bab 3

Tap...tap....tap...

Beberapa langkah kaki terdengar berjalan dengan tergesa gesa di sebuah lorong rumah sakit sedang menuju sebuah ruangan setelah mendapatkan panggilan telepon dari salah satu anak laki-laki mereka.

Ya beberapa orang yang berjalan itu adalah Mahendra, Aryan, Zailine dan Priscillia. Tadi saat Mahendra dan istrinya akan berangkat menuju rumah sakit, sang kakak Aryan dan Prisscillia istrinya sedang bersantai di ruang keluarga menghentikan langkah mereka dan menanyakan kepada mereka hendak kemana malam-malam keluar, sehingga Mahendra pun menjelaskan semuanya.

Dan disinilah mereka semua sekarang, berjalan menuju sebuah ruangan yang telah disebutkan lewat telepon oleh William anak sulung dari Aryan Pratama .Di dalam benak mereka semua penuh dengan pertanyaan mengapa  William menyuruh sang papah untuk datang ke rumah sakit dengan segera, atau apakah salah anak mereka ada yang terluka

Rombongan tersebut melihat keempat putra mereka sedang berdiri di depan IGD, tentu membuat para tetua keluarga Pratama bingung. Jika keempat putra mereka ada disana lalu siapa yang terluka berada di dalam IGD tersebut.

"William...." panggil Mahendra kepada salah satu keponakannya.

"pah, ayo ikut william dulu" William menarik lengan papah Mahendra yang sudah berdiri di depannya.

"tapi nak..."

"Kita gak punya banyak waktu pah" William mencoba menarik tangan papah Mahendra.

"Okey papah ikut kamu, tapi setelah ini kamu ceritakan semua kepada kami tanpa alasan apapun." William mengangguk tanda mengerti.

Segera setelah papah Mahendra dan William masuk ke dalam UGD dimana Queen sedang di tangani oleh tim dokter yang tengah memeriksa keadaan. Sekilas papah Mahendra melihat kearah tempat dimana Queen sedang terbaring dengan tubuh penuh dengan luka dan darah. Papah Mahendra kaget melihat seorang anak perempuan yang sangat mirip dengan rupa sang istri saat muda dan menoleh cepat ke arah William dimana saat ini sedang berdiri berhadapan dengan seorang dokter.

William menyadari tatapan papah Mahendra kepada dirinya saat dirinya sudah mendekat

"William tahu apa yang mau papah tanyakan. Nanti William akan jelaskan semua dihadapan semua orang."

"Papah tunggu penjelasan kamu nak"

***

Sementara itu di luar UGD, menunggu dengan gelisah karena anak kedua serta cucu sulung keluarga Pratama tersebut masih belum keluar juga.

"Sebenarnya ada apa ini Ken?? Kenapa papah kamu dan kakak kamu masuk ke dalam sana??" tanya mamah Zailine kepada sang putra sulungnya sambil menunjuk ruangan di depannya.

"Ken sendiri tidak mengerti mah, tadi sewaktu kita dalam perjalanan pulang ke mansion, bang William secara tidak sengaja menabrak seorang anak perempuan dan ternyata anak perempuan tersebut terluka parah sehingga kehilangan banyak darah sedangkan darah yang di butuhkan oleh anak perempuan itu darah yang cukup langka seperti darah yang dimiliki sebagian besar anggota keluarga kita terkhususnya papah" terang Ken kepada mamah Zailine yang saat itu terduduk lemas mendengar penjelasan dari sang anak.

"Ja....jadi di dalam ada anak perempuan yang membutuhkan tranfusi darah yang sama seperti golongan darah milik papah kamu Ken??"

Ken mengangguk membenarkan pertanyaan dari sang mamah. Mama Zailine sangat ingat jelas jika yang memiliki golongan darah yang sama dengan sang suami hanya si kembar bