" Ayah hanya dengan menggunakan prajurit bodoh tidak membuat jalang itu mati justru prajurit itu yang mati di tangan kaisar " ucap permaisuri Xie He dengan kesal.
"Bagaimana jika para prajurit bodoh itu mengadu kepada kaisar, hidup kita bisa celaka ayah " lanjut permaisuri Xie He.
"Tenang saja sayang, aku dengar para prajurit bodoh itu telah mati semuanya dan rahasia kita akan aman. Mereka telah mati di makan burung pemangsa " ucapan menteri He membuat permaisuri Xie He lega.
Mereka meminum anggur dan melakukan kegiatan panas selama berada di dalam ruangan dingin itu. Mereka tidak menyadari adanya batu memori yang merekam aksi mereka.
Sudah dua minggu berlalu, Ling Mei dan Kaisar Ming telah membuat perubahan baru di desa Guangdong. Ling Mei sudah mengarahkan para pria di desa untuk menjual minyak, bubuk kopi, dan rempah - rempah yang lain nya.
Kini mereka sudah banyak membudidayakan bermacam jenis jamur, jamur - jamur mereka laku dengan sangat keras dan banyak di minati oleh para warga. Selain harganya yang murah tekstur yang kenyal dan lembut seperti ayam membuat anak - anak menyukai nya.
Minyak kelapa sawit mereka juga di perkenalkan oleh kaisar Ming ke negara tetangga hingga kerajaan api mendengar jika desa Guangdong menjadi maju. Kaisar kerajaan api yang penasaran pun mengirimkan undangan karena Kaisar tersebut ingin bertemu dengan kaisar Ming.
Desa Guangdong juga sudah banyak menanam sayur dan padi karena mereka telah membuat sumur dan aliran air sungai yang menuju ke pertanian warga. Di beberapa tempat mereka membangun gubuk kecil yang terletak di pinggir jalan untuk tempat beristirahat.
Ling Mei menyeduh bubuk kopi yang sudah siap di konsumsi, ia menambahkan gula dan juga susu cair ke dalam kopi.
"Minumlah aku lihat kamu nampak mengantuk, minum kopi bisa membuat rasa kantuk mu menghilang " Ling Mei menuangkan kopi di cangkir porselen milik kaisar.
" Enak, tidak terlalu manis dan masih ada rasa pahit khas dari kopi ini " ucap kaisar Ming memberi komentar.
"Besok kita akan kembali ke kediaman ibu suri setelah itu kembali ke istana " lanjut kaisar Ming memberitahu.
"Aku sudah sangat merindukan anak - anak ku "balas Ling Mei.
"Desa ini sudah membaik secara perlahan, tetap saja mereka harus memberikan pajak setiap bulan nya ke istana agar jika desa mereka mengalami kecelakaan yang di sebabkan alam dapat di bantu melalui uang kas kerajaan " ucap kaisar Ming.
Ling Mei setuju , menerapkan aturan pajak sangat berguna bagi masyarakat. Lagian uang pajak mereka akan di jadikan uang kas kerajaan dan akan di gunakan untuk mereka juga nanti nya.
Ling Mei berjalan - jalan bersama Huan an para masyarakat desa Guangdong menyapa Ling Mei dan memberi hormat kepada nya.
"Hati - hati karung itu sangat berat ". ucap Ling Mei yang melihat seorang pemuda mengangkat karung yang berisi biji kopi dan kelapa sawit.
"Yang mulia sangat baik dan perhatian andai saja yang mulia menjadi permaisuri pasti kami rakyat kecil ini akan merasa aman dan bahagia " ucap Huan an.
"Mau siapa pun permaisuri nya akan terlihat sama saja Huan an, lagian saya tidak ada bedanya dengan permaisuri " balas Ling Mei merendah.
"Itu benar , tapi sepertinya yang mulia kaisar sangat menyayangi anda yang mulia " goda Huan an.
"Itu tidak benar, kamu anak kecil jangan sok tahu " Ling Mei berucap dengan malu.
Huan an tertawa melihat kelucuan yang mulia selir nya, rasanya desa ini sangat bahagia dengan kehadiran nyonya selirnya. Semoga mereka selalu bahagia dan di lindungi oleh dewa.
...----------------...
Ling Mei mengemas segala pakaian nya dan juga pakaian yang mulia kaisar Ming, ia duduk di atas ranjang dan kaisar Ming memeluk nya dari belakang.
"Malam ini sangat dingin, bagaimana kalau kita menghangatkan tubuh kita Mei'er ? " bisik Kaisar Ming.
"Tidak - ".
"Ayolah sayang, aku menginginkannya aku berjanji tidak akan membuat mu hamil. Bukan kah tabib sudah memberimu ramuan agar kamu tidak hamil untuk sementara waktu ! " ucap kaisar memohon seperti anak kecil.
"Tapi aku malu " cicit Ling Mei.
"Jangan malu, aku akan melakukan nya dengan lembut dan membuat mu merasa nyaman "bisik kaisar Ming lagi.
Mereka pun berciuman dengan panas, hingga tangan kaisar Ming melucuti pakaian Ling Mei satu persatu. Ciuman kaisar turun ke leher Ling Mei dan ia menatap penuh haus ke arah buah dada Ling Mei yang tampak ranum.
Kaisar Ming melahap nya , tangan nya bergerak mengikuti gerakan lidah nya.
"Enghhhhh ... kaisar " desah Ling Mei.
Malam itu pun menjadi saksi antara Ling Mei dan kaisar Ming dalam memadu kasih.
Jangan lupa komen dan like nya ya !!!!!! 😘
Di vote juga dong biar makin semangat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊 𝒂𝒋 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒂𝒊𝒔𝒖𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒊𝒓 𝑱𝒊𝒂
2024-08-29
1
Ayu Septiani
makin panas tuh permaisuri dan selir jia, bila tau kaisar menghabiskan malam dengan ling mei
2024-07-26
0
Shinta Dewiana
ling me malu malu meong....😅😅😅
2024-07-11
0