Selamat membaca guys !
******
Tak lama Jovanka nampak sudah siap dan segera turun dari kamarnya. Dia tetap saja terlihat cantik, apa lagi saat ini oa mengenakan dress putih selututnya dan dipadukan dengan sepatu sneakers.
Riasan yang ia pakai pun cukup tipis sehingga membuatnya makin cantik natural. Ditambah dengan mengepang berantakan rambutnya kesamping, membuatnya semakin terkesan imut, apalagi di mata Adriel.
******
Beginilah penampilan Jovanka yang hendak keluar kali ini!
******
Setelah semua siap mereka memutuskan untuk memakai mobil masing-masing. Dan pastinya mereka semu, sudah merencanakan agar Jovanka dan Adriel berada dalam satu mobil.
Jovanka pun hanya menuruti apa yang telah di perintahkan kakak dan teman-temannya tersebut. Di dalam mobil, Adriel tak pernah luput untuk mencuri pandang ke arah Jovanka. Jovanka pun sadar akan hal itu. Akan tetapi, ia mencoba berpura pura tidak mengetahui akan apa yang Adriel lakukan.
"Menyetir itu pandangannya lurus ke depan bukan kesamping. Apa belum puas mandangin aku? Segitunya, ya, kamu, mengagumi sosok aku?" ledek Jovanka tanpa malu karena rasa percaya dirinya yang tinggi.
"He-he-he, maafkan aku, Jovanka! Tapi, itulah kenyataannya, aku memang sangat mengagumimu. Apa kau tidak mengizinkannya? Tapi, aku ingin jujur padamu. Aku tau ini terlalu cepat. Namunj, bisakah kau memberiku kesempatan untuk membuktikan, jika aku pantas jadi kekasihmu?" tanya Adriel dengan serius.
Senyum manis tersemat di wajah Jovanka. Ia masih merasa jika pria di sebelahnya ini hanya main-main. Karena ia telah mendengar rumor, jika Adriel memanglah seorang bad boy sejati.
"Cihh, apa begini rayuanmu ketika ada mangsa baru, ya? Astaga! Apa kamu kira aku tertarik?" ucap Jovanka tersenyum remeh.
"Aku serius, Jovanka!" kata Adriel.
"Apa alasan kamu meminta kesempatan padaku? Hingga kau yakin dan memintaku jadi kekasihmu? Tapi, maaf aku menolaknya. Aku tak mau menjadi korban kebengisan wanitamu diluar sana," Jawab Jovanka dengan enteng.
"Tak sedikit pun aku berniat menjadikan kamu mainan atau korban selanjutnya. Aku serius dan bersungguh-sungguh padamu. Aku pun tak memiliki alasan dalam cinta, apalagi padamu. Karena alasan bisa hilang termakan waktu. Saat ini saja aku selalu merasakan kehadiranmu yang terasa nyata dalam benak dan mimpiku. Seketika aku akan merasa sesak, jika membayangkan kepergian dirimu. Dan ketika kau didekatku, apalagi tersenyum, itu cukup membuat aku biasa merasakan kehangatan, Jovanka." ucap Adriel dengan tegas dan penuh penekanan.
Sesungguhnya Jovanka juga mulai merasakan kehangatan dan kenyamanan pada Adriel, meski ia merasa waktu terlalu cepat menghadirkan perasaannya ini.
"Apa kau seorang penyair? Kata-katamu itu sungguh luar biasa. Sudah berapa wanita termakan bualanmu itu? Apa mereka kuat mendengarnya? Aku saja mulai kenyang mendengar rayuan yang kau lontarkan, ha-ha-ha. Jujur, saat ini aku memang nyaman, bahkan sangat nyaman bersamamu. Namun, aku belum bisa menjadi wanitamu. Bahkan menerima perasaan itu saat ini!" tutur Jovanka dengan pandangan menelaah keluar kaca mobil.
"Aku tak memaksa kau untuk membalas rasaku saat ini. Aku pastikan akan meyakinkanmu dan memenangkan hatimu itu. Percayalah! Aku tak main-main padamu dan aku serius padamu. Percayalah!" ucap Adriel mencoba meyakinkan Jovanka.
"Adriel, kamu tau kan laki-laki sejati yang di pegang teguh itu adalah janjinya. Jangan berjanji dulu, jika kiranya kau tak sanggup untuk menepatinya, ok?" kata Jovanka.
Sebenarnya laki-laki itu tau jika Jovanka sudah merasa tertarik dan memiliki sedikit perasaan cinta pada dirinya. Hanya saja, entah mengapa, dia seakan menutup diri dari kenyataan itu.
Ia juga tau jika Jovanka saat ini juga merasakan kenyamanan yang sama seperti dirinya. Pasalnya Jovanka tak pernah lagi menolak perlakuan apapun yang dilakukan Adriel padanya. Seperti saat ini, ia tak menolak dan menurut saja ketika tangannya di genggam oleh Adriel.
