Dewi Sri

Menaikan suhu tubuh dilingkungan yang dingin merupakan salah satu langkah tubuh untuk beradaptasi. Perasaan nyaman saat berada diluar, dibawah sinar matahari langsung untuk pertama kalinya. Saat terlalu lama diruangan ber AC. Perasaan hangat itu sama seperti ketika menyentuh langsung semen, aspal, batu atau pun benda hangat karena sinar matahari menggunakan telapak kaki.

Ada semacam hawa panas yang meresap dari kaki ke seluruh tubuh disertai perasaan merinding sedikit. Perasaan antara nyaman dan merinding, itulah yang dirasakan 43 ketika menelan sepotong buah Khuldi. Perasaan ini berlanjut dalam beberapa menit dan membuat suhu tubuh menjadi sedikit hangat. 43 tidak terlalu mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Sepotong buah tidak membuat banyak perubahan namun tidak juga merugikan.

Tidak banyak perubahan yang terjadi?

Memantau seluruh tubuhnya, menggerakan tangan kaki, mencoba berdiri, berlari kecil, jongkok, push up, melompat.

Aku terlalu naif, lol

Belum juga 1 menit setelah makan, bahkan obatpun tidak se'dewa itu baru minum langsung bereaksi.

Melirik ke arah bivaknya, mengambil ransel dan meletakannya dibawah pohon khuldi serta buah diatas ransel. Merambah ke semak disekitar 43 mencari bahan bahan yang bisa gunakan untuk memperbaharui bivak.

Kayaknya lebih sejam sudah berlalu.

Masih merasa energik tubuh ini?

Aku rasa buah ini memberikan sedikit kebugaran terhadap tubuh.

Mengambil setengah buah dan memecahkannya menjadi 10 bagian yang lebih kurang sama. Mengigit buah dan menyisakan kulitnya yang keras. 43 mengambil posisi semedi dan memejamkan mata. Berusaha merasakan perasaan yang sama seperti semula. Menarik nafas yang tenang dan teratur, mengosongkan pikiran, mempertajam indra terhadap perasaan itu. Sama seperti perasaan lelah ketika telah mendaki puncak gunung. Duduk di puncak menikmati pemandangan indah dari atas.

Pertama tama intensitas merinding semakin ketara. Tubuh tambah semakin panas namun nyaman. Mengulangi terus mengulangi perasaan itu. Tanpa sadar 43 bisa merasakan peredaran darah mengalir melalui pembuluh darah. Bahkan detak jantung semakin keras terasa. Gemericik air danau, dahan pohon yang tertiup angin, aroma segar udara sekitar, bahkan hembusan angin kecil yang melewati kulit terasa ketara. Seiring waktu berjalan, 43 mencium bau asam dan hawa semakin dingin.

Membuka mata perlahan.

Sudah sore, badan bau asem lagi ni.

Bangkit dan melangkah ke danau, 43 membersihkan diri. Terdiam sebentar memandangi air danau. 43 mengambil tegukan kecil.

gulpp...

ehhmm...segar, kayak air kemasan murni.

Terus mengambil beberapa tegukan lagi untuk memenuhi rasa dahaganya. Mengemasi jemuran, tidak lupa mengambil beberapa buah liar disekitar untuk dibawa ke bivak.

Aku masih ada kira kira 19 potong buah khuldi.

Jangan rakus Leon, lakukan bertahap.

Ini bukan kartun kau bisa lakukan semaumu tanpa pikir tidak bisa mati.

43 bergumam pada dirinya sendiri, menyakinkan dirinya bahwa tidak ada namanya jalan pintas atau kebal, seperti karakter karakter utama komik maupun novel. Sambil mengunyah buah  liar yang ditemukannya 43 bergumam lagi.

Setiap informasi sangat penting.

Harus dijalani bertahap satu demi satu.

Jika aku bertahan dengan satu potong mungkin tahap berikutnya 2 potong.

Saking seriusnya 43 bahkan lupa apakah aman mengkonsumsi buah buah liar disekitarnya.

Benar seperti yang di katakan Caesar.

Mungkin buah ini bisa memurnikan tubuhku.

baru aku bisa beradaptasi didunia ini.

