10

Ling Mei berniat membuat sup daging sapi kebetulan ibu suri sedang menderita tekanan darah rendah, mengkonsumsi daging sapi sangat bagus untuk orang yang menderita penyakit tersebut. Ling Mei membuat perkedel kentang untuk tambahan menu dan juga sago jelly mangga dan jelly susu sebagai menu penutup.

Wangi harum menguak dari dapur membuat pangeran mahkota Zhang Rui datang mendekat bersama pangeran Liang Huo. Xiao Hui memakan perkedel kentang yang di beri oleh Ling Mei sebagai pengoreksi rasa.

"Ibu tidak adil Xiao Hui ibu beri makanan itu dan aku tidak " ucap pangeran mahkota Zhang Rui merajuk.

"Baiklah - baiklah ayo anak - anak ibu boleh menyicipi nya dan katakan apakah rasanya enak atau tidak " balas Ling Mei yang masih mengaduk sup daging sapi nya.

"Sedang apa kalian disini ? " tanya ibu suri yang di bantu berjalan oleh kaisar Ming karena masih terasa sedikit tidak bertenaga tetapi sudah terlihat lebih baik.

"Nenek kami sedang mencoba masakan ibu " jawab pangeran Liang Huo.

Ling Mei mematikan kompornya lalu ia menyajikan makanan di atas meja makan bersama pelayan, tidak lupa Ling Mei menyisakan makanan untuk para pelayan dan para pengawal.

"Sisanya bisa kamu bagikan dengan yang lain ya " ucap Ling Mei kepada pelayan ibu suri.

Semua duduk di depan meja makan, permaisuri dan selir Jia Yi baru datang karena dari tadi mereka beristirahat dan memakai masker pada wajah mereka agar terlihat awet muda. Ling Mei datang membawa sambal kecap sebagai andalan nya ia sangat menyukai sambal pedas manis itu.

"Apakah makanan cuma ini saja ? terlihat tidak menarik , saya rasa para pelayan ibu suri bekerja sangat tidak becus " komentar permaisuri yang membuat Ling Mei ingin menampar nya.

"Berbicara lah yang sopan ibu, makanan itu sumber rezeki dari dewa dan seharusnya ibu bersyukur karena bisa makan dengan enak. Makanan ini memang terlihat biasa saja tapi rasanya sangat enak " balas pangeran mahkota Zhang Rui.

Permaisuri Xie He diam tidak berkutik namun dalam hati ia mengutuk anak nya yang semakin kurang ajar. Sepertinya anak nya perlu ia beri pelajaran agar tidak bertindak kelewatan.

"Belajarlah dari putra mu permaisuri, sebagai seorang permaisuri seharusnya anda memberi contoh yang baik bukan malah berkomentar yang tidak jelas " sahut ibu suri.

"Ibu suri justru yang mengajarkan pangeran mahkota hal seperti itu agar ia baik dalam menjalankan tugas kedepan nya " permaisuri Xie He tidak terima di sudutkan oleh ibu suri.

"Bohong , yang mengajari ku hal - hal baik itu ibu selir Ling bukan ibu permaisuri " ucap pangeran mahkota yang tidak menyukai ibu nya.

Ling Mei tersenyum puas dalam diam , rasanya terasa menyakitkan bukan bila kita di benci oleh anak sendiri. Salahkan saja sikap permaisuri yang terlalu egois dan tidak memperdulikan anak nya.

"Tidak saya tidak mengajarkan apa pun, pada dasar nya pangeran mahkota memiliki hati yang bersih dan sudah tentu ia mengetahui hal baik dan buruk "Ling Mei mencoba bersikap rendah, dan karena hal itu kaisar Ming dan ibu suri semakin menaruh hati kepada Ling Mei.

"Sudah lebih baik kita makan sebelum makanan nya dingin, permaisuri Xie He jika tidak suka dengan makanan nya anda bisa meninggalkan tempat dan mintalah kepada pelayan mu untuk membuat kan makanan kesukaan mu " ucap kaisar Ming dengan dingin dan membuat permaisuri diam tak berkutik.

Suara denting sendok dan sumpit bergema di meja makan tersebut, ibu suri menyukai rasa asin dan gurih yang tercipta dari rasa kuah sup. Daging yang lembut membuat nya ingin makan dengan lagi dan lagi, perkedel kentang yang gurih menambah kenikmatan makan siang malam mereka.

"Bagaimana nenek apakah makanan buatan ibu enak ? " tanya pangeran Liang Huo.

"Sangat enak, ibu suri ini sangat menyukai nya " jawab ibu suri yang membuat mereka setuju kecuali permaisuri Xie He dan selir Jia Yi.

"Jika ibu suka saya akan membuatkan ibu makanan enak selama saya masih di sini " balas Ling Mei.

"Makan lah yang banyak ibu , daging sapi ini sangat bagus untuk menambah tekanan darah ibu " lanjut Ling Mei.

"Terimakasih kamu memang menantu ku yang paling baik jangan bersikap terlalu formal sayang kamu sudah aku anggap sebagai putriku sendiri " balas ibu suri yang membuat kaisar Ming tersenyum sangat tipis.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***