"khodam ya...." Shinobu yang masih penasaran dengan apa yang dikeluarkan Izagiri sebelumnya.
Saat Izagiri melihat kelangit, hari sudah semakin gelap dan cahaya bulan sudah tertutupi. Shinobu merasa kekuatan Izagiri juga bukan main main, Izagiri juga merasa demikian kepada Shinobu.
"yah, hanya ini yang bisa ku tunjukan padamu, selebihnya kamu bisa menebak." Izagiri memasang raut senyum.
Shinobu kemudian berdiri sambil membawa beberapa buah yang dia bawa sebelumnya sambil memasang ekspresi yang sama dengan Izagiri.
"iya, tidak apa apa. Lagipula kita baru saling mengenal, tidak mungkin juga lansung membongkar banyak hal tentang kita. Benar begitu ? Bajingan penyuka tempe."
"sekali lagi aku merasa terhina dengan pernyataan para perempuan ini" memasang raut wajah sedih.
Shinobu tertawa kecil menanggapi perkataan Izagiri, dan memanggilnya Izagiri.
"Nipa memanggilmu Gii bukan ? Apakah aku boleh memanggilmu begitu ?" Tanya Shinobu kepada Izagiri.
"ya, sesukamu saja ingin memanggil seperti apa, asal jangan bajingan penyuka tempe tadi" Izagiri dengan raut wajah datar dan sedikit keringat di dahinya.
Izagiri dan Shinobu berjalan kembali menuju goa yang mereka jadikan tempat tidur untuk malam ini, saat sudah sampai di goa, hujan deras mulai turun dan angin kencang berhembus.
Izagiri kemudian meminjam belati Nipa untuk mengeluarkan tulang tulang ikan yang dia tangkap, dan kemudian menusuk ikan tersebut dengan kayu agar bisa dibakar untuk malam ini.
"ternyata kamu juga ahli dalam hal seperti ini ya." Ashbel yang melihat dan mengomentari apa yang Izagiri lakukan.
"aku sudah terbiasa bertahan hidup seperti ini dari kecil, jadi hanya ini yang bisa aku lakukan untuk kalian, setidaknya bisa mengisi perut dengan keadaan yang seperti ini."
"mata uang di dunia ini juga belum kita ketahui bukan ? Bisa saja berbeda dari mata uang dari dunia masing masing." Izagiri menjawab Ashbel.
Mereka semua lansung menatap Izagiri dengan tatapan heran yang membuat Izagiri bingung dengan tingkah mereka. Mereka merasa heran saat Izagiri mengatakan hal yang logis dan sepertinya pengalaman hidupnya bisa dibilang cukup menyedihkan. Tapi terlepas dari tingkah lakunya yang menjengkelkan ternyata.
"cukup menatapku seperti itu, yang penting kita bisa makan malam ini sudah harus bersyukur. Karena hidup dan mati juga tidak ada yang tau" Izagiri yang membalas ekspresi mereka.
"benar juga ya ! Yasudah, kalian makan dulu, aku akan merapikan alas tidur" ucap Shinobu yang lansung mencairkan suasana yang tegang karena Izagiri.
Rayy yang menanggapi itu lansung menaruh ikan ikan yang sudah ditusuk didekat api unggun yang sudah menyala besar, api itu diatur kobarannya dan suhunya oleh Misha, karena Misha memiliki kemampuan sihir yang dapat mengendalikan api. Setidaknya dia ingin mengatur suhu tetap hangat meski cuaca sedang dingin.
Shinobu yang merapikan dan membuat alas tidur untuk mereka nanti, Ashbel yang membantu Izagiri menusuk ikan yang akan dibakar, Nipa merapikan buah buah dan mengupas kulit buah itu dengan mencicipinya sedikit serta memeriksa buah itu layak dimakan atau tidak, meski beracun sekalipun Nipa sebenarnya tidak terpengaruh racun bahkan mematikan sekalipun.
"wah enak buahnya, ambil yak" Izagiri yang merebut apel dari tangan Nipa.
"hei...itu buat makan sama sama !" Nipa yang merespon Izagiri.
saat ikan bakar sudah matang, aroma ikan bakar tersebut membuat Shinobu dan Misha tergiur melihat ikan bakar tersebut, kereka menatapnya dengan penuh semangat dan tak tahan untuk memakannya.
