DUA

"Kita akan terikat hanya pada malam hari. Masing-masing dari kita berhak memiliki kesibukan sendiri tanpa harus dicampuri oleh satu sama lain." Alice mengajukan syarat pertama yang mendapat persetujuan dari Anson.

"Boleh." Anson memahami syarat tersebut.

"Dan kita akan menyembunyikan hubungan ini dari publik."

"Baiklah. Kau berhasil menawarkan hubungan yang dangkal dengan harga setinggi langit, sweetheart." Anson menatap wajah anggun Alice penuh arti.

"Jadi apakah kita akan tinggal bersama? Aku tak terlalu suka mengalami kerepotan hanya untuk berkunjung di tempatmu." Anson menjentikkan jarinya perlahan. Seolah waktunya adalah uang, sehingga dia enggan membuang waktunya dalam perjalanan untuk Alice.

"Kau bisa mengirimkan alamat tempat tinggalmu. Aku akan menuju kesana setiap kali kau membutuhkanku dan akan kembali lagi tanpa perlu kau usir, bagaimana?" Alice mengusap kedua telapak tanganya saat memikirkan kemungkinan ini.

"Baiklah." Anson memberikan alamat rumahnya pada Alice. Dia tersenyum dingin.

"Datanglah mulai besok petang. Aku akan menyiapkan bayaranmu." Anson mengecup sisi wajah Alice secara mendadak dan pergi meninggalkanya seorang diri di gazebo.

Lelaki itu sangat aneh. Dia bisa bersikap dingin tapi menggoda pada saat yang bersamaan.

Perlahan Alice memejamkan matanya. Dia mulai ragu apakah langkah yang ia lakukan adalah langkah yang benar. Secara teori dia telah melakukan sesuai rencana, tapi kenyataanya ia seperti sengaja bunuh diri melalui tindakanya sendiri.

...

Kertas-kertas tagihan berserakan di meja Alice. Beberapa lembar laporan keuangan setahun terakhir menumpuk tak tertata di sudut rak. Tiga mug black coffee telah kosong dihadapanya.

Alice memijat kepala. Sepertinya ia membutuhkan aspirin sore ini. Tiga jam lebih memahami kondisi keuangan perusahaan membuat emosinya memburuk. Alex, selama dua tahun ini berhasil menciptakan rekor sebagai trouble maker sejati. Semua jejak tapaknya menunjukkan kebobrokan.

Surat peringatan jatuh tempo dari berbagai lembaga keuangan seperti teror tanpa ujung. Alice sempat tergoda untuk mencopot pemasangan telepon rumah hanya untuk menghindari panggilan tagihan. Tapi mengingat dia juga masih membutuhkan benda terkutuk itu untuk mengurus bisnisnya yang tersisa, ia terpaksa membatalkan niatnya.

Hari telah menjelang petang saat ia berdiri untuk mengguyur tubuhnya. Semua sendinya bergemeretak menunjukkan protes. Tapi persetan dengan semuanya. Hidupnya jungkir balik dan ia membutuhkan solusi nyata dari kebangkrutan. Kesehatan tubuhnya ada di dalam prioritas paling akhir sekarang. Dan uanglah yang berada di urutan teratas.

Setelah memulas wajahnya dan berpakaian semenarik mungkin, Alice mengemudikan mobil berjenis mini cooper keluar dari garasinya. Mobil ini salah satu benda kenangan yang masih mampu ia pertahankan.

Alice mengatur GPS menuju alamat yang diberikan oleh Anson kemarin malam. Jika kondisi jalan lancar, mungkin ia akan tiba dalam waktu satu setengah jam dari sekarang.

"Hebat Alice. Kau berhasil bermetamorfosis dari tuan puteri menjadi wanita simpanan. Seharusnya tahun ini kau mendapatkan piala Oscar untuk peranmu." Alice bermonolog.

Dengan getir Alice mencermati riasan wajahnya melalui cermin mungil. Bayangan di depanya menampakkan seraut wajah wanita berpengalaman dengan gincu merah maroon. Dressnya memiliki potongan yang cukup berani. Rambut merahnya dibiarkan tergerai tak beraturan, seperti wanita nakal.

Sebuah lagu writing's on the wall dari Sam Smith mengalun lembut. Saat lagu sampai pada lirik

When you're not here I'm suffocating, Alice berteriak marah.

"Saat kau tak disini aku tercekik, Alex. Aku tercekik nyaris mati untuk membereskan semua hutang-hutangmu. Sialan kau Alex! Pergilah ke neraka!" Alice memukul kemudi sepenuh tenaga. Mengingat Alex selalu mampu membuatnya marah.

