Bab.06. Nasib Sang Paman

Kinanti keluar dari rumah Bu Maria, dia di sambut dengan tatapan penuh amarah oleh warga Desa yang dihancurkan nya, beserta keluarga pamannya.

"Kenapa kamu kembali lagi,? Ucap pamannya.

"Oh apakah hanya kamu yang berhak tinggal di desa ini, Ayah dan ibu ku asli warga Desa ini, lagian aku tidak berbuat kesalahan dan kejahatan di Desa ini, jika kalian terus memaksa saya, maka kita bicarakan di kantor polisi", jawab Kinanti.

"Kamu hanya orang pembawa sial, hingga rumah dan kebun kami terbakar dan hancur, jawab Pamannya.

Apakah kejadiannya aku berada disini, jika ia berarti ski pembawa sial, dan juga kenapa hanya kalian yang kebun dan rumah hancur, yang lain kenapa tidak? Jawab Kinanti.

"Usir daha dia,

Usir...

Usir

Teriak para warga yang menimpa kerugian besar.

"Baiklah aku pergi, terimakasih sambutannya, ucap Kinanti dan pergi bersama tukang ojek langganannya.

Kinanti melihat rumah-rumah yang hancur dan terbakar kini sementara di perbaiki, dia kemudian menggunakan elemen Tanah dan mengontrol agar bebatuan keluarga dari dalam tanah, setelah 1 Minggu.

Tiga hari kemudian, Bu Maria beserta anak tertuanya, mendatangi pekarangan rumah Kinanti, mereka juga memanggil beberapa orang agar membantu membersihkan pekarangan tersebut.

Tukang juga datang dan mulai mengukur dan memasang benang, dengan adanya uang pemberian Kinanti serta tabungan yang ada, putra tertua Bu Maria berencana membangun rumah permanen.

"Maria, lancang kalian main seenaknya mengukur lahan ini? Teriak Pamannya Kinanti

"Oh anda rupanya Franky, kami tidak lancang membersihkan pekarangan ini, karena 3 hari lalu, Kinanti sudah menyewakan pekarangan ini kepada keluarga kami, selama dia tidak berada disini, dalam surat juga tertulis, kami boleh membangun rumah, dan saat dia kembali, maka dua akan mengganti rugi biaya pembangunan rumah, dan memberikan tambahan ongkos pindah, jawab Bu Maria dengan lantang.

"Tapi saya adalah pamannya, kamu tau Subono sudah membayar sewanya kepada saya, ucap Franky.

"Apakah tanah ini milik anda, atau keluarga pihak anda, jawab suami Bu Maria.

"Tapi mereka semua sudah meninggal, jadi saya sebagai kerabat dekatnya Kinanti yang berhak memutuskan tanah ini, bukan anak ingusan itu, jawab Franky.

"Kecuali Kinanti sudah tiada, kamu boleh berhak, jika tidak ada ahli waris lainnya, tapi Kinanti masih hidup, dia juga sudah membawa surat perjanjian sewa-menyewa, dan sudah di tandatangani bahkan dengan sidik jarinya, beserta materai 10 ribu, jika anda keberatan, silahkan hubungi Kinanti, kami sudah bayar ke Kinanti sebagai pemilik sah dan pemegang sertifikat tanah ini, jawab suaminya Bu Mariah.

"Franky, kalau kamu mau gugat, silahkan ke pengadilan, atau kamu tanya ke notaris, kamu bersaudara dengan Kinanti lewat Ibunya, sedangkan tanah ini warisan dari kakeknya Kinanti pihak Ayahnya, dimana-mana kamu tidak berhak.

Jikapun tanah ini warisan dari Kakek nya Kinanti sebelah ibu, kamu juga tetap tidak berhak, karena kamu hanya sepupu ibunya.

