KABOOOOMMMMM
Berputar, terseret, terhempas hampir sejauh 800 meter dari Lina.
:::::::::: Dipulau Pelangi ::::::::::
Ratu Kappa tersenyum penuh kebahagian, melirik ke arah caesar. Harapannya Caesar segera menarik 43 keluar dan Lina jatuh sebagai pemenang. Berbeda dengan harapannya, Caesar tetap duduk tenang sambil menyesap teh. Ratu Kappa mengkerut, segera pandangan dialihkan ke layar.
:::::::::: Arena 3 ::::::::::
Tergeletak didasar rawa 43 masih terdiam dalam lamunan.
Harusnya aku pakai tongkat tadi!
Luka sobek disekujur tubuh, baju celana robek berantakan, 43 menyesali tindakannya. Rencananya dia akan menggunakan tongkat untuk pukulan terakhir setelah tinjuan, parahnya 43 tidak memperkirakan kalau kaki tangannya akan disegel dan serangan sebesar itu akan datang secepat itu tanpa jeda.
Khawatir akan terdeteksi jika keluar dari air, 43 memutuskan menahan diri dan mulai menarik Karma sambil memejamkan mata. Menghimpun Karma disekitar dan menyebarkan seluruh tubuh. Luka luka menganga mulai tertutup. Dengan bantuan benih dalam tubuhnya bahkan baju celana mulai merajut kembali.
Memang baju dan celana tidak memiliki pertahanan dan merupakan baju biasa. Namun selama pemilik tidak mati, hanya perlu sedikit Karma dan tidak jauh dari tanah maupun tanaman. Mereka bisa direkonstruksi kembali seperti baru.
Disatu sisi Lina tampak linglung. Sudah 3 menit berlalu namun tidak ada tanda tanda bahwa dia keluar sebagai pemenang. Kecurigaannya meningkat, meningkatkan intensitas kabut Lina panik mencari kemana 43 berada.
Splash
43 keluar dari rawa dan berpijak pada salah satu daratan disekitar. Tatapan serius sambil menggenggam erat tongkat sepanjang 1/2 meter ditangan kiri. Masih dengan wajah pucatnya 43 menarik nafas untuk tetap tenang dan menstabilkan tubuh.
Buzzz
Melangkah dan berlari menuju ketengah arena.
::::::::::: Pulau Pelangi :::::::::
"Bagaimana mungkin?" Kappa terlihat tidak percaya.
"Air tampak sedikit merah pudar. Ditambah wajah yang pucat, dia benar terkena sihir." Ucap Sanca.
"Tapi Ratu Sanca dia baik baik saja kelihatannya? bahkan pakaiannya utuh?" tanya Kira yang merupakan peserta yang dibawa oleh Sanca.
"Masalah tubuhnya baik baik saja, itu mungkin terkait regenerasi tubuh yang cukup tinggi. Bukannya dia tidak memiliki energi, hanya saja cukup berbeda. Tidak memiliki cakra, mana maupun roh. Kemungkinan besar memiliki karma sebagai pondasi. Tidakkah kamu merasakan hawa panas yang berbeda dari kebanyakan kita?" Jelas Sanca menanggapi pertanyaan Kira.
"Saya rasa iya Ratu." Jawab Kira yang mulai sedikit paham.
Sanca melanjutkan, "Itu lebih menjurus kepada cakra tapi berbeda. Bahkan 5x lipat dari mereka yang selevel dengan dia, maka kita bisa merasakan rembesannya. Ditambah karma, bahkan efek sihir, cakra maupun roh yang berbasis energi dapat dikurangi dampaknya. Perkiraan mungkin sekitar 10%-15%, bisa lebih jika dia terus bertambah kuat."
"Berarti hanya fisik yang memberikan efek 100% terhadapnya." Kata Kira.
"Benar... tinju, tendangan, maupun senjata normal, itupun bergantung dari ketahanan tubuh. Jika kita adalah sebagai spon yang menyerap energi untuk diakumulasi dalam tubuh. Sedangkan dia adalah biji besi yang ditempa oleh energi karma, semakin sering ditempa semakin padat dan murni besinya." Balas Sanca.
"Lalu Ratu, pakaiannya?" tanya Kira.
