RAGU RAGU LEBIH BAIK KEMBALI
Selemah apapun dirimu, belum mencoba belum tahu. Apakah mungkin lari bahkan sebelum menarik senjata? tidak bagi 12 peserta ini termasuk 43. Tatapan yang tajam berdiri kokoh disamping raja / ratu, tetap pada satu jawaban "MAKAN AYAM".
Caesar mulai menjelaskan, "baik, aturannya cukup sederhana. Menyerah, pingsan, dianggap kalah. Jika dianggap tidak layak melanjutkan, kami berhak menghentikan. Kemenangan dihitung dari menang terbanyak, sistem rolling. Jika ada nilai seri, dilihat dari pertemua mereka sebelumnya, menang akan naik kalah akan turun. Nilai menang 3 poin, seri 1 poin untuk penantang dan 2 poin untuk tertantang, kalah 0 poin. Separah apapun kondisi selama tidak ada yang pingsan atau menyerah dari kedua belah pihak, maka dinyatakan seri. Bila itu telah melewati waktu maksimal, yaitu 1 jam."
Semua orang melirik ke arah caesar, kemudian berpaling ke 43. Seperti dugaan mereka, yang satu ini akan mengikuti. Ini juga menjadi jawaban atas alasan kenapa Caesar mau menjadi tuan rumah tahun ini. Bagi mereka Caesar merupakan sosok yang disegani dan dihormati. Karena biasanya hanya menjadi tamu terhormat.
"Lapangan ini tidak akan cukup untuk mengeluarkan potensi kalian semua, karna itu ada 5 pilihan arena." Sambung Caesar.
Dengan jentikan tangan, ditengah lapangan yaitu 10 meter dari tanah. Muncul 4 layar besar menghadap utara, selatan, barat dan timur. Setiap layar terbagi rata menjadi 5 kotak kecil yaitu 1 kiri atas, 2 kanan atas, 3 kiri bawah , 4 kanan bawah dan 5 tengah.
Arena 1
Hutan hujan tropis, daerah perbukitan dengan kepadatan hutan tinggi rata rata pohon selebar 1-3 meter dengan tinggi 30-40 meter , tanpa semak belukar, hanya tanah tertutup dedaunan.
Arena 2
Padang rumput, dataran landai penuh rerumputan, sedikit semak dan pohon kecil.
Arena 3
Rawa, 70% air dengan kedalaman air 1-3 meter, 30% daratan berbentuk pulau pulau kecil tersebar dirawa.
Arena 4
Bukit batu, area tanah keras, berbatu besar dan kecil, sedikit tanaman kaktus dan rumput.
Arena 5
Gua batu, bebatuan licin dan berlumut, ada puluhan pilar batu tersebar rata dalam gua, udara lembab, hanya ada satu cahaya tembus dari dinding batu atas selebar 5 meter kearah tengah gua.
Caesar berkata, "penantang berhak menentukan area, sedangkan ditantang berhak merubah cuaca maksimal 3 perubahan. Masing masing hanya diperbolehkan bertemu sekali. Peserta yang menang akan tetap menjadi tertantang sampai dikalahkan. Peserta yang kalah boleh menantang kembali lawan yang belum pernah ditemui. Pemenang duel akan menjadi penantang disaat tidak ada yang melakukan tantangan terhadapnya. Tidak diperkenankan menolak tantangan kecuali mengakui kekalahan. Area seluas 3 kilometer persegi menjadi ringnya. Tidak perlu sampai jatuh korban ini hanya persahabatan. Jika ada hal yang menjanggal boleh ditanyakan."
Bagi peserta ada banyak hal yang harus menjadi pertimbangan. Mengingat setiap area memiliki kelebihan dan kekurangan dengan kemampuan mereka. Menjadi yang pertama memilih area merupakan hadiah besar jika sejalan dengan habitatnya. Namun dengan perubahan cuaca bisa menjadi kebalikan. Tidak terkecuali dengan 43, keningnya tampak mengkerut dengan tatapan kosong.
"Dihutan aku bukan monyet , di air lebih lambat dari ikan, katak atau ular, area terbuka? Tidak ke yang berotot kayak banteng dan singa makin jadi nanti, belum lagi yang bisa terbang. Dalam gua? clan Diaemus dah kayak vampir, bisa kering badan iki, haizzz...." gumam 43 dalam hati.
