Ya tuhan, mimpi apa aku semalam? Kenapa hari pertama ngampus aku ketemu ama cowok aneh kayak dia. Argghhh, bener-bener ngeselin tau nggak! Gak tau malu banget mana main nyosor di muka umum lagi. Malu banget tau, akunya!
Gara-gara dia aku kehilangan muka sama temen kelas. Sialnya lagi kenapa aku bukannya ngehindar malah diem kayak patung seakan menikmati waktu ciuman tadi. Arrghh, malu maluin banget sih! Gila aku udah gila kayaknya.
Jovanka nampak kesal sekaligus malu akan kejadian di dalam kelasnya tadi pagi.
Dia pun menjatuhkan kepalanya ke atas meja kantin
Braaakkk, braaakkk (sambil memukul meja berulang kali)
******
Tiba-tiba ada wanita yang menghampiri Jovan dan menyentuh bahunya, dimana posisi Jovan saat itu menundukkan kepalanya di atas meja. Jovan pun mendongakkan kepala dan memutar badan menoleh ke arah wanita tersebut.
" Hai, Jo, lu beneran Jovanka, kan? Bule cantiK, Jovanka Lovta, kan? Dari Smp Bakti Bangsa kan? Lu inget gue kan, Jo?" tanya wanita itu secara bertubi-tubi.
Dan jelas saja, setelah mengamati agak lama Jovanka akhirnya mengenali wanita tersebut.
"Alisya Veronika! Ini beneran lu? Ya tuhan, gue kangen banget sama lu," seraya memeluk erat tubuh sahabatnya itu, Alisya pun duduk di samping Jo.
" Waow, you're amazing, honey! Kau sangat berbeda sekarang bule cantik" dengan tatapan kagum Alisya menatap Jovan dari ujung rambut sampai kaki.
"Please, deh, Sya, lu alay banget deh! Malu gue di liatin orang," ujar Jovan dengan memanyunkan mulutnya menunjuk semua orang yang kini memperhatikan mereka.
" Jo, lu tau nggak?Geng kita pas smp, semuanya pada kuliah disini juga, lho!" tegas Alisya.
" Mozza dan tika juga kuliah disini?" tanya Jovanka yang sangat penasaran.
"Yaps! Dan juga-," Alisya sengaja menahan kata-katanya dan itu berhasil membuat Jovanka jadi semakin penasaran.
"Gue juga kuliah disini lho, Joo! Hai, bule cantikku! Lama banget nggak jumpa. Dan lu makin jadi aja cantiknya," seorang cowok manis melambaikan tangannya dan menebar senyum seraya menghampiri tempat duduk Jovanka saat ini.
"Reyhan Utomo!" teriak Jo yg tak percaya sahabat lelaki, lebih tepat nya pengagum rahasianya juga satu kampus dengannya.
"Cie, yang bisa ketemu dan bakalan bersatu lagi. Hmm, hmmm," sela kedua wanita yang tak lain adalah Mozza dan tika sahabat Jo lainnya, mereka langsung memeluk Jo bersamaan.
"Eh, lepasin sumpah gue gak bisa nafas nih! Kalian mau bunuh gue? Tapi, sumpah gue seneng banget kumpul lagi sama kalian," dengan mata yang mulai menggenang dengan air mata, Jo menatap para sahabatnya ini.
Mereka merupakan temen Jovanka di masa kecil, dan sebelum ia dibawa ayahnya ke inggris. Mereka lah yang bisa mengerti keadaan dan kesulitan Jovanka. Didepan mereka Jovanka bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu merubah dirinya menjadi orang lain.
Tanpa mereka sadari kebersamaan mereka sedari tadi, terutama saat Reyhan datang menghampiri Jo. Ditatap lekat oleh sepasang mata yang terus memandang ke arah mereka. Keadaan itu pun di sadari oleh Alisya , Tika dan Mozza. Sedangkan Reyhan, tidak memperdulikan keadaan sekitar dan memilih tidak mau melepas pandangannya sama sekali terhadap Jovan.
"Eh, kalian liat nggak itu kan Adriel si pangeran kampus. Kayaknya sedari tadi dia terus mantengin meja kita, deh!"ucap ke tiga wanita itu, akhirnya Jovan menoleh ke arah pria yang di bicarakan oleh ke tiga sahabatnya tersebut.
"Huft, ngapain lagi si cowok mesum itu!" jenggah Jovanka dengan nada berbisik, tapi hal itu masih terdengar oleh semua kawannya.
"Lu, kenal dia Jo?" pertanyaan Reyhan itu pun berhasil membuat sahabatnya menatap lekat ke pada Jovanka.
"Lu, ada hubungan sama si Adriel?" celetuk Mozza yang diikuti anggukan oleh Tika dan Alisya.
"Hubungan? Hubungan pala lu peang, nama dia aja, gue baru tau dari mulut lu pada, elah!" jawab Jovan sinis.
"Kalo bisa, lu jangan ampe kemakan rayuan dia ya Jo. Dia itu terkenal buaya darat dan buntung. Emang cakep nya di atas normal dan tajir melintir. Tapi, korbannya mah udah banyak pake banget," terang alisya dengan tingkah alay kebanggannya.
"Tapi, lu, di goda jelas juga bakalan mau, apa lagi di bawa ena-ena sama si Adriel!" celetuk Tika dan Mozza menyindir argumen Alisya tadi.
"Iya, juga sich, tapi mana mau dia ama gue kriteria cewek yang dia deketin itu pasti di atas rata-rata cantiknya. Lagian ini yah, cewek dia itu pasti badannya harus sexy. Pokoknya melebihi normal,deh. Tapi kriteria yang cocok buat Adriel itu, cewek kayak Jovanka gini. Dan udah pasti dia lagi ngincar, lu!" pernyataan Alisya sontak membuat Jovanka tersedak minumannya.
"Apaan, sih? Gila ya, kalian! Gue kenal aja kagak. Lagian juga aku nggak demen sama laki-laki bad boy gitu," jelas Jovanka.
"Berati tipe lu gue kan, Jo? Ha-ha-ha, bercanda," sela rayhan yang melontarkan kata hatinya meski dengan candaan.
"Ha-ha-ha"
Tawa lepas mereka menggema di ruang kantin tersebut. Dan tak terasa lama bergosip, waktu sudah menunjukkan jam dua siang. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, dengan kendaraan masing-masing pula. Akan tetapi sebelum itu, mereka tak lupa untuk saling bertukar nomer ponsel. Dan akhirnya mereka membuat grup chat, untuk gengnya dan meninggalkan kantin beserta Adriel dan kawanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
lanjut lagi
2019-12-28
1
Lienda Umie
👍👍👍 lanjutttt....
2019-12-07
4
Lee Rizmala Dewy
lanjut Thor penasaran nih
2019-12-06
5