"Tidak juga bisa dibilang artefak, namun yang pasti itu cukup unik, kayaknya bisa direkonstruksi." Pungkas Sanca.
Dilain sisi dimana Yuna dan Caesar berada.
"Kamu tahu caesar?" tanya Yuna.
Caesar tenang sedikit merlirik ke arah Yuna, "Ehmm..."
"Masih terpikirkan olehnya untuk memukulmu pingsan suatu saat nanti." Ucap Yuna.
Caesar tergelitik mendengar Yuna, "Hahahahaha"
Yuna tersenyum, "jangan bermimpi terlalu tinggi kataku". Apa katanya "tidak ada pintu yang tidak memiliki kunci."
"Biarkan dia mencoba, selama memiliki tujuan dia akan terus melangkah. Ada baja didalam daging, ada besi dibalik kulit. Kerja keras tidak akan mengecewakanmu. Paling tidak 10 bulan terakhir ini dia tidak mengecewakanku." Ujar Caesar sambil menyesap teh.
Pembicaraan mereka tentu saja tidak terlepas dari semua yang hadir disana. Walaupun Yuna dan Caesar tidak berbicara nyaring namun juga tidak berbisik. Kata kata yang paling berkesan bahwa 43 hanya membutuhkan 10 bulan untuk mencapai tahap ini. Bagaimana kalau dia diberi 10 tahun, akan seperti apa dia jadinya. Sekali lagi mereka merasa terlalu naif untuk memandang rendah 43 hanya karena dia suka tersenyum manis.
:::::::::: Arena 3 ::::::::::
Merasakan kehadiran 43, yang bahkan lebih cepat dari pertama Lina mulai panik. Melempar bola air kesana sini namun tidak ada artinya. Lina mengambil 3 batu biru seukuran kelereng dari sakunya.
Casting cepat.
TANGAN AIR !!! PENJARA AIR !!! RANTAI AIR !!!
Lina berteriak mengucapkan sihir, ketiga batu hancur menjadi debu. Dalam gerakan lambat tampak pola sihir muncul dibawah kaki 43. Butuh 10 detik untuk sihir benar benar aktif dan mengambil bentuk. Bagi 43 itu lebih dari cukup, dengan cekatan tongkat memanjang dan dihentakan ke dasar rawa agak miring ke kanan. 43 bermanuver ke kanan dalam hitungan 5 detik. Berpijak kesalah satu daratan.
Boomm
Whuzzzz
Tampak retakan tanah diposisi awal 43. Melesat lurus ke arah Lina. Dalam hitungan detik 43 sudah berada didepan Lina berjarak 2 meter. Melihat 43 terus mendekat, Lina menggeser tongkat untuk mengatifkan sihir. 43 tidak tinggal diam. Mengangkat tongkat ke atas mencoba memangkongnya ke arah Lina. Tongkat memanjang, setengah jalan momentum ujung tongkat yang mengarah ke Lina, 43 bergumam.
Tingkatkan menjadi 1 ton
Seketika tongkat berubah warna menjadi orange. Apakah Lina menerima takdir begitu saja? tentu tidak.
PERISAI KRISTAL!
Muncul perisai dalam hitungan detik selebar 1 meter didepan Lina.
KABOOOMMMM
Tongkat dan perisai mulai berbenturan. Menciptkan gema ledakan yang memekakan telinga. Sial bagi Lina retakan muncul dalam perisai. Detik berikutnya perisai pecah dan tongkat mengarah terus kebawah.
KUBAH KRISTAL!
Kristal segi enam mulai terbentuk. Terjalin satu dengan lainnya membentuk sebuah kubah setengah bola. Terbentuk disekitar Lina sebagai pelindung.
KABOOOMMMMM
Sekali lagi tongkat menghantam. Namun kali ini kearah kubah dan berhasil menimbulkan retakan kecil disana. Momentum itu dikurangi setengah oleh perisai. Untungnya tongkat berhenti sampai disitu dan tidak merobohkan kubah. Tiba tiba Anak mata Lina berkedut, sekilas pandang ada sesuatu di kiri. Tampak 43 dengan kuda kuda tinjuannya.
