Beberapa hari berlalu dengan cepat. Tak terasa sudah seminggu lebih Queen di rawat. Namun belum ada perkembangan dalam penglihatan Queen.
Dua hari yang lalu Daddy Mike, AL, Marvin dan Kania sudah berkenalan dengan Queen.
Tentu saja Queen tak menyangka jika dirinya memiliki seorang kembaran. Pantas saja selama ini Queen selalu merasakan perasaan yang hampa serasa ada sebagian perasaannya yang hilang.
Papa Mahendra juga mengenalkan Marvin kepada Queen namun bukan sebagai calon tunangan tetapi sebagai teman masa kecil Queen. begitu juga dengan Kania yang di perkenalkan kepada Queen sebagai teman masa kecil.
Sesuai kesepakatan bersama antara Daddy Mike, Papa Mahendra juga Marvin demi kebaikan Queen,maka Marvin akan secara perlahan mendekati Queen. Pendekatan tersebut untuk mengurangi rasa canggung Queen terhadap Marvin. Kenangan masa kecil di antara kedua tak diingat oleh Queen sedikitpun.
Hal tersebut tentu tidak mematah semangat Marvin untuk mendekat ke Queen.
Setiap hari Marvin selalu rutin datang ke rumah sakit pada pagi hari sebelum ke sekolah dan saat pulang sekolah.
AL dan Kania pun juga melakukan hal sama.
Queen juga sudah tidak merasa canggung kepada keluarga kandungnya.
Seperti siang itu Kania, AL ,Marvin,si kembar Kenzie-Kennard dan Ken baru saja tiba untuk menemani Queen di rumah sakit.
Siang itu Mama Zailine harus ke perusahaan miliknya karena ada meeting penting yang tidak bisa di wakilkan oleh sekretarisnya.
Kania duduk di kursi yang berada di sebelah brankar.
"Cha gimana keadaan kamu hari ini?? Sudah lebih baikkan belum??" tanya Kania yang sedang mengupas jeruk untuk Queen.
(FYI AL,dan Kania memanggil Queen dengan Chacha ya. Sedangkan untuk si kembar Kenzie-Kennard memanggil dengan sebutan Shasha).
"Sudah lebih baik, cuma kata dokter untuk penglihatanku masih butuh banyak terapi Nia."
"Padahal Queen berharap dapat melihat kembali. Jadi Queen enggak merepotkan kalian semua." kata Queen lirih.
Marvin menggenggam kedua tangan Queen.
"Hey listen Queen, kamu itu tidak pernah merepotkan kami sama sekali."
"Iya dek betul apa yang di katakan oleh Marvin. Kamu itu sama sekali tidak merepotkan kami." Ken yang sejak tadi diam pun ikut bersuara.
"Kami malah senang direpotkan sama kamu Cha. Jangan pernah berpikiran negatif tentang kami Cha."
"Heum Sha, kami itu begitu menyayangi kamu. Jangan sungkan untuk merepotkan kami."
Queen merasa terharu mendengar kata-kata dari kakaknya,sepupu, bahkan teman kecilnya.
"Hiks...hiks... Te---terima kasih. Queen terharu mendengarnya. Selama ini Queen pikir hidup sendiri ternyata Queen masih memiliki kalian keluarga Queen."
Marvin dengan sigap menghapus air mata Queen yang menetes.
"Don't Cry Queen, aku gak suka lihat kamu nangis seperti ini."
"Hiks...ini tangis bahagia tau kak."
"I know, tapi janji ya jangan pernah merasa sendirian lagi. Ada kami semua di belakang kamu yang akan selalu mendukung, melindungi bahkan membahagiakan kamu. Ngerti?"
Queen mengangguk "ngerti kak"
"Good" Marvin mengelus puncak kepala Queen.
Kenzie-Kennard yang melihat interaksi Marvin dan Queen saling berbisik
"Zie bang Marvin mah ngemodusin si Queen tuh. Bisa wae ngambil kesempatan dalam kesempitan gitu."bisik lirih Kennard kepada sang kembaran
"Heum iya iya"
Namun tak disangka bisikan keduanya malah didengar oleh semua orang yang ada di dalam kamar.
Marvin menjitak Kenzie dan Kennard.
"Ngapain kalian berdua bisik-bisik kalau pada akhirnya semua orang dengar apa yang kalian omongin?"
Kenzie dan Kennard mengelus kepala yang terkena jitak dari Marvin.
"Aduhhh sakit elah bang. Kalian semua dengar??"
"Perasaan kita bisik-bisik tetangganya pelan ya Zie. Kok masih pada denger sih."
"Si b*go memang nih berdua. Kalau yang namanya bisik-bisik tuh suaranya pelan. Bukan kenceng kayak tadi." AL merasa jengah dengan tingkah kedua sepupunya itu. Yang terkadang kelakuan ajaib sepupu kembarnya itu selalu bisa membuat mengelus dada. Meskipun dirinya memiliki tingkah laku ajaib juga.
Kenzie,Kennard dan AL merupakan trio jahilnya keluarga Pratama.
Sudah banyak yang menjadi korban kejahilan mereka bertiga.
Terutama para bibit pelakor yang hendak merayu Papi Aryan maupun Papa Mahendra. Atau bahkan ulet berbulu yang mencoba mendekati William kakak sulung mereka di keluarga Pratama.
Jika trio jahil keluarga Pratama sudah beraksi para tetua hanya bisa geleng-geleng kepala saja.
Queen yang awalnya merasa malu pada akhirnya terkekeh mendengar ucapan nyeleneh sepupu kembarnya itu.
Marvin tersenyum saat melihat Queen tertawa kembali karena tingkah si kembar.
"Bang Vin laper nih. Sabilah pesen-pesen makanan gitu. Kagak ada makanan nih disini bang."
"Order AL pakai HP abang. Nia tahu passwordnya." Marvin memberikan Hpnya kepada AL agar bisa memesan makanan.
Si kembar Kenzie-Kennard pun bersorak kegirangan dan langsung mendekati AL. Kapan lagi di traktir secara cuma-cuma. Meskipun mereka juga anak orang berada, dikasih makanan gratis tentu mereka tidak menolak.
"Queen mau nasi goreng seafood boleh kak?"
"Boleh Queen. AL pesenin Queen nasi goreng seafood tidak pedas ya."
AL mengacungkan jempol.
"Lho kok enggak pedas nasi gorengnya. Queen mau yang pedas kak." protes Queen kepada Marvin
"No!! Kamu enggak bisa makan pedas Queen. Dokter Steven memberitahukan keseluruhan hasil medical check up kamu kemarin. Disitu terlihat jika lambung kamu ada sedikit luka .Dokter menyarankan agar kamu tidak memakan makanan pedas terlebih dahulu."
Queen mengerucutkan bibir.
"Mana enak nasi goreng tidak pedas. Enggak ada tantangannya kak."
"Kamu mau cepat keluar dari rumah sakit kan Queen."
Queen mengangguk.
"Jadi nurut dulu apa kata dokter. Itu semua demi kebaikan kamu kok. Kita semua enggak mau kamu tambah sakit lagi."
"Okey Queen." Marvin memberikan pengertian secara lembut kepada Queen.
"Oki doki Kak. Kalau tambah salad buah boleh kan Kak?"
"Boleh Queen. Kamu mau pesan makanan apapun boleh asal bukan yang pedas atau yang mengandung kacang. Karena kamu punya alergi terhadap kacang."
Queen kaget Marvin mengetahui jika dirinya memiliki alergi terhadap kacang.
"Kak Marvin tahu dari kalau Queen ada alergi kacang??"
"Soalnya AL juga alergi kacang Cha. Kalian berdua kan punya alergi yang sama."
Queen mengangguk tanda mengerti.
"Bang ini kita sudah order semua. Tinggal bang Ken sama bang Marvin yang belum." AL memberikan kembali Hp Marvin.
"Ken lo mau order apaan??"
"Samain aja kayak punya Queen Vin. Tambah milkshake Vanila, sama kentang goreng saus keju ya."
Marvin mengangguk lalu menatap Queen seakan bertanya mau tambah apalagi.
"Mau nambah apalagi Queen??"
"Mau es krim boleh??"
Ken menggeleng "belum boleh dek. Tunggu keluar dari rumah sakit dulu atau mau pesan yang lainnya aja."
"Terserah deh mau pesan apalagi Queen ngikut aja."
Ken mengacak rambut adiknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Puch🍒❄
kalau aku bukan karna enggak ada tantangannya tp kalau gk pedes gk enak🙂↔️ jdnya gk selera makan kalau gk pedes😌
2025-03-22
1
Henni
klau punya ka2k kyak gitu enak bnget yaaa... 😁
2024-06-19
3
inayah machmud
🤭🤭🤭🤭🤭
2024-05-30
2