Rindu benar benar bingung dengan jalan fikiran al, dia tidak bisa menangkap arti kemarahannya kemarin.gadis ini hanya berfikir al memang sudah teramat membencinya.
dan hari ini ia merasa dilema,memutuskan untuk masuk atau izin bekerja.
Bima yang sudah mempunyai firasat ke arah sana, berinisiatif untuk menghubungi rindu.
-kau masuk hari ini, jangan sampai terlambat
-tapi saya ragu pak, tuan al pasti masih marah
- dia akan lebih marah lagi kalau kamu tidak masuk hari ini.
Rindu menarik nafas, akhirnya dengan terpaksa ia pun bersiap menuju kantor.
hari masih sangat pagi, dan baru beberapa karyawan saja yang datang.
setibanya di ruangan al, seperti biasa dia menata berkas berkas di atas meja, mengecek email dan menyusun agenda sang direktur.
namun pagi itu tidak seperti biasanya al belum datang.padahal setiap harinya ia akan selalu datang pagi pagi sekali.
Hari semakin beranjak siang, tapi al masih juga belum menampakan dirinya. padahal berbagai dokumen dan jadwal meeting sudah menunggu. rindu pun mencari bima untuk menanyakan nya.
"pak bima, meeting sudah tertunda selama satu jam.dan para staff beserta tamu penting sudah menunggu"
"baiklah, aku yang akan menanganinya"
bima pun tidak tau kenapa al tidak datang hari ini, mungkin ia masih enggan untuk betatap muka dengan rindu.
***
sampai saatnya jam istirahat, rindu pun memutuskan untuk makan siang di kantin. ramai para karyawan sudah memenuhi setiap meja.
"duduk disini aja rin" lelaki dari ujung sana melambaikan tangan nya.rindu segera menghampiri.
"terimakasih kak alvin"
merekapun makan berhadapan dalam satu meja. dan gak tau kenapa tiba tiba sosok al selalu datang di waktu yang tidak tepat.
dia berjalan menghampiri meja rindu.
"selamat siang pak, mari makan" sapa alvin.
wajah al dingin saja diam tanpa menjawab.
"kau ikutlah denganku" rindu tidak sadar kalau perintah itu tak lain untuk nya.
"apa kamu tidak punya telinga!! ikut aku sekarang juga" teriakan al terdengar oleh seluruh orang yang ada di kantin itu, mereka serentak menatap rindu.
"ma maaf tuan, saya fikir anda tidak sedang berbicara dengan saya" rindu yang belum selesai makan, akhirnya mengikuti langkah al.dan alvin hanya bisa mengepalkan tangan tidak terima gadis yang ia suka di permalukan di depan banyak orang seperti itu.
"apakah kau tidak cukup pintar untuk patuh dengan peraturanku"
rindu hanya diam tertunduk.
"jawab aku gadis kecil.atau kamu memang sedang menguji kesabaranku"
"kesalahan apa lagi yang saya buat tuan"
"jangan terlalu ambigu,bukankah aku sudah bilang jangan berpacaran di waktu kerja"
ingin sebenarnya rindu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berfikir semua itu tidak ada gunanya.dan yang pasti itu bukan urusan al untuk ikut campur dalam kehidupan pribadinya. rindu hanya bisa menangis menahan sesak di dadanya.
al yang masih menunggu penjelasan dari rindu pun,tiba tiba tertegun melihat air mata gadis itu jatuh di pipi mulusnya.tiba tiba saja tangan nya reflek mengusap air mata rindu, menyentuh pipinya. rindu sangat terkejut dengan perlakuan al,dia memalingkan wajahnya dan membuat al kembali tersadar.
"jadi kamu tidak akan menjelaskan apapun padaku"
sekali lagi rindu tidak berkata apapun,air mata semakin deras keluar basah di pipinya.
melihat keadaan semakin tidak terkendali, al menarik tangan rindu, secara tiba tiba dia memeluk gadis itu. tentu saja rindu berontak, tapi al tidak peduli dia masih saja menenggelamkan tubuh mungil itu dalam pelukan nya.
Aku lelaki yang sudah dewasa, rasanya tidak perlu lagi mengucapkan kata kata mesra untuk menunjukan rasa ketertarikanku pada wanita.
mungkin kau belum mengerti arti kemaharanku, ya.. aku cemburu!!
dan aku tidak bisa menunjukan rasa suka itu dengan cara memanjakanmu. aku harap kamu menangkap isyarat yang aku berikan dalam setiap sikapku.
Al tidak sanggup melihat mata indah yang ia kagumi itu berair. dan seumur usianya, baru kali ini ia merasakan sakit saat melihat air mata seorang wanita, selain ibunya tentunya.
"maaf tuan, aku tidak akan membiarkan anda selalu keliru dalam menilai saya" akhirnya rindu berbicara setelah bisa menguasai dirinya.
"bagus, dan jangan sekali sekali kau dekat dengan pria manapun"
rindu hanya menggangguk saja tanpa berfikir apa yang al maksud.
"satu lagi, aku akan memberika bonus untuk hasil kerjamu yang kemarin"
"hasil kerja yang mana tuan"
"kau ingat saat kemarin menemui client yang bernama hans, setelah di selidiki ternyata dia ingin menjebak ku, untungnya kau teliti dan menemukan kejanggalan dalam kontrak tersebut.dia ingi membuat usahaku jatuh"
"syukurlah"
" ini hadiah untuk mu, anggap saja bonus dari perusahaan untuk prestasimu" al menyodorkan sebuah kunci, dan rindu masih belum faham.
"ini kunci apa"
"kunci apartemen, aku rasa kau membutuhkan nya"
"maaf tuan ini terlalu berlebihan, lagi pula saya sudah tinggal di rumah om hermawan"
"jangan menolak permintaanku, pertimbanganku memberikan apartemen ini karena lokasinya tidak jauh dari kantor.jadi aku bisa memanggilmu saat di butuhkan"
"mohon berikan waktu padaku untuk berfikir"
"baiklah"
Rindu masih bertanya tanya, dan tidak mengerti dengan perubahan sikap al yang begitu cepat. dia cepat marah dan cepat pula menjadi baik. mungkin ia harus berbicara dahulu pada hermawan.begitupun soal indah ia tidak akan pernah mau untuk meninggalkannya sendirian.
***
Mohon maaf apabila ada cara penulisan yang salah
silahkan berkomentar untuk koreksi&masukannya💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Dwi Budiarti
kirain td kunci mobil biar enak berangkat kerja ny, GK tau ny hemmmmm apartemen gaesss
2021-03-25
1
Susan Hok
rindu ambil saja nanti aku numpang tinggal ya biar hemat kost2an😂😂
2021-03-19
2
Ros_-
wiss bonus nya apartemen salpok gue juga pengen .....
2020-10-20
4