Eps.4#Tentang Rindu

Mepesona..

mungkin itu kata yg tepat untuk menggambarkan sosok gadis bermata keabuan itu.lelaki mana yang tidak akan kagum melihat keindahan parasnya,di tambah lagi sorot mata itu membuat siapapun yang menatapnya seakan terbawa masuk dalam pesona nya.warna matanya memang berbeda dari adiknya.dari penjelasan yang pernah ia dengar dari orang tuanya,ia mewarisi gen nenek moyangnya dengan warna bola mata yang sama.

Rindu wulandari nama gadis itu,usianya 18 tahun.disaat gadis seusianya menikmati kehidupan masa remaja yang menyenangkan berbeda dengan dirinya yang harus memikul beban kerasnya kehidupan. menjadi yatim piatu dan mengurus seorang adik perempuan membuatnya jauh lebih dewasa atas pemikiran dibanding gadis lain seusianya.

Untuk memenuhi kebutuhannya.ia bekerja paruh waktu sebagai seorang kasir disebuah mini market, beruntung ada seorang kolega yang berbaik hati dan mengizinkannya bekerja walau hanya setengah hari.sepulang sekolah ia tidak memiliki waktu luang untuk bermain atau sekedar berkumpul dengan teman temannya.kegiatan itu berlangsung secara monoton.kadang rindu merasa lelah dengan kehidupannya, namun kebutuhan untuk bertahan hidup membuatnya mau tak mau harus berkompromi dengan rasa lelah dalam dirinya.

***

Untuk persoalan asmara hanya sekali saja Rindu pernah berpacaran.Aldi atmaja lelaki yang kini mengisi relung hatinya.bercerita kehidupan asmara Rindu,ia tipikal gadis yang setia. walaupun banyak lelaki yang mengejar nya, hatinya tak pernah bergeming dari Aldi. hanya Aldi atmaja lelaki yang ia cintai.

Sebenarnya Aldi selalu menawarkan diri untuk memenuhi segala kebutuhannya.ia tidak setuju jika Rindu harus bekerja dan tidak memiliki waktu untuk dirinya.ditambah lagi bekerja seperti itu akan melibatkan interaksi dengan orang banyak. Aldi hanya tidak mau jika ada pria lain yang menatap Rindu. apalagi jika sampai terpesona oleh gadisnya.

Namun penawaran itu selalu di tolaknya mentah-mentah. dan Aldi hanya bisa menurutinya saja. karena ia tahu,tidak akan pernah bisa memaksakan kehendak pada gadisnya yang keras kepala itu.

"Lovely" bisik Aldi lembut di telinga Rindu. panggilan sayang untuk orang terkasihnya.

"hmmm" Rindu menyahuti lembut.

"Apakah kau masih mau melanjutkan kuliahmu?"

"Tntu saja Al, itu sudah cita-citaku dari dulu"

Aldi pun menggenggam tangan gadisnya

"Kau tak usah khawatir,sayang. pilih jurusan yang kau mau.soal biaya aku yang akan atur semua" Penuh percaya diri Aldi menatap gadisnya terkasih,tangannya membelai rambut hitam nan panjang milik Rindu.

"Tidak Al, aku tidak mau membebankan dirimu." lagi,Aldi selalu menelan kekecewaan karena Rindu selalu saja menolak niat baiknya,gadis itu terlampau keras kepala.bukankah hal yang wajar jika dalam sebuah hubungan percintaan saling memberi serta menerima? Aldi telah menerima segenap cinta serta kasih sayang dari Rindu,maka ia pun tidak akan ragu memberikan segala yang ia miliki demi sang kekasih.

"Kau ini kekasihku,lovely.buanglah sifat keras kepala dan rasa sungkanmu itu"

"Sudah berapa kamu mengenalku?" tanpa diduga, gadis itu malah balik bertanya seolah tidak menanggapi perkataan Aldi tadi.

"Dua tahun, kenapa memangnya?"

Rindu menarik napasnya perlahan,.

"Bukankah kau tahu hal apa yang paling aku suka dan tidak aku sukai?"

Aldi paham akan arah pembicaraan Rindu.

"Baiklah aku tidak akan memaksa, tapi kalau kau sudah merasa lelah mencari penghasilan untuk membayar kuliahmu nanti. jangan segan untuk bicara padaku"

"Tentu saja" balas Rindu sembari tersenyum.

Rindu sosok mandiri yang tidak pernah ingin tergantung pada siapapun, termasuk pada kekasihnya sendiri. pekerjaan apapun akan dikerjakan yang penting baik dan halal. sebuah prinsip kuno yg masih dianutnya dan itu tidak bisa ditawar lagi.

Mengenai hubungan asmara yang terjalin diantara mereka, termasuk hubungan yang harmonis dan sangat indah dan harmonis pada awalnya.hingga pada akhirnya sebuah insiden terjadi, merenggut semua kebahagiaan dan kepercayaannya selama ini.sebuah penghianatan menghancurkan ikatan antara mereka. tidak termaafkan meninggalkan bekas dan lubang menganga dalam hatinya. membuatnya enggan menjalin kasih dan membuka hati untuk sosok pria.