Tangan kanan jari mekar lurus menyentuk kubah disisi kiri Lina. Kaki kanan depan kaki kiri belakang, tangan kiri terkepal siap meninju. Tubuh 43 mulai merenggang dan sedikit bergetar. Urat urat muncul disertai tatapan tajam kearah Lina. 43 siap meninju dengan semua yang dimilikinya.
Ingin mengucapkan kata "tidak", namun tidak sempat keluar dari mulut. Lina mulai berkeringat dingin, merinding dan merasakan hawa kematian yang kian mendekat. Dimata Lina sesaat 43 seperti Setan besar yang bertaring, tanduk besar. Tatapan mata merah tajam itu, membuat Lina merasa tergenggam oleh tangan besar. Menggenggam erat tubuhnya seakan kematian sudah terkunci.
M A T I !!!
KABOOMMMMMM
Yuna berceloteh, "Jadi itu yang disebut 43 sebagai energi tubuh."
"Ehmm..." Caesar masih terlihat tenang.
"Katanya tenaga dalam ini tidak seberapa dan beda dengan cakra. Namun jika dikombinasikan dengan karma sebagai stimulan, itu bisa memberikan hentakan energi." lanjut Yuna.
Pada prinsipnya apa yang dilakukan 43 sama seperti bom atom, reaksi termonuklir. Gabungan Karma dan tenaga dalam versi bumi membentuk ikatan tertentu. Kemudian lepasan energi itu memberikan hentakan yang kuat terhadap energi lain (cakra, mana, roh). Reaksi berantai ini yang menghasilkan ledakan energi gabungan yang sangat kuat. Karena pada dasarnya didunia Klemantan semua energi ada dan tersebar kemana mana. Juga ini tidak akan terjadi jika 43 tidak mereformasi tubuhnya.
Tanah berhamburan, debu mengepul, air memercik kemana mana. Tampak kawah besar lurus kedepan sejauh mata memandang. Lina sudah tergeletak duduk dibelakang Ratu Kappa. Berkeringat, pucat, menggigil, rasa ngeri yang dihadapi Lina bagai mati dengan penyiksaan seribu kali. Ratu Kappa hanya bisa menggelengkan kepala pasrah.
Baja : 0
43 : 6
Lina : 0
Tidak perlu Caesar mempertanyakan kembali seperti kepada Raja Minotaur, semua sepakat akan hasilnya.
43 melangkah keluar dari retakan dimensi dan berdiri disamping caesar. Rasa nyeri masih menyelimuti tangan kiri disertai getaran kecil. Namun 43 mempertahankan roma wajah kemenangannya dan tetap tenang.
"Apakah tanganmu baik baik saja?" tanya Yuna yang telah menyadari sesuatu.
"Tidak masalah, sedikit letih dan kram." Jawab 43.
"Yakin?" tanya Yuna lagi.
43 melirik kemudian berkata, "Prinsipnya seperti pusaran air. Butuh waktu dan persiapan untuk akumulasi energi ini didalam tubuh. Jika terburu buru, gejolak energi yang ada didalam tubuh bisa tidak terkontrol. Alhasil rasa nyeri ini bisa terjadi." 43 memandangi tangan. "Aku hanya butuh istirahat sebentar."
"Berapa lama?" tanya Yuna sambil melirik kearah tangan.
"Paling tidak 20 menit." Jawab 43.
"Tidak kah kamu bisa meregenerasi luka? apakah kram lebih parah dari luka?" pungkas Yuna sedikit bingung.
"Meregenerasi luka sama artinya dengan menciptakan sel sel baru untuk menutupi luka. Sedangkan kram ini lebih kepada benang kusut yang harus dirapikan seperti semula. Jika aku bisa menumbuhkan tangan, akan lebih mudah dengan memotongnya sekarang juga." balas 43.
"Kamu bisa!" Yuna terlihat kagum.
"EMANG AKU CICAK!" teriak 43.
"Cicak?" tanya Yuna.
"Lupakan sudah! Aku penasaran apakah magic bisa di casting secepat itu?" pungkas 43 sambil merenung.
"Tidak, setiap magic ada kelasnya. itu... ehmm... aku lupa." kata Yuna.
"Cehh, usah sok sok ngomong kalau ndak tahu pasti." sindir 43.
