Sesampainya dirumah, Jovanka pun langsung menuju ke ruang keluarga dan menghempaskan badannya ke sofa panjang. Sembari meminum jus jeruk yang sudah di siapkan asisten rumah tangganya yang bernama bik Inah. Tak lama berselang, dari arah tangga turunlah Sebastian dan calon istrinya.
"Hai, adik kecilku. Kau sudah datang?" sapa Tasya calon kakak ipar Jovanka.
"Hai,kak! Ternyata kakak lebih cantik aslinya lho dari pada di foto. Makanya kakak ku jatuh cinta sama kak Tasya," goda Jovank pada Tasya.
Pasalnya memang mereka berdua tak pernah bertatap muka secara langsung, melainkan mereka hanya bisa mengobrol via vidio call dan chat saja.
"Bagaimana kuliah mu hari ini, sweety?" Tanya Bastian pada Jovan.
"Menyebalkan, Kak! Aku bertemu dengan pria resek yang nyebelin pake banget, tapi aku bersyukur akhirnya aku bertemu dengan para sahabat lama aku dari smp. Ternyata mereka satu kampus sama aku semu loh, Kak!" tutur Jovanka pada Tasya dan Sebastian.
"Bisa kakak tebak pastinya, pemuda nyebelin bin resek itu lagi jatuh hati sama kamu kan, Jo?" goda Tasya pada Jovanka.
"Pastinya, Sayang! Karena siapa pun tidak akan ada yang kuat menahan pesona dari adik tersayang ku ini," sela Sebastian sambil terkekeh menggoda adiknya itu.
Mendengar godaan kakaknya, Jovanka hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari meminum jus jeruknya kembali. Sesaat kemudian Jovanka teringat bahwasanya dia ingin berbicara serius pada sebastian.
"Kak, boleh kah aku meminta sesuatu padam?" tiba-tiba suasana menjadi hening.
"Ada apa, Jo?" tanya sebastian dengan nada khawatirnya.
"Kak, bolehkah aku tinggal sendiri? Punya tempat tinggal sendiri?" tutur Jovanka dengan yakin pada sebastian.
Sontak pertanyaan itu membuat Sebatian kaget.
"Ada apa ,Jo? Kenapa kau ingin pergi dari sini? Apa kakak berbuat salah? Apa ada yang membuatmu tidak nyaman? Apa ayah menyuruhmu kembali ke inggris, lagi?" tanpa sadar tubuh sebastian gemetar, seakan takut kehilangan adik satu-satunya pergi meninggalkannya lagi.
"Apa kak Tasya membuatmu risih, Sayang?" Tasya menjadi tak enak hati, karena takut Jovanka merasa risih akan kehadirannya di mansion mewah itu.
Tanpa sadar Jovanka memeluk kakaknya dan menangis di dada bidang sang kakak.
"Tidak, Kak! Ini bukan karena Kak Tasya dan bukan karena aku ingin pergi dari Kak Sebastian. Aku hanya ingin memulai hidupku sendiri, aku tak mau menyusahkan kakak lagi. Karena sebentar lagi, Kakak juga akan memiliki keluarga kecil, kau tetap yang terbaik bagiku, kak. Aku sungguh menyayangimu, aku hanya ingin mandiri. Akan tetapi kakak masih tetep bisa mengawasiku kok, Kak. Izinkan aku, sungguh aku hanya ingin jadi adikmu yang madiri dan memulai hidupku sendiri," jelas Jovanka pada sebastian dengan menggebu-gebu.
Inilah Sebastian, yang selalu menyayangi adiknya sepenuh hati. Ia takkan bisa menolak kemauan adiknya itu. Apalagi yang Jovanka minta adalah tentang kehidupan pribadinya. Dengan berat hati Sebastian menerima keinginan adiknya untuk tinggal sendiri.
"Baiklah, Sayangku! Kakak akan mencarikan apartemen yang dekat dengan kampus dan tidak jauh dari rumah ini. Jangan menolak apapun pilihanku, karena aku tak mau kau kesusahan nanti, apa kau mengerti?" dengan mengangguk Jovanka tetap memeluk kakaknya dan memeluk calon kakak iparnya.
"Terima kasih banyak, Kak! You my everything" ucap Jovanka.
Akhirnya ia pamit untuk kembali ke kamarnya. Selang beberapa saat Tasya juga pamit untuk pulang. Dikarenakan Tasya saat ini memiliki urusan penting, ia menghampiri rumah tersebut karena ingin menyambut kedatangan Jovanka. Akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan urusanya sejenak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
ivo
keren Thor ceritanya nya , walau masih di bilang awal sih. semangat thor
2020-03-08
1