Mengambil sepotong buah khuldi dan memakannya lagi. 43 melakukan hal sama selama 10 hari, pagi ketemu sore memakan sepotong buah khuldi. Mandi, kemas, mencari buah liar, berlanjut lagi sampe pagi hari. Begitu juga pagi, bangun, mandi, olaharaga ringan dan melanjutkan meditasi seperti semula.

Beberapa hari kemudian, jauh dari bivak 43 tampak 2 sosok sedang mengamati.

"Sayang sekali..." Yuna mendesah lirih.

"Hahahahaa... paling tidak dia masih hidup dan sehat." Sambut Caesar sambil tertawa.

"Sudah 10 hari seperti ini." lanjut Yuna.

"Biarkan dia berdiri dengan sendirinya. Jika dia harus mati ya dia mati, jika dia harus hidup ya dia hidup. Campur tangan bisa menghasilkan buah yang baik, tapi tidak unik." Kata Caesar yang mulai serius.

"Pun... sudah terlambat." kata Yuna sambil mengangkat bahu tanda pasrah.

Membuka mata, 43 keluar dari bivak.

"Jadi itu kamu Yuna." kata 43 sambil melangkah mendekati Yuna dan Caesar.

Yuna melirik Caesar lalu bersama sama menuju ke arah 43.

"Helllooo" sapa Yuna.

"Jadi kamu Peri toh!" tegas 43.

Sedangkan Caesar mengamati 43 dari ujung kaki ke kepala.

"Peri?" Yuna mulai bingung.

"Sayap 4 buah, 2 pasang seperti tingker bell, ukuran kecil lagi, lol" 43 terkikih sambil menatapi Yuna.

"heemm..." tetap saja Yuna bingung.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Caesar.

"Jauh lebih segar dan bugar. Aku rasa indraku semakin meningkat." Jawab 43.

"Ehhmm..." Caesar mulai menganalisa.

"Kalau normal aku mungkin tidak bisa mendengar percakapan kalian dari jarak itu. Apalagi pandanganku semakin jernih dan jelas. Makanya aku bisa memastikan itu kalian." Pungkas 43.

"Tidak merasakan hal lain?" tanya Caesar.

"3 hari ini memang aku merasa ada hawa tertentu. Seperti hawa panas sinar matahari, namun ini panas, dingin, normal, bercampur aduk. Bisa aku serap kedalam tubuh namun tidak bisa dipertahankan. Selalu menyebar keseluruh tubuh. Karena sebarannya membuat tubuh terasa nyaman ya... sudah ku lanjutkan seperti itu 2 hari ini. Karena itu tidak sabar bagaimana nembakan api, petir, terbang, haa.... keren niii..." 43 menjelaskan sambil berangan angan.

"Kamu tidak bisa." kata Yuna tegas.

"Huh?" 43 terlihat bingung.

"Untung saja kamu masih hidup." pungkas Yuna.

"Maksudnya?" tanya 43 yang mulai sedikit takut.

"Hahahaha... jangan terlalu dipikirkan, ikutlah dengan ku." Caesar memotong pembicaraan.

Dengan jentikan jarin, caesar memecah dimensi ruang disampingnya. Dibalik celah dimensi tampak sebuah ruangan dari dinding batu dengan segala macam perabotan. Mengikuti Yuna dan Caesar, 43 tiba disebuah ruangan itu atau lebih tepatnya gua batu berukuran 10 x 10 meter.

Ada tempat tidur muat untuk satu orang. Ada meja belajar dengan rak buku disampingnya. Ruang tamu dengan meja bulat besar, serta beberapa kursi permanen seperti tabung. Uniknya semua perabot murni terbuat dari batu dengan pengerjaan yang halus dan bersih. Dapur juga ada, yang terpisah oleh dinding batu namun bersebelahan.

"Jadi tinggal disini?" kata 43 yang terlihat sedikit kagum.

"Duduklah." pungkas Caesar.

43 mengambil langkah dan duduk di meja bundar ditengah ruangan bersama Caesar.

"Yuna." panggil Caesar.

"Iya...sebentar aku buat minuman dulu." Jawab Yuna.

"..... apa aku melakukan sesuatu yang salah?" 43 membuka sebuah pembicaraan.

"Menurutmu?" tanya Caesar.

"Selama ini baik baik saja. Tidak ada yang aneh-aneh?" jawab 43 sedikit ragu.

