04

Sesampainya di kediaman Ling Mei bergegas pergi menuju dapur kerajaan, terlihat sang kepala koki yang sibuk dengan makanan yang di buat nya. Ling Mei akan membuat anak permaisuri dan anak selir Jia Yi semakin kesal dan menjadikan mereka sebagai pendukung Ling Mei sebagai permaisuri masa depan.

Ya Ling Mei berniat ingin menjadi permaisuri masa depan namun jika ia tidak bisa melakukan itu setidaknya ia biaa menjadi selir kesayangan kaisar Ming. Lagian Ling Mei cukup terpesona dengan ketampanan sang kaisar, melihat tangan kekar kaisar Ming membuat Ling Mei ingin menyerahkan diri di hadapan nya.

Sebagai calon selir kesayangan kaisar Ling Mei akan membuat anak - anak tirinya berada di kubu Ling Mei dari pada di kubu ibu mereka sendiri. Ling Mei akan membuat permaisuri dan selir Jia Yi di benci oleh kaisar dan anak mereka sendiri.

"Salam yang mulia selir" hormat kepala koki kepadanya.

"Tidak usah terlalu formal paman , aku kesini hanya ingin membuat makan siang untuk putra ku dan paman bisa melanjutkan pekerjaan paman " ucap Ling Mei yang membuat sang kepala koki terharu mendengar Ling Mei berbicara lagi.

Kepala koki merupakan orang kerajaan yang selalu berpihak kepadanya, di saat permaisuri dan selir Jia Yi menghukum nya dengan tidak memberikan makan sang kepala koki justru menyelipkan makanan dari jendela kamar Ling Mei secara diam - diam.

Ling Mei berniat membuat akar teratai tumis yang di campur dengan potongan sosis serta membuat fu yung hai sebagai menu pendamping. Ling mei juga memotong buah - buahan untuk menambah nutrisi Xiao Hui.

"Apakah paman ingin menyicipi nya ? " Ling Mei menawarkan semangkuk nasi yang sudah di isi dengan tumis akar teratai dan fu yung hai.

"Apakah boleh ? " tanya kepala koki dan di jawab dengan anggukan serta senyuman manis Ling Mei.

Kepala koki pun mulai menyantap hidangan yang di berikan kepadanya, suapan pertama mampu membuat kepala koki tersenyum senang dan memakan nya hingga habis.

"Ini sangat enak sekali bahkan masakan saya tidak seenak ini nyonya " puji kepala koki.

"Benarkah aku harap anak ku akan menyukai nya paman dan masakan paman juga sangat enak tidak perlu merendah di hadapanku paman. Sebaiknya aku menyiapkan makan siang Xiao Hui dengan segera kalau begitu aku pergi dulu ya paman " pamit Ling Mei sambil meminta tolong kepada pelayan untuk membawa makanannya menuju gazebo.

"Nyonya apakah saya boleh makan lagi ? " tanya kepala koki dengan malu - malu.

"Tentu saja paman makan lah dengan yang lain , ika habis maka aku akan sangat senang mendengar nya " jawab Ling Mei.

Saat di perjalanan Ling Mei melihat Zhang Rui beserta ketiga saudara nya berada di taman, Zhang Rui yang penasaran dengan sesuatu yang di bawa pelayan pun mulai mengikuti Ling Mei.

"Ibu " teriak Xiao Hui sambil berlari memeluk kaki Ling Mei.

"Jangan berlari sayang ! Ayo kita makan siang, ibu sudah membuatkan makanan untuk mu " ajak Ling Mei yang menuju ke arah gazebo.

"Tolong kalian letakkan saja di sana ya , terimakasih " perintah Ling Mei kepada pelayan nya.

"Sama - sama nyonya " .

"Ibu memasak makanan untuk ku ? " tanya Xiao Hui dengan binar.

"Benar sayang , ayo kita makan tapi sebelum itu cuci tangan kamu terlebih dahulu dan panggil bibi aimi dan paman pengawal yang tadi " perkataan Ling Mei sangat di patuhi oleh Xiao Hui.

