Dengan pandangan tajam lurus ke depan, Jovanka meninggalkan parkiran. Sedangkan Adriel dan kawanannya masih membatu akan sikap Jovan. Inilah Jovanka yang selalu di penuhi dengan pesona dan karisma bak putri mahkota. Di setiap langkahnya ia selalu berhasil menyihir berpasang-pasang mata untuk menatap kagum padanya.
Meskipun tak sedikit pula yang menatap penuh benci dan iri padanya. Siapa lagi jika bukan para kaum hawa lainnya yang bergosip nyinyir di belakangnya. Tapi, bukan Jovanka namanya jika masih memperdulikan omongan dan hal yang terjadi di sekitarnya.
Saat ini langkah Jovan terhenti di depan pintu ruangan dekannya. Dengan langkah santai dia bergegas masuk dan membuka pintu menuju keruangan tersebut.
"Morning, Uncle!" sapa Jovan dengan senyuman manis bak anak kecil meminta permen. Jovan menghadap dekannya, yang tak lain adalah pamannya sendiri.
"Morning, maaf, kamu siapa?" tanya pamannya dengan alis terangkat sebelah.
Sontak ekspresi pamanya membuat Jovanka mengkerutkan keningnya, lalu terkekeh melihat pamannya yang seakan melupakan keponakan kecilnya itu.
"Saya adalah mahasiswa baru pindahan dari England, Uncle!" Jovan berbicara dengan tegas.
"Jovanka Lovta Orlando!" teriak pamannya itu yang tak lain merupakan adik bungsu ayah Jovanka, pamannya ini bernama Hans Orlando.
Paman Hans tak menyangka bahwa sosok wanita muda yang cantik jelita dan penuh dengan pesona di hadapnnya ini merupakan keponakan kecilnya yang lama tak ia jumpai.
Jovan terkekeh menggeleng kepalanya dan langsung menggapai tangan dan mencium punggung tangan pamannya. Ia masih tau etika sebagai bentuk rasa hormatnya, dan memeluk pamannya yang ia rindukan sosoknya.
"Ya ampun, nak, seorang Jo kecil yang manja dan cengeng sekarang berubah 180 derajat, menjadi wanita cantik bak bidadari, ya? Sungguh paman tak percaya ini kau, Jo!" goda pamannya dengan menarik turunkan alisnya.
"Sejak kapan paman Hans bisa selebay ini?" tawa Jovanka pecah sembari menggaruk kepalanya yg tak gatal.
"Aku mengerti apa alasan ayahmu selalu mencoba menjodohkanmu, ia takut anak cantiknya ini jatuh pada pria yang salah. Apalagi kau selalu memberontak dan berhura-hura disana. Paman mengerti akan perasaan ayahmu dan apa yang kau fikirkan nak." dengan mengelus lembut kepala Jovan.
"Uncle, aku masih muda umurku saja baru 23 tahun apakah penting aku punya pasangan atau tidak. Apalagi aku tak mau menikah dengan orang bukan karena cinta dan hanya untuk pernikahan politik" tegas Jovanka dengan menudukkan kepalanya.
"Percayalah Jovan, apapun tindakan yg ayahmu lakukan itu demi kebaikanmu. Meskipun ada kesalahan yang ayahmu lakukan, tapi dia menyangimu Jo dan ingin yang terbaik untuk putrinya." nasehat paman Hans pada ponakan kecilnya itu.
"Iya, paman! Itu juga alasanku memaksa untuk tinggal bersama kakak disini dan melanjutkan study ku disini. Agar aku bisa bebas dan hidup dengan tenang sesuai keinginanku. Apa lagi di sini kakak selalu melindungiku dengan baik." ucap Jovanka.
"Ha-ha-ha, dan aku pastikan jodohmu ada dikota ini, Nak!" goda paman Hans.
"Ha-ha-ha, iya paman. Dan semoga saja jodohku itu seperti pangeran di dunia komik, tampan, gagah dan setia selalu padaku," tawa Jovanka pecah mendengar doanya itu.
"Akhir pekan datanglah kerumah dengan kakakmu, pasti bibi dan sepupumu senang dan pasti akan kaget melihat siapa yang datang," pinta paman hans yang dibalas anggukan kepala oleh Jovan.
Setelah berbincang dan bersenda gurau, akhirnya Jovanka meminta tolong pada pamannya untuk mengantarnya ke kelasnya. Di kampus barunya ini, Jovanka mengambil jurusan manajemen bisnis, yang tanpa ia sangka jika ia akan bertemu dengan sosok pria menyebalkan di area parkir tadi pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Mawar berduri
mulai syukak
2020-06-14
0
Vitha Anggraini
suka bagus
2020-02-27
0
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
oke
2019-12-28
0