"Kamu percaya bahwa dunia itu memiliki aturan mainnya sendiri? baik dunia ini ataupun bumi?" tanya Caesar lagi.

"Ehmm... tentu, seperti halnya gravitasi. Benda tetap akan kembali ke bumi tidak akan melayang kecuali karna gaya gaya tertentu, di bumi lebih kurang begitu." Jawab 43.

"Pohon kehidupan KHULDI, awal mula terciptanya kehidupan didunia ini dikarena kan pohon itu. Dapat dikatakan semua energi ini asalnya dari khuldi. Khuldi jugalah yang menjaga keseimbangan ekosistem ini. Apapun itu, selama berada diluar aturan akan dianggap asing dan harus dimurnikan. Seperti halnya penyakit, tubuh memiliki sistem pertahanan sendiri terhadap benda asing yang tidak dikenali tubuh ini dan harus di musnahkan. Begitu juga energi, ada 3 jenis energi utama, tersebar diseluruh didunia ini." Caesar menjelaskan.

Pertama, berbentuk kabut emas pudar dinamakan energi tubuh. Tenaga dalam atau biasanya di sebut CAKRA. Melambangkan kekuatan tubuh, Infestasi dari energi matahari, bulan maupun bintang.

Kedua, garis warna warni disebut MANA. Melambangkan elemen elemen kehidupan, seperti api, air, angin, bumi, cahaya, kegelapan. Element lain seperti petir, tanaman merupakan bagian dari kombinasi element utama. Pondasi elemen tersebutlah yang melahirkan sihir.

Ketiga, spirit / ROH. Perwujudan dari jiwa jiwa mahluk hidup yang telah meninggal. Wujudnya selalu berbeda beda, kadang bulat, lonjong, kubus dll. Hanya mahluk kelas tinggi yang masih mempertahankan wujud semasa hidupnya.

43 menyimak dengan serius penjelasan Caesar.

"Ketiga energi itu disatukan dalam satu kesatuan yang membentuk dunia ini oleh KARMA, memberi dan menerima. Dunia memberi Khuldi energi dan khuldi menerima. Begitu juga khuldi memberi dunia energi dan dunia menerima. Akibatnya lahirlah mahkluk hidup, tanaman dll." Caesar kembali menjelaskan.

"Yin dan Yang." Sambung 43 sedikit mengangguk.

"Karena itu setiap mahluk hidup maupun benda mati memiliki energi karma didalam dirinya." Caesar menambahkan.

"Jadi begitu, aku tidak memilik karma.." kata 43 sedikit tertunduk.

Yuna datang dengan membawah seteko minuman dan 2 gelas.

"Minumlah." perintah Caesar.

"Slurpp.. teh yang wangi." 43 meneguk teh yang disediakan.

"hehe.." Yuna terkikih senang mendengar pujian 43.

"Lalu kenapa aku tidak bisa magic?" tanya 43.

"Tidak hanya magic, bahkan cakra dan spirit kamu tidak bisa." Jawab Caesar.

"Lah?" 43 mulai termenung.

"Seperti halnya gelas kosong ini. Tergantung apa isi gelas, bisa merubah nama minumannya. Dengan mengkonsumsi buah Khuldi. Pondasi tubuhmu terbentuk oleh karma bukan 3 energi utama (cakra, mana, roh). Karma yang ada  sudah merekonstruksi ulang tubuhmu. Hingga bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan ini. Tubuh bagaikan kunci, yang membuka dan mengunci energi untuk dapat disimpan dan digunakan oleh diri sendiri. Semua mahluk hidup didunia ini dapat mengunci atau menyimpan energi. Tindakan inilah yang melahirkan segala macam skill, kemampuan, tehnik dll. Intinya peta rekonstruksi tubuhmu tidak memungkinkan untuk menyimpan energi ini baik magic, cakra, roh. Namun bisa merasakan melalui inderamu, bisa menggunakan tapi hanya untuk pemurnian atau rekonstruksi tubuhmu. Khusus lagi untuk karma seperti yang kamu alami saat meditasi. Mungkin bisa memanfaatkan energi murni ini (Karma), tapi siapa yang tahu? tidak ada orang sepertimu didunia ini sepanjang pengetahuan aku. Suatu saat jika kamu ingin mendapatkan energi itu (cakra, mana dan roh), berarti harus merubah total tubuh menjadi yang baru, dengan kata lain itu bukanlah dirimu melainkan orang baru." Caesar menjelaskan.