"Kelas magic mulai dari E, D, C, B, A. Kelas E terendah sedangkan A tertinggi. Diatas kelas A ada S, SS, SSS. Kelas S keatas merupakan magic tingkat Dewa yang kebanyakan membutuhkan artefak sebagai perantara dan jumlah mana yang banyak. Tentu saja makin tinggi kelasnya makin sulit dicasting dan membutuhkan banyak waktu." Jelas Caesar memotong pembicaraan mereka.
"Tapi kecebong ijo itu bisa mengaktifkan sihir segede itu hitungan detik?" 43 menunjuk kearah Lina.
"Bola air sihir kelas E, yang paling rendah dan lemah. Bisa berkali kali diaktifkan tanpa makan waktu dan mana yang banyak. Untuk sihir tangan air, penjara air dan rantai air, itu merupakan kelas D. Berupa sihir pengikat yang bisa dikombinasikan. Sihir terakhir yang digunakannya cukup tinggi, kelas C. Kenapa dia bisa mengaktifkannya begitu cepat? karena dia telah mempersiapkan 5 sihir dimuka sebelum serangan pertamanya. Ada 2 sihir yang harus dimiliki, pertama sihir "TUNDA" dan sihir "SEGEL". Dengan sihir tunda kamu menghentikan sihir dibatas akhir sebelum teraktifkan. Untuk sihir segel fungsinya mengunci sihir tersebut disatu titik tertentu. Seperti halnya jebakan, sedikit dipicu sihir itu bisa aktif." Caesar menjelaskan.
"Sebentar! ada timing yang berbeda terkait sihir tangan air, rantai air dan penjara air. Pada penggunaan yang kedua kali!" potong 43.
"Dia menggunakan batu mana." Jawab Caesar.
"Bahkan batu ada energi mana juga?" 43 terlihat tidak percaya.
"hahaha...dunia ini luas. Ada berbagai macam batu energi. Batu mana, batu cakra, batu roh dan kadang ada campuran. Setiap jenis batu memiliki berbagai efek tertentu. Kebetulan yang digunakan Lina adalah batu mana yang mengurangi waktu casting. Sebenarnya itu tidak terlalu berbeda, hanya beberapa detik. Kamu saja terlalu cepat hingga bisa melihat perbedaannya." pugnkas Caesar.
"Tipe cakra dan roh bagaimana? apa mereka ada skill skill jarak jauh seperti sihir?" tanya 43 sedikit penasaran.
"Cakra basisnya adalah energi tubuh. Jadi tidak ada bacaannya seperti mantra sihir. Bukan berarti tidak bisa menembakan energi yang dimilikinya. Sama seperti sihir, semakin kuat tembakan energinya semakin lama waktu casting. Cakra juga bisa dibentuk dalam berbagai pola tergantung dari skill yang mereka pelajari dari master ataupun clannya." Caesar menjelaskan.
"Wolahh, untung si banteng beleguk itu tidak ada skill aneh aneh." Ujar 43.
"Seharusnya dia memiliki satu atau dua skill dengan level seperti itu. Keteledoran membawanya jatuh." Balas Caesar.
43 tersenyum, "ohhh, cup cup cup... kasian banteng cebol kwkwkw"
"Sedangkan energi roh, lebih kepada jiwa dari mahluk hidup. Menggunakan energi roh (jiwa) milikmu untuk membentuk ikatan atau biasanya "KONTRAK" dengan mahluk astral tertentu. Semua skill tergantung dari mahluk kontrak itu, apakah tipe sihir maupun fisik." Caesar melanjutkan.
"Itu lebih mudah, hajar saja pemegang kontrak beres urusan, heh..." tegas 43.
"Kebanyakan seperti itu." Caesar setuju.
"Apakah ada kemungkinan lain?" tanya 43.
"Kamu harus paham tidak selamanya pemegang kontrak itu lemah. Ada kala roh hanya dimaterialisasi menjadi senjata, perisa, baju perang, atau hanya alat kerja sehari hari. Bahkan kombinasi dari berbagai roh bisa menjadi satu set dewa perang. Tetap pemegang kontrak menjadi kendali penuh terhadap senjata itu." Jawab Caesar.
"Bagaimana kalau roh itu jadi gila?" tanya 43 lagi.
"Itulah namanya kontrak. Bahkan roh memiliki harga diri juga, tanpa kesepakatan kedua belah pihak. Kontrak tidak akan terwujud. Jenis kontrak juga beragam." Balas Caesar.
