidak bisa bergerak banyak dan Shinobu mulai mengaktifkan Legend Boost untuk memperkuat Evil Eye. Cahaya emas dan merah bercampur mengelilingi tubuh Shinobu, dan Shinobu merasa energi dalam tubuhnya terkuras cukup banyak, tapi dia masih bisa bergerak dengan cepat.
Sementara Izagiri membantu Sky Serpent memulihkan tubuh Rayy yang sudah sangat kelelahan karena memaksakan dirinya untuk bertarung secara berlebih, Shinobu mulai maju dan berlari dengan sangat cepat, Hinata mulai memulihkan tubuhnya dan merasa lengan kirinya tidak bisa terlalu pulih, Shinobu menyadari kesempatan ini untuk menyerang Hinata dengan semaksimal mungkin.
Hinata juga maju dengan sangat cepat dan mengimbangi gerakan Shinobu dalam mengayunkan pedang, diiringi dengan tembakan peluru emas milik Hinata yang terus menembaki Shinobu, dengan daun ajaib dan kekuatan Evil Eye Steph One, serangan tersebut tak begitu berpengaruh dalam gerakan Shinobu yang semakin gesit.
Hinata melakukan back flip dan menjauh dari Shinobu dengan memasang Ekspresi kesal, Shinobu terus menyerang tanpa jeda dan mengeluarkan cahaya emas seperti menghujani Hinata dan itu membuat Hinata semakin sangat terpojok.
"sepertinya ini akan kucoba, ilmu hitam.....dunia gaib !"
Tiba tiba lingkungan Hinata menjadi sangat gelap, Izagiri dan Rayy ikut masuk dalam dunia gaib Shinobu, tekanan menebarkan aura ketakutan, dan tekanan yang melemahkan kekuatan Hinata.
Mahkluk mahkluk gaib seperti Genderuwo muncul, Pocong Pocong mulai bermunculan, tangisan Kuntilanak terdengar dimana mana yang menyebabkan pendengaran Hinata terhalangi, suara bising itu mulai membuat Hinata kehilangan fokus dan kesadaran Hinata mulai goyah.
"Hancurkan..... lenyapkan...." suara suara mahkluk gaib yang mengelilingi Hinata, Senjata Hinata tidak bisa terpanggil dan Pocong meludahi Hinata dengan ludah yang berbau busuk dan melumpuhkan Hinata.
Mata, telinga, hidung, dan mulut Hinata mengeluarkan darah yang banyak, tubuh Hinata meleleh bahkan tulangnya mulai lebur seketika, Gravitasi yang membuat Hinata kesulitan bergerak dan luka Hinata mulai membusuk dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
"huek, bau...keinget dulu hujan asam dari ludah pocong milik Poco." Izagiri mengomentari ludah pocong.
"berisik, mending lu bantu dah" Poco yang membalas perkataan Izagiri.
Shinobu mengeluarkan kekuatan Golden spirit yang membuat Hinata mengalami penurunan kekuatan dan tidak bisa memanggil senjata senjatanya.
Shinobu kemudian mengangkat pedangnya dan mengeluarkan cahaya emas raksasa dan ingin menebas Hinata, Shinobu berpikir ini adalah akhir dari Hinata dan segera mengakhiri hidupnya.
"ck.... sebenarnya aku ingin menggunakan ini untuk melawan para malaikat, tapi aku merasa keadaan seperti ini akan membunuhku."
Hinata mengangkat tangannya dan tersenyum menyeringai, tiba tiba cahaya oranye dan hitam muncul entah dari mana dan menuju tangan Hinata.
"Pedang yang dikutuk dewi Artemis ! Aku bertaruh nyawa untuk memanggilmu !!! Vernichtung !!!"
Pedang berwarna oranye dan diselimuti aura gelap muncul ditangan Hinata dan menebas seluruh mahkluk gaib, tekanan pedang itu membuat retakan dari dunia gaib itu, Shinobu yang melihat itu lansung menebasnya dengan Golden Spirit.
Tapi serangan Shinobu dipatahkan dengan pedang Vernichtung. Pedang dari kekuatan dewi jahat yang memberkati pedang itu pada Hinata untuk membunuh orang yang terpanggil, dan Hinata menggunakan pedang itu diwaktu saat terpojok melawan Shinobu, pedang itu mengeluarkan duri tajam dan menancap ditangan Hinata, Poco kemudian menggunakan Steph Five Burst Domination. Dan membuat pedang Shinobu menahan tekanan pedang Hinata.
Hinata kemudian berdiri tegak dan mengarahkan pedangnya kearah Shinobu, Dimensi dunia gaib runtuh karena kekuatan pedang itu yang membuat Shinobu semakin kesal dan bingung untuk mengalahkan Hinata.
Poco membisiki Shinobu tentang kekuatan pedang itu, pedang itu dapat membatalkan sihir dan non sihir, karena Denergia bukan sihir, Poco menawarkan kekuatan yang akan dia gunakan melawan Hinata dengan kekuatan Denergia.
