EMPAT BELAS

Sore ini jalanan terasa sedikit lengang. Mungkin karena salju mulai turun membuat beberapa orang malas untuk beraktifitas keluar rumah. Alice justru menikmati suasana jalan yang seperti ini. Mini coopernya berjalan gesit melewati beberapa mobil didepanya. Dengan perasaan bebas, Alice bersenandung menyanyikan lagu lawas dari Evanescene.

Hari ini bisnisnya berjalan dengan cukup lancar. Beberapa keluhan berhasil ia tangani dan lahan yang dia incar berhasil ia dapatkan. Sebagian besar keberhasilanya kali ini berkat kemurahan Daniel. Alice harus berterimakasih dengan pantas kepadanya.

Alice berhasil tiba di rumah Anson saat hari masih cukup terang. Dia berjalan cepat menuju ke kamarnya, berencana untuk berendam air panas dan sedikit memanjakan diri. Alice butuh merefresh kondisi tubuhnya.

Alice menghentikan langkahnya di lorong kamar. Dia menatap terkejut sosok Anson yang sedang berjalan berlawanan arah darinya. Sebuah keajaiban bisa melihat Anson berada di rumah seawal ini. Lelaki itu workaholic sejati. Biasanya dia berada di rumah jika matahari telah lama terbenam.

"Hai Anson, kau sudah pulang?" tanya Alice ceria. Dia masih terbawa euforia karena keberhasilanya mendapatkan lahan.

"Ya. Aku pulang lebih awal," balas Anson datar. Mereka bercakap dilorong penghubung kamar.

"Oh, apakah kau merasa kurang sehat?" tanya Alice sedikit khawatir.

"Aku baik-baik saja," jawab Anson masih terdengar datar.

Alice menatap Anson curiga. Ada apa dengan Anson? Sepertinya suasana hatinya sedang tak terlalu baik.

"Aku membawakanmu sesuatu," kata Anson merogoh saku celananya. Dia menyerahkan sebuah kotak beledu kecil kepada Alice.

"Oh, Anson ini sedikit terlalu berlebihan." Alice mencoba menolak.

"Terimalah. Aku sedang ada urusan setelah ini," ucapnya tak ingin dibantah.

Alice mengangguk canggung. Dia tak pernah mendapatkan hadiah seperti ini sebelumnya. Sebagian besar kenalanya memberi hadiah hanya saat hari ulang tahun Alice.

"Terimakasih, Anson." Alice tersenyum. Wajahnya berbinar.

"Anson, sepertinya nanti malam aku tak bisa ikut makan malam. Aku telah membuat janji dengan teman bisnis." Alice menatap Anson meminta pengertian.

"Kau tak perlu menjelaskan urusanmu padaku. Kau berhak melakukan apapun yang kau inginkan. Aku bukan lelaki yang suka membatasi. Tinggal disini bukan berarti mengikat dirimu padaku secara mutlak." Anson berlalu meninggalkan Alice begitu saja.

Wanita itu terdiam cukup lama seorang diri. Dia membuka kotak kecil dalam genggamanya dengan tangan gemetar. Sebuah cincin bertahtakan permata berwarna merah. Jelas ini bukan jenis permata sembarangan.

Alice menggenggam cincin tersebut penuh arti. Apakah seperti ini cara Anson memperlakukan semua orang disekitarnya? menghargai dan menilainya dengan takaran uang.

Meskipun begitu, entah bagaimana, cincin itu memiliki arti tersendiri bagi Alice. Setidaknya, ini adalah pertama kalinya lelaki itu memberinya sesuatu dengan inisistif yang cukup tulus.

Bahkan seandainya yang diterimanya adalah cincin imitasi dari tembaga sekalipun, Alice akan tetap bahagia menerimanya. Cinta memang mengenaskan.

Alice berendam cukup lama. Fikiranya kembali mengembara memikirkan Anson. Lelaki seperti apa sebenarnya dia? Di saat Alice berhasil merasa dekat, Anson kembali memberi jarak. Begitu seterusnya sehingga dia berfikir hubungan mereka hanyalah sesuatu yang mampu ditarik ulur oleh Anson sekenanya. Bagaimana hubungan ini bisa berkembang jika Anson sendiri menjadi penghalang utama.