"yah gimanapun juga kucing tetep kucing" Izagiri memakan ikan bakar duluan sebelum mereka semua. Karena Shinobu dan Misha merasa dicurangi, mereka lansung mengambil dan memakan ikan bakar tersebut dengan lahap.
Shinobu dan Misha saat memakan ikan, mereka sangat bersemangat dan terus berkata enak saat mulut mereka penuh sekalipun.
"hadeh....jangan banyak bicara saat mulut kalian penuh makanan." Izagiri menegur mereka meski tak dihiraukan dan terus makan.
Ashbel dan Rayy makan dan berbicara berdua sambil menertawakan Shinobu yang tiba-tiba tersedak ikan, Misha membantu Shinobu yang sedang tersedak dan saat sudah merasa baikan, dia lanjut makan. Izagiri hanya diam dan memperhatikan Shinobu dengan tatapan pesimis kepada Shinobu sambil menghela nafas.
Nipa juga terlihat sangat menikmati makanannya dan terus mengunyah karena dia merasa itu enak.
saat makan, mereka membahas siapa yang akan tidur dekat dengan pintu masuk, saat berbicara siapa yang ingin, Izagiri lansung mengajukan diri.
"karena sudah ada penghalang, aku rasa sudah aman, tapi aku memilih tidur dekat dengan pintu, karena aku yang akan berjaga duluan sampai kalian tidur"
semuanya setuju dengan pendapat itu dan mereka melanjutkan makan sampai mereka kenyang, karena ikan yang ditangkap Izagiri begitu banyak, sebagian besar yang menghabiskan ikan adalah Shinobu dan Misha. Karena mereka sangat menyukai ikan bakar, terlebih saat mengetahui Izagiri yang membumbui ini, mereka berencana untuk meminta Izagiri membakar ikan lagi nanti.
"kenyangnya~" Shinobu dan Misha yang kekenyangan setelah memakan ikan bakar.
Mereka semua kemudian merapikan alas dan mulai merapikan juga sisa sisa makanan mereka yang belum habis, Izagiri berniat memakannya setelah semua selesai berberes, Rayy kemudian memasang penghalang untuk menghindari serangga yang ada disekitar mereka semua, Rayy dan Ashbel tidur didekat ujung Goa dan ditengahnya para perempuan tidur, dan terakhir Izagiri berada didekat pintu Goa.
"Izagiri, kalau kau lelah kita bisa bergantian berjaga." Ashbel yang memberi saran.
"tenang saja, aku akan berjaga untuk kalian, aku juga bisa tidak tidur semalaman jika perlu." Izagiri menjawab saran Ashbel.
Mereka semua beranjak tidur setelah mendengar perkataan Izagiri. Izagiri kemudian membawa makanan sisa ketempat dia berjaga dan memakannya secara perlahan sambil menatap hujan yang sangat lebat, berkat penghalang tempias air hujan tidak mengenai mereka dan bisa beristirahat dengan sangat tenang.
"malam yang terasa hangat." Izagiri yang menghela nafas.
Izagiri memakan sisa ikan bakar dan buah buahan yang sebelumnya, dia memakannya secara perlahan dan sambil melihat langit langit.
"kenapa kamu belum tidur, Nipa ?" Izagiri yang menyadari Nipa sedang mengendap endap menghampiri Izagiri dengan menghilangkan wujud fisiknya.
"aku ketahuan ya, aku belum bisa tidur karena tidak nyaman saja rasanya." Nipa yang menjawab pertanyaan Izagiri.
"duduk disebelahku, makan apel ini" Izagiri kemudian melempar sebuah apel kepada Nipa, dan Nipa berjalan menuju ke Izagiri dan akhirnya duduk disebelah Izagiri.
"Izagiri....apa kamu tau makna dari seorang teman ? Menurut pendapatmu saja..." Nipa yang memakan apel secara perlahan dan menundukan kepalanya.
Izagiri memakan ikan bakar terakhir yang dia bawa dari sisaan dan diam sejenak sambil memikirkan pertanyaan Nipa. Saat sudah menghabiskan ikan bakarnya, dia mengambil sepuntung rokok yang ada disakunya.
"kamu...merokok ?" Nipa yang terkejut melihat Izagiri memegang sepuntung rokok yang masih utuh.
"ya..." Izagiri yang menatap heran kenapa Nipa bertanya pada Izagiri.
Nipa kemudian mengeluarkan sihir api dan menyalakan rokok Izagiri dan memintanya sekali lagi apa pendapatnya tentang seorang teman.
"pendapatku ya ? Menurutku teman atau sahabat adalah orang yang akan hadir jika mereka tau kita kesulitan. Bahkan jika harus mempertaruhkan sesuatu, mereka akan melewatinya bersama sama." Izagiri yang menghisap rokoknya dan mengeluarkan asapnya yang begitu banyak.
"jika mereka mengkhianati kamu, apa yang kamu lakukan ?" Nipa bertanya sekali lagi dengan Izagiri.
"jika dia penting bagiku, aku akan bertanya kepadanya, inikah pilihanmu ? Begitu...tapi jika dia orang yang tidak kuanggap penting, lebih baik aku membunuhnya." jawab Izagiri.
Nipa yang mendengar itu lansung terkejut mendengar perkataan Izagiri, tak disangka Izagiri memiliki jawaban yang cukup berbeda dari rekan rekan dari dunianya. Nipa menunduk sedikit saat itu juga, Izagiri hanya sedikit melirik kepadanya. Suara gemuruh guntur juga menyertai hujan lebat tersebut yang membuat suasana mereka terlihat sedih saat Nipa merasa murung.
Nipa kemudian berganti posisi dan berbaring dipaha Izagiri, Izagiri heran kenapa dia melakukan itu dan tanpa pikir panjang lansung berbaring dipahanya.
"kenapa ?"
"biarkan aku begini untuk malam ini" Nipa yang menjawab Izagiri.
Izagiri membiarkan apa yang Nipa lakukan dan menghisap rokoknya sekali lagi.
"Izagiri...bisa nyanyikan sebuah lagu ? Apa saja, untuk menemani suasana seperti ini.."
"eh...aku tidak cukup pandai bernyanyi..tidak masalah??" jawab Izagiri.
"tidak apa apa" Nipa yang berbaring.
Izagiri memikirkan lagu yang bisa dia nyanyikan untuk Nipa, dia melihat kearah luar dan saat melihat keluar dia terpikir suatu lagu yang bagus karena berhubungan dengan cuaca. Izagiri mulai menarik nafas dan menyanyikan lagu untuk Nipa dengan suara yang pelan.
"adakah kata yang sanggupp~"
"melukiskan...rasa yang ada padaku...saat~"
"semakin dekat denganmu....semakin dalam padamuu~"
"aku ditelan gelombang, hanyut dan kini tenggelam di lautan hatimuu~~"
"badai cinta dihatiku~ hanya akan reda karnaa kamu"
"cuma kaamuu~....eh udah tidur dia" Izagiri yang melihat wajah Nipa yang tidur dengan polos dipaha pria yang baru dia kenal.
Izagiri yang melihat Nipa sudah tertidur melanjutkan menghisap rokoknya dan menatap kearah luar. Suasana yang tadinya dingin kini terasa hangat bagi Nipa dan dia kini tertidur.
tiba-tiba Nipa terbangun dan matanya sedikit terbuka dan melirik Izagiri, dia melihat kearah rokok yang memiliki asap begitu tebal, kemudian Nipa sedikit memegang paha Izagiri.
"Izagiri...jangan terlalu banyak merokok." setelah mengatakan itu Nipa lansung tertidur kembali.
Izagiri kemudian menatapnya dengan tatapan heran saat melihatnya terbangun hanya untuk mengingatkan dirinya tentang rokok itu. Izagiri kemudian melihat kearah luar sekali lagi dan menatap hujan yang diiringi suara guntur yang keras, meski begitu Nipa tetap tertidur lelap saat mendengar suara itu.
Izagiri yang mengingat perkataan Nipa lansung menjawab perkataan Nipa yang sudah tidur, sebelum itu dia mengusap kepala Nipa dengan lembut yang membuat Nipa merasa nyaman. setelah mengusap kepalanya dia sedikit tersenyum karena suasana hatinya tiba tiba menjadi senang.
"ya, aku akan mengurangi hal tersebut. Ingatkan aku lagi jika aku lupa akan hal ini"
malam yang begitu dingin menjadi terasa hangat setelah berbicara dengan Nipa, itulah yang dirasakan Izagiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Fadillah
Omo sosweetnya klean>^< pengen ngeship deh
2024-06-21
1
Fadillah
Easek
2024-06-21
0
Fadillah
suasana yang begitu harmonis//i Like it
2024-06-21
0