Sekitar satu setengah jam kemudian, Alice memasuki sebuah kawasan perumahan elit. Dia terus saja mencari rumah bernomor 53 sepanjang jalan.

Alice tertawa getir menatap sebuah rumah berpagar tinggi di hadapanya. Bahkan dengan standar tinggi yang Alice miliki, rumah Anson jauh berada di atas bayanganya. Berdiri di sini hanya membuat wanita itu semakin merasa kerdil.

Seorang kepala pelayan berdiri menyambutnya. Lelaki itu mempersilakan Alice masuk dan membiarkan pelayan lain memarkirkan mobil Alice.

"Silakan lewat sini, Ms White. Anda dipersilakan menunggu di dalam," kata kepala pelayan, berjalan lurus melewati taman luas membimbing Alice memasuki bangunan rumah.

Kemegahan seolah menyambut Alice saat ia berjalan memasuki ruang utama rumah ini. Lukisan karya seni ternama berderet di sepanjang dinding bercat krem. Guci-guci antik terpajang indah ditempat-tempat strategis. Dua set kursi berlapis kulit terletak persis di tengah ruangan. Benda-benda seni berukir dari kayu menghias di setiap sudut ruangan. Sebuah jam dinding besar bermotif kuno terpasang di salah satu sisi dinding.

Bagus. Rumah ini berhasil mengintimidasinya telak. Semakin Alice mengamati sekelilingnya, semakin Alice merasa nilainya menurun drastis. Otaknya meneriakkan berulang kali bahwa dia wanita murahan yang terlalu banyak bermimpi.

"Silakan anda menunggu disini Ms. White. Biarkan pelayan mengambilkan minuman dan makanan ringan untuk anda." Kepala pelayan yang memperkenalkan diri sebagai William mempersilakan Alice duduk di ruang tengah.

"Anson dimana?" tanya Alice.

"Tuan nanti akan menemui anda di sini," jawabnya formal dan meninggalkan Alice seorang diri. Tak berapa lama kemudian seorang wanita dengan baju pelayan berusia lima puluh tahun membawakan segelas minuman dam beberapa makanan ringan untuknya.

Alice duduk di sebuah kursi kayu berlengan di samping perapian. Meskipun rumah ini modern, namun perapianya tetap didesain alami dengan beberapa tungku kayu dibiarkan menyala. Sekarang musim gugur, cuaca mulai terasa dingin.

Menit berlalu berganti jam. Waktu bergulir terasa lama. Alice nyaris saja tertidur saat suara ketukan sepatu yang berirama mendekatinya dari belakang.

"Sudah menunggu lama?" tanya sebuah suara yang terasa familier. Nadanya dalam dan menggoda.

"Ya. Aku terpenjara di ruangan ini cukup lama. Jika saja aku tahu jam berapa kau pulang, akan kusesuaikan waktuku untuk ke sini," kata Alice meradang.

"Maaf," katanya santai tanpa rasa bersalah.

Sebuah penutup mata masih setia ia pakai. Dengan jas dan celana kerjanya, penampilan Anson semakin dominan. Alice memalingkan wajah. Pikiranya mulai membayangkan banyak hal. Dan itu tak baik.

"Keberatan jika aku mandi?" tanya Anson datar.

"Baiklah." Alice mengangguk. Dia juga tak siap melakukanya sekarang. Dia akan menerima alasan sekecil apa pun untuk menangguhkan kesepakatan mereka selama mungkin.

"Dimana aku harus menunggu?" Alice bertanya polos.

Anson menatap tajam wanita itu dan menarik bibirnya sedikit.

"Dimanapun kau mau, Alice. Kau bisa menungguku di sini. Atau pun menungguku di kamar."

Alice mundur mendadak dan berbalik arah. Itu jawaban yang sedikit tak sopan tentunya. Tapi apalagi yang dia harapkan jika dia saja sudah suka rela menawarkan diri sebagai wanita simpanan?

"Aku menunggu di sini," katanya kebas.

Anson meninggalkan Alice. Suara langkah-langkah kaki terdengar menjauh, membiarkan Alice dalam keheningan. Keheningan yang justru membuat ia mendengar detak nadinya berdentum liar.

Oh Tuhan. Tolong aku dengan kebodohanku sendiri.

Sekitar lima belas menit kemudian Anson mendatangi Alice. Dia telah berganti pakain dengan kaos cokelat dan jins kasual. Kedua tanganya masing-masing membawa sebotol brendi berwarna kuning keemasan dan dua gelas kosong.

"Mari kita minum. Sepertinya kau terlalu tegang."

Alice menerima gelas kosong dan menuang sedikit minuman tersebut.