Makin lama 43 berpikir, semakin dia berkeringat dingin. Sejauh ini dia membayangkan tidak ada satu area pun yang bisa memberikan keuntungan 100% baginya. Konstitusi tubuh manusia hanya sebatas rata rata air, pilihan yang mungkin adalah menjadi penantang. Dengan mendapat hak memilih area, 43 bisa memungkinkan untuk lawan agar tidak memiliki keuntungan mutlak. Jika clan Piscis area 4, clan Mondou bisa area 5 atau 3, clan Hominid cari saja area tidak berpohon. Jika menjadi tertantang tanpa peluang menang, hanya berusaha bertahan untuk dapat 2 poin.
"Menjadi pemenang atau menjadi yang terkuat?" bisik Caesar kepada 43.
43 tersentak, menoleh ke caesar yang masih terus menatap kedepan. Caesar sepertinya mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh 43. Secara tidak langsung, itu merupakan sindirian buat 43 yang berusaha main aman. Mendengar itu 43 mulai berfikir ulang. Menjadi juara memang penting. Tapi, tujuan awalnya adalah untuk menguji diri sendiri. Ini adalah gerbang awal untuk menuju dunia yang luas.
"Caesar Jata, bagaimana kita menentukan yang pertama?" tanya Minotaur.
"Dia sukarela menjadi yang pertama." Jawab Caesar dengan jari menunjuk ke arah 43.
Semua mata mengarah ke 43. Melihat dari ujung kaki hingga ke kepala. Mereka tidak merasakan energi apapun. Satu kesimpulan pasti, 3 poin cuma cuma.
"Kapan aku bilang sukarela?" gumam 43 dalam hati. "Perkenalkan namaku 43".
"Baja...maju!" perintah Minotaur kepada Baja.
Berdiri disamping Minotaur, Baja menakupkan tangannya menatap 43.
"Baja dari clan Bull, menantang 43 di arena 2." Tegas Baja.
"Asem, binaragawan kelas kakap lagi yang pertama." guma 43 ketika melihat Baja. "Menerima tantangan Baja kondisi cerah siang hari."
Melihat postur tubuh Baja, 43 berasumsi kemampuan baja terkait serangan dan pertahanan. Bagaimana tidak, badan berotot dari ujung kepala sampai kaki. Memiliki tanduk besar kayak banteng di kepala.
"Kecepatan dan ketangkasan penting disini, menambahkan kondisi yang aneh aneh malah merumitkan keadaan." Gumam 43 dalam hati.
"Tidak ada cakra, mana, atau roh, tinggal satu pilihan... fisik. Orang yang direkomendasikan Caesar jata tidak mungkin lemah, jadi hati hati." pungkas Minotaur.
"Siap Raja." Jawab Baja.
Caesar menjentikan jarinya, retakan dimensi muncul didepan Baja dan 43.
"Bayangkan saja kalian ingin berada diposisi mana? tengah atau tepi? kalian memiliki waktu 3 menit untuk mempersiapkan diri." Ujar Caesar.
Baja melirik ke arah 43, "aku menunggumu ditengah."
Tanpa basa basi Baja langsung melangkah kedalam dimensi.
Melihat pergelangan tangannya berwarna kuning, 43 bergumam "turunkan menjadi 3/4 (175 kg)." Kemudian melangkah ke dalam dimensi.
Celah dimensi tertutup, layar utama tanpak di arena 2. Terlihat Baja dan 43 saling berhadapan dengan jarak 5 meter. Tidak ada tempat untuk bersembunyi ditengah padang rumput seperti ini.
crackk
crakkk
Baja merenggangkan semua jarinya. Tinggi 2 meter badan berotot besar sangar terlihat seperti dwayne johnson. Perbedaanya Baja tidak botak, rambut cepak hitam pekat, kumis dan jenggot tipis, bulu dada lebat dan kulit coklat pudar. Aksesorisnya cukup simple, berlapang dada, celana pendek, bertelanjang kaki dan sarung tangan berlapis besi. Berbanding terbalik dengan 43 yang tinggi 1,7 meter, berpakaian rapi dan senyum manis. Melihat 43 tersenyum padanya Baja makin beringas sangar dan melotot.
