Sebastian nampak mencari sosok adiknya. Sebab, kali ini ia sudah bisa menebak. Jika Jovanka belum tau akan kehadiran pria yang kali ini bersama dengan ayahmereka.
Kamu kemana, Jovanka? Kemana dia? Mengapa pria ini bisa hadir di acara ku? Jangan sampai dia bertemu dengan Jovanka, aku tak mau sampa ia kacau. Please, Tuhan, jangan kau pertemukan ia dan adikku. Biarkan Jovanka mencoba untuk bangkit dari keterpurukannya, Tuhan! Gumam Sebastian.
Seketika Sebastian nampak bingung mencari adiknya dan hal itu dapat di pahami oleh Tasya. Tasya paham akan kegelisahan dan ketakutan Sebastian, sebab ia juga melihat ke arah ayah mertuanya yang kali ini bersama dengan seorang pria.
Sedangkan sepupu Tasya, Adriel juga mulai resah sebab ia belum melihat pujaan hatinya selama berada di keramaian pesta ini. Tingkahnya yang mondar-mandir dan celingak celinguk, seakan mencari barang berharganya yang hilang. Dan tingkahnya tersebut sangat di sadari oleh kedua orang tuanya.
"Nak, siapa yang kau cari, Sayang? Mengapa kau tampak kebingungan?" tanya mommy Adriel.
"Aku menunggu seseorang, Mom. Ia adalah wanita yang paling berharga bagiku," ujar Adriel jujur.
"Apakah itu kekasihmu, Nak? Atau hanya teman kencan saja? " tanya daddy Adriel dengan wajah penasaran.
"Apa dia calon yang akan kau kenal kan pada Mommy dan Daddy, Nak?" sela Daddy Adriel.
"Untuk saat ini aku tak ada hubungan denganya, Dad. Namun, aku berencana mengejarnya dan akan menjadikannya istriku," ucap Adriel dengan wajah seriusnya.
Adriel mencoba menjelaskan pada orang tuanya akan niat baik serta tekadnya untuk memiliki hubungan yang serius.
"Nampaknya kau sudah benar- benar tergila-gila pada wanita ini, Sayang?" ucap mommy Adriel.
Adriel hanya tersenyum menanggapi kedua orang tuanya itu, tak lama senyumannya makin melebar di bibir tipis berwarna merah alami itu.
Seseorang yang membuatnya jatuh cinta dan paling ia tunggu saat ini akhirnya datang. Dengan anggunnya wanita itu masuk ke dalam pesta dari arah pintu utama.
Wanita itu mengenakan gaun panjang yang berkilauan, dengan belahan dada agak terbuka serta menampilkan sedikit belahan dadanya. Gaun itu di rancang sesuai dengan lekuk tubuh Jovanka yang membalutnya dengan sempurna.
Kaki yang jenjang nampak indah terlihat dari belahan di sebelah samping gaun, tepat di paha sampai ke bawah kaki Jovanka. Rambut Blonde yang di roll bagian bawah, di tambah kalung kristal yang bertengger di lehernya sukses membuat penampilannya sangat elegant dan sexy. Bukan Jovanka namanya, jika di setiap langkahnya tak ada kata memukau. Dan tak perlu di tanyak lagi, pesonanya itu mampu membuat Adriel bergetar hebat saat ini.
"Waow, Nak, inikah calon menantuku?" tanya mommy Adriel yang juga mengagumi sosok Jovanka.
Bagaimana tidak, orang tua Adriel sudah pasti bisa menebak wanita mana yang telah berhasil membuat hati putra semata wayang mereka luluh. Perubahan ekspresi wajah Adriel yang awalnya di tekuk beraura asam, seketika cerah berbinar disaat wanita cantik itu masuk.
"Bagaimana menurut, Mommy, dan Daddy? Cocok bukan dengan putramu ini?" tanya Adriel yang penasaran mendengar jawaban kedua orang tuanya.
"Perfect, bukankah dia wanita tadi pagi?siapa dia, Nak? Dan dimana kau bertemu dengan malaikat secantik ini, Sayang?" tanya Mommy Adriel.
"Mom, Dad, dia adalah adik dari Kak Sebastian. Putri bungsu dari tuan Ferdian Orlando," jawab Adriel.
Ferdian Orlando, apakah ia sahabat yang selama ini aku cari? Tapi, bukankah perusahaan kita sudah bekerja sama? Apakah dia melupakan aku, atau?
Mendengar nama serta penampakan sosok ayah Jovanka mengingatkan Daady Adriel pada seorang sahabatnya. Seketika saja pemikiran ayah Adriel menelaah kembali masa lalu, ketika bersama dengan sahabatnya. Sampai ucapan istrinya membuat ia tersadar.