Ling Mei sangat bersyukur memiliki seorang anak yang sangat patuh dan baik budi seperti Xiao Hui, pangeran Zhang Rui mengintip keharmonisan ibu dan anak itu dari balik pohon bersama. Pangeran Zhang Rui menatap Xiao Hui dengan penuh kebencian begitu juga dengan Liang Hao.

"Nyonya masakan anda sangat enak " puji aimi.

"Bibi benar masakan ibu sangat enak dan Hui ingin menambah apa boleh ? " tanya Xiao Hui dengan polosnya.

"Tentu boleh sayang ".

Kebahagiaan Xiao Hui sangat tidak bisa ia gambarkan sekarang keinginan nya sudah terwujud, akhirnya ia dapat merasakan kasih sayang dari ibu nya. Xiao Hui berharap kasih sayang ini akan abadi selama nya.

...----------------...

Malam hari ini sangat dingin karena tidak biasanya angin bertiup dengan sangat kencang, Ling Mei baru saja membacakan dongeng untuk Xiao Hui dan sekarang anak itu sudah tertidur. Ling Mei yang tidak bisa tidur pun berjalan - jalan untuk mencari udara segar, saat berada di taman ia melihat Zhang Rui yang tengah duduk sendiri sambil menangis.

Ling Mei melepaskan mantel nya dan memakaikan nya ke tubuh Zhang Rui. Zhang Rui yang membenci Ling Mei pun melepaskan mantel tersebut dan menghapus air matanya, ia sangat membenci Ling Mei. Karena kehadiran Ling Mei dan Xiao Hui membuat Zhang Rui selalu di tuntut untuk menjadi sempurna oleh permaisuri.

"Pakailah malam ini sangat dingin, tidak baik anak seusia berada di luar dengan cuaca yang dingin seperti ini ". Ling Mei duduk di sebelah Zhang Rui.

"Tidak usah memperdulikan ku lebih baik kamu pergi saja dari sini " usir Zhang Rui dengan tatapan tajam nya.

Melihat itu membuat Ling Mei mengacak - acak rambut Zhang Rui dengan gemas, ia seperti melihat kaisar Ming dalam versi kecil nya.

"Kamu sangat menggemaskan, tatapan mu seperti itu mirip sekali dengan kaisar Ming tapi ya wajar saja kaisar Ming itu kan ayah mu " Perbuatan Ling Mei membuat Zhang Rui kesal namun ia sedikit merasa nyaman saat kepala nya di sentuh. Bahkan sang permaisuri tidak pernah menyentuh dirinya.

"Katakan padaku kenapa kamu disini , setidaknya bercerita lah untuk mengurangi pikiran mu atau menangislah setidaknya dengan menangis kamu bisa meluapkan kekesalan dan amarah mu " Zhang Rui hanya diam tidak bergeming.

"Menangis tidak membuat harga dirimu jatuh, justru kamu akan merasa lega setelah menangis " sambung Ling Mei.

Perlahan air mata Zhang Rui jatuh, Ling Mei yang tidak tega membawa Zhang Rui kedalam pelukan nya.

"Menangislah sepuasnya dengan begitu kamu akan merasa lebih lega " ucap Ling Mei sambil mengelus punggung Zhang Rui.

Zhang Rui menjadi teringat perlakuan ibunya yang membuat dirinya berada di taman. Zhang Rui hanya ingin tidur dengan permaisuri mendengar hal itu permaisuri menolak nya dan mengusir Zhang Rui. Tidak lupa kata - kata yang menyakitkan di lontarkan kepada Zhang Rui.

flash back

" Kamu ingin tidur dengan ibu ? kamu pikir ibu pengasuhmu ? pergi lah tidur Zhang Rui ibu tidak akan mau menjadi pengasuh mu ". Usir permaisuri.

"Ibu tapi aku ingin bermanja - manja dengan ibu, aku ingin memeluk ibu ".

"Berhentilah bertingkah konyol anak kurang ajar , dasar anak bodoh berhenti memeluk ku " permaisuri mendorong Zhang Rui hingga terjatuh ke lantai.

