entahlah perasaan aneh apa yang ada di hati rindu saat itu.yang pasti ada sebuah lubang menganga dihatinya,lubang yang teramat dalam.
setelah kejadian itu rindu pergi kesuatu tempat yang sepi.kali ini ia membutuhkan tempat untuk menenangkan diri.
taman ini lah yang menjadi tempat menyepi rindu, tempat berkeluh saat dia tidak bisa berbagi cerita dengan sahabat atau adiknya.
sementara itu aldi tengah menyusul rindu.
aldi yakin kalau rindu sudah kembali ke rumahnya.hatinya dilanda ketakutan yang teramat sangat.ia takut tidak bisa membujuk rindu untuk kembali kepadanya.dengan wajah tegang aldi memberanikan diri mengetuk pintu yang berada di hadapannya, berharap rindu lah yang membukakan pintu untuknya.
"Rindu, apa kamu ada di dalam" berkali kali aldi mengetuk pintu itu, namun tidak ada jawaban.aldi kembali mengetuk pintu dengan sedikit keras.
dari dalam terlihat indah mengerejapkan matanya yang telah tertidur menuju pada suara yang sedikit gaduh hingga membangunkan tidurnya.indah terheran melihat aldi yang berada di hadapannya,mengapa aldi datang tanpa rindu.fikiran indah langsung dilanda kepanikan.
"kak rindu kemana? bukankah tadi ia datang ke rumahmu.lalu kenapa kau datang kemari tanpa dia"perkataan indah semakin membuat tubuh aldi menegang.
"ja jadi rindu belum pulang"
indah tersentak wajahnya pucat seketika.
"apa yang terjadi kak?kemana kak rindu"
"aku tidak bisa menjelaskannya dulu ndah
aku akan mencari rindu sekarang"
indah terpaku menatap kepergian aldi. apa yg sedang terjadi diantara mereka sebenarnya.
indah semakin cemas dan khawatir ketika mencoba menghubungi kakak nya itu,dan mendapati ponsel rindu sudah tidak bisa di hubungi
***
waktu menunjukan pukul sembilan malam.udara dingin seketika menerpa tubuh mungil rindu,belum lagi diperburuk dengan turunnya hujan yang cukup deras.ia menyusuri jalan setapak menuju rumahnya. langkahnya gontai, pelupuk matanya sembab dan sayu.
setibanya di rumah, rindu masuk tanpa berkata apapun pada indah yang sejak tadi menanti kepulangannya penuh kecemasan.
"kak" indah mengejar rindu kedalam kamar.
acuh tidak ada jawaban
"apa yg terjadi kak? tadi kak aldi mencarimu,wajahnya kusut sekali.sebenarnya apa yang telah terjadi kak" rentetan pertanyaan meluncur di bibir indah. rindu terdiam sejenak, mencoba menetralkan nafasnya yang terasa berat tersengal ketika mendengar nama aldi disebut oleh adiknya itu.
"jangan pernah sebut nama itu lagi didepanku"
indah tertegun mencoba mencerna perkataan rindu."jelaskan ada apa sebenarnya kak"
indah bergeser mendekati rindu.rasa ingin tahu nya semakin membesar.
tangis rindu pun pecah kembali, dia merangkul tubuh kecil adiknya itu. menahan sesegukan yang nyaris lolos dari mulutnya, dia pun menceritakan kejadian yang di alaminya tadi.
dan pada akhirnya tangis keduanya pecah di keheningan malam, mereka larut saling berpeluk, berbagi luka dan kesedihan bersama.
***
apa yang bukan milik ku, sekuat apapun aku berjuang maka tetaplah bukan untuk ku.
dan sebaliknya, apa yang sudah di gariskan menjadi takdir ku, bagaimanapun aku menolak, maka akan tetap menjadi hak ku.
dan untukmu, lelaki yang pernah mengisi hatiku. ingatlah kata kata ku jika ingatan tentangku telah pulih kembali. pelukan mana yang sudah mampu kau hilangkan? bagian hari hari yang mana yang pernah terlewati tanpa adanya kau dan aku di setiap menitnya? ataukah kau memang membutuhkan banyak kemesraan yang tidak pernah mampu aku berikan? atau menurutmu, kata cinta sama saja maknanya dengan hal hal yang tak perlu.
***
Keputusan sudah ia buat,tekad sudah bulat.
rindu meninggalkan kota kelahiran nya.
tanah sumatera yang menjadi pusat kehidupan serta segala kenangannya.
bergegas kedua saudara itu menaiki bus antar provinsi malam itu. tujuan mereka adalah ibukota,mereka hendak pergi ke jakarta. kota yang katanya menyimpan banyak harapan dan cita cita.