"Jangan bilang kalau aku memakan duluan buah warna warni disekitar sebelum buah khuldi?" kata 43 yang mulai sedikit paham.

"Nasi sudah menjadi bubur." jawab Caesar.

"Arrrr...tidaaakkkkk..." 43 berteriak kesal.

"(Apa aku harus berlari sepanjang hidupku? bye superman... hiks hiks)...haiiiss... buah yang langka." Lirih 43 yang terlihat kecewa.

"Hahahaha.... tidak semua mahluk brani mencoba mencicipi kematian." tegas Caesar sambil tertawa.

"huh?" sekali lagi 43 mulai bingung.

"Mahluk hidup tidak memilik hak untuk memiliki, mengendalikan, menyimpan energi utama ini. Karma dari Khuldi menolak sesuatu yang tidak murni dan sudah bercampur aduk. Memurnikan dalam artian menghilangkan energi baik cakra, mana maupun roh. Tetapi tubuh tetap menolak dan tetap mempertahankan 3 energi itu. Konflik ini yang dapat mengakibatkan ledakan energi, alias mati." tegas Caesar.

"Tapi kan...masih ada karma juga didalam tubuhnya?" tanya 43.

"Air murni di campur sari jeruk apakah masih air murni? atau air + sari jeruk?  tidak kan! tentu saja namanya air jeruk. Walaupun sebenarnya ada air murni didalam campuran air itu." jawab Caesar.

"Benar juga...Selamanya akan seperti ini lah aku, hiks hiks" 43 terlihat kecewa lagi.

"Menguasi tongkat, pedang, tombak membuatmu menjadi ahli senjata. Menguasai hanya pedang membuatmu menjadi master pedang." kata Caesar membimbing 43.

"(Merenung)... kalau karma bisa memurnikan semua energi yang tidak seharusnya ada. Kenapa kalian masih hidup? kenapa aku juga masih hidup? Kenapa aku mendengar kalian berbicara bahasa bumi bahkan Indonesia bukan inggris atau jepang? Caesar juga bisa bahasa aku bahkan sebelum aku makan buah khuldi? yang paling penting kenapa aku bisa berada disini! sepengetahuan aku masih hiduplah, bukan juga renkarnasi atau gimana gitu?" tanya 43 penuh kebingungan.

"(melirik ke arah dimana pohon khuldi berada, lalu memandang ke arah 43 lagi) dia akan menjelaskan kepadamu semuanya saat waktunya tiba. Untuk saat ini, berlatih sampai tubuhmu benar benar terbiasa dan murni." jawab Caesar.

43 kembali terdiam. Tentu saja banyak hal yang masih menggantung dan penuh tanda tanya. Namun Caesar sepertinya tidak akan berbicara lebih lanjut. Sedangkan Yuna hanya sibuk berputar putar diruangan tanpa peduli dengan apa yang kami bicarakan.

"Terima kasih atas informasinya\, paling tidak sekarang aku tahu kemana harus melangkah." pungkas 43*.*

Tidak ada ekspresi sedih, senang, maupun marah di muka. Hanya kening mengkerut dengan berjuta pemikiran. Tidak bisa menguasai 3 energi ini, tidak bisa mempelajari semua kemampuan. Sempat membuat 43 kecewa. Namun apa daya takdir berkata lain. Pada akhirnya 43 tetaplah manusia dengan peta DNA manusianya. Setinggi apa dia mencapai tergantung dengan apa yang dimiliki sekarang, sebagai manusia bumi.

Dengan bantuan Caesar 43 kembali ke bivak. Berkeliaran sebentar mencari buah liar untuk snack. Mengambil posisi bersila di tepi danau sambil mencerna semua informasi yang baru diterimanya.

ehmm...monchh monchh muanchh (mengunyah buah)

Kalau firasat aku benar mungkin aku bisa seperti Rock Lee.

Dalam 10 hari saja sudah ada peningkatan, masih ada ruang untuk peningkatan ini.

.

.

.

