Dr. Jack mempersilakan Alice duduk di depan meja kerjanya. Dia mencari sebuah map diantara tumpukan map yang tersebar tak beraturan di rak terdekat mereka. Setelah menemukan benda yang ia cari, ia membuka segelnya dan menyerahkanya pada Alice.
"Karena anda calon tunanganya, saya pikir anda berhak tahu yang sebenarnya, Ms. White," kata seorang lelaki berumur sekitar awal enam puluhan. Rambutnya telah mengalami kebotakan di beberapa sisi.
Alice menerima benda yang diberikan Dr. Jack. Dia menatap tak faham hasil CT scan di tanganya.
"Itu milik tunangan anda," jelasnya.
Alice menatap beberapa gambar otak dengan warna hitam putih. Dia mengerutkan kening dan menyerahkan kembali hasil CT scan tersebut pada Dr. Jack.
"Bisakah anda menjelaskanya dengan bahasa yang saya fahami?" pinta Alice.
Alice bisa membaca tabel jurnal dan neraca keuangan. Tetapi Alice tak bisa mentransfer kemampuanya itu untuk membaca gambar yang baru saja ia lihat. Bagi Alice, gambar itu tampak sama saja.
Dr. Jack terkekeh, merasa lucu dengan keterbukaan Alice.
"Mr. Mallory terbentur cukup parah di kepalanya, hasil CT scan menunjukkan sebagian dari otaknya mengalami pembengkakan dan tak berfungsinya beberapa pembuluh darah. Dia mengalami gegar otak," jelasnya datar, seolah-olah beliau terbiasa menjelaskan kasus ini setiap hari.
"Apakah lukanya parah? bisakah dia disembuhkan?" Alice bertanya.
"Tenang saja Ms. White. Lukanya berangsur-angsur pulih. Semua fungsi tubuhnya telah normal. Sedikit demi sedikit saya akan mengurangi dosis biusnya dan dia akan sadar kembali. Kondisi otaknya pasti akan kembali sehat seperti semula. Hanya perlu melakukan beberapa terapi setelahnya. Anda harus sabar, semua itu hanya perlu waktu. Yang paling penting dia telah melewati masa kritisnya dengan sangat baik," jelas Dr. Jack.
"Baguslah." Alice merasa lega.
"Tetapi masalahnya adalah, dia terluka cukup parah di bagian otak yang berfungsi menyimpan memori. Meskipun akan berangsur-angsur membaik, tetapi tidak menutup kemungkinan dia akan kehilangan sebagian memorinya," jelas Dr. Jack serius. Dia memutar-mutarkan bolpoin di jari-jemarinya, mencoba menutupi keseriusan pembicaraanya.
"Maksud anda dia akan menderita amnesia?" Alice terkejut.
"Itu adalah kemungkinan yang masih belum tentu terjadi. Saya mengatakan ini hanya agar anda siap menerima yang terburuk jika memang memorinya akan hilang sebagian. Jika itu terjadi, semoga saja amnesia yang dialami tidak terlalu parah. Sehingga bisa sembuh secepatnya."
Alice masih mematung tak percaya. Benarkah Anson akan mengalami amnesia setelah ini? sejauh mana ingatanya berfungsi?
...
Dua hari berlalu tanpa ada kemajuan yang berarti dari Anson. Alice dan William selalu bergantian menjaganya. Berharap jika ia sewaktu-waktu bangun, ada seseorang yang menemani Anson di dekatnya.
Pagi ini giliran Alice yang menamani Anson. Dia membawa sebuket bunga mawar dan ia letakkan di sudut meja ruangan,menemani dua buket bunga dua hari yang lalu darinya.
Seperti biasa, Alice mencoba mebuat percakapan yang ringan dengan Anson. Meskipun dia harus bermonolog. Bukankah medis mengatakan bahwa alam bawah sadar mampu merepon suara? Mungkin saja itu bisa mempercepat kesadaranya muncul.
Setelah setengah jam berlalu tanpa perkembangan, Alice mulai mengantuk dan bermaksud merebahkan kepala ke sisi ranjang Anson.
Jemari Anson tampak bergerak-gerak.
Satu kali. Dua kali. Seterusnya dan semakin gencar. Alice terpekik bahagia. Dia menekan tombol merah untuk memanggil dokter. Semoga saja Anson benar-benar terbangun kali ini.
Sebelah mata Anson yang normal mulai terbuka perlahan, dia mengerjap-ngerjapkan mata menyesuaikan dengan cahaya baru yang menyinari pupilnya.
"Oh Anson. Kau bangun!" teriak Alice tak percaya. Dia menggenggam erat tangan Anson, meremasnya bahagia.
Anson menatap Alice dengan sorot kebingungan. Dia mengedipkan matanya beberapa kali dan bertanya heran.
"Kau siapa?"
Oh Ya Tuhan. Saat itu juga, jika saja dokter tak segera memasuki ruangan ini, pasti Alice telah meluruh putus asa.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
ChauLa
I'm........
2020-07-04
0
arcille
kerren
2020-06-21
0
Atik Supandi
hadirrrr
2020-04-01
0