"Dengarkan ibu dengan baik Zhang Rui , tidak pantas calon kaisar masa depan bertingkah layak nya seperti orang bodoh " perkataan permaisuri membuat Zhang Rui sakit hati.

Zhang Rui pun pergi dari kediaman permaisuri dan memilih untuk menyendiri di taman.

Zhang Rui merasa hati nya sedikit lega ia melihat pakaian yang di pakai Ling Mei menjadi basah karena nya.

"Maafkan aku , pakaian mu menjadi kotor " ucap Zhang Rui dengan suara serak nya.

"Tidak masalah ini bisa di cuci oleh para pelayan yang penting perasaan kamu sudah jauh lebih membaik " balas Ling Mei.

"Ibu apakah aku boleh memanggil mu ibu ? " tanya Zhang Rui.

Zhang Rui merasa nyaman di pelukan Ling Mei, pelukan yang hangat seperti yang dirinya ingin kan selama ini.

"Tentu sayang, kamu juga putra aku anak ku walaupun aku tidak melahirkan mu secara langsung. Kamu dan Xiao Hui sama - sama putraku kalian anak - anak kebanggan yag mulia kaisar " jawab Ling Mei.

Zhang Rui memeluk Ling Mei dengan sangat erat.

"Ibu apakah sebagai calon penerus kerajaan tidak boleh bermanja - manja kepada ibunya ? " tanya Zhang Rui.

"Tentu boleh nak, tidak ada yang melarang mu untuk bertingkah manis kepada ibumu. Apakah kamu pernah melihat janda permaisuri memarahi kaisar saat kaisar bermanja dengan ibunya ? ". tanya Ling Mei.

"Tidak aku pernah melihat ayah tidur di pangkuan nenek dan nenek tersenyum bahagia, tapi bu kenapa ibu ku tidak mau memperlakukan ku seperti itu ? " tanya Zhang Rui yang membuat Ling Mei bungkam.

"Jika aku bisa memilih saat aku ingin di lahirkan maka aku akan meminta kepada dewa supaya kamu menjadi ibu kandung ku. Xiao Hui pasti beruntung di lahirkan dari sosok ibu seperti mu, dan aku beruntung karena aku bisa merasakan kebahagiaan seperti Xiao Hui. " sambung nya.

"Aku akan selalu menyayangi mu " Zhang Rui melepaskan pelukan nya. Kali ini ia bertekad untuk menentang perkataan permaisuri.

Dalam hati Ling Mei merasa senang , satu batu loncatan nya berhasil ia genggam.

Kamu terlalu bodoh permaisuri Xie He.batin Ling Mei.

"Pergilah ke kamar mu sayang, cuaca semakin dingin semoga kamu mimpi indah " Ling Mei mencium kening Zhang Rui dan Zhang Rui tersenyum bahagia.

"Selamat malam ibu " ucap Zhang Rui sambil mengecup pipi Ling Mei.

Semua kejadian itu di lihat oleh kaisar Ming, awalnya kaisar Ming ingin mencari udara segar untuk menjernihkan pikiran nya namun ia melihat sebuah pemandangan yang membuatnya tidak percaya. Diam - diam kaisar Ming mendengar ucapan mereka apalagi di saat Ling Mei mengatakan jika Zhang Rui sangat mirip dengan nya.

Kaisar Ming mendengar perbincangan mereka sampai selesai, kaisar Ming mengepalkan tangan nya ia merasa gagal manjadi seorang ayah Kaisar Ming memang gagal menjadi seorang suami tapi ia tidak ingin gagal menjadi seorang ayah.

Janda permaisuri / ibu kandung kaisar permaisuri terdahulu.

Fu Yung Hai.

Tumis akar teratai.

Terpopuler

Comments

Aliah Nene

Aliah Nene

mantab jiwa

2024-10-25

0

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Kaisar Ming mah udh banyak istri banyak anak juga

2024-10-07

1

Siti Masitah

Siti Masitah

kaisar ming kebanyakan istri...

2024-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!