"Senyum dari tadi melulu, mau duel apa bercumbu." Pikir Baja.
"Napa kayaknya makin marah, salah makan apa ?" gumam 43 makin tersenyum manis.
Pong Pong Pong
Bunyi gong bergema di arena 2 tanda duel bisa dimulai kapanpun.
Kaki kiri lurus kedepan agak miring sedikit kedepan, kaki kanan tekuk sedikit menghadap kanan, kaki kanan dan kiri membentuk sudut 90 derajat. Tangan kiri dengan jari mekar lurus kedepan agak sedikit ditekuk sedangkan tangan kanan bengkok 90 derajat dari bawah menghadap depan dengan jari mekar terbuka. 43 siap dengan kuda kuda pertahanannya.
Namun baja sudah berada diatas, siap meninju 43 dengan tangan kanannya. Baja sepertinya sudah melompat saat berakhirnya gong ketiga.
Melihat datangnya kepalan tinju baja. 43 sudah memprediksi arah lintasan tinjunya. 43 mengangkat tangan kirinya yang jari mekar terbuka siap menerima tinju. Begitu tinju bertemu telapak tangan 43, dalam sepersekian detik sambil menekuk dan mengendorkan tangan, 43 mencoba memberikan dorongan.
Berbeda dari apa yang diharapan, tampaknya pukulan Baja lumayan kuat. Kaki kiri mundur kebelakang dengan kaki kanan menekuk, untuk memberikan dorongan mundur. Sedangkan tangan kiri menekan muka atas kepalan Baja kearah bawah, untuk mengubah lintasan.
Boooom
Seperti ledakan karbit, debu tanah dan rumput berterbangan ke udara. Namun 43 sudah mundur selangkah ditambah 5 langkah lagi kebelakang.
"Powernya 3x lipat pukulan aku, tapi speed aku saat ini masih unggul 3 detik." Gumam 43 dalam hati.
whuzzz
Sekali lagi Baja melompat dan siap meninju, namun 43 sudah siaga. Sama seperti sebelumnya, 43 mencoba merubah arah lintasa tinju baja, tapi kali ini tidak ada ledakan. Tinju baja terbuka dengan tapak tangan nempel ketanah, tumit kaki kanan turun deras mengarah ke kepala 43. Sedikit dorongan, 43 mundur mengelak 1 cm dari serangan.
Boommm
Berdiri dengan satu kaki sebelah kanan. Baja memiringkan badan dan meluncurkan tendangan lurus ke arah dada dengan kaki kiri.
whuzzz
Menekuk kaki kanan kebawah sambil berjinjit, dengan kaki kiri lurus kesamping, 43 mengelakan dadanya ke arah kanan.
whuzzz
Baja tidak tinggal diam, kaki kiri yang melakukan tendangan itu dengan cepat ditarik kedalam dan meluncurkan serangan tumit ke arah kepala 43.
whuzzz
43 merunduk merapat ke tanah dan memberikan sapuan ke arah tapak kaki kanan Baja yang menjadi tumpuan.
Pakkk
Dalam sepersekian detik tubuh baja mulai oleng kesamping kanan. Dengan tumpuan kedua tangan. Kaki kanan memberikan dorongan sedikit untuk bangkit jongkok. Pondasi kaki kiri 43 memberikan sapuan ke muka Baja dengan kaki kanan.
Pakk
Kaboom
Kepala Baja terhempas ke tanah. Sial bagi 43, berkat jeda dalam sapuan awalnya tangan kiri Baja sempat memegang pergelangan kaki dan melempar 43 kesamping.
whusss
Sreeekkkk
Bunyi desiran rumput saat 43 terseret oleh lemparan Baja. Berguling beberapa putaran, dengan tangan mencengkeram tanah. Akhirnya berhenti pada jarak 10 meter dari Baja dengan posisi jongkok. Tatapan masih kedepan arah Baja.
"Aku terlalu gegabah, ancang ancang kayak td terlalu lama dan beresiko." Gumam 43.
Mengusap wajahnya, Baja yang sedang berjongkok dengan satu kaki. Mulai bangkit berdiri perlahan sambil menyeka tetasan darah dibibir.
Baja bergumam, "Tidak ada artinya kuat kalau tidak bisa menyentuhnya."
