Semua yang ada di ruangan kerja tuan Bendowo terdiam, wajah-wajah mereka aneka rupa mengekspresikan kejadian yang dilihatnya dari cermin pemantau.
"HARAM JADAH, KURANG AJAR!"
tuan Bendowo menggebrak meja kerjanya.
Aura kamarahannya sudah membuncah laksana gunung berapi hendak erupsi.
"Ajaran dari mana itu, memalukan, rendahan!" lanjut Bendowo naik pitam.
Matanya lekat melihat Setyanto didepannya sambil melangkah ke arah pemuda itu.
'PLLAAAKKKKK'
Dengan kerasnya Bendowo menampar menantunya, darah merembes dari sela-sela bibir Setyanto, wajahnya pucat pasi dengan kaki gemetar seolah tak kuasa menopang tubuhnya.
"Tinuuusss, masuk!" teriak Bendowo pada pengawal setianya dan tak berselang lama Tinus masuk kembali keruangan kerja Bendowo.
"Siap!" jawab Tinus penuh hormat.
"Seret benalu ini keluar, pastikan dia menderita atas segala perbuatannya!" perintah Bendowo.
"Usir dia dari rumahku!" imbuh Bendowo kembali.
Tinus yang mendengar perintah tuannya langsung menggelandang Setyanto dan berlalu dari hadapan tuan Bendowo.
Selang beberapa saat tatapan bendowo mengarah pada Wati.
"Papi sangat kecewa padamu, tega sekali kau tutupi hubungan mu selama ini kepada kami."
"Apa kau tak memikirkan perasaan kakakmu Mecha dan Melati keponakan mu? jawab!" hardik Bendowo.
"Justru karena adek memikirkan keluarga, terutama kak Mecha, adek tak berani membuka semua ini pi." jawab Wati dengan suara parau.
"Tapi yang kalian lakukan itu aib!"sela Bendowo.
"Andaikan papi dan mami tau kalian ada hubungan, tak mungkin kami menjodohkan Mecha dengan lelaki itu!" imbuh Bendowo.
"Ah, jangan-jangan memang setelah kami menikah, wanita perusak ini mendekati suamiku, pi?" Mecha menyela dengan penuh kegeraman.
"Sumpah demi Tuhan pi-mi, yang kalian lihat tak seperti itu, adek sudah jujur mengatakan semua." jawab Wati.
"Susah untuk kami percaya begitu saja Wati," kini nyonya Warika ikut berkomentar.
"Memang kejadian dikamarmu kemarin itu bukan kemauanmu, tapi sikap berbohongmu selama ini menyakiti hati kami." imbuh nyonya Warika menahan amarahnya.
Walau bagaimanapun Wati anak kesayangannya dan tak sepenuhnya kesalahan ada dipihak Sariwati.
Tuan Bendowo hilir mudik dengan wajah kesal didepan anak istrinya.
"Setelah melihat dan mendengar semuanya, papi akan putuskan hukuman untukmu Wati." suara tuan Bendowo memecah keheningan.
"Kamu harus pergi meninggalkan rumah ini sebagai hukuman atas kesalahanmu dan tanpa sepeserpun uang serta segala fasilitas akan papi cabut." kata tuan Bendowo pada Wati.
"Dan kamu perlu ingat, seluruh koloni Negeri Zamrud tak akan memperlakukanmu sebagai putri seorang Bendowo ataupun cucu kesayangan mendiang raja Harsuto!" imbuh tuan Bendowo kembali.
"Tak adil itu pi, enak saja wanita perusak ini hanya dapat hukuman ringan seperti itu!" Mecha kembali menyela keputusan ayahnya.
"Diam kau! kau tak usah ikut campur, papi tau apa yang harus dilakukan." sentak Bendowo pada Mecha.
"TAK ADIL!" teriak Mecha bangkit dan keluar ruangan dengan kegeraman yang tak tertahan, pintu diruangan kerja Bendowo di banting keras-keras.
"Mecha, tunggu!" teriak nyonya Warika pada anaknya.
"Sudah mi, biarkan saja. Biar Mecha menenangkan diri dulu." kata tuan Bendowo menahan istrinya yang hendak menyusul Mecha.