"tapi kemungkinan akan menguras tenaga anda, bagaimana nona Shinobu ?"
"layak dicoba, bantu aku Poco !"
Poco kemudian mengolesi pedang Shinobu dan mulai menyerang Hinata dengan kekuatan yang sangat besar, dia mulai maju dengan sangat cepat dan menyerang dari segala arah dan Hinata terus mengimbangi Shinobu dengan sangat gesit, luka Hinata tidak sembuh dengan cepat dan Shinobu juga demikian.
Membuat Shinobu semakin kesulitan melawan Hinata dan membuatnya kewalahan karena terus membagi kekuatannya untuk terus menggunakan kekuatan Evil Eye. Izagiri terus memperhatikan Hinata dan pola serangannya, pedang yang dipegang Hinata yang bernama Vernichtung itu dapat menghapus keberadaan seseorang dari informasi, takdir dan kehidupan orang yang ditandai, tapi Shinobu terus bertahan berkat The Mind dan Evil eye. Semakin kuat untuk terus bertahan, jika Rayy memaksakan diri kemungkinan Rayy akan mati duluan karena tak bisa berpikir jernih untuk strategi dan malah menguntungkan Hinata.
"Sebentar lagi batas Shinobu... kekuatan besar dan terus memotong waktu yang dia miliki, sekarang hanya bertahan tiga menit."
Rayy terbaring sambil melihat Shinobu bertarung dengan sangat sengit melawan Hinata, Shinobu menyerangnya dengan semakin cepat dan meningkatkan statistik tubuhnya dengan kekuatan legenda.
Hinata juga kesulitan fokus saat melawannya, itu membuat Hinata kesal membuat cahaya gelap dan menyerang Shinobu, Shinobu terpental jauh ke arah Izagiri dan mengeluarkan aura emas miliknya setelah berhenti terpental. Tapi tiba tiba mulutnya mengeluarkan darah yang banyak dan ini adalah batas kekuatan Shinobu menggunakan The Mind memulihkan tubuh Shinobu dan Shinobu berusaha untuk beradaptasi dengan kekuatan Evil eye dan tetap saja dia kehabisan tenaga untuk melakukannya. Dia masih kesal karena Hinata sepertinya tidak bisa melakukan pemulihan lagi.
"sial....sial...SIALLL !!!!!" Shinobu memaksa berdiri dan mengarahkan pedangnya kearah Hinata dengan mengeluarkan aura emas yang dia paksakan muncul untuk melawan Hinata.
Hinata akan menyambut Shinobu sebagai serangan terakhir dari Shinobu dan akan membunuhnya dengan Vernichtung. Saat Shinobu mulai melangkahkan kakinya dan menatap Hinata dengan tatapan membunuh, Izagiri menggunakan jubah merah dan pistol berwarna hitam dan putih dikedua tangannya.
Dia memegang pundak Shinobu dan setelah itu dia menggendong Shinobu, membawanya kearah Rayy dan duduk didekat Rayy, Shinobu memasang wajah yang merah merona karena tiba tiba digendong Izagiri. Izagiri menanggapi Shinobu dengan senyuman.
"A...Apa yang kau lakukan !!! Aku bisa melanjutkannya !!! Terus apa apaan menggendong aku seperti tadi ?!" Shinobu yang lansung memarahi Izagiri.
"ohh kamu tidak suka digendong begitu ya ?" Izagiri bercanda.
"bu...bukan berarti aku tidak suka" Shinobu menundukkan wajahnya.
Kemudian Izagiri berdiri dan berjalan dengan setelah jubah merah dan beberapa corak abu abu dan garis abu abu yang ada di kerah jubahnya. Sambil melihat kearah Shinobu dan tersenyum seolah olah dia tidak akan kalah.
"Shinobu, bisa aku minta satu hal ?" Izagiri bertanya pada Shinobu.
"ada apa ?" Shinobu penasaran.
"jika aku menang dalam tiga menit izinkan aku mengelus kepala dan telingamu sepuasnya !!!" seru Izagiri.
Hinata yang mendengar itu merasa jengkel dan Shinobu yang mendengar ucapan Izagiri wajahnya merah lagi.
"SUDAHHH !!! SERIUS SEDIKIT APA !!" Teriak Shinobu.
"Ya...jika itu membuatmu semangat dan menang, aku izinkan nanti..." Shinobu berbicara sambil menunduk dan menempelkan kedua jari telunjuknya degan lemas seperti malu malu.
"sungguh ??? Yeayyyy !!!!" Izagiri lompat kegirangan karena jawaban Shinobu, Shinobu yang melihat tingkah Izagiri semakin malu, Poco juga hanya bisa diam melihat tuannya itu seenaknya.
Tiba-tiba tebasan yang besar menghampiri Izagiri, dan Izagiri mengelak dengan sedikit menyampingkan tubuhnya dengan santai.
"eh gasabaran banget ya" ejek Izagiri.