ROARRRR
Baja berteriak keras, energi mulai terkumpul menyelimuti tubuhnya. Rumput disekitar bergoyang keras seperti tertiup angin, tanah begetar dan tampak retak disekitar Baja. Sedikit demi sedikit tubuh besar Baja menyusut dalam kapasitas, 2/3 dari sebelumnya dan terlihat lebih langsing.
Kening 43 mengkerut, segera mengambil beberapa langkah mundur. Sekarang 43 dan Baja terpaut jarak 15 meter.
Melihat itu 43 bergumam, "Ehmmm...mencoba mengorbankan power demi kecepatan ya? Ada jeda lebih kurang 5 menit untuk skill itu. sebaiknya jaga jarak, semoga sempat untuk membaca seberapa cepat dia sekarang."
Rambut yang bekobar dan daun yang bergoyang sudah mulai mereda. Menatap tajam ke arah 43 Baja mulai mengambil ancang ancang.
Tampa berkedip 43 terus menatap setiap inci tubuh Baja. Mencoba memprediksi seberapa besar kecepatan dan pergerakan Baja. Namun baja masih dalam posisi siaga dan terus berjalan pelan dengan hati hati menuju 43.
Baja dengan tenang memperhatikan 43. "Cihh, matanya itu... aku harus memperkecil jarak hingga 10 meter atau kurang." Kata Baja dalam hati.
43 terus diam dalam posisi siaga sambil bergeser setengah langka setiap 3 langkah Baja. Mendekati 10 meter 3 menit sudah berlalu. Mata mulai berat, 43 melakukan kedipan pertama. Begitu terfokus kembali, Baja sudah menghilang.
"Cihh...dimana?" 43 mulai panik.
Ekor mata berdenyit, kepala tinju tampak datang dari kanan. Refleks 43 mengangkat tangan kiri untuk menahan namun tidak semudah itu. Kepalan tinju itu hanya umpan, tendangan menyamping datang dari belakang. Melihat posisi Baja 43 memperkirakan itu merupakan sapuan dari belakang.
Begitu kena tendangan, 43 mengendorkan pondasi kaki membiarkan tubuh terbawa tendangan untuk mengurangi dampak. Kemudian berputar kebawah dengan punggung sebagai acuan untuk melewatkan arah lintas tendangan Baja.
Baja tidak tinggal diam, begitu merasa tendangan tidak memberikan efek yang bagus. Serangan kedua datang, dengan kaki kanan sebagai tumpuan kaki kiri terbang ke arah dada 43.
Buukkk
whuzzz
43 terpental lurus kebelakang, tampak tangan sudah bersilang didada. Walau sudah membuat pertahanan, tangan 43 bergetar disertai rasa nyeri. Melayang diudara lebih kurang 20 cm dari tanah, berusaha berputar merubah posisi badan. Dengan pijakan kaki dan tangan tampak garis seretan ditanah sambil mata masih fokus ke Baja.
"Kurangi menjadi 100kg." 43 bergumam.
whuzzz
Baja datang lurus dengan tinjunya.
Crackk
Tanah merekah terkena pijakan 43 yang lurus lari ke depan. Tidak ada yang mundur saat ini, begitu tinju tinggal satu kepal lagi mengenai wajah. 43 berputar 180 derajat mengelak tinju Baja dan melakukan tendangan ke arah dagu Baja.
Boommm
momentum dan dampak membuang Baja pusing sesaat.
43 berguma lagi "Kurangi menjadi 50kg."
Kesempatan ini tentu tidak disia siakan 43. Sekali lagi tendangan ke dagu dilancarkan. Membuat Baja terangkat ke udara lebih kurang sejengkal. 43 mulai memasang kuda kuda tinjuan seperti yang dilakukannya dengan boneka kayu latihan. Bbegitu Baja turun dan kaki menyentuh tanah, 43 mulai menyerang.
Bam Bam Bam Bam
Seperti karung tinju, 43 melakukan serangan bertubi tubi. Fokus dengan hanya satu titik, dalam 5 detik sudah ada 25 tinjuan di hulu hati Baja. Begitu tubuh Baja termundur akibat pukulan, begitu juga kaki 43 melangkah kedepan menyesuaikan. Begitu 5 detik terlewati sekali lagi 43 berputar membuat momentum tendangan dari bawah ke arah dagu Baja dan kembali dalam posisi tinjuan awal.