Kalau kuat mungkin bisa seperti Maito Gai, hehehe...

HAHAHAHAHAH....

Buahahahah...

tapiiiii....

SAITAMA IM COMING BABYYY !

wuahahahahaha....

Peduli amat dengan sihir, pak Amat jak tidak duli, kalau bisa onepunch one kill emangnya kenapa?!

Waktunya bekerja!

Tidak ada rotan akar pun jadi, begitulah kira kira apa yang dialami 43 saat ini. Meratapi apa yang tidak bisa dimiliki hanya membuang waktu. Otaknya mulai berfikir apa yang mungkin bisa didapat dari jalan berbeda ini.

Sebulan sudah berlalu, tekun dengan rutinitas bertapanya terkadang Yuna datang berkunjung. Apakah hanya untuk main atau ngobrol. Paling tidak 43 tidak kesepian.

"Sepertinya latihan mu sudah selesai?" tanya Yuna.

"Tidak...tubuhku memang sudah sedikit tebiasa. Meningkatkan kemurnian lebih dari ini tidak ada artinya. Aku harus meningkatkan fisik tubuhku untuk meningkat ke level berikutnya. Setelah itu baru aku bisa memurnikan lagi tubuh ini." Jawab 43.

"Helo" sebuah suara menyapa 43.

"Ada apa yuna?" tanya 43 dikala mendengar suara itu.

"Huh? apa?" Yuna mulai bingung.

"Keluarlah." suara itu terdengar lagi.

Sedikit bingung, 43 melirik Yuna dan melangkah kan kaki ke luar bivak. Melirik kiri dan kanan mata akhir tertuju keatas pada pohon Khuldi, kening 43 mulai mengkerut. Tampak sosok bayangan putih, berambut panjang, berparas cantik dengan mata sipit, mengenakan gaun panjang, ada tato garis hitam spiral dikening.

"Apa aku mengenalmu?" kata 43 yang terlihat bingung menatap sosok itu.

"Siapa?" tanya Yuna yang juga bingung melihat tingkah 43.

"Itu!" 43 menunjuk keatas pohon.

"Mana?" Yuna berusaha mencari.

"Aku alfa dan omega, awal dan akhir, KARMA. Tidak ada yang bisa melihat mendengar tanpa seizin aku." kata sosok itu.

"(hantu darimana ini, sejak kapan dia disini kok aku tidak merasakan apa apa), aku 43...salam kenal. Apakah ada yang bisa aku bantu?" pungkas 43.

"Kupercayakan sebuah misi untukmu." jawab sosok itu.

"Ehmm.... apa itu?" balas 43 yang mulai penasaran.

"Memulihkan 12 benih kehidupan." kata sosok itu.

"... 12 benih kehidupan?" tanya 43.

"Iya." tegas sosok itu.

"....." 43 mulai terdiam.

"... ehmmm, ok gini. Pertama jelaskan detail apa itu 12 benih kehidupan? dimana? kenapa aku?" kata 43 yang terlihat melas dan memohon.

"Langkahkan kaki keluar.. dengar, bicara, pelajari, dan temukan." jawab sosok itu dengan singkat.

"Tapi..." 43 mulai sedikit keberatan.

"Kalau bukan karena anugrah ku, kamu sudah ke surga saat ini." potong sosok itu.

"Ehhh?...ehmn.....,( membusungkan dada, tangan dipinggang satu dan satu telapak tangan dengan jari mekar ke arah karma ) nuan tenang, terima bersih... Brebesss boss!" jawab 43 dengan tegas walau di hati mulai dongkol.

"3 permintaan untuk persiapan, mintalah apa saja." kata sosok itu.

43 tersenyum sinis. "Bener sikit? aku mau menjadi kuat seperti saitama."

"Berlatihlah." tegas sosok itu.

"...." 43 terdiam sesaat mendengar jawaban singkat itu.

"Kalau gitu aku ingin uang yang banyak, hahaha..." kata 43 sambil tertawa.

"Bekerjalah." jawaban singkat muncul lagi dari sosok itu.

"...." sekali lagi 43 terdiam.

"Waslliii!? gini saja...berikan aku pendamping perjalanan ini wanita cantik, dewasa, semok, seksi, chubby chubby, imud imud, unyuk unyuk (sambil ngiler), hehehe... (mata mesum keluar)." melas 43 sambil berkaca kaca.