Sesaat kemudian, mereka tiba di butik ternama kota itu. Tasya dan Sebastian langsung melakukan fitting baju dan jas pengantin mereka. Sekilas Sebastian menatap ke arah Adriel dan Jovanka yang saling tertawa lepas sambil bersenda gurau. Dan yang pasti, genggaman tangan mereka berdua tidak lepas semenjak turun dari mobil tadi.
Sebastian bisa merasakan jika Jovanka mulai membuka hatinya dan mulai luluh pada sahabatnya itu. Setelah selesai fitting busana pengantin, mereka langsung menghubungi Key dan yang lainnya untuk berjumpa di mall. Setibanya di sana pun, tangan Adriel itu tetep posesif menggenggam mesra tangan Jovanka.
Berjalan beriringan seperti pasangan kekasih yang di mabuk cinta. Setelah puas berbelanja mereka memutuskan makan malam sebelum pulang kerumah. Orang lain pun bisa menebak Adriel dan Jovanka yang sedang jatuh cinta. Karena pandangan mata mereka mengatakan demikian. Mereka berdua selalu berhasil membuat orang terpesona, sebab mereka merupakan pasangan serasi dengan wanita cantik dan pria tampan. Perfect!
"Sepertinya hubungan keluarga kita akan semakin erat, Sayang. Mungkin mereka akan secepatnya menyusul kita," ujar Tasya dengan menunjuk ke arah meja Adriel dan Jovanka yang bercanda mesra dan terlihat malu-malu itu.
"Entahlah, Sayang. Aku mulai bisa melihat cinta di mata Jovanka. Tapi, masih terlihat jika Jovanka masih menutp rapat rasanya itu. Doakan saja yang terbaik semoga Adriel menjadi pilihan tepat untuk adikku," ujar Sebastian dengan menatap adik kesayangannya.
Jangan tanyakan ke tiga pria itu. Key, Rengga dan Antonio, karena mereka saat ini masih tetap menjadi jones.
Akhirnya setelah dinner itu, mereka memutuskan untuk segera pulang karena mengingat besok adalah acar puncak perayaan. Setelah menempuh waktu beberapa menit, mereka telah sampai di kediaman keluarga Orlando.
Sebelum turun untuk membukakan pintu. Adriel meraih lengan Jovanka untuk mendekat ke arah Adriel. Jovanka pun langsung menoleh dan Adriel berbisik mesra pada telinga Jovanka.
"Terima kasih! Malam ini aku bahagia, semoga kau merasakan hal yang sama. Selamat malam!" ucap Adriel mesra.
Cups,,
Tanpa aba-aba Jovank mencium pipi Adriel. Dan hal itu merupakan inisiatifnya sendiri, tanpa suruhan dari siapapun.
"Terima kasih! Sudah mengantarku dan selamat malam! Mimpikan aku!" ujar Jovanka dengan senyuman manisnya.
"Apa aku bisa mengartikan jika ini adalah bukti kau mencintaiku juga, Sayang? Boleh aku meminta lebih?" tanya Adriel sembari menatap Jovanka dengan memanyunkan bibirnya, lagi-lagi pria itu berniat menggoda Jovanka.
"Kau ini, benar-benar, ya! Aku takut kena rabies jika mencium bibirmu itu saat ini!" ucap Jovanka, balik menggoda Adriel.
Sebenarnya Jovanka sangat malu akan apa yang ia lakukan itu. Bisa di lihat dari pipinya yang bersemu menjadi merah semerah tomat saat ini. Entah apa yang membuatnya berani mencium pipi Adriel ketika itu.
Adriel terkekeh melihat Jovanka dan ia bahagia saat ini, melihat inisiatif Jovanka untuk menciumnya. Karena meski Jovanka berkata tidak. Namun, bahasa tubuh Jovanka menanggapi kehadiran Adriel dengan hangat dan itu cukup membuktikan. Bahwasanya wanita itu juga memiliki perasaan yang sama sepertinya.
Adriel pun turun dan membukakan pintu Jovanka. Tanpa ragu, Adriel langsung mencium pucuk kepala Jovanka seraya mengucapkan salam perpisahan untuk pulang.
Tasya dan Sebastian terkekeh melihat tingkah Jovanka yang diam mematung kaget akan sikap hangat Adriel. Sebastian mulai melihat jika Jovanka mulai mau membuka hati untuk Adriel untuk mengisi ruang kosong di hatinya.
Tasya dan Adriel pun meninggalkan kediaman Jovanka. Dikamarnya Jovanka mulai berbunga-bunga mengingat kejadian hari ini. Waktu yang dihabiskan berdua bersama adriel mulai membuat Jovanka merasa hangat dan nyaman bersama pria itu.
Dan sesampainya dirumah kediaman orang tuanya. Seorang pria juga baru merebahkan diri di atas ranjanganya. Sembari menatap foto dan tak henti menciumi gambar dari wanita yang terpajang cantik di layar ponsel nya tersebut. Dan akhirnya kedua insan yang di mabuk cinta itu pun terlelap menuju ke alam mimpinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Asyifa Amelia
kurang cocok thorr visualnya jovanka
2020-03-22
3
Bunda hayfa
baper.......
2020-03-04
3
shari althafunnisa
Uluh uluh jadi pingin pacaran lagi😀
2020-02-28
8