"Kalau begitu selama belum ada ikatan tidakkah berbahaya jika roh itu masih berkeliaran didunia ini?" tanya 43.
"Mereka mahluk astral yang tidak berwujud fisik. Untuk bisa melangkah kan kaki lagi perlu bantuan pemegang kontrak dan menggunakan energi jiwa mereka untuk materialisasi. Ada kalanya jika mahluk astral ini terlalu kuat, mereka bisa merasuki mahluk hidup.Juga kamu harus berhati hati dengan mahluk astral kelas atas. Walaupun tidak berwujud mereka masih bisa memberikan serangan mental." Jawab Caesar.
"Darimana kita tahu mahluk kelas atas?" tanya 43 lagi.
"Salah satunya, dia masih mempertahankan bentuk asli semasa hidupnya. Tidak berbentuk bola, kubus, api dll."
Jelas Caesar.
"Aku semakin yakin, mungkin aku seharusnya menghabiskan sisa hidup ku di pulau ini." pungkas 43.
Caesar tersenyum, "hhahahaha..."
"Raja...dia terlihat lemah, tidak bisa terbang, ini merupakan sebuah peluang emas!" kata Giro sambil meangkupkan tangan.
Garuda bersikap tenang, "tahan...semua memiliki pemikiran yang sama. Apakah dia menyerah atau mengulur waktu, poin mu antara 3 atau 1. Jauh lebih baik membuat mereka lemah semua dengan begitu kemenanganmu pasti. Tidak ada jeda dalam turnamen ini, jadi lihat dan tunggu."
"Raja... ini peluang 3 poin!" ujar Wiro.
"Sabar.. tahan dulu." balas Anoman.
Semua masih berkutak dengan pemikiran masing masing. Ada untung dan rugi yang harus dipertimbangkan. Karena jika tidak dapat mengalahkan 43 atau membuatnya menyerah, poin yang didapat hanya 1. Belum lagi pertimbangan akan kecepatan yang dimiliki oleh 43. Jika 43 memutuskan mengulur waktu? akan jadi masalah yang rumit. Walaupun mereka sadar kondisi 43 tidak puncaknya bahkan sedikit melemah. Dengan tangan kiri seperti itu bisa dikatakan bahkan hampir 30% pertahanan maupun penyerangan 43 berkurang.
"Paham kondisinya Kana?" peringatan Airawata kepada Kana.
"Saya akan menahan diri raja!" tegas Kana.
Mondok angkat bicara, "heh, sekelompok pengecut! Bahkan sudah pada kondisi ini tidak ada yang bernyali? Bele!"
"Siap raja!" jawab Bele. "Bele dari clan mondok arena 4."
Tubuh bungkuk dengan tinggi 1,5 meter. Hidung moncong kedepan bersurai. Tangan besar dengan lengan lebar dan memiliki 3 jari dengan kuku panjang seperti tombak kecil. Namun kaki kecil, hanya 1/3 dari tangan. Mata sipit telinga kecil.
"Yuna" kata 43.
"Tikus Mondok, atau biasa disebut tikus tanah. Sangat berspesialisasi dengan elemen tanah. 30% cakra dengan 70% magic tipe elementalis." Jawab Yuna.
43 sedikit melirik ke arah Yuna tidak percaya. Dia hanya mengharapkan untuk mendapatkan info energi apa yang dimiliki.
"Tahu darimana...umurmu jak baru 10 tahun!" sindir 43.
caesar mendehem, "Uhuk uhuk, ehmm..."
Suasana hening.
"Ehmm...tipe petarung? tipe sihir? aku pikir itu lebih kepada serangan menyelinap. Jangan bilang dia bisa masuk dalam tanah dan menyerang dari situ, ini bisa ribett! Mata sipit telinga kecil, ciri ciri jarang kena cahaya? toh namanya juga tikus tanah sich. Kalau begitu bisakah dia menentukan poisis lawan dari dalam tanah? apa kayak film tremors? apa surai hidungnya itu?" 43 mulai menganalisa.
