bab 6

Sementara itu di Mansion Pratama

Setelah William mendapat telepon dari papah Mahendra.

"Ken, Papa Hendra baru saja telepon. Tadi malam Queen sudah sadar. Kamu ingin pergi sekolah atau ikut ke rumah sakit bareng abang ?" tanya William

"Beneran bang?Queen sudah sadar?"

William mengangguk sebagai jawaban.

"Gimana?? kamu mau ke rumah sakit atau tetap pergi ke sekolah?" tanya William kembali.

"Aku ikut ke rumah sakit, Bang." Ken memilih ikut ke rumah sakit.

"Ya sudah. Abang mau kasih tahu kakek dulu. tolong kamu beritahu Kenzie dan Kennard ya. sepertinya mereka berdua masih di atas."

William berjalan menuju kamar kakek Arnawama yang berada tak jauh dari ruang makan.

"Kek, William, Ken sama yang lainnya mau ke rumah sakit. Papa tadi kasih kabar kalau Queen sudah sadar."

"Kakek ikut kalian ke rumah sakit. tolong ambilkan tongkat kakek."

"baik kek."

Sementara itu di rumah sakit.

Perawat baru selesai memeriksa Queen. Setelah perawat pergi, Queen memanggil papa nya.

"Papa."

"Ya, Sayang."

"Keluarga yang lain sudah bangun, Pa?seperti Mama?"

Papa Mahendra tidak langsung menjawab. Papa Mahendra menatap mama Zailine. Memastikan mama Zailine siap bicara dengan Queen tanpa menangis. Kepala mama Zailine mengangguk dan air mata jatuh di pipinya. Mama Zailine mendekat. Queen bangun dan duduk di bantu Papa nya. Ada beberapa luka selain luka di kepala.

"Ini Mama, Sayang." Mama Zailine menggenggam lembut jemari Queen.

"Mama. Akhirnya Queen bisa ketemu mama setelah cukup lama Queen berharap bisa bertemu dengan keluarga kandung Queen. Tapi Queen tidak bisa lihat sekarang. Maafkan Queen ya Ma karena bertemu dalam kondisi Queen seperti sekarang. Pasti mamah sekarang sedih sekali."

Air mata Mama Zailine semakin deras. Mami Priscillia, Papi Aryan dan Papa Mahendra ikut meneteskan air mata.

"Mama maafkan Queen kan? Biar mata Queen sembuh."

"Iya, Sayang."

"Mama pilek ya?"

"Iya, Sayang."

"Minum obat, Mama."

"Iya."

"Queen mau pipis." Queen ingin turun dari tempat tidur.

"Papa gendong ya, Sayang."

"Queen berat, Pa."

"Tapi badan Queen pasti masih sakit."

"Yang sakit kepala Queen, Pa."

Papa Mahendra dan Mama Zailine membantu putri mereka buang air kecil. Queen berusaha tidak manja meski dalam kondisi seperti itu. Hal itu membuat dada Mama Zailine terasa bertambah sesak jadinya.

Setelah selesai buang air, Queen kembali ke tempat tidur.

"Queen sarapan dulu ya." ujar mama Zailine saat pegawai rumah sakit datang membawa sarapan untuk Queen.

"Sarapan nya bubur ya, Ma?"

"Iya, Sayang. Kenapa?"

"heum, sebenarnya Queen enggak suka makan bubur, Ma. Queen suka mual kalau makan bubur, Ma."

"Mau papa belikan sarapan yang lain, Sayang?"

"Boleh kah?"

"Tentu boleh,Sayang. Jadi putri papa sekarang mau sarapan dengan apa?"

Queen langsung berpikir sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir. Salah satu kebiasaan Queen yang ternyata menurun dari mama Zailine.

Papa Mahendra, Papi Aryan serta Mami Priscillia terkekeh pelan melihat tingkah Queen sekarang

"kenapa kebiasaan mama yang ini nurun ke kamu, Sayang?" gumam lirih Mama Zailine.

"Queen mau makan nasi goreng boleh?"

"Coba papa tanyakan ke dokter dulu ya, Sayang. boleh atau tidaknya."

Queen mengangguk.

Papa Mahendra pun keluar kamar untuk menemui dokter yang bertugas.

"Queen, Sayang."

"Siapa ya?" Queen bertanya karena mendengar suara yang berbeda dengan suara sang mamah maupun papah nya.

"Ini Mami Priscillia, Sayang."

"Mami Priscillia siapa nya Queen?"

"Mami Priscillia itu istri nya papi Aryan. Yang mana Papi Aryan itu adalah kakak dari papa kamu, Sayang." Mama Zailine menjelaskan kepada Queen secara perlahan.

Queen hanya mengangguk saja.

"kepala Queen sakit boleh Queen tiduran lagi sambil nunggu papa datang, Ma??" tanya Queen saat merasakan sakit kepala.

"boleh sayang." Mama Zailine pun membantu Queen untuk kembali beristirahat.

tak lama papa Hendra kembali masuk ke dalam kamar rawat Queen dan melihat sang putri sedang beristirahat kembali.

Pintu kamar diketuk. Papi Aryan membuka pintu.

"Shasha, abang datanggg..." suara antusias Kenzie dan Kennard bersamaan dengan pintu kamar Queen yang terbuka.

Tentu saja suara tersebut mengagetkan Queen yang sedang beristirahat.

Kakek Arnawama yang berada di belakang Kenzie dan Kennard memukul pelan kaki Kenzie dan Kennard.

dugh...dugh

"Kalian bikin cucu kesayanganku kaget."

"awww sakit, Kek."

"Kejam kali Kakek tua ini."gerutu Kenzie

"Kenzie yang sopan!!" Mami Priscillia menjewer telinga Kenzie

"Aw aw Mih sakit"

William, Ken yang baru masuk ke dalam kamar rawat hanya bisa menggeleng melihat tingkah konyol kedua adik nya.

"Kalian ini baru juga sampai sudah buat keributan saja. Tuh lihat istirahat Queen sampai terganggu gara-gara gara suara toa kalian berdua." tegur papi Aryan ke kedua anak kembar nya.

"Queen enggak papa kok,Pi."

"Queen cuma ngerasa bingung karena enggak kenal dengan suara orang yang baru masuk. Memang siapa yang baru datang, Pi?"

Kata kata yang baru saja di keluarkan Queen tentu saja membuat bingung keluarga yang baru saja datang ke rumah sakit.

Mereka belum mengetahui sebuah fakta bahwa Queen mengalami kebutaan sementara.

William dan Ken saling tatap. Bingung mendengar pertanyaan Queen. Sementara Kakek Arnawama, Kenzie dan Kennard berdiri di dekat mereka.

"Yang baru saja datang ada kakek dan kakak-kakak, Sayang." Papa Mahendra menjawab.

"Oh. Maaf ya semua, mata Queen kelilipan karena kecelakaan jadi Queen tidak bisa melihat."

"Hen!?" Kakek Arnawama menatap tajam papa Mahendra. Meminta kepastian akan apa yang Queen katakan. Kepala papa Mahendra mengangguk. Papa Mahendra mengusap mata nya. Kakek Arnawama lemas hampir terjatuh, untung Kenzie dan Kennard sigap menangkap kakek Arnawama.

Kakek Arnawama di dudukkan di sofa. Mami Priscillia menyodorkan bibir gelas ke mulut kakek Arnawama.

"Minum dulu, Ayah."

"Mama, tadi Papi bilang kalau ada kakek ya?"

"Iya Sayang"

"Kakek!" Queen memanggil. Kakek Arnawama tak bisa bersuara, karena terlalu syok mendapati kenyataan cucu perempuannya buta.

"Kakek sedang ke kamar mandi." Papah Mahendra terpaksa membohongi putrinya.

"Padahal Queen mau menyampaikan salam dari nenek.o iya Queen boleh makan nasi goreng kan, Pah?"

"Iya Sayang kata dokter boleh. Queen mau makan? tadi sudah papah belikan nasi goreng di kantin rumah sakit. Princess ketemu nenek dimana sayang??"

"Mau Pah! Heum Queen bertemu nenek di taman yang bagus banget, Pa. Terus nenek pakai dress putih. Nenek bilang kalo nanti ada keluarga yang memberitahu Queen jika mereka adalah keluarga kandung Queen gitu, Pa. Nenek bilang kalo kalung yang dipakai Queen itu merupakan design khusus yang nenek buat. Benar itu,Pa??"

keluarga Pratama lain yang mendengar cerita Queen meneteskan air mata kembali karena apa yang di ceritakan oleh Queen mengingatkan mereka akan nyonya besar keluarga Pratama yang telah lama tiada. Begitu juga dengan kakek Arnawama.

"iya benar sayang."

"Queen, Mama suapin ya makannya." ucap mama Zailine mengalihkan pembicaraan.

"Iya Mamah"

Queen makan dengan lahap tidak mengetahui jika sedang di pandang sendu oleh beberapa keluarga nya yang baru mengetahui keadaan nya.

"Makan nya lagi, Sayang?"

"Sudah, Mama. Kapan Queen boleh pulang?"

"Belum tahu. Tunggu dokter mengijinkan Queen pulang ya."

"Tunggu Queen bisa melihat lagi ya, Papah. Mana obatnya biar Queen minum."

"Obatnya belum dikasih dokter. Queen jangan banyak bicara dan banyak bergerak dulu."

"Emh, ngantuk."

"Queen minum kemudian berbaring lagi."

"Iya, Papah."

Queen berbaring dan matanya terpejam. Kakek Arnawama diam dengan kepala menunduk dalam. Ken juga duduk termangu. Sesekali Ken mengusap matanya yang basah. William, Kenzie, Kennard, Mami Priscil, dan Papi Aryan juga diam, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Papa Mahendra dan mama Zailine di sisi tempat tidur memperhatikan putri mereka.

Terpopuler

Comments

inayah machmud

inayah machmud

akhirnya Queen berkumpul bersama keluarga nya, semoga penglihatan Queen secepat nya kembali

2024-05-30

3

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 mohon maaf
99 bab 98
100 bab 99
101 bab 100
102 bab 101
103 bab 102
104 bab 103
105 bab 104
106 bab 105
107 Bab 106
108 bab 107
109 bab 108
110 bab 109
111 bab 110
112 bab 111
113 bab 112
114 bab 113
115 minta maaf
Episodes

Updated 115 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
mohon maaf
99
bab 98
100
bab 99
101
bab 100
102
bab 101
103
bab 102
104
bab 103
105
bab 104
106
bab 105
107
Bab 106
108
bab 107
109
bab 108
110
bab 109
111
bab 110
112
bab 111
113
bab 112
114
bab 113
115
minta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!