"Bercerminlah." tegas sosok itu menyindir 43.

.

.

.

"Niat ngasi ndak sich? grrrr..." kata 43 yang mulai emosi.

Melihat 43 yang mulai emosi. Sosok itu hanya diam sambil tersenyum kepada 43.

"Haizzz (geleng-geleng), susah uga jalan pintas ni. Berikan aku sesuatu alat atau apalah yang bisa mengendalikan gravitasi untuk beban tubuh demi pelatihan." sambung 43 yang telah kecewa.

"Sentuk pohon khuldi." perintah sosok itu.

43 melangkah kaki ke arah batang pohon dan menyentuhnya. Seketika itu pada kedua pergelangan tangan, 2 betis, dan dada ada semacam kehangatan. Diikuti kemunculan tato berbentuk ketupat seukuran kelingking berwarna putih.

"Rasakan dan banyangkan saja berapa beban yang diinginkan." pungkas sosok itu.

abu abu : 1-99 kg

kuning   : 100 - 999 kg

orange  : 1 - 99 ton

hijau     : 100 - 999 ton

ungu     : 1 - 99 kilo ton

coklat    : 100 - 999 kilo ton

Hitam     : 1 - 1000 mega ton

"Setelah diaktifkan warna nya berubah sesuai beban." sambungnya.

43 mulai melirik kiri dan kanan pergelangan tangannya. Tampak senyum kecil diujung bibir.

"Aku harus mulai dari rock lee ini\, kedua aku ingin pakaian lengkap dan senjata." pinta 43*.*

Dengan gerakan tangannya. Tampak sosok ini sedang menarik akar dari tanah. Akar kemudian terurai menjadi benang benang tipis dan mulai merajut menjadi 7 buah kaos berwarna coklat keabu abuan, celana pendek selutut 7 buah, celana dalam 7 buah, serta menjadi sendal gunung 7 pasang serta 7 pasang sepatu kets.

Benang benang akar tadi mulai merajut menjadi satu kesatuan padat memanjang menjadi tongkat seukuran gengaman 43 sepanjang 1,5 meter. Dapat memanjang maupun menyusut sesuai kebutuhan. Ada tato ketupat juga ditengah tongkat yang mana dapat dibebani juga tergantung pengguna.

"Telan benih ini, itu akan membantumu dengan banyak hal. Pelatihan beban gravitasi milikmu memerlukan bantuan benih ini untuk bekerja. Juga bisa sebagai alat komunikasi dengan semua pohon khuldi yang tersebar diseluruh dunia, host spirit, dll. Manfaatkan benih ini untuk merekonstruksi pakaianmu, jika rusak asalkan dekat tanah atau tanaman itu bisa diperbaiki. Tentu saja itu tergantu kamu dan tidak akan otomatis perbaikan sendiri. Apa hal terakhir yang kamu inginkan?" tanya sosok itu pada 43 setelah menjelaskan sesuatu.

".......Jelaskan padaku, kenapa aku berada didunia ini. Kenapa aku bisa sampai disini?" tanya 43 penuh harapan.

"Apakah kamu percaya pada takdir?" sosok itu balik bertanya.

"Tidak juga..." jawab 43 sedikit ragu.

"Bumi tidak membuangmu, namun dunia ini juga tidak mengundangmu. Ada benang takdir yang membawamu kesini. Bagiku kehadiranmu merupakan sesuatu yang tidak diharapkan. Namun dengan melihat kondisi dunia ini sudah berada pada jalur yang tidak seimbang, aku mengharapkan sesuatu yang lebih darimu. Melihat lebih jelas kedalam dirimu aku merasa ada potensi khusus sebagai pihak ketiga penjaga keseimbangan dunia ini. Tidak berada pada fraksi manapun, tidak terlibat apapun dengan siapapun. Dengan membawa pola pikiran dari bumi, diharapkan dapat membuat keputusan yang adil bagi dunia bukan terhadap mahluk hidup yang ada didunia." kata sosok ini pelan.

"Semoga saja bisa menjadi apa yang kamu harapkan," kata 43.

