18

Di kediaman menteri He, terdengar suara pertengkaran yang terjadi setiap harinya di dalam kediaman menteri He. Bagi para pelayan yang tinggal di sana sudah tidak kaget lagi melihat pertengkaran suami , istri bahkan anak dari sang perempuan tersebut.

"Kamu kenapa tidak pernah berubah Yan He ? Aku memberimu kedudukan yang tinggi tapi ini balasan mu kepada ku ? " tanya wanita itu yang tidak lain adalah istri dari menteri He , Nyonya Shi Li.

Menteri He hanya diam menatap istrinya dengan malas, wanita di hadapan nya sudah tidak lagi cantik seperti dulu. Luka di wajah nya membuat menteri He sangat jijik.

"Aku harus apa Shi Li, aku juga manusia yang memiliki nafsu normal bukan kah kami semua pria sama "Menteri He berucap dengan tidak tahu malu.

"Salahkan saja wajah mu yang memiliki bintik merah dan nanah itu, jika kamu terlihat cantik seperti dulu mungkin aku masih akan tetap mau bersama kamu " cerca menteri He lagi.

"Cukup ! kamu memang pria yang tidak tahu malu, bahkan jika bukan tanpa ibu ku kamu bukan lah siapa - siapa di kerajaan ini " marah Shu He. anak laki - laki Shi Li.

"Yooo , bahkan anak tidak berguna ini marah kepada ku, jangan buang - buang waktu mu untuk memarahi ku. Aku bisa saja mengusir kalian dari sini karena aset peninggalan ayah mu telah di berikan ibu mu kepada ku semuanya " ucap menteri He dengan sombong.

"Lebih baik kamu kembalikan saja mata buta mu itu seperti sebelum nya " ejek menteri He lalu pergi meninggalkan kediaman.

"Ini semua salah ibu yang mudah tertipu pada pria bajingan itu, hiks ... suami ku maaf kan aku .... aku telah gagal menjaga semua peninggalan mu " tangis nyonya Shi Li pecah.

"Tidak ibu ini bukan salah ibu, Yan He memang pria yang tidak tahu diri bukan kah dia hanya seorang gelandangan maka aku akan membuat nya kembali menjadi gelandangan lagi. Yan He tunggu pembalasan ku , bahkan kebutaan ku ini juga karena dirimu ! ". Shu He mengepalkan tangan nya hingga kuku jari nya memutih.

Nyonya Shi Li merupakan seorang janda kaya pada masa kejayaan nya, suami Nyonya Shi Li telah meninggal dunia karena penyakit jantung bawaan dari kecil. Pada saat itu nyonya Shi Li sedang berjalan - jalan di pasar dan ia di rampok saat akan pergi kesana.

Nama asli menteri He adalah Yan, dia merupakan seorang pengemis di pasar yang kebetulan menolong nyonya Shi Li. Nyonya Shi Li yang merasa hutang budi pun memperkejakan Yan dan juga anak nya Xie di kediaman nyonya Shi Li. Lama kelamaan Nyonya Shi Li dan Shu He merasa memiliki pelindung baru dan keluarga yang lengkap, Nyonya Shi Li yang sudah kemakan rayuan Yan pun akhirnya mereka menikah dan menjadi kan Yan sebagai menteri He dan juga anak nya Xie menggunakan marga He di belakang nya.

Marga He sendiri di ambil dari marga mantan suami nyonya Shi Li yang sudah tiada. Nyonya Shi Li menatap pantulan wajah nya yang penuh dengan bintik merah dan nanah yang sangat menjijikkan. Nyonya Shi Li tidak tahu kenapa wajah nya bisa menjadi seperti itu bahkan tubuh nya pun tampak semakin gemuk karena stres yang mengakibatkan nyonya Shi Li melampiaskan semuanya dengan makan yang berlebihan.

...----------------...

"Ibu " teriak pangeran Zhang Rui, Liang Huo dan Xiao Hui.

"Kami merindukan ibu " ucap Zhang Rui dengan semangat.

"Akhirnya kalian kembali dengan sehat dan selamat " Ibu suri keluar sambil membawa banyak persembahan untuk berdoa.

Ibu suri menjalankan rutinitas nya sebagai umat manusia sejati yang selalu berdoa dan melakukan ibadah kecil di kuil.

"Segera berkemas siang nanti kita akan kembali ke istana karena ayah kaisar sedang ada kerjaan dan Zhang Rui harus mengikuti pelajaran ilmu pedang yang tertinggal.

"Kenapa cepat sekali ! ibu masih sangat merindukan kalian " Ibu suri tidak tega di tinggalkan anak dan juga cucu nya, hari - harinya akan kembali sepi seperti dahulu.

"Bagaimana kalau ibu ikut saja dengan kami ? Ibu bisa tinggal di istana bersama kami ! "Ling Mei berucap demikian agar ibu suri tidak kesepian di desa.

"Tidak nak, ibu memang masih sangat merindukan kalian tetapi ibu tidak bisa meninggalkan semua kenangan dari suami ibu " Ibu suri tersenyum tipis dan memaklumi kesibukan putra dan cucu nya.

"Datanglah berkunjung lagi jika ada waktu ya " sambung ibu suri lalu ia pergi menuju kuil bersama pelayan pribadinya.

Terpopuler

Comments

aphrodite

aphrodite

racun aja bunuh..diangkat dari pengemis gak tau diri

2025-01-06

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒆𝒓𝒊 𝑯𝒆 𝒊𝒕𝒖 𝒈𝒆𝒎𝒃𝒆𝒍 𝒚𝒈 𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒓𝒂𝒋𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 😤😤😤

2024-08-29

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

wualaaaah ternyata mentri he itu sebelumnya gembel toh, pantas saja perbuatannya menjijikkan

2024-07-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!