Masih ada 3 menit persiapan. 43 benar benar memanfaatkan waktu untuk menilai lawan dari segala aspek. Harapannya agar bisa mengantisipasi resiko terburuk. Jika tidak terjadi maka jauh lebih baik. Disisi lain Bele sudah bersiap siap. Bahkan mengenakan cakar besi yang melapisi kukunya.
43 tertegun melihat Bele, "Haa...udah kayak wolverin. Apa harus hujan? Jika pasir ok lah ada pengaruh, tapi kalau tanah padat? ehmm... jika dia benar benar menyelam dalam tanah cuaca yang aneh aneh malah mempersulit aku."
Keduanya melangkahkan kaki kedalam arena. 43 memutuskan untuk memakai cuaca yang cerah. Mengingat kondisi dan kemungkinan lawan berada dalam tanah. Pilihan terbaik adalah menerima serangan yang datang. Kebalikan dari sebelumnya, Bele kini berada ditepi arena sedangkan 43 berada ditengah. Membuka sepatu dan meletakannya disisi, 43 mulai berjalan pelan disekitar. Dengan bertelanjang kaki memungkinkan 43 merasa sedikit getaran dalam tanah untuk merespon serangan menyelinap.
Mengatur nafas dan mengontrol energi, 2 menit sudah berlalu. Masih ada 15 menit sebelum tangan kiri pulih total.
Aku pikir dia akan menyerangku detik ini juga dengan kondisi tangan kiriku ini. Mengulur waktu itu tidak mungkin! apa dia lagi mempersiapkan jebakan atau magic?
Memegang tongkat ditangan kanan 43 terdiam dan tidak bergerak. Sedangkan tato sudah berubah warna putih. Tidak ada guna menyembunyikan kecepatan, duel terakhir adalah jawabannya.
Mari kita lihat apa yang kau miliki tikus busuk!
10 menit sudah berlalu, mata 43 berdenyit ke kiri. 10 meter dari 43 Bele muncul, namun tidak berhenti sampai disitu. Satu demi satu Bele muncul juga dikanan depan belakang.
1... 2... 3... 4... 5...20... 50... 100
Kening mulai mengkerut, sejauh mata memandang ada lebih kurang 100 Bele. Ilusi? atau nyata?
Kesempatan adalah emas, hilangnya fokus sesaat tidak akan dilewatkan Bele begitu saja. 43 sempat tersentak dan memandang ke bawah, namun sudah terlambat. Ular dari tanah melingkar di kaki sampai betis. Bele menyegel pergerakan 43 dengan sihirnya. Begitu hendak menghancurkan tanah yang menyegel kakinya menggunakan tongkat. 3 Bele sudah melaju ke arahnya berada disisi kiri kanan dan belakang.
Tongkat yang sudah terangkat ke atas berubah haluan dan memanjang ke belakang ke arah kepala Bele. Mundur mengelak ke kiri, tongkat menghantam tanah dan tertanam disana. Bele dikanan dan kiri sudah mulai menerkam ke arah 43. Memiringkan badan berat ke arah kiri tongkat dilengkungkan menggunakan lengan kanan yang masih memegang ujung tongkat dan melepaskanya menghantam Bele disebelah kanan.
Bamm
Bele dikanan terlambat mengelak. Sialnya walau sudah menyilang tangan untuk bertahan tetap saja momentum dan beban itu tidak bisa diremehkan. Bele hancur berkeping keping. Bele kiri sudah melancarkan cakarnya mengarah ke kepala. 43 menarik badan dengan cepat ke kanan, agak mundur kebelakang sedikit.
Slasshhh
Tampak 3 goresan kecil di pipi 43, tangan kanan terkepal.
Kabooommm
43 menghantam dengan tinjunya ke arah kepala, Bele kiri juga hancur.
Whuzzz
Menggunakan serangan menusuk kedepan dari arah belakang. Bele belakang menyerang kepala 43. Menggunakan bahu kiri kelengan bawah Bele. Dengan menunduk kedepan sedikit 43 mengangkat arah serangan Bele ke atas.
Whuzzzz
Tangan kanan berputar dari bawah ke atas mengarah ke dagu Bele.
Kaboommm.
97 Bele tersisa.
Tongkat yang berayun kembali ditangkap dan dikibaskan dari samping kanan depan. 10 Bele menyerang, dari samping dan depan. 3 diantaranya melompat, 3 merunduk, 2 kiri dan 2 belakang kian mendekat. 3 Bele yang berada di udara menemui ajalnya, mengibaskan ulang berbalik arah tongkat menghantam ketiganya.