Alice tak pernah terbiasa menikmati minuman beralkohol selain beer. Tapi untuk situasi seperti ini justru itulah yang ia harapkan. Satu-satunya memutus urat malu adalah dengan membuat dirinya mabuk.

"Jadi, bagaimana bayaranya?" tanya Alice sembari menyesap brendi. Tenggorokanya terasa terbakar. Dia meringis pelan. Dengan cepat ia meneguk kembali brendinya hingga tandas.

"Ini." Anson menyerahkan selembar cek dengan nominal yang dijanjikan.

"Tuangkan aku brendi lagi!" pinta Alice setelah menyimpan cek.

"Tidak. Sepertinya kau tak terbiasa meminumnya. Bukan seperti itu caranya. Kau hanya membuat dirimu sendiri mabuk."

Alice meletakkam gelasnya sembarangan di meja. Dia semakin kacau tak tahu harus melakukan apa. Seharusnya tadi sebelum ke sini ia membaca langkah-langkah panduan wanita penggoda. Sekarang ia harus bertindak sesuai naluri tanpa sedikit pun petunjuk.

Alice hanya duduk membeku. Keteganganya nyaris bisa dilihat secara kasat mata. Dia bahkan tak tahu harus memulai langkah seperti apa.

"Apa kau baik-baik saja?" Anson sedikit khawatir.

"Ya," Jawab Alice lirih.

"Kau yakin?"

Alice beringsut tak menentu.

"Ya."

Kedua telapak tangan Alice berkeringat. Telapak kakinya pun tak lebih baik. Keringat dingin mulai menyerangnya tanpa ampun. Alice mengusap wajahnya mencoba mengendalikan respon tubuhnya.

"Ada apa sebenarnya?" kesabaran Anson mulai diuji dengan tingkah Alice.

"Tidak. hanya ... hanya ... kapan kau akan memulainya? Aku sudah tak tahu harus bersikap bagaimana," kata Alice putus asa. Matanya tampak merah menahan tangis.

"Sssstt ... kau sudah tidak sabar?" Anson menyentuh lengan Alice yang selembut kulit bayi.

"Bukan begitu. Tapi aku benar-benar tegang." Alice memilih jujur. Dia menatap Anson meminta pengertian.

"Oh Alice." Anton menyentuh sisi wajah wanita itu. Dia mulai memgambil haknya dari Alice dan menyempurnakan kesepakatan mereka. Angin malam menjadi saksi bagi kedua insan yang sedang beradu kasih.

...

Terpopuler

Comments

HazëL

HazëL

aq balik lg, mbak tor.. udh yg kesekian kali. kamu bs bgt bkin aq jatuh cinta sm para tokohnya. aq smp ikutan nyesek akan tragedi yg nnt akan trjadi sm kel kecil alice. aq turut kehilangan❤