Bam Bam Bam Bam
Begitu serangan ke 100, Baja menghilang dari udara tipis.
whuzz
Tinju 43 meleset ke udara tipis. Sedikit bengong 43 masih terdiam beberapa saat. Tampak retakan dimensi terbuka didepannya, melangkahkan kaki 43 keluar dari arena 2. Tato ketupat berubah kembali kuning.
"Bagaimana temanku Raja Mino?" tanya Caesar.
"Kami menerimanya Caesar." Ucap Minotaur.
"Saya masih bisa bertahan Raja!" tegas Baja.
"Tentu kamu bisa tahan 100 hit. Bagaimana kalau 200 hit terus 500 hit lalu 1000 hit! Apa kamu tidak merasa bahwa hanya ulu hati mu yang terasa sakit tapi tidak bagian lain!" bentak Minotaur.
"Itu..." kata Baja sedikit lirih sambil tertunduk.
"Simpan tenaga mu, masih ada peluang lainnya." ujar Minotaur.
"Siap Raja!" jawab Baja sambil menangkupkan tangan.
Baja sedikit mengusap dadanya, ada terasa sakit dan nyeri di ulu hati. Berpikir sejenak Baja akhirnya paham, jika dia harus dibuat kaku dalam periode tertentu dan mendapat hit fokus satu titik. Pada akhirnya Baja akan roboh juga. Melanjutkan ke duel berikutnya akan menjadi sia sia.
Baja : 0 poin
43 : 3 poin
"Raka tahan dirimu." Ucap Nemea.
"Siap raja!" jawab Raka sambil mengangguk.
"Kecepatan dan kelincahan itu terlalu berlebihan. Kita tidak tahu apa lagi yang disembunyikannya, jangan mengambil resiko." pungkas Nemea.
"Saya mengerti raja, bagaimanapun juga Baja dan Saya tidak terlalu jauh berbeda." jawab Raka.
Clan Kera, Singa, Kumbang dan Gajah mulai menahan diri. Tipe petarung jarak dekat dengan mengandalkan kekuatan dan pertahanan pernah merasa unggul, namun tidak untuk lawan yang satu ini. Bukan berarti takut, hanya saja jika tidak ada kemenangan yang pasti lebih baik menahan diri.
Paling tidak jika terdesak, arena jangan sampai menjadi arena terbuka. Pukulan terakhir yang dilancarkan 43 membuat mereka kagum. Bukan karena kekuatannya namun lebih kepada efisensi gerakan. Bagaimana tidak, sekuat apapun kalau tidak mendaratkan pukulan telak ya tidak ada artinya. Bahkan pukulan Baja yang sudah mendarat masih bisa dikurangi dampaknya oleh kelincahan 43.
"Ehhmm, menarik menarik... bagaimana Lian?" tanya Garuda kepada Lian.
"Dia tidak akan bisa menyentuh saya selama di udara raja. Namun pasti cuacanya tidak akan secerah ini." Jawab Lian.
"Ehmm, tentu saja.. kita lihat saja perkembangannya." pungkas Garuda.
"Siap!" Balas Lian.
"Apakah ada lagi penantang?" tanya Caesar melihat suasana menjadi sunyi.
"Kapapapa papa, dimana otot besar kalian itu? apakah sudah menciut kapapaap.. Lina cemplungkan dia kedalam air kapapap..." cerocos Kappa.
"Siap Ratu." jawab Lina. "Lina menantang 43 ke arena 3."
43 terdiam sejenak, tidak langsung menjawab. Masih ada 3 menit persiapan, bisa lebih awal jika keduanya sudah siap.
43 melirik kearah Yuna, "ehmm, Yuna..."
"Tipe Mana." Jawab Yuna.
"Ok....bisa diasumsikan magic tipe air. Bagaimanapun juga dia katak. Apa mungkin kabut juga bisa? Postur tubuh langsing, warna hijau, telapak kaki tangan mirip katak. Buka petarung tipe fisik ini. Itu sudah pasti." Gumam 43 dengan dirinya sendiri.
"Menerima tantangan Lina, malam hari berawan." Ujar 43.