Setelah puas berendam, Alice berganti pakaian dan bergegas ke lantai bawah mencari Kimberly. Dia telah berjanji membantunya mengatur susunan koleksi boneka. Gadis kecil itu pasti telah menunggunya.

"Alice, lihat. Aku telah mulai mengaturnya sendiri tanpa bantuan siapapun. Ms. Helena sedang sibuk dibelakang dengan yang lain. Dia tak bisa menemaniku saat ini." seru Kimberly memamerkan etalase baru yang telah disusun dengan beberapa boneka barbie. Etalase dengan tinggi satu meter itu baru saja tiba kemarin sore. Hadiah dari Anson, tentu saja.

"Baiklah kalau begitu, biar aku bantu." Alice mengambil sepasang set barbie dan anaknya. Dia menempatkanya di etalase terendah.

"Apakah itu barbie dan mamanya? " tanya Kimberly tertarik.

"Ya. Mereka ibu dan anak. Cantik bukan?" Alice tersenyum jenaka.

"Apakah mereka bahagia?" tanya Kimberly lagi dengan polos.

"Tentu mereka bahagia. Kau tak lihat mereka tersenyum lebar begini?" Alice terkekeh mendengar pertanyaan gadis kecil disampingnya.

"Aku tak memiliki Mama. Tapi Dad berkata aku tetap bisa bahagia. Apa itu benar? Tapi kulihat teman-temanku semua memiliki Mama."

Alice tertegun lama. Dia mengusap rambut Kimberly dengan rasa sayang. Pasti sulit bagi gadis sekecil dia tumbuh tanpa seorang ibu. Meskipun dia dianugerahi ayah sehebat Anson.

"Ya. Kau unik, Kimi. Kau tetap akan bahagia dengan ataupun tanpa mama. Bukankah kau sudah memiliki ayah yang hebat?" Alice berlutut mensejajarkan dirinya dengan Kimberly. Dia mengecup lembut kening anak itu.

"Tapi aku ingin memiliki Mama." Kimberly berkata lirih. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Bolehkah aku memanggilmu Mom?" tanyanya kemudian penuh harap. Mata hitamnya yang membulat menampakkan keluguan yang murni.

Alice hanya memandang gadis dihadapanya. Dia tercekat tak tahu harus mengatakan apa. Lama mereka saling bertatapan. Kemudian dengan lirih Alice menjawab.

"Bagaimana kalau kita melakukan permainan rahasia. Kau bisa memanggilku Mom jika hanya ada kita berdua. Tetapi kau tetap akan memanggilku Alice di depan orang lain?" Alice tersenyum lembut. Dia tak tega memupuskan harapan Kimberly. Namun dia juga tak ingin Anson salah paham menuduhnya memanfaatkan situasi jika mendengar Kimberly memanggilnya Mom.

"Baik. Aku suka permainan rahasia." Kimberly memeluk Alice erat. Anak itu tertawa bahagia.

"Ayo kita menyusun kembali boneka lainya, Mom," kata Kimberly riang.

Alice tersenyum tulus. Jauh di dalam hati, ada emosi yang bergerak liar saat mendengar Kimberly memanggilnya Mom. Sebuah panggilan istimewa yang mampu menampar nuraninya.

Mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk menyusun boneka. Setelah waktu berlalu memasuki petang hari, Alice menghentikan kegiatan mereka. Dia bersiap-siap mengunjungi rumah Daniel untuk makan malam. Dengan dress sederhana berwarna cream, Alice keluar dari rumah melewati Anson yang tengah sibuk dengan laptopnya di ruang tengah.

"Anson. Aku pegi," pamitnya dan hanya mendapat anggukan kecil. Lelaki itu benar-benar sibuk dengan dunianya sendiri.

Alice sedang membawa mobilnya keluar saat ponselnya berdering. Tertera nama Rachel di layar.

"Ya Rachel."

"Alice. Aku benar-benar minta maaf. Aku tak bisa ikut makan malam. Tunanganku mengajakku untuk bertemu dengan keluarga besarnya." Terdengar suara Rachel yang sarat akan rasa bersalah.

"Oh Ayolah Rachel. Tanpamu, makan malam ini jadi terasa seperti kencan." Alice berkata putus asa.

