Tok,,,tok,,,tok
Akhirnya pintu terbuka dan nampak penghuni kamar masih dalam keadaan berantakan, dimana rohnya masih belum menyatu dengan tubuh pemiliknya. Sebastian dibuat kaget kala melihat Adriel yang berada di hadapannya saat ini.
"Aiisshhh, Setan apa yang merasuki mu Riel? ngapain pagi-pagi sudah gentayangan disini,hah?" tanya sebastian sambil mengucek matanya.
" Jo-van, Kak! Jovanka hilang, Kak! Dia gak ada dikamarnya dan aku udah cari disetiap sudut kapal, tapi tetep nggak ketemu," ujar Adriel dengan nada khawatir.
"Apa? Benarkah?" Sebastian nampak langsung sadar. Disaat mendengar kabar jika Jovanka menghilang. Tapi, seketika itu juga Sebastian teringat sesuatu, sampai akhirnya ia memutuskan mengecek ponselnya. Dan benar saja, kini ponselnya sudah mendapati beberapa pesan dan salah satunya dari Jovanka.
Kak, aku kembali lebih awal dan aku sudah di jemput oleh asistenku. Kita jumpa lagi di rumah, see you, muachhhh.
Ternyata Jovanka sudah pulang terlebih dulu dengan dijemput oleh asistennya menggunakan kapal boat.
"Jangan khawatir! Dia aman kok," sebastian menyodorkan ponselnya pada Adriel agar membaca pesan dari Jovanka.
"Maafkan aku,Kak." Lirih Adriel.
" Sudahlah, kembalilah ke kamarmu dan bersiap karna kita akan segera bersandar. Dan ingat, berusahalah untuk mendapatkan hati dan kepercayaannya. Jangan kecewakan dia, atau kau akan tau akibatnya jika main-main. Paham?" Ucap sebastian dengan menepuk bahu Adriel tanda memberikan semangat dan dukungan penuh untuk sahabatnya itu.
Sekitar dua jam perjalanan kapal kini menepi di dermaga, sesampainya di dermaga semua tamu undangan mulai kembali ke kediamannya masing-masing dengan wajah fresh dan ceria usai pesta semalam. Namun, lain halnya dengan Adriel. Melihat wajah tampan yang penuh dengan awan mendung itu pun, membuat ke empat sahabatnya itu juga larut merasakan kesedihan.
******
"Sejak kapan srigala bisa mellow b3gini" ujar Key menggoda dengan menabrak lengan Adriel
Namun adriel tak mempedulikan ledekan dari temannya itu. Dan hanya fokus berjalan menatap kedepan.
"Lu tuh kesambet setan di tengah laut ya? baru tau gue kalo lu bisa patah hati lagi," sela Rengga.
"Ya, iyalah baru kali ini ada cewek yang bisa nolak dan gampar dia. Apalagi ceweknya itu spesial banget. Jadi pengen coba dapetin hatinya Jovanka deh. Sapa tau bisa jadi saudara Sebastian. Lu ngerestuin gak kalo gue pepet adik lu, Kak?" tanya Antonio pada sebastian yang berniat memprovokasi Adriel.
Seketika itu juga rahang Adriel mengeras dan tangannya mengepal berbalik menghadap Antonio. Namun, Sebastian menengahi Adriel dan Antoni yang mulai berhadapan. Di sana Adriel sudah nampak emosi dan bersiap menyerang Antonio.
" Udah, udah,udah, kalian ngapain coba kayak bocah aja. Adik gue itu bukan barang kali yang bisa kalian rebutin. Lagian lo juga, Riel. Antonio itu cuma godain lu kali, ngapa jadi serius begini?" ucap Sebastian.
"Tapi, Kak, gue bingung juga kalo sampek Jovan di pepet si Antonio. Apalagi sampe Jovanka nerima ati dia. Kan bisa mati berdiri aku, Kak. Gue udah kepalang jatuh hati sama adik lu," wajah Adriel nampak semakin muram.
"Ha-ha-ha, ini bukan Adriel si mesum yang kita kenal. Ya, nggak bray? Biasanya cewek-cewek yang pada ngantri buat di ena ena sama dia. Eh, sumpah demi apa sekarang malah adiknya Sebastian nolak mentah-mentah si bocah tengik ini. Amazing banget kan! " goda Rengga yang heran sama sikap adriel yang berubah 180 derajat dari laki-laki bad boy dambaan para gadis. Saat ini berubah menjadi pria frustasi hanya karna satu gadis saja.
"Puas! Puas, kalian ketawa ngeledek gue. Awas aja kalian!" Adriel mulai jengah dan berlalu pergi mendahului semua sahabatnya.
******
Kediaman Keluarga Raymond
Sesampainya di rumah, Adriel yang akan beranjak menuju kamarnya pun terhenti karena mendapati ke dua orang tuanya yang lagi asyik mengobrol di ruang tamu.
"Good morning, Mom, and Dad" Adriel mencium telapak tangan kedua orang tuanya.
"What wrong with you? Bukannya kata asistenmu kau semalam lagi berpesta bersama semua sahabatmu? Kenapa wajahmu muram?" tanya ayah Adriel.
"No problem, Dad, im Okay! Aku pamit ke kamar dulu, Mom, Dad" setelah pamit Adriel bergegas menuju ke kamarnya.
Adriel duduk di sofa kamarnya, lalu meraih ponsel dan tampak menelfon seseorang.
"....."
"Jadi dia tak kembali kesana? Kemana dia?Baiklah, kalian pantau terus dan cari keberadaannya!" perintah Adriel.
******
**Mansion Orlando
D**i kediaman Orlando, Sebastian sudah diberitahu jika Jovanka sudah menempati Apartemen yang telah dia siapkan. Sebastian hanya menggeleng-geleng karena begitulah jika Jovanka marah, maka dia akan memilih kabur, menyediri, dan memendam perasaanya sendiri dari pada bercerita pada orang lain termasuk kakaknya sendiri.
Tanpa Sebastian atau Adriel sadari Jika apartement yang Jovanka tempati itu bersebelahan dengan apartemen pribadi Adriel.
*******
Ayo gimana? Puas nggak sama part ini
Soalnya aku berusaha up meski sebenarnya aku lagi sakit. Tapi, karena aku juga pernah di posisi kalian yang rasanya gak enak banget di gantungin, jadi aku berusaha untuk up deh.
Jangan lupa tinggalkan jejak kali ya kesayanganku.
like ,coment dan tip ..👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Dee
mksh ya Thor...
GWS....
2020-05-01
2
Atin Ajadeh
makin greged deh
2020-04-12
2
Asyifa Amelia
astagfirullah alazim berdekatan
2020-03-22
0