Jangan karena kamu merasa paling kaya di Desa ini, lantas kamu seenaknya meng-klaim, Kinanti tidak bisa kamu bodohi

Sekarang kamu dalam masak besar, dia sudah mendaftarkan laporan tindakan Penipuan dan dan pengancaman kamu serta pengusiran warga terhadap nya, jadi bersiaplah, karma kedua akan datang, saya dan keluarga akan bersaksi, tanah 10 hektar yang kamu jual dan uangnya kamu tidak serahkan, karena saya yang menemani Kinanti saat proses pembayaran RS sebelum jenazah ayahnya di bawa pulang.

Bahkan anda tidak hadir saat pemakaman dan tahlilan, kami 7 orang yang membantu acara tersebut dan kami pribadi yang menyediakan konsumsinya.

Selama setahun, Kinanti juga tidak sekolah, bahkan hingga hari ini uang sekolahnya yang menunggak belum di bayar, alasannya dia tidak punya uang.

Kepala sekolah datang ke ketempat mu,tapi kamu bilang Kinanti bukan tanggungjawab kamu, jadi uang penjualan tanah ayahnya kamu kemanakan.

Bukti putramu menggeledah rumahnya juga ada,video kamu memaki-maki juga ada, jadi silahkan anda hadapi tuntutan nya.

Saudara Sepupuku anaknya si Karwo, sudah di tunjuk sebagai pengacara nya, Pramono asli Desa kita, dia juga tau kasus penjualan tanah itu, bahkan dia sudah nasehati kamu, tapi dengan sombongnya kamu menganggap dia anak kecil, nah sekarang dia akan membantu Kinanti, jawab Suami Bu Mariah sambil mengancam Franky.

"Ini pasti akal-akalan kalian, berarti kalian yang memprovokasi Kinanti, agar melawan saya, dengus Franky.

"Kami membela uang berhak, sudah sepantasnya kami juga membantunya, dia yatim-piatu, harusnya kamu sebagai Paman, bisa melindunginya, sudah kamu tipu, kamu masih mau mengambil tanah dan ladangnya, alasannya lucu, nanti kamu yang akan mengatur keuangannya Kinanti, Dia saja baru umur 11 tahun paham, apalagi kami, lanjut suami Bu Mariah menjawab sambil meremehkan.

Aku peringatkan, selama tidak ada ijin dari saya, maka kalian tidak berhak melakukan apapun tanah ini, bentak Franky.

"Apa kamu lupa saya siapa, Almarhum saja bapakmu yang katanya jawara, hampir mati ku hajar, apalagi kamu, keluarga besar ku pasti mendukung Kinanti, Pak Kades pun akan terseret dalam kasus pengusiran, juga transaksi jual beli tanah itu, terakhir, Kinanti tidak pernah tanda tangan AJB, dan tidak ada saksi dari pihak Kinanti selain kamu, bahkan ayahnya kami bilang setuju, tidak ada surat kuasanya, jadi bersiaplah, mungkin hari ini atau besok pihak kepolisian akan datang, hampir lupa, anak kebanggaan mu juga akan terseret, bahkan istrimu yang PNS ikut terseret dalam kasus pengusiran, keserakahan mu berakhir di tangan Kinanti.

Bahkan pekarangan rumahmu yang terbakar adalah milik neneknya Kinanti, Dokumen nya ada, bahwa tanah tersebut tidak ada ikatan keluarga dengan mu, dan seenaknya kamu duduki, tapi ingat saat kejadian itu, aku adalah perangkat desa yang menentang mu, berikut beberapa bidang tanah yang kamu duduki sepihak, semua sertifikat ada di tangan Kinanti.

Kemarin kami sudah melihat nya, keluarga besar ku dan beberapa orang lainnya siap jadi saksi, dapat di pastikan keluargamu akan akan melarat, karena sebagian besar hartamu adalah hasil pencurian.

Franky terdiam, tidak mampu menjawab omongan suami Bu Maria, karena semua omongannya adalah kebenaran.

"Dimana Kinanti tinggal saat ini? Tanya Franky

"Tempat tinggalnya kami tidak tahu, kami bertemu saat dia konsultasi dengan Keponakan saya di kantor nya, kami pun tidak bertanya, kalaupun kami tahu, untuk apa kami memberitahukan kepada mu.