"Jangan terlalu berlebihan Al, kau ingin aku mengorbankan kesempatan ini? Hubunganku sudah serius. Jangan kacaukan hidupku hanya karena makan malam pertemananmu dengan Daniel." Rachel mulai mengomel. Alice bisa membayangkan mata Rachel yang membesar ingin keluar dan wajahnya yang mengerut marah mirip manula.

"Baiklah. Kuharap pertemuanmu sukses. Kabari aku setelah kau memiliki tanggal pernikahanmu," ucap Alice menyerah.

"Baiklah. Bagaimana kabar janinmu?" tanya Rachel terdengar semangat.

"Kurasa baik. Aku tidak mengalami sedikitpun gangguan hari ini." Alice mengusap perutnya lembut. Sepertinya bayi ini cukup pengertian dengan keadaan Alice. Dia tak membuat tingkah sama sekali.

...

Anson memandang kepergian mini cooper Alice dari jendela ruang tengah. Kelopak matanya menyipit membentuk garis tipis. Kedua tanganya mengepal erat di sisi tubuhnya. Dengan langkah lebar, dia berjalan melewati setiap ruangan, mencari keberadaan William.

Lelaki tua itu sedang berada di meja ruang belakang, memeriksa laporan pengeluaran rumah tangga. Seharusnya tugas itu menjadi tanggung jawab istrinya, tetapi karena Anson tak kunjung menikah, dia menyerahkanya pada William. Agendanya terlalu banyak sehingga ia tak bisa menangani urusan rumah tangga secara langsung.

"William. Alice baru saja keluar. Suruh salah satu orangmu untuk membuntutinya. Aku ingin tahu dia pergi kemana."

"Baik, Tuan." William mengangguk dan bergegas pergi.

...