Berbeda dengan sebelumnya, 43 memilih berada ditepi arena disalah satu daratan kecil. Namun Lina berada ditengah dengan percaya diri. Memejam mata 43 mulai mengatur nafas. Selang 3 menit, 43 membuka mata dan mulai melihat sekitar. terus diam selama 15 menit dengan tetap mengamati berbagai ide dan asumsi mulai bergejolak. Tiba tiba suasana mulai berkabut.
"Ini?" 43 mulai waspada.
Begitu kabut menyentuk kulit, 43 merasakan ada sedikit fluktasi energi.
"Jangan bilang?" kecurigaan muncul.
whuzzzz
Segera 43 melompat ke daratan sebelah,
Boomm
Sementara tempat asal sudah hancur dan tergenang air.
Kening 43 mulai mengkerut, "Cihh, berat ini."
Boom Boom
2 buah bola air terbentuk dari MANA datang dan menyerang 43. Merasa pijakannya sudah mulai berkurang 43 merasa ini tidak bisa terus berlanjut.
"Lepaskan semua beban!" tegas 43 beriringan dengan tato yang berubah*.*
Menghilang dari tempat semula 43 berlari menuju tengah area.
Memegang tongkat kecil dengan ornamen bunga teratai berlapis perak. Sambil komat kamit Lina melambaikan tongkat. Bola bola air tampak terbentuk disekitar Lina. Setiap casting magic Lina bisa memanggil 10 bola air dan mulai menembakannya satu per satu ke arah 43.
Langkah 43 terhambat akibat serangan. Terpaksa menghindar kiri kanan. Sambil mempertahankan kecepatan untuk momentum yang tepat. 43 terus berputar disekitar Lina yang berjarak 15 meter. Lina terus casting dan menembakan bola air. Dengan atribut air miliknya serta lingkungan yang mendukung. Casting magic Lina seperti tidak terhingga.
"Ehhmm...dia tahu aku bisa menghindar dan tidak mungkin bola airnya bisa menyentuh aku. Apa dia mengumpan aku untuk masuk lingkaran dalam?" pikir 43 yang masih terus berputar disekitar.
Merasakan kehadiran 43 terus disekitar Lina berkata, "kamu seharusnya sudah tau maksud aku! kapapapa... berani mencoba?"
Berhenti didepan Lina disalah satu daratan, 43 mulai memasang kuda kuda.
buzzz
43 melesat maju kedepan dengan 1/3 kecepatan fullnya. Tangan terkepal siap memberikan pukulan. Lina terlihat mulai serius, sambil maju kedepan menyentu air mengaktifkan sihirnya. Jauh sebelumnya Lina sudah mempersiapkan 5 sihir dengan pengaturan waktu. Hanya memerlukan sedikit sentuhan atau kata untuk mengaktifkan sihir. Bagaimanapun juga penyihir lemah secara fisik namun dengan persiapan bahkan naga bisa ditumbangkan.
Begitu jarak menjadi 3 meter, 2 buah tangan besar terbentuk dari air muncul kepermukaan. Mencoba menangkap 43. Dengan setuhan kepermukaan air 43 memutar badan memberikan sapuan dari samping dengan kakinya terhadap tangan air.
Splazzz
Boomm
Tangan air hancur berkeping keping. Tapi itu telah mengurangi kecepatan dan momentum 43. Inilah yang ditunggu tunggu Lina. Merentangkan tangan kedepan Lina bergumam.
KURUNG!
Air mulai melingkar berbentuk bola dengan 43 sebagai poros, siap mengurung menjadi penjara air. Dilain sisi, 43 juga sedang siap sedia dengan pukulan yang telah dipersiapkan. 43 mulai memasang ancang ancang.
"TIDAK SEMUDAH ITU! IKAT!" teriak Lina*.*
Seketika itu juga muncul rantai dari air mengekang tangan dan kaki 43.
"******!" 43 tersentak kaget dan mulai panik.
43 terkurung dalam bola air dan dirantai, namu Lina tidak berhenti sampai disitu. Sambil mengangkat tongkat sihir Lina membuat sihir.
PUSARAN BADAI ES!
Tampak 3 pusara air bercampur cristal es tajam dengan arah pusaran yang lancip mengarah ke 43.
MAJU!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
min Björn
kali
2020-09-30
1
min Björn
aku padamu thor
2020-09-30
1
min Björn
tetap semangat thor
2020-09-30
1