"kak, apa om dan tante akan menerima kita" indah mengangkat bibir memecahkan lamunan rindu.terbesit rasa kekhawatiran dalam hati indah.
"entahlah yang aku tahu mereka berdua orang baik dan semoga mereka mau menampung kita untuk sementara waktu.kau
tidak perlu khawatir nanti aku akan berusaha mencari pekerjaan di ibukota. setelah itu kita bisa mandiri dan tidak perlu merepotkn mereka" sahut rindu mencoba menenangkan kegelisahan hati adiknya.
***
perjalanan mereka cukup panjang dan melelahkan.sebenarnya rindu tidak sampai hati membawa indah dalam perjalanan jauh seperti ini.namun ia pun tidak mungkin meninggalkannya sendirian,mereka tidak punya kerabat disana.
waktu menunjukan pukul empat pagi. setibanya di terminal kota. mereka beristirahat sejenak di warung warung yang berada di pinggiran terminal tersebut untuk mengisi perut guna memulihkan tenaga mereka. setelah dirasa cukup puas dengan makanan yang mereka pesan,merekapun bergegas mencari tumpangan menuju kediaman hermawan.
Hermawan adalah adik satu satunya mendiang ayah rindu. sebenarnya sudah sering hermawan dan lina mengajak mereka berdua untuk tinggal di ibukota, namun rindu selalu menolak. sekolah menjadi alasan utama rindu, terlebih adiknya masih kelas delapan.
matahari tepat tergelincir di atas kepala, panasnya ibu kota membuat peluh bercucuran di tubuh mereka.rindu memberi isyarat kepada sang sopir untuk menghentikan kendaraannya.
mereka turun di sebuah jalan menuju satu kompleks perumah.setelah berjalan dan melewati sebuah portal pengamanan.mereka sampai pada sebuah rumah yang tidak terlalu besar,namun cukup asri.
seorang pria berusia sekitar empat puluh lima tahunan membuka pintu.pria itu sedikit terkesima, dan mulutnya setengah terbuka melihat pemandangan yang ada di hadapannya.
"selamat pagi om,maaf jika kami kemari tanpa memberi kabar terlebih dahulu"
hermawan masih saja terdiam,perasaannya campur aduk saat itu.
"siapa pah" terdengar suara seorang wanita dari dalam.
"ma cepat kemari, lihat siapa yang datang"
tidak berapa lama keluarlah sosok seorang wanita dari dalam rumah tersebut.
"ka kalian rupanya" lina istri hermawan menghambur ke arah kedua gadis itu dan memeluknya dengan erat.
"mari masuk, kalian tentunya lelah setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh.
merekapun melangkah mengikuti hermawan memasuki rumahnya.
bergegas lina kedapur menyuguhkan minuman untuk mereka.
"om dan tante,kami mohon maaf sebelumnya jika kami kemari tanpa mengabari kalian terlebih dahulu. nomor om hilang, jadi kami nekad saja datang tanpa memberi kabar"
"kalian jangan sungkan begitu,kami malah senang sekali dengan kedatangan kalian rumah kami selalu sepi" ujar hermawan.
memang pasangan ini belum juga dikarunia momongan setelah bertahun tahun menikah.
asisten rumah tangga menunjukan kamar untuk kami berdua.
nyaman dan asri. kesan pertama saat memasuki ruang baru itu,cat berwarna pastel dan jendela yg menghadap ke taman, semakin membuatku nyaman.
***
matahari mulai beranjak meninggalkan langit ibukota. setelah makan malam merekapun pamit untuk beristirahat.
direbahkannya tubuh mungil itu di atas ranjang, rasa kantuk sudah tidak bisa di lawan. seluruh badan rindu terasa letih dan seolah kehabisan tenaga.
namun demikian hati kecilnya tetap meminta otaknya untuk terus berfikir keras.
berfikir cara melupakan kejadian yang baru saja ia alami.
***
part ini sudah mengalami beberapa revisi dari versi terdahulu.untuk menyempurnakan dan mengkoresi tulisan tulisan yang tidak tepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Udah feh Ndu gak usah dipikirin, Anggap aja itu cinta monyet,Perjalanan kamu masih panjang,
2024-05-17
0
Qaisaa Nazarudin
Untung gak sesat ya,,Semoga aja paman san bibi nya benaran orang yg baik2..🤲🤲
2024-05-17
0
lucky gril
aku mampir semoga ngga scroll doang terus bc sampai akhir🤗
2022-05-25
0