"Jadilah dirimu sendiri, kamu adala gelas kosong, tergantung pada dirimu untuk mengisinya dengan apapun yang kamu kehendaki. Aku hadir bukan untuk menunjukkan jalan namun menemanimu melalui jalan itu," ujar sosok itu.

Sosok itu melanjutkan, "mengenai bahasa, menggunakan sedikit kemampuan ku untuk membuat link dengan pikiranmu, maka caesar bisa mengerti namun dengan benih yang ada pada dirimu malah menjadi lebih mudah. Namun ada bejuta bahasa didunia ini, sama halnya dengan menulis dan membaca. Jika tidak memiliki informasi mengenai kosakata apakah kamu bisa melakukannya? Mendengar dengan batas batas tertentu masih bisa tapi tidak semuanya."

"KEBETULAN! ehmm... benar benar, itu dia yang sebenarnya terjadi padaku." Pungkas 43 yang mulai mengerti situasi.

"(Tersenyum), untuk tes pertama apakah kamu siap atau tidak melangkah keluar. Akan ada pertandingan persahabatan 10 bulan lagi disisi belakang pulau ini. Pesertanya mahluk hidup di wilayah ini. Minimal jadi lah peringkat ke 3 dalam kompetisi, baru kamu bisa dianggap layak mengarungi dunia ini. Untuk sparing kamu bisa meminta bantuan caesar (senyum)," kata sosok itu.

"Mau bagaimana lagi. Paling tidak aku berpetualang sekalian membantumu," ujar 43.

Sosok itu tersenyum, "Terima Kasih (membukuk sedikit). Sebelumnya kita belum benar benar berkenalan, nama ku adalah Dewi Sri, Dewi dunia bawah yang menjaga kemakmuran. Ada banyak dewa dewi disini, mungkin akan datang masanya mereka membutuhkan bantuan dan tentu saja ada reward yang bisa diberikan. Yang terakhir, Bumi tempat asalmu, namun KLEMANTAN tempatmu bernaung sekarang. Salam dan selamat datang di Klemantan 43."

"Salam kenal juga," balas 43.

43 mengulurkan tangan menawarkan jabat tangan sebagai simbol perkenalan, Dewi Sri menyambutnya dengan tangan kanannya juga. Seketika itu juga Dewi Sri yang awalnya sosok terlihat buram kini mulai terlihat nyata, perawakan yang cantik seperti bidadari.

Terpopuler

Comments

guys

guys

Dewi Sri itu Dewi padi

2021-02-08

2

Rory

Rory

Bisa bertahun untuk dapat tongkat hitam, cukup panjang juga untuk satu chapter 🤯🤯🤯