"aku jadi semakin kesal melihatmu terutama wajahmu itu."
Kemudian Izagiri menodong pistolnya dan Hinata menggigit peluru emas dan menaruh beberapa disenjatanya, kepala Hinata berlumuran darah dan Izagiri dengan senyum menyeringai menatap Hinata.
"kalau begitu, ayo mulai....nona tentara yang gila pertarungan."
"ya, aku sambut kedatangan kamu, sayang~"
Kemudian Hinata mengeluarkan banyak sekali senapan dan senjata api lainnya, Izagiri berlari sambil menembaki Hinata dan mengeluarkan senjata senjata seperti peluncur roket, senapan mesin gatling, dan senapan serbu lain karena kekuatan dari salah satu Khodamnya.
Senjata Izagiri menghancurkan senjata senjata Hinata yang membuat Hinata tak habis pikir dengan apa yang terjadi, Izagiri menggunakan kedua pistolnya menembaki setiap senjata Hinata yang muncul dan menggagalkan proses kemunculan senjata.
Kemudian arena menjadi putih secara perlahan dan Hinata semakin panik karena Izagiri mulai memojokkan dirinya, Hinata sepertinya semakin melemah setelah melawan Shinobu. Tapi tetap saja, pedang yang dipegangnya perlu diwaspadai, tapi bagi Izagiri pedang itu hanya pedang mainan yang tidak akan ada gunanya menghadapi Izagiri.
Senjata Hinata yang tadinya bermunculan terus gini hancur, Izagiri menembaki pedang Vernichtung dan pedang itu patah, Hinata yang melihat pedangnya itu patah kemudian gerakannya terhenti.
tempat itu berubah menjadi dimensi super pemurnian yang dimana semuanya menjadi putih bersih dan tak bisa melihat warna apapun selain warna yang ada ditubuh.
"Parallel Expansion.....Place Of Purification"
Izagiri tersenyum lebar dan kemudian dia memakai tangan besi yang sangat kuat dan terbuat dari material tingkat tinggi, sebelah kanan berwarna hitam dan sebelah kiri berwarna putih. Dengan tangan besi ciptaan dari kekuatan Scriptor miliknya, Izagiri memegang pedang Hinata dan pedang itu melebur.
tangan Hinata dipatahkan oleh Izagiri dan Hinata merasakan sakit jutaan kali lipat dari sakit biasanya, nyeri dan serasa dicabut nyawanya. Tapi tak hanya itu, Izagiri mematahkan kaki dan tangan lainnya. Dan menginjak perut Hinata.
Hinata yang mulai berlumuran darah membulatkan matanya dan menatap Izagiri dengan mata octogramnya. Tapi mata itu tak membuat Izagiri terkena pengaruh pembalik sebab akibatnya. Malah mata itu lansung dicongkel Izagiri dan memakan mata Hinata didepannya.
"berapa menit ? Tidak sampai satu menit, ayolah jubahku juga masih bersih dan belum kotor."
Hinata baru kali ini disiksa habis habisan oleh seseorang yang dia anggap lemah, Izagiri hanya menatapnya dengan tatapan yang merendahkan dirinya.
"bajinga-" Izagiri kemudian menginjak wajah Hinata dan mematahkan rahang dan tulang wajahnya.
"siapa yang mengizinkan kamu bicara ? Dewi yang membawa kami ? Ohh dewi jahat ? Yah, Shinta...silahkan makan orang ini"
Izagiri kemudian berjalan keluar dari dimensi itu dan salah satu Khodam Izagiri yang memiliki hak atas Parallel Expansion ini, adalah Shinta, si manis jembatan Ancol. Kemudian tangan Shinta mulai melumat Hinata dan Hinata tak bisa berteriak karena ternyata lehernya tersedak tulang tulang dan giginya dan dia menahan sakit miliyaran kali lipat dari patah tulang sebelumnya.
Saat keluar dari Parallel Expansion milik Shinta, Izagiri tersenyum lebar ke Shinobu dan mengacungkan jempol karena sudah.
"gimana ? Gak lebih dari tiga menit kan ??"
"hampir...tapi terima kasih sudah memenuhi. janjimu .." Shinobu menatap Izagiri dengan mata yang berkaca-kaca.
Izagiri kemudian berjalan dan menghampiri Shinobu, dia kemudian mengusap kepalanya dan melihat Rayy yang masih tidur.
"tenang saja, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk bertarung bersama kalian, terimakasih dan aku tunggu janjimu nanti dirumah !!! Mweheheheh"
"ihh kamu ni, gak ngerti suasana, bisa nanti aja gak sih, hmph" Shinobu memalingkan mukanya dan memasang wajah kesal.
"Ehh....."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Fadillah
Brutal bruh💀🙏 tpi aku merasa puas liatnya🤖
2024-07-22
0
Fadillah
Ughh
2024-07-22
0
Fadillah
Omo shinobu bisa uwu juga ternyata blush blush kawaii👉👈
2024-07-22
0