"What? Are you serious? Kau benar-benar anak Mama, Sayang! Kriteriamu di atas rata-rata, putraku." ucap mommu Adriel seraya mengacungkan ibu jarinya.
Tak menunggu waktu lama Adriel pun meminta izin pada orang tuanya untuk menghampiri Jovanka dan meninggalkan meja tamu. Adriel yang tampan mengenakan setelan jas hitamnya berjalan penuh karisma menuju ke tempat Jovanka yang berbincang dengan para sahabatnya
"Jo, lihat itu, ada Adriel. Ngapain dia disini, ya? Apa jangan-jangan, lu pacaran sama, Dia? liat tuh, dia kesini. Ya, Tuhan, dia beneran ganteng, mana kebangetan lagi!" ujar Alisya yang mulai nyerocos panjang lebar.
"Eh, liat deh, si pangeran kampus cool banget,ya! Ganteng,bingits!" teriak Mozza menimpali.
"Tapi, apa kalian pacaran, ya?" ujar Tika antusias.
Seketika pun mereka bertiga memasang wajah dengan mode kepo pada Jovanka.
"Masih belum, masih proses kali, ya. Gue kenal aja masih beberapa hari. Tapi, selama itu juga aku udah dibikin nyaman sama dia," ujar Jovanka.
"Tapi, apa lu yakin? Lu tau sendiri, dia playboy kelas salmon loh, Jo! Emang kagak takut dia mainin, Lu?" tanya Alisya
"Hmm, takut, sih. Tapi, mana tahu kalo nggak di jalanin dulu. Aku juga masih ragu. Makanya aku belum jawab pas kemren dia nyatain perasaanya," jawab Jovanka.
"Oh, ternyata udah ada yang nyatain perasaannya, mmm!" ucap ketiga sahabat Jovanka sembari mengangguk tanda setuju.
Tiba-tiba saja, tangan kekar menarik pinggang Jovanka posesif menuju ke lantai dansa. Awalnya Jovanka kira itu Adriel, akan tetapi tebakannya salah ketika ia menoleh kesosok pria pemilik tangan kekar itu.
"Kamu!" ucap Jovanka yang terkejut melihat sosok pria di hadapannya.
"Iya, ini aku. Aku merindukanmu setengah mati. Apa kau juga merindukan, aku?Kenapa kau tega, meninggalkan aku di inggris sendirian, Sayang?" ucap pria itu berbisik lembut pada telinga Jovanka.
Ternyata pria tampan itu adalah Georgio Alexander, mantan tunangannya yang ia tinggalkan satu tahun lalu. Pria itu merupakan keturunan asli korea. Tapi, ia lama tinggal di inggris dan memiliki perusahaan ternama disana. Ia beserta keluarganya merupakan kolega bisnis dari papa Jovanka.
Georgio Alexander
"Lepaskan tanganmu dariku, Gio!" teriak Jovanka yang meronta ingin melepaskan pelukan Georgio.
Namun, kuatnya pelukan pria tersebut, memaksa Jovanka untuk bersamanya
melenggak lenggok dilantai dansa.
"Jangan bergerak, Sayang! Kau akan mempermalukan keluargamu di pesta kakakmu ini. Lihatlah! Disana banyak wartawan," tunjuk Gio ke arah kamera.
"Apa maumu? Kenapa kau disini?" kata Jovanka dengan memasang wajah kesalnya.
"Apa kau lupa, Sayang? Aku masih menjadi tunanganmu, bukan? Juga kita merupakan kolega bisnis," ucap Gio dengan tenang.
"Apa kau gila? Kita sudah berakhir lama, bahkan sebelum aku pindah ke sini. Jadi, lepaskan tangan kotormu, itu!" ucap Jovanka yang berhasil terlepas dari pelukan mantan tunangannya.
Namun, ketika pelukan Georgio terlepas dari pinggang wanita itu. Pria itu langsung saja menarik tangan Jovanka dan membawanya menjauh dari keramaian.
******
Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya ya? Adriel bakalan nongol apa membiarkan mereka bersama lagi?
Ayo di jawab, melalui koment dibawah ya teman-teman.
Love You so much, guys!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Pandagabut🐼
waduh....saingan adriel berat juga yaaaa.... mana ganteng banget lg oppa Sehun.... 😙😙😙
2020-09-23
0
Sherina Maharani Polulu
ehh ada sehun exo
2020-09-15
0
킴 리카
세훈😘
2020-06-13
0