Drama pagi terjadi di kediaman ibu suri, anak - anak menangis tidak ingin ditinggalkan oleh Ling Mei. Pagi Ini Ling Mei akan berangkat menuju desa Guangdong untuk memastikan sesuatu dan membuat perubahan agar desa Guangdong menjadi desa maju seperti desa lain nya.
"Sayang ibu pergi ke desa karena ada urusan yang mendesak jadi tidak bisa mengajak kalian , ibu janji akan mengajak kalian kesana jika pekerjaan ibu dan ayah sudah selesai " ucap Ling Mei memberi pengertian.
"Xiao Hui mengerti ibu , ibu pergi saja dan aku akan menunggu ibu di rumah nenek " ucap Xiao Hui.
"Tidak bisa adik, bagaimana nanti kalau ibu kenapa - napa di sana ! " Ucap pangeran mahkota Zhang Rui tidak terima.
"Itu benar adik aku tidak bisa tanpa ibu " ucap Ling Huo penuh drama.
"Drama menjijikkan " gumam selir Jia Yi.
"Sudah lah ibu akan baik - baik saja lagian ada ayah kaisar dan para pengawal yang menjaga ibu jadi kalian tidak perlu khawatir. Ingat ya selama ibu pergi jangan ada yang bertengkar dan jangan menyusahkan nenek mengerti ? ".
"Mengerti bu " ucap mereka serentak dengan tidak ikhlas kecuali Xiao Hui.
"Aimi tolong jaga anak - anak ku " ucap Ling Mei dan Aimi mengangguk patuh.
Sebelum pergi Ling Mei meminta restu kepada ibu suri dan selir agung, selir Jia Yi sudah masuk ke dalam karena tidak ingin berlama - lama menyaksikan drama murahan. Ling Mei naik ke kereta dan di susul oleh kaisar dan beberapa pengawal yang mengikuti mereka menggunakan kuda.
Selama di perjalanan mereka hanya diam , kaisar Ming masih tetap fokus terhadap buku - buku sejarah mengenai kerajaan awan. Kakek buyut kaisar Ming terdahulu merupakan seorang panglima perang yang sangat di takuti dan di segani, kakek buyut kaisar Ming meninggal karena gugur di dalam peperangan dengan membawa Kemenangan.
"Apakah sudah ada kabar mengenai kematian ayah dan ibu saya yang mulia kaisar ? " tanya Ling Mei memecah keheningan.
"Dugaan sementara aku sudah mengetahui dalang di balik kematian orang tua mu, tapi aku akan memastikan lagi dan mengumpulkan semua bukti dan saksi. Ada beberapa saksi yang melihat jika kedua orang tua mu di bunuh oleh para pengawal pribadi keluarga menteri He tapi saksi tersebut tidak ketahuan dimana keberadaan nya sekarang " ucap kaisar Ming.
"Menteri He bukan kah itu ayah dari permaisuri Xie He ! " Ling Mei berucap tidak percaya.
"Itu masih dugaan sementara, aku akan menyuruh prajurit bayangan untuk menggali informasi dan mencari buktinya. Aku akan memberikan hukuman yang setimpal bagi mereka jika mereka memang benar pelaku nya ". ucap kaisar Ming.
"Tapi menteri He merupakan sahabat dari ayah ku tidak mungkin ia melakukan itu " ucap Ling Mei yang membuat kaisar berpikir Ling Mei sangat naif.
"Terkadang seorang sahabat sekali bisa jadi musuh yang sebenarnya jika menginginkan sesuatu " perkataan kaisar Ming di benarkan Ling Mei.
...----------------...
Di istana dingin seekor merpati putih membawa kabar mengenai kepergian kaisar dengan Ling Mei.
brak.
"Sialan , jalang itu berani - beraninya ingin menantang ku ! lihat saja aku akan membunuh mu, tidak akan aku biarkan kau menduduki tahta menjadi permaisuri " ucap permaisuri Xie He sambil membanting benda - benda yang ada di sekitarnya.
"Salam yang mulia, menteri He datang untuk menemui anda " ucap Liu pelayan pribadi permaisuri Xie He.
Permaisuri Xie He menyuruh Liu untuk mengantarkan ayah nya bertemu dengan nya.
"Salam ayah " permaisuri Xie He hormat memberi salam.
"Bagaimana kamu bisa berada di sini putriku ? tanya menteri He tidak habis pikir.
"Wanita sialan itu yang menjebak ku ayah, seharusnya dulu ayah membunuh nya agar dia tidak menjadi ancaman buat kita " jawab permaisuri Xie He dengan kemarahan.
"Dia sudah berubah ayah dan dia berani mencuri perhatian kaisar dan ibu suri dari ku bahkan anak ku yang bodoh itu semakin kurang ajar kepada ku ! " tangan menteri He berada di pundak permaisuri Xie He untuk menenangkan.
"Tenang lah putriku aku sudah mengirimkan sesuatu untuk kaisar dan di sampah itu. Mungkin sebentar lagi kita akan mendengar kabar kematian dari kematian nya " ucap menteri He yang membuat permaisuri tersenyum senang.
" Ayah memang yang terbaik " puji permaisuri Xie He lalu memeluk ayah nya.
"Tentu sayang, bagaimana jika kita menghabiskan waktu unyuk malam ini ayah sangat merindukan mu dan juga - " tangan menteri He berpindah ke arah dada permaisuri He.
"Ahhhh ayah .... " permaisuri tersenyum malu - malu di iringi desahan kenikmatan yang keluar dari mulut nya.
Menteri He meremas kedua dada itu lalu ia mengarahkan mulut nya untuk bermain di sana. Mereka tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dengan senyuman miring serta merekam perbuatan mereka di batu memori.
" Ini lah akibat jika kamu berani mempermainkan ibu ku " ucap orang tersebut dengan senyuman sinis nya.
"Aku akan.menghancurkan mu dan merampas kembali apa yang menjadi hak ku dan juga ibu ku dasar manusia serakah " lanjut orang itu.
Permainan menteri Hei dan permaisuri Xie He semakin panas, suara keduanya menggema di ruangan itu.
"Kamu semakin nikmat sayang ... ahhh berbeda sekali dengan ibu mu itu... bahkan tubuh mu sangat mulus dan indah tidak seperti dia yang tubuh nya jelek serta wajah nya yang buruk rupa itu " ucap menteri He yang membuat permaisuri Xie He senang.
"Kalau begitu ayah bisa menghabiskan waktu bersama ku sepuasnya " ucap permaisuri dengan binal.
Plak.
Plak.
"Dasar gadis nakal " gumam menteri He sambil memukul bokong permaisuri Xie He.
"Menjijikkan ! aku akan menghancurkan kamu menteri He seperti kamu yang telah menghancurkan ibu ku " gumam orang itu.
cantik nya Ling Mei
Jangan lupa komen dan like nya ya !!!!!! 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
zz
siapakah gerangan yang mengintip❓
2024-11-01
1
aphrodite
kukira dg HP😁😁😁
2025-01-06
0
aphrodite
heh menjijikan
2025-01-06
1