2022-09-27

0

Fitri

Fitri

keren

2021-02-08

0

👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣

👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣

wooowww... im so happy to hv you

2020-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA SATU
22 DUA DUA
23 DUA TIGA
24 DUA EMPAT
25 DUA LIMA
26 DUA ENAM
27 DUA TUJUH
28 DUA DELAPAN
29 DUA SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA SATU
32 TIGA DUA
33 TIGA TIGA
34 TIGA EMPAT
35 TIGA LIMA
36 TIGA ENAM
37 TIGA TUJUH
38 TIGA DELAPAN
39 TIGA SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT SATU
42 EMPAT DUA
43 EMPAT TIGA
44 001 - SEASON 2
45 002 - SEASON 2
46 003 - SEASON 2
47 004 - SEASON 2
48 005 - SEASON 2
49 006 - SEASON 2
50 007 - SEASON 2
51 008 - SESON 2
52 009 - SEASON 2
53 10 - SEASON 2
54 011 - SEASON 2
55 012 - SEASON 2
56 013 - SEASON 2
57 014 - SEASON 2
58 015 - SEASON 2
59 016 - SEASON 2
60 017 - SEASON 2
61 018 - SEASON 2
62 019 - SEASON 2
63 020 - SEASON 2
64 021 - SEASON 2
65 022 - SEASON 2
66 023 - SEASON 2
67 024 - SEASON 2
68 025 - SEASON 2
69 026 - SEASON 2
70 027 - SEASON 2
71 028 - SEASON 2
72 029 - SEASON 2
73 030 - SEASON 2
74 031 - SEASON 2
75 032 - SEASON 2
76 033 - SEASON 2
77 034 - SEASON 2
78 035 - SEASON 2
79 036 - SEASON 2
80 037 - SEASON 2
81 038 - SEASON 2
82 039 - SEASON 2
83 040 - SEASON 2
84 041 - SEASON 2
85 042 - SEASON 2
86 043 - SEASON 2
87 044 - SEASON 2
88 045 - SEASON 2
89 046 - SEASON 2
90 047 - SEASON 2
91 048 - SEASON 2
92 049 - SEASON 2
93 050 - SEASON 2
94 051 - SEASON 2
95 052 - SEASON 2
96 053 - SEASON 2
97 054 - SEASON 2
98 055 - SEASON 2
99 056 - SEASON 2
100 057 - SEASON 2
101 058 - SEASON 2
102 059 - SEASON 2
103 060 - SEASON 2
104 061 - SEASON 2
105 062 - SEASON 2
106 063 - SEASON 2
107 064 - SEASON 2
108 065 - SEASON 2
109 066 - SEASON 2
110 067 - SEASON 2
111 068 - SEASON 2
112 069 - SEASON 2
113 070 - SEASON 2
114 071 - SEASON 2
115 072 - SEASON 2
116 073 - SEASON 2
117 074 - SEASON 2
118 075 - SEASON 2
119 076 - SEASON 2
120 077 - SEASON 2
121 078 - SEASON 2
122 079 - SEASON 2
123 080 - SEASON 2
124 081 - SEASON 2
125 082 - SEASON 2
126 083 - SEASON 2
127 083 B - SEASON 2
128 084 - SEASON 2
129 085- SEASON 2
130 086 - SEASON 2
131 087 - SEASON 2
132 088 - SEASON 2
133 089 - SEASON 2
134 090 - SEASON 2
135 091- SEASON 2
136 092 - SEASON 2
137 093 - SEASON 2
138 094 - SEASON 2
139 095 - SEASON 2
140 096 - SEASON 2
141 097 - SEASON 2
142 098 - SEASON 2
143 099 - SEASON 2
144 100 - SEASON 2
145 101 - SEASON 2
146 102 - SEASON 2
147 103 - SEASON 2
148 104 - SEASON 2
149 105 - SEASON 2
150 106 - SEASON 2
151 107 - SEASON 2
152 108 - SEASON 2
153 109 - SEASON 2
154 110 - SEASON 2
155 111 - SEASON 2
156 112 - SEASON 2
157 113 - SEASON 2
158 114 - SEASON 2
159 115 - SEASON 2
160 116 - SEASON 2
161 117 - SEASON 2
162 118 - SEASON 2
163 119 - SEASON 2
164 120 - SEASON 2
165 121 - SEASON 2
166 122 - SEASON 2
167 123 - SEASON 2
168 124 - SEASON 2
169 125 - SEASON 2
170 126 - SEASON 2
171 127 - SEASON 2
172 128 - SEASON 2
173 129 - SEASON 2
174 130 - SEASON 2
175 131 - SEASON 2
176 132 - SEASON 2
177 133 - SEASON 2
178 134 - SEASON 2
179 135 - SEASON 2
180 136 - SEASON 2
181 137 - SEASON 2
182 138 - SEASON 2
183 139 - SEASON 2
184 140 - SEASON 2
185 141 - SEASON 2
186 142 - SEASON 2
187 143 - SEASON 2
188 144 - SEASON 2
189 145 - SEASON 2
190 146 - SEASON 2
191 147 - SEASON 2
192 148 - SEASON 2
193 149 - SEASON 2
194 150 - SEASON 2
195 151 - SEASON 2
196 152 - SEASON 2
197 153 - SEASON 2
198 154 - SEASON 2
199 155 - SEASON 2
200 156 - SEASON 2
201 157 - SEASON 2
202 158- SEASON 2
203 159 - SEASON 2
204 160 - SEASON 2
205 161 - SEASON 2
206 Pengumuman
207 Extra Part
208 Pengumuman
Episodes