Terpopuler

Comments

Dilan Alvaro

Dilan Alvaro

sudah aku duga 😩

2022-02-02

0

Nonoe Mooduto

Nonoe Mooduto

keren thor

2020-07-28

1

ChauLa

ChauLa

ndk usAh mEngEkAng, cUkUp mEmbUntUti 😆

2020-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA SATU
22 DUA DUA
23 DUA TIGA
24 DUA EMPAT
25 DUA LIMA
26 DUA ENAM
27 DUA TUJUH
28 DUA DELAPAN
29 DUA SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA SATU
32 TIGA DUA
33 TIGA TIGA
34 TIGA EMPAT
35 TIGA LIMA
36 TIGA ENAM
37 TIGA TUJUH
38 TIGA DELAPAN
39 TIGA SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT SATU
42 EMPAT DUA
43 EMPAT TIGA
44 001 - SEASON 2
45 002 - SEASON 2
46 003 - SEASON 2
47 004 - SEASON 2
48 005 - SEASON 2
49 006 - SEASON 2
50 007 - SEASON 2
51 008 - SESON 2
52 009 - SEASON 2
53 10 - SEASON 2
54 011 - SEASON 2
55 012 - SEASON 2
56 013 - SEASON 2
57 014 - SEASON 2
58 015 - SEASON 2
59 016 - SEASON 2
60 017 - SEASON 2
61 018 - SEASON 2
62 019 - SEASON 2
63 020 - SEASON 2
64 021 - SEASON 2
65 022 - SEASON 2
66 023 - SEASON 2
67 024 - SEASON 2
68 025 - SEASON 2
69 026 - SEASON 2
70 027 - SEASON 2
71 028 - SEASON 2
72 029 - SEASON 2
73 030 - SEASON 2
74 031 - SEASON 2
75 032 - SEASON 2
76 033 - SEASON 2
77 034 - SEASON 2
78 035 - SEASON 2
79 036 - SEASON 2
80 037 - SEASON 2
81 038 - SEASON 2
82 039 - SEASON 2
83 040 - SEASON 2
84 041 - SEASON 2
85 042 - SEASON 2
86 043 - SEASON 2
87 044 - SEASON 2
88 045 - SEASON 2
89 046 - SEASON 2
90 047 - SEASON 2
91 048 - SEASON 2
92 049 - SEASON 2
93 050 - SEASON 2
94 051 - SEASON 2
95 052 - SEASON 2
96 053 - SEASON 2
97 054 - SEASON 2
98 055 - SEASON 2
99 056 - SEASON 2
100 057 - SEASON 2
101 058 - SEASON 2
102 059 - SEASON 2
103 060 - SEASON 2
104 061 - SEASON 2
105 062 - SEASON 2
106 063 - SEASON 2
107 064 - SEASON 2
108 065 - SEASON 2
109 066 - SEASON 2
110 067 - SEASON 2
111 068 - SEASON 2
112 069 - SEASON 2
113 070 - SEASON 2
114 071 - SEASON 2
115 072 - SEASON 2
116 073 - SEASON 2
117 074 - SEASON 2
118 075 - SEASON 2
119 076 - SEASON 2
120 077 - SEASON 2
121 078 - SEASON 2
122 079 - SEASON 2
123 080 - SEASON 2
124 081 - SEASON 2
125 082 - SEASON 2
126 083 - SEASON 2
127 083 B - SEASON 2
128 084 - SEASON 2
129 085- SEASON 2
130 086 - SEASON 2
131 087 - SEASON 2
132 088 - SEASON 2
133 089 - SEASON 2
134 090 - SEASON 2
135 091- SEASON 2
136 092 - SEASON 2
137 093 - SEASON 2
138 094 - SEASON 2
139 095 - SEASON 2
140 096 - SEASON 2
141 097 - SEASON 2
142 098 - SEASON 2
143 099 - SEASON 2
144 100 - SEASON 2
145 101 - SEASON 2
146 102 - SEASON 2
147 103 - SEASON 2
148 104 - SEASON 2
149 105 - SEASON 2
150 106 - SEASON 2
151 107 - SEASON 2
152 108 - SEASON 2
153 109 - SEASON 2
154 110 - SEASON 2
155 111 - SEASON 2
156 112 - SEASON 2
157 113 - SEASON 2
158 114 - SEASON 2
159 115 - SEASON 2
160 116 - SEASON 2
161 117 - SEASON 2
162 118 - SEASON 2
163 119 - SEASON 2
164 120 - SEASON 2
165 121 - SEASON 2
166 122 - SEASON 2
167 123 - SEASON 2
168 124 - SEASON 2
169 125 - SEASON 2
170 126 - SEASON 2
171 127 - SEASON 2
172 128 - SEASON 2
173 129 - SEASON 2
174 130 - SEASON 2
175 131 - SEASON 2
176 132 - SEASON 2
177 133 - SEASON 2
178 134 - SEASON 2
179 135 - SEASON 2
180 136 - SEASON 2
181 137 - SEASON 2
182 138 - SEASON 2
183 139 - SEASON 2
184 140 - SEASON 2
185 141 - SEASON 2
186 142 - SEASON 2
187 143 - SEASON 2
188 144 - SEASON 2
189 145 - SEASON 2
190 146 - SEASON 2
191 147 - SEASON 2
192 148 - SEASON 2
193 149 - SEASON 2
194 150 - SEASON 2
195 151 - SEASON 2
196 152 - SEASON 2
197 153 - SEASON 2
198 154 - SEASON 2
199 155 - SEASON 2
200 156 - SEASON 2
201 157 - SEASON 2
202 158- SEASON 2
203 159 - SEASON 2
204 160 - SEASON 2
205 161 - SEASON 2
206 Pengumuman
207 Extra Part
208 Pengumuman
Episodes