Nyonya Warika duduk kembali ditempatnya dan matanya lekat memandang tajam Wati disebelahnya.
"Wati, Kau papi usir dari rumah ini dan dengan tuah kutukan raja Harsuto kau bawa dan pegang kotak ini!" tuan Bendowo mengambil sebuah kotak kecil dalam laci mejanya, kotak itu berwarna hitam kehijauan dan hawa dingin menyeruak dari dalam kotak tersebut.
Melihat benda yang terjulur dari tangan suaminya itu, nyonya Warika terkejut dan bertanya pada tuan Bendowo.
"Apa tak terlalu berlebihan hukuman ini pi?" ujar nyonya Warika.
Dia tau kotak hitam kehijauan itu adalah 'KOTAK GIOK HUJAN' peninggalan leluhurnya dan barang siapa yang memegang kotak itu bila dia orang bersih dan tak bersalah maka aura kewibawaan akan lekat padanya namun sebaliknya bila diberikan kepada orang yang berhati kotor dan bersalah maka pemegang kotak itu akan berubah wujud dari manusia biasa menjadi manusia berkulit setengah ikan dengan sisik dan bau anyir yang melekat ditubuhnya.
"Tidak mi, papi sudah pikirkan matang-matang. Biar Wati merenungi kesalahannya dan menerima kutukan Leluhurnya!" jawab Bendowo.
"Dia akan pulih seperti semula bila sifat kotor dalam dirinya itu hilang dan segel kotak ini terbuka oleh seseorang yang kelak akan menuntunnya dalam kebaikan." imbuh tuan Bendowo.
Wati yang mendengar apa yang dikatakan kedua orang tuanya itu tertunduk semakin dalam dengan isakan tangisan tanpa henti walaupun air matanya seolah-olah kering.
Nyonya Warika menatap putri kesayangannya dengan perasaan campur aduk, antara kesal, marah, sedih, iba menjadi satu. tak terasa buliran air menetes disudut mata wanita tua itu.
"Wati ambil kotak ini dan pergi dari rumah ini!"
titah Bendowo
"Jangan sekali-kali kau injakkan kaki ini sebelum hukumanmu selesai." imbuh lelaki tua itu kembali.
Wati menerima kotak hitam itu dengan rasa sedih, tiba-tiba kabut tipis menyelimuti tubuh indahnya. Satu-persatu dari dalam kulitnya muncul sisik-sisik menyerupai ikan hingga ke wajahnya. Wajah oval nan ayu yang selama ini banyak dikagumi setiap orang akhirnya ditumbuhi sisik-sisik kecil, Erangan suara Wati menahan rasa sakit ketika sisik-sisik itu muncul dan rambut indahnya yang hitam bergelombang sepinggang tiba-tiba berubah warna keperakan, aroma anyir menyengat begitu kuat.
Kejadian itu demikian cepat.Tuan Bendowo dan istrinya menyaksikan perubahan pada putrinya.
Nyonya Warika menangis melihat perubahan pada putri kesayangannya.
"Wati, pergilah!" kata tuan Bendowo sambil berlalu mengajak istrinya yang menangis keluar dari ruangan.
Wati yang kesakitan hanya melihat punggung kedua orang tuanya keluar dan berlalu dihadapannya. Dia berdiri dan memandang perubahan dirinya dicermin, dengan perasaan hancur dia mengambil kerudung merah jambu yang ada ditempat duduknya dan menutup rambut dan wajahnya sambil bergumam,
"Ya Tuhan, begitu beratkah cobaan yang hamba terima dan kemanakah aku akan mencari orang yang bisa membuka segel kotak ini?"
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
@elang_raihan.Nr☕+🚬🐅🗡🐫🍌
Duh kotak nya ada disini hanya berwarna hitam pekat aroma kopi 😉
2021-02-19
1
IKA 🌹SSC🌷💋plf
waduuuh......... pengin punya juga aq itu si kotak hitam isinya kotak giok hujan!!!!???!
2021-02-05
0
Antony L
makin seru ...🤣🤣🤣🤣
2021-01-25
0