Updated 208 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA SATU
22
DUA DUA
23
DUA TIGA
24
DUA EMPAT
25
DUA LIMA
26
DUA ENAM
27
DUA TUJUH
28
DUA DELAPAN
29
DUA SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA SATU
32
TIGA DUA
33
TIGA TIGA
34
TIGA EMPAT
35
TIGA LIMA
36
TIGA ENAM
37
TIGA TUJUH
38
TIGA DELAPAN
39
TIGA SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT SATU
42
EMPAT DUA
43
EMPAT TIGA
44
001 - SEASON 2
45
002 - SEASON 2
46
003 - SEASON 2
47
004 - SEASON 2
48
005 - SEASON 2
49
006 - SEASON 2
50
007 - SEASON 2
51
008 - SESON 2
52
009 - SEASON 2
53
10 - SEASON 2
54
011 - SEASON 2
55
012 - SEASON 2
56
013 - SEASON 2
57
014 - SEASON 2
58
015 - SEASON 2
59
016 - SEASON 2
60
017 - SEASON 2
61
018 - SEASON 2
62
019 - SEASON 2
63
020 - SEASON 2
64
021 - SEASON 2
65
022 - SEASON 2
66
023 - SEASON 2
67
024 - SEASON 2
68
025 - SEASON 2
69
026 - SEASON 2
70
027 - SEASON 2
71
028 - SEASON 2
72
029 - SEASON 2
73
030 - SEASON 2
74
031 - SEASON 2
75
032 - SEASON 2
76
033 - SEASON 2
77
034 - SEASON 2
78
035 - SEASON 2
79
036 - SEASON 2
80
037 - SEASON 2
81
038 - SEASON 2
82
039 - SEASON 2
83
040 - SEASON 2
84
041 - SEASON 2
85
042 - SEASON 2
86
043 - SEASON 2
87
044 - SEASON 2
88
045 - SEASON 2
89
046 - SEASON 2
90
047 - SEASON 2
91
048 - SEASON 2
92
049 - SEASON 2
93
050 - SEASON 2
94
051 - SEASON 2
95
052 - SEASON 2
96
053 - SEASON 2
97
054 - SEASON 2
98
055 - SEASON 2
99
056 - SEASON 2
100
057 - SEASON 2
101
058 - SEASON 2
102
059 - SEASON 2
103
060 - SEASON 2
104
061 - SEASON 2
105
062 - SEASON 2
106
063 - SEASON 2
107
064 - SEASON 2
108
065 - SEASON 2
109
066 - SEASON 2
110
067 - SEASON 2
111
068 - SEASON 2
112
069 - SEASON 2
113
070 - SEASON 2
114
071 - SEASON 2
115
072 - SEASON 2
116
073 - SEASON 2
117
074 - SEASON 2
118
075 - SEASON 2
119
076 - SEASON 2
120
077 - SEASON 2
121
078 - SEASON 2
122
079 - SEASON 2
123
080 - SEASON 2
124
081 - SEASON 2
125
082 - SEASON 2
126
083 - SEASON 2
127
083 B - SEASON 2
128
084 - SEASON 2
129
085- SEASON 2
130
086 - SEASON 2
131
087 - SEASON 2
132
088 - SEASON 2
133
089 - SEASON 2
134
090 - SEASON 2
135
091- SEASON 2
136
092 - SEASON 2
137
093 - SEASON 2
138
094 - SEASON 2
139
095 - SEASON 2
140
096 - SEASON 2
141
097 - SEASON 2
142
098 - SEASON 2
143
099 - SEASON 2
144
100 - SEASON 2
145
101 - SEASON 2
146
102 - SEASON 2
147
103 - SEASON 2
148
104 - SEASON 2
149
105 - SEASON 2
150
106 - SEASON 2
151
107 - SEASON 2
152
108 - SEASON 2
153
109 - SEASON 2
154
110 - SEASON 2
155
111 - SEASON 2
156
112 - SEASON 2
157
113 - SEASON 2
158
114 - SEASON 2
159
115 - SEASON 2
160
116 - SEASON 2
161
117 - SEASON 2
162
118 - SEASON 2
163
119 - SEASON 2
164
120 - SEASON 2
165
121 - SEASON 2
166
122 - SEASON 2
167
123 - SEASON 2
168
124 - SEASON 2
169
125 - SEASON 2
170
126 - SEASON 2
171
127 - SEASON 2
172
128 - SEASON 2
173
129 - SEASON 2
174
130 - SEASON 2
175
131 - SEASON 2
176
132 - SEASON 2
177
133 - SEASON 2
178
134 - SEASON 2
179
135 - SEASON 2
180
136 - SEASON 2
181
137 - SEASON 2
182
138 - SEASON 2
183
139 - SEASON 2
184
140 - SEASON 2
185
141 - SEASON 2
186
142 - SEASON 2
187
143 - SEASON 2
188
144 - SEASON 2
189
145 - SEASON 2
190
146 - SEASON 2
191
147 - SEASON 2
192
148 - SEASON 2
193
149 - SEASON 2
194
150 - SEASON 2
195
151 - SEASON 2
196
152 - SEASON 2
197
153 - SEASON 2
198
154 - SEASON 2
199
155 - SEASON 2
200
156 - SEASON 2
201
157 - SEASON 2
202
158- SEASON 2
203
159 - SEASON 2
204
160 - SEASON 2
205
161 - SEASON 2
206
Pengumuman
207
Extra Part
208
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!