Updated 208 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA SATU
22
DUA DUA
23
DUA TIGA
24
DUA EMPAT
25
DUA LIMA
26
DUA ENAM
27
DUA TUJUH
28
DUA DELAPAN
29
DUA SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA SATU
32
TIGA DUA
33
TIGA TIGA
34
TIGA EMPAT
35
TIGA LIMA
36
TIGA ENAM
37
TIGA TUJUH
38
TIGA DELAPAN
39
TIGA SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT SATU
42
EMPAT DUA
43
EMPAT TIGA
44
001 - SEASON 2
45
002 - SEASON 2
46
003 - SEASON 2
47
004 - SEASON 2
48
005 - SEASON 2
49
006 - SEASON 2
50
007 - SEASON 2
51
008 - SESON 2
52
009 - SEASON 2
53
10 - SEASON 2
54
011 - SEASON 2
55
012 - SEASON 2
56
013 - SEASON 2
57
014 - SEASON 2
58
015 - SEASON 2
59
016 - SEASON 2
60
017 - SEASON 2
61
018 - SEASON 2
62
019 - SEASON 2
63
020 - SEASON 2
64
021 - SEASON 2
65
022 - SEASON 2
66
023 - SEASON 2
67
024 - SEASON 2
68
025 - SEASON 2
69
026 - SEASON 2
70
027 - SEASON 2
71
028 - SEASON 2
72
029 - SEASON 2
73
030 - SEASON 2
74
031 - SEASON 2
75
032 - SEASON 2
76
033 - SEASON 2
77
034 - SEASON 2
78
035 - SEASON 2
79
036 - SEASON 2
80
037 - SEASON 2
81
038 - SEASON 2
82
039 - SEASON 2
83
040 - SEASON 2
84
041 - SEASON 2
85
042 - SEASON 2
86
043 - SEASON 2
87
044 - SEASON 2
88
045 - SEASON 2
89
046 - SEASON 2
90
047 - SEASON 2
91
048 - SEASON 2
92
049 - SEASON 2
93
050 - SEASON 2
94
051 - SEASON 2
95
052 - SEASON 2
96
053 - SEASON 2
97
054 - SEASON 2
98
055 - SEASON 2
99
056 - SEASON 2
100
057 - SEASON 2
101
058 - SEASON 2
102
059 - SEASON 2
103
060 - SEASON 2
104
061 - SEASON 2
105
062 - SEASON 2
106
063 - SEASON 2
107
064 - SEASON 2
108
065 - SEASON 2
109
066 - SEASON 2
110
067 - SEASON 2
111
068 - SEASON 2
112
069 - SEASON 2
113
070 - SEASON 2
114
071 - SEASON 2
115
072 - SEASON 2
116
073 - SEASON 2
117
074 - SEASON 2
118
075 - SEASON 2
119
076 - SEASON 2
120
077 - SEASON 2
121
078 - SEASON 2
122
079 - SEASON 2
123
080 - SEASON 2
124
081 - SEASON 2
125
082 - SEASON 2
126
083 - SEASON 2
127
083 B - SEASON 2
128
084 - SEASON 2
129
085- SEASON 2
130
086 - SEASON 2
131
087 - SEASON 2
132
088 - SEASON 2
133
089 - SEASON 2
134
090 - SEASON 2
135
091- SEASON 2
136
092 - SEASON 2
137
093 - SEASON 2
138
094 - SEASON 2
139
095 - SEASON 2
140
096 - SEASON 2
141
097 - SEASON 2
142
098 - SEASON 2
143
099 - SEASON 2
144
100 - SEASON 2
145
101 - SEASON 2
146
102 - SEASON 2
147
103 - SEASON 2
148
104 - SEASON 2
149
105 - SEASON 2
150
106 - SEASON 2
151
107 - SEASON 2
152
108 - SEASON 2
153
109 - SEASON 2
154
110 - SEASON 2
155
111 - SEASON 2
156
112 - SEASON 2
157
113 - SEASON 2
158
114 - SEASON 2
159
115 - SEASON 2
160
116 - SEASON 2
161
117 - SEASON 2
162
118 - SEASON 2
163
119 - SEASON 2
164
120 - SEASON 2
165
121 - SEASON 2
166
122 - SEASON 2
167
123 - SEASON 2
168
124 - SEASON 2
169
125 - SEASON 2
170
126 - SEASON 2
171
127 - SEASON 2
172
128 - SEASON 2
173
129 - SEASON 2
174
130 - SEASON 2
175
131 - SEASON 2
176
132 - SEASON 2
177
133 - SEASON 2
178
134 - SEASON 2
179
135 - SEASON 2
180
136 - SEASON 2
181
137 - SEASON 2
182
138 - SEASON 2
183
139 - SEASON 2
184
140 - SEASON 2
185
141 - SEASON 2
186
142 - SEASON 2
187
143 - SEASON 2
188
144 - SEASON 2
189
145 - SEASON 2
190
146 - SEASON 2
191
147 - SEASON 2
192
148 - SEASON 2
193
149 - SEASON 2
194
150 - SEASON 2
195
151 - SEASON 2
196
152 - SEASON 2
197
153 - SEASON 2
198
154 - SEASON 2
199
155 - SEASON 2
200
156 - SEASON 2
201
157 - SEASON 2
202
158- SEASON 2
203
159 - SEASON 2
204
160 - SEASON 2
205
161 - SEASON 2
206
Pengumuman
207
Extra Part
208
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!