2021-02-01

1

anggita

anggita

Mampir bca bwa like👍

2021-01-02

4

lihat semua
Episodes
1 Malang Melintang
2 Khuldi di Hutan Pelangi
3 Dewi Sri
4 Mengejar Batas Tubuh
5 Satu Langkah Satu Pukulan
6 Satu Tinju
7 Gemini
8 Ada Udang Di Balik Bakwan
9 Mengamati
10 Sial dan Beruntung Dalam Satu Koin
11 Lari Seperti Maling
12 Aturan Baru
13 Hari Yang Melelahkan
14 Persimpangan Jalan
15 Dibalik Bayang
16 Teka-Teki
17 Semua Hal Butuh Usaha
18 ORANG YANG NANAM, KITA YANG PANEN
19 JANGAN TAMAK!
20 Akhir & Awal
21 Si Babi
22 Lelucon
23 Untung Apa Rugi?
24 Ga Ada Akhlak!
25 Legenda Antah Berantah
26 Mawar Hitam
27 Setan Berkulit Babi
28 Jalan Pedang
29 Kota Nes
30 Keindahan, Ambisi dan Uang
31 Cuma Satu Kata
32 Legenda 7 Pedang
33 Bunga Bangkai
34 Monster Hijau
35 Pahlawan Tidak Di Kenal
36 Penjara
37 KONG KALI KONG
38 Pintu Tersembunyi
39 Pertikaian
40 Hujan sebelum badai
41 Sebuah Tipuan
42 Ikutan Silau
43 Keluar Penjara
44 Gerbang Neraka
45 Memasuki Tanah Terlarang
46 Harus Berakhir Seri
47 Zodiak
48 Melihat danau berbicara samudera
49 Dataran Tengah
50 Persiapan
51 Menanam Kecerobohan Menuai Bencana
52 Kupu Kupu Biru
53 Kota Kuno?
54 Kebangkitan Iblis
55 Langit Biru
56 Sebuah Harapan
57 Menyegel Iblis
58 Keputusasaan
59 Akhir dari Bencana
60 Kemunculan Mahluk Laut
61 Jiwa Dari Pohon Kehidupan
62 Sunda Kelapa
63 LEVIATHAN ALPHA
64 Bertaruh Nyawa
65 Putri Duyung Melia
66 Orang Tua Misterius
67 Menerobos Hutan Mencari Jalan
68 Raptor
69 Membuka Segel Kutukan
70 Harta Karun Pandai Besi
71 Tidak Sesuai Rencana
72 Cerita Di Balik Si Iblis
73 Belati Hitam dari dunia hitam
74 Kota Hochi
75 Air Mata Bulan dan Buah Coral Putih
76 Akhir dari Legenda Seribu Pedang
77 Kehadiran satu dari 3 yang terkuat, Burung Hantu
78 Petir Merupakan Petaka
79 Lepas Kendali Sekali Lagi
80 Mencari Pintu masuk
81 Kota Yang Terlupakan
82 Yang Terlupakan Kini Kembali
83 MORAI
84 Salam dari penulis
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Malang Melintang
2
Khuldi di Hutan Pelangi
3
Dewi Sri
4
Mengejar Batas Tubuh
5
Satu Langkah Satu Pukulan
6
Satu Tinju
7
Gemini
8
Ada Udang Di Balik Bakwan
9
Mengamati
10
Sial dan Beruntung Dalam Satu Koin
11
Lari Seperti Maling
12
Aturan Baru
13
Hari Yang Melelahkan
14
Persimpangan Jalan
15
Dibalik Bayang
16
Teka-Teki
17
Semua Hal Butuh Usaha
18
ORANG YANG NANAM, KITA YANG PANEN
19
JANGAN TAMAK!
20
Akhir & Awal
21
Si Babi
22
Lelucon
23
Untung Apa Rugi?
24
Ga Ada Akhlak!
25
Legenda Antah Berantah
26
Mawar Hitam
27
Setan Berkulit Babi
28
Jalan Pedang
29
Kota Nes
30
Keindahan, Ambisi dan Uang
31
Cuma Satu Kata
32
Legenda 7 Pedang
33
Bunga Bangkai
34
Monster Hijau
35
Pahlawan Tidak Di Kenal
36
Penjara
37
KONG KALI KONG
38
Pintu Tersembunyi
39
Pertikaian
40
Hujan sebelum badai
41
Sebuah Tipuan
42
Ikutan Silau
43
Keluar Penjara
44
Gerbang Neraka
45
Memasuki Tanah Terlarang
46
Harus Berakhir Seri
47
Zodiak
48
Melihat danau berbicara samudera
49
Dataran Tengah
50
Persiapan
51
Menanam Kecerobohan Menuai Bencana
52
Kupu Kupu Biru
53
Kota Kuno?
54
Kebangkitan Iblis
55
Langit Biru
56
Sebuah Harapan
57
Menyegel Iblis
58
Keputusasaan
59
Akhir dari Bencana
60
Kemunculan Mahluk Laut
61
Jiwa Dari Pohon Kehidupan
62
Sunda Kelapa
63
LEVIATHAN ALPHA
64
Bertaruh Nyawa
65
Putri Duyung Melia
66
Orang Tua Misterius
67
Menerobos Hutan Mencari Jalan
68
Raptor
69
Membuka Segel Kutukan
70
Harta Karun Pandai Besi
71
Tidak Sesuai Rencana
72
Cerita Di Balik Si Iblis
73
Belati Hitam dari dunia hitam
74
Kota Hochi
75
Air Mata Bulan dan Buah Coral Putih
76
Akhir dari Legenda Seribu Pedang
77
Kehadiran satu dari 3 yang terkuat, Burung Hantu
78
Petir Merupakan Petaka
79
Lepas Kendali Sekali Lagi
80
Mencari Pintu masuk
81
Kota Yang Terlupakan
82
Yang Terlupakan Kini Kembali
83
MORAI
84
Salam dari penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!