"Bowo, jangan tunggu kesabaran ku hilang, mau beritahu dimana Kinanti tinggal atau tidak? ancam Franky.

"Sudah saya katakan tidak tahu, kalau kamu mau menantang ku bertarung, kamu pikir, aku takut, sengit suami Bu Maria sambil melangkah maju.

Franky mundur, dia tahu betul siapa Bowo, mantan kepala preman pasar, tapi hatinya baik, polisi saja di masa lalu segan kepadanya.

"Awas kamu Bowo, selesai masalah ini, akan ku hancur kan keluarga kamu, ucap Franky putus asa.

"Hahahaha, mau kemana kamu, ejek Bowo.

Tiga hari lagi waktu berlalu, kini warga di hebohkan dengan penangkapan Franky dan kawan-kawan, serta Pak Kades, begitu juga di kantor istrinya Franky, dia di gelandang, bahkan anaknya yang lagi kuliah, di gelandang.

Terpopuler

Comments

X'tine

X'tine

baru ikut koment thor... rasain loe paman yg serakah... nikmati karna anak yatim-piatu...

2024-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.01. Inilah aku
2 Bab.02. Warisan
3 Bab.03. Melawan Paman
4 Bab.04. Memulai hidup baru
5 Bab.05. Balas Dendam vs Balas Budi
6 Bab.06. Nasib Sang Paman
7 Bab 7. Vonis hukuman
8 Bab. 08. Kinan Anugerah
9 Bab.09. Menghajar Preman
10 Bab.10. Memiliki bawahan
11 Bab.11. Rencana mendirikan Pusat pendidikan
12 Bab.12. Mulai membangun dan Sekolah lagi
13 Bab.13. Anugerah Konveksi dan Anugerah Supermarket
14 Bab.14. Membeli tanah besar-besaran
15 Bab. 15. laki-laki cerewet
16 Bab. 16. Ketulusan tukang Ojek
17 Bab. 17. Teman Pengkhianat
18 Bab. 18. Sonya
19 Bab.19. Pembatalan Proyek
20 Bab.20. Pembalasan Sonya
21 Bab. 21. Mereka bilang Kinanti miskin
22 Bab.22. Selesai SMA
23 Bab. 23. Anak durhaka
24 Bab. 24. ibunya si kembar
25 Bab.25. Anugerah Universitas
26 Bab.26. Pembangunan terus berjalan
27 Bab.27. Sangat maju
28 Bab. 28. Anugerah Citizen Bank
29 Bab. 29. Jonathan Arlington
30 Bab.30. Kekaguman Jonathan
31 Bab. 31. Donny dan Melky
32 Bab.32. Fortuner Gratis
33 Bab. 33. Orang Kaya vs setengah kaya
34 Bab. 34. Rencana Kinanti dan Samuel
35 Bab. 35. Jonathan Arlington kumat lagi
36 Bab.36. Nasib tragis Melky
37 Bab. 37. Beli Tanah lagi
38 Bab.38. Mendapatkan seorang Guru
39 Bab.39. Perintah sang Guru
40 Bab. 40. Berangkat ke Desa
41 Bab. 41. Bertemu Keturunan guru
42 Bab.42. Warisan dan Bantuan untuk warga Desa
43 Bab. 43. Pembangunan di mulai
44 Bab. 44. Pembangunan terus berjalan
45 Bab.45. Merusak vs merampok
46 Bab.46. Kerugian Keluarga Arlington
47 Bab. 47. Calon korban baru
48 Bab.48. Tantangan Baru
49 Bab. 49. Pertarungan di mulai
50 Bab. 50. Terus Berkembang
51 Bab. 51. Masalah baru
52 Bab. 52. Raka beraksi
53 Bab.53. Masalah di kampung
54 Bab. 54. Perjuangan Franki
55 Bab. 55. Tak tertandingi
56 Bab. 56. Psy War
57 Bab. 57. Kinanti mulai kesal
58 Bab. 58. Kedatangan Pengganggu