Boom Boom Boom
94 tersisa
2 belakang dan 2 kiri kain mendekat. Dari belakang 1 melompat untuk memberikan serangan ke kepala, 1 mengarah ke pinggang. Menarik serta memendekan tongkat, 43 meletakannya dibahu kiri sebagai tumpuan. Memanjangkannya kebelakang bagai peluru. Jarak yang terlalu dekat membuat Bele sulit menghindar dan menghantam badan.
Kaboom
Masih bertumpu di bahu kiri, 43 menarik ujung tongkat. Ujung tongkat dibawah diangkat, menghantam Bele belakang yang sedang berada di udara.
Kaboom
92 tersisa
Tampa membuang waktu, ujung yang ditarik kebawah segera ditancapkan ke tanah. Menarik ujung satunya ke arah kanan dan melepaskannya.
Kaboomm
kaboomm
menghantam 2 Bele disisi kiri.
90 tersisa
Mata berkedut, ekor mata melihat 2 cakar dari depan datang dan 1 cakar dari bawah. Merunduk menangkap cakar yang datang dari bawah, kemudian menarik kekanan dan menghantam kepala dengan kepala.
Boomm
Tongkat yang berayun ke kiri kembali ke kanan dan menghantam 2 Bele yang berada diatas.
kaboomm kaboomm
87 tersisa
Tanah yang melilit di kaki hancur dihantam tongkat. Kembali dikepung 10 Bele, siaga perang diterapkan. Dengan kaki yang bebas pergerakan akan jauh lebih mudah. Namun ada hal yang menjanggal, setiap klon Bele serangannya monoton dan mudah diantisipasi. Apalagi klon ini cukup lemah, karena itu yang membuat hal ini semakin aneh. 43 merasa bahwa Bele berusaha menahannya disini dan mengulur waktu.
crackk
Merasakan getaran di tanah 43 melompat mundur selangkah. Bele muncul dari tanah tepat diposisi awal 43. Serangan demi serangan diluncurkan, mulai dari bawah, kiri, kanan depan belakang bahkan dari atas. Gelombang ke 3 mulai meningkat menjadi 15, begitu seterusnya datang terus tanpa henti.
62
42
17
5
hoss hoss hoss
Waktu berlalu, lelah mulai menerpa tubuh 43. Kelelahan akibatpertarungan sebelumnya belum berkurang. Kini dengan 100 Bele telah membuatnya semakin parah. Bertopang dengan tongkat, 43 tetap mempertahankan posisi. Sisa 5 klon Bele yang tersisa. Terlihat baju celana robek disana sini namun luka tidak terlihat.
5 Bele masih dalam posisi mengepung, belum melakukan gerakan apapun. Melirik kiri dan kanan, tapi mata tidak fokus kepada klon Bele. Kecurigaannya meningkat namun apa daya dunia ini masih baru bagi 43. Tidak tahu apa yang akan dilakukan Bele yang asli. Sejauh ini dari sudut pandangnya tidak ada sesuatu yang janggal. Menunggu apa yang terjadi dan bersiap diri, satu rencana jelas simple untuk saat ini.
whuzzzz
5 klon serentak menyerang seperti biasanya, dengan senyum sinis 43 siap menerima. Bagaimana tidak, apa yang dilakukan klon ini sudah berputar belasan kali dan monoton. Bisa dianggap 43 sedikit mengendor dengan hanya ada 5 klon.
Sesaat sebelum menerima serangan, tanah pijakan berubah menjadi pasir dan mulai menenggelamkan 43. Tidak terlihat panik 43 mencoba memancang tongkat untuk keluar zona pasir. Melihat 5 klon semakin mendekat 43 memutuskan menyelesaikan klon terlebih dahulu.
Sialnya tanpa diduga sihir rantai pasir muncul dan menyegel kaki tangan badan 43. Berniat mengibaskan sihir rantai dengan tongkat anak mata berdenyit, ternyata 5 klon Bele sudah didepan mata. Dilema memuncak antara pasir hisap, rantai, atau 5 klon!
SIAL!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments