Tak terasa Kinanti sudah mau lulus SMP, sekolah yang dia dirikan sudah selesai sejak awal tahun, walau masih ada beberapa hal kecil yang yang harus di sempurnakan, dan Masih ada beberapa gedung yang rencananya akan di tambah, tapi itu di kerjakan perlahan.
Universitas miliknya, direncakan tahun depan selesai, dan setahun kemudian, sudah mulai penerimaan mahasiswa Baru.
Supermarket baru miliknya, berjalan dengan baik, banyak pengunjung yang datang, apalagi barang nya harga grosir, Supermaket lamanya, tetap beroperasi, restorannya terus berkembang, dan toko handphone makin banyak peminatnya.
Kinanti meraih Peringkat 1, di sekolah nya, kedua temannya sangat senang, Kinanti mengajak kedua temannya makan di Restoran di miliknya, kebetulan Restoran Anugerah tempat favorit ibunya Lidya, dia sendiri sangat menyukai Gurame asam manis, hanya saja harganya lumayan mahal, apalagi ukuran mereka yang masih sekolah.
Di depan Restoran para Pelayan melihat bosnya datang bersama dua sahabatnya, mereka sudah paham, lalu menyapa Kinanti dan 2 sahabatnya seperti para tamu biasa.
"Selama Datang Anugerah Restoran, silahkan masuk, sapa pelayan itu.
Baru juga mau memilih menu, Sonya sudah dan teman-temannya yang berasal dari sekolah lain, langsung mengejeknya.
"Wah ada orang miskin datang di restoran favorit kita, buka celengan berapa tahun untuk traktir 2 sahabat mu itu, ejek Kinanti.
"Kok kamu tahu saya buka celengan, terimakasih perhatiannya, sampai saya buka celengan saja kamu tahu, sarkas Kinanti.
"Amit-amit aku perhatian sama kamu, jangan ke pede an kamu ? Ucap Sonya.
"Lantas darimana kamu tahu saya buka celengan, atau jangan bilang kamu menguntit saya, hahahaha, balas Kinanti menohok.
"Hey anak miskin, sekarang kita lulus, jadi bebas aku menghajar kamu, dan tidak ada yang bisa menolong kamu, ancam Sonya.
"Oh ya, coba saja kalau kamu berani, mau bertarung ! Ayo keluar, jawab Kinanti dan berdiri.
"Hey, kamu tidak tahu ya, kalau Sonya ban Hitam Tae Kwon Do, ucap Teman nya Sonya.
"Terus jika aku tahu, lantas kalian pikir saya takut, apalagi sekarang di luar sekolah, gurunya saja aku tidak takut, apalagi hanya Sonya anak tidak berguna dan beban Keluarga? Ejek Kinanti.
"Kalau kamu tidak takut, bagiamana kalau kita taruhan ? Siapa kalah buka baju hingga telanjang bulat, ucap Sonya.
"Oh oke, siapa takut, ucap Kinanti.
"Nona, kami jadi saksi,... ucap seorang pengunjung
'Kami juga..
"Kami juga.. Ucap para pengunjung.
"Lidya, Cinthya apa kalian sudah merekamnya, tanya Kinanti
"Sudah, jawab Lidya.
"Sonya, jangan sampai kamu menghindar dari taruhan nya, ucap Kinanti.
"Kamu pikir saya akan kalah dengan gadis lemah seperti kamu, jawab Sonya.
"Oke, jangan sampai kamu minta ampun, tidak akan ku ampuni, ucap Kinanti dan berjalan keluar restoran, menyusul Sonya yang sudah siap-siap.
Lidya dan Chintya kuatir jika Sonya mengalahkan Kinanti, bisa-bisa dia akan menjadi tontonan gratis para pengunjung laki-laki yang sepertinya sangat berharap di antara Sonya atau Kinanti yang kalah.
Sonya juga cantik, badannya juga tinggi sama dengan Kinanti, hanya saja bodi dan warna kulit, jelas Kinanti lebih glowing.
"Apa kalian sudah siap, seorang laki-laki pengunjung, berinisiatif menjadi wasit.
"Oke, jawab Kinanti.
Setelah laki-laki itu memberi aba-aba, Sonya langsung langsung mengeluarkan jurus nya, tendangan melingkar.
Kinanti hanya bergeser dan menampar kaki Sonya hingga dia hilang keseimbangan.
Brak.. Terdengar Sonya jatuh
"Hanya segitu saja, katanya Ban Hitam Tae Kwon Do, hahahaha.
"Kurang ajar kamu, pekik Sonya dan langsung menerjang Kinanti, dan menyerang dengan serangan kombinasi.
Namun sayang, Kinanti tidak bergeming, pukulan dan tendangan Sonya tidak ada yang menyentuh badan Kinanti.
Sebaliknya, Kinanti dengan santai, menyentil betis dan paha Sonya, hingga dia terhuyung dan kakinya mati rasa.
Saat dia hendak bangkit, Kinanti langsung menampar nya, kembali Sonya meringis kesakitan.
"Apa masih mau bertarung, sudah ku bilang gurumu saja, tidak akan membuat ku kalah, apalagi kamu, belajar lagi 10 tahun baru kamu datang balas dendam, sekarang mana hadiahku, ucap Kinanti.
Wajah Sonya langsung pucat, bekas tamparan Kinanti terasa semakin sakit, membuatnya terdiam tak berkutik.
Teman-temannya, sudah pada kabur tak mau menolong nya.
"Maaf Sonya, ibuku sudah menyuruhku pulang, nanti aku telpon kamu ya.Begitu juga dengan yang lainnya.
Tapi sayang sebelum mereka kabur, penjaga keamanan menahan mereka.
"Bayar dulu pesanan kalian, baru bisa pergi, ucap Security.
"Itu pak, teman kami yang akan membayarnya, kami tidak bawa uang, ucap Mereka.
"Sonya, kamu bayar makanan kami ya, teriak teman-temannya.
"Tidak, kalian yang ajak saya kesini, dan kalian yang berjanji mau mentraktir ku, karena orang tua kalian dapat proyek dari ayahku, lagian di meja hanya ada 4 pesanan punya kalian, jadi bayar sendiri, dan mulai hari ini saya tidak berteman dengan kalian lagi
Saya lagi seperti ini, kalian mau seenaknya meninggalkan saya disini, apa itu namanya teman, lihat itu temannya Kinanti, mereka selalu ada untuknya.
Dari SD hingga sekarang, kalian hanya mencariku kalau butuh sesuatu, sekarang bayar sendiri, dan aku batalkan seluruh proyek yang di berikan ayahku kepada orang tua kalian, kesal Sonya dan menangis karena tidak di bantu orang yang sering dia bantu.
"Sonya jangan begitu dong, kita sahabatan dari kecil, tega banget kamu tidak mau bayar makanan kami, ucap keempat orang itu.
"Kalian juga tega, tidak menolong saya sekarang, saya kalah dan kesakitan, kalian mau tinggalkan saya, apa itu namanya sahabat.
Berapa kali aku di keluarkan dari sekolah gara-gara membela kalian, apa kalian pernah membantu ku, teriak Sonya sakit hati.
"Hehehe, itu karena kamu yang dik jagoan, sekarang saya tanya sama kamu, mau bayar makanan kami atau tidak, jika tidak ku hajar kamu disini, ucap teman-teman Sonya dan bersiap mengeroyoknya.
"Wow, kalian sungguh biadab, Sonya memang bermasalah denganku, tapi dia masih setia kawan, ternyata kalian lebih buruk dari dia, kalian manfaatkan kebaikan nya bertahun-tahun.
Berarti kalian sengaja membuat masalah, agar Sonya membantu kalian, dan akhirnya dia yang di hukum, bukan begitu? Tegas Kinanti.
"Hahahaha, siapa suruh dia begitu naif dan bodoh, kalau bukan karena paksaan orangtua kami, mana mau kami berteman dengannya, jawab mereka.
"Lalu, apa kalian tidak takut jika dia minta ayahnya putuskan proyeknya? Tanya Kinanti.
"Orangtua kami sudah tidak butuh proyek dari ayahnya, ucap mereka.
"Hey Sonya, asal kamu tahu, ayahku mendapatkan proyek pembangunan perumahan elite yang hanya 25 unit, kami juga dapat proyek pembangunan rumah sakit dan pabrik, serta hotel, terakhir pompa bensin.
Kamu tahu, perusahaan gabungan orangtua Kamilah yang menyingkir ayahmu dari proyek besar itu, jadi tak perlu kami mengemis kepada ayahmu apalagi sama kamu, hahahaha.
"Nona, sekarang bayar makanannya, jangan banyak ngomong, ucap Security.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
deria
cih dasar tak tau trima kasih😣
makasih thor udah update 🤭
2024-07-12
4