59 Bab 59. Membeli Modern World Landmark
60 Bab. 60. Anugerah Landmark and Property Development (ALPD).
61 Bab.61. Pensiunan orang Sombong
62 Bab.62. Pak Kades yang pintar
63 Bab. 63. Tak Peduli
64 Bab. 64. Klarifikasi dan keuntungan
65 Bab. 65. Semakin maju
66 Bab. 66. Kesepakatan para pemimpin.
67 Bab. 67. Tidak Ingin Terlibat
68 Bab. 68. Penyelidikan
69 Bab. 69. Carter Tumundo
70 Bab. 70. Masih di Jakarta
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab.01. Inilah aku
2
Bab.02. Warisan
3
Bab.03. Melawan Paman
4
Bab.04. Memulai hidup baru
5
Bab.05. Balas Dendam vs Balas Budi
6
Bab.06. Nasib Sang Paman
7
Bab 7. Vonis hukuman
8
Bab. 08. Kinan Anugerah
9
Bab.09. Menghajar Preman
10
Bab.10. Memiliki bawahan
11
Bab.11. Rencana mendirikan Pusat pendidikan
12
Bab.12. Mulai membangun dan Sekolah lagi
13
Bab.13. Anugerah Konveksi dan Anugerah Supermarket
14
Bab.14. Membeli tanah besar-besaran
15
Bab. 15. laki-laki cerewet
16
Bab. 16. Ketulusan tukang Ojek
17
Bab. 17. Teman Pengkhianat
18
Bab. 18. Sonya
19
Bab.19. Pembatalan Proyek
20
Bab.20. Pembalasan Sonya
21
Bab. 21. Mereka bilang Kinanti miskin
22
Bab.22. Selesai SMA
23
Bab. 23. Anak durhaka
24
Bab. 24. ibunya si kembar
25
Bab.25. Anugerah Universitas
26
Bab.26. Pembangunan terus berjalan
27
Bab.27. Sangat maju
28
Bab. 28. Anugerah Citizen Bank
29
Bab. 29. Jonathan Arlington
30
Bab.30. Kekaguman Jonathan
31
Bab. 31. Donny dan Melky
32
Bab.32. Fortuner Gratis
33
Bab. 33. Orang Kaya vs setengah kaya
34
Bab. 34. Rencana Kinanti dan Samuel
35
Bab. 35. Jonathan Arlington kumat lagi
36
Bab.36. Nasib tragis Melky
37
Bab. 37. Beli Tanah lagi
38
Bab.38. Mendapatkan seorang Guru
39
Bab.39. Perintah sang Guru
40
Bab. 40. Berangkat ke Desa
41
Bab. 41. Bertemu Keturunan guru
42
Bab.42. Warisan dan Bantuan untuk warga Desa
43
Bab. 43. Pembangunan di mulai
44
Bab. 44. Pembangunan terus berjalan
45
Bab.45. Merusak vs merampok
46
Bab.46. Kerugian Keluarga Arlington
47
Bab. 47. Calon korban baru
48
Bab.48. Tantangan Baru
49
Bab. 49. Pertarungan di mulai
50
Bab. 50. Terus Berkembang
51
Bab. 51. Masalah baru
52
Bab. 52. Raka beraksi
53
Bab.53. Masalah di kampung
54
Bab. 54. Perjuangan Franki
55
Bab. 55. Tak tertandingi
56
Bab. 56. Psy War
57
Bab. 57. Kinanti mulai kesal
58
Bab. 58. Kedatangan Pengganggu
59
Bab 59. Membeli Modern World Landmark
60
Bab. 60. Anugerah Landmark and Property Development (ALPD).
61
Bab.61. Pensiunan orang Sombong
62
Bab.62. Pak Kades yang pintar
63
Bab. 63. Tak Peduli
64
Bab. 64. Klarifikasi dan keuntungan
65
Bab. 65. Semakin maju
66
Bab. 66. Kesepakatan para pemimpin.
67
Bab. 67. Tidak Ingin Terlibat
68
Bab. 68. Penyelidikan
69
Bab. 69. Carter Tumundo
70
Bab. 70. Masih di Jakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!