12

Setelah tangan nya di obati Ling Mei berjalan ke dapur untuk membuat makanan, luka kecil tidak membuat nya kesakitan terlebih lagi ia telah mendapatkan apa yang dia mau. Ling Mei memanggang daging domba yang telah di beri bumbu penyedap.

"Ibu mengapa ibu melakukan pekerjaan ini ! biarkan saja pelayan yang melakukan nya tangan ibu sedang terluka " pangeran mahkota Zhang Rui terlihat sangat khawatir.

"Tak apa sayang tangan ibu baik - baik saja lagian ini hanya luka kecil dan ini tidak sakit " balas Ling Mei tersenyum.

Pangeran Zhang Rui hanya bisa pasrah sangat sulit berbicara dengan ibu yang keras kepala seperti Ling Mei. Pangeran Zhang Rui duduk di salah satu kursi kecil dalam diam nya ia melihat semua gerakan Ling Mei yang tampak begitu lihai membuat makanan - makanan itu.

"Pangeran apakah ibumu bisa di bebaskan saja , ibu merasa ibu mu tidak sengaja menampar mu nak " Ling Mei berucap dengan nada lembut yang membuat pangeran Zhang Rui merasa kesal dengan Ling Mei.

"Ibu berhentilah mengasihaninya dia saja sudah berbuat jahat kepada ibu , kita boleh berbuat baik bu tapi tidak dengan orang yang sudah menyakiti kita. " kesal pangeran Zhang Rui.

"Tapi istana dingin itu sangat gelap dan dingin nak , tidak ada yang betah berada di sana. Suasana malam hari di sana bisa membuat ibu mu menggigil dan sakit " Ling Mei mencoba memberi simpati.

"Aku tidak tahu hati ibu terbuat dari apa waktu ibu di asingkan ke istana dingin dia sama sekali tidak kasihan terhadap ibu dan justru ia malah tertawa senang dengan pelayan nya "balas Zhang Rui.

Ling Mei puas melihat pangeran Zhang Rui yang semakin membenci ibu nya.

Aku mengembalikan apa yang pernah kamu lakukan pada jiwa Ling Mei yang asli permaisuri Xie He. batin nya.

Permaisuri Xie He pernah mengasingkan Ling Mei ke dalam istana dingin tanpa sepengetahuan kaisar bahkan dengan tega ia tidak memberikan makanan kepada Ling Mei. Kaisar Ming yang pada saat itu sedang berperang melawan kaisar kerajaan api tidak mengetahui perbuatan keji permaisuri nya.

Permaisuri Xie He mengancam orang - orang di istana untuk tidak mengatakan apa pun kepada kaisar Ming. Jika mereka berani melawan permaisuri Xie He maka ia akan menghancurkan keluarga dari sang pengadu tersebut. Sangat kejam, bahkan tanpa alasan permaisuri Xie He memberikan hukuman seperti itu.

Ling Mei menata makanan di meja , buah yang sudah di potong para pelayan di sajikan di sebelah nya sebagai menu pembuka. Ibu suri semakin terkagum dengan ketangguhan Ling Mei bahkan dengan tangan terluka ia masih mau melakukan pekerjaan rendah.

Bagi para bangsawan memasak itu hanya akan di lakukan bagi para pelayan saja, jarang sekali ada wanita bangsawan yang mau memasak. Bagi mereka para wanita bangsawan mempercantik diri itu adalah aset utama mereka dan yang kedua ialah bersikap ramah dan menjilat bangsawan yang lebih terkenal dari mereka.

Banyak para wanita bangsawan yang berbicara dengan lembut dan mendayu - dayu bagaikan suara kera yang minta di perkosa. Mereka rela menggoda siapa saja yang bisa mengangkat derajat mereka sekali pun menjadi seorang selir.

"Ayo dimakan , ini ada menu baru tumis brokoli , wortel dan jamur " semuanya tampak tidak yakin dengan jamur.

"Apa ibu yakin ini bisa dimakan ? " tanya pangeran Zhang Rui yang mengangkat jamur dengan sumpit nya.

"Tentu sayang rasanya enak tidak kalah jauh dari daging ayam " jawab Ling Mei.

"Ibu Xiao Hui mau " pinta anak itu.

Di saat yang lain ragu untuk memakan nya cuma Xiao Hui yang dengan sangat senang menerima makanan itu dan memakan nya dengan lahap.

"Enak bu " ucap Xiao Hui.

Melihat keyakinan Xiao Hui mereka pun memakan jamur tersebut dan benar saja rasanya enak empuk dan kenyal - kenyal seperti daging. Ling Mei tersenyum melihat mereka yang makan tampak sangat lahap.

"Ibu besok beli lagi ini sangat enak daging domba panggang nya juga enak bu " ucap pangeran Liang Huo.

Pelayan membereskan meja yang sudah selesai di gunakan mereka. Ling Mei duduk di depan rumah sambil menikmati angin malam yang menusuk tulang nya.

"Kenapa tidak masuk ? " tanya kaisar Ming yang duduk di sebelah Ling Mei.

"Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu ! sepertinya desa Guangdong tidak terlalu buruk keadaan nya. Aku membeli jamur dari salah satu warga desa yang tinggal di desa Guangdong " jelas Ling Mei.

"Lalu ? " tanya kaisar Ming yang belum mengerti.

"Jika pertumbuhan jamur di sana sangat banyak kita bisa menggunakan jamur itu sebagai makanan baru yang akan kita perkenalkan di seluruh penjuru desa mana pun agar ekonomi warga desa sana meningkat " jawab Ling Mei yang membuat kaisar Ming tampak berpikir.

"Besok kita akan kesana, hanya membutuhkan dua hari dari desa ini ke sana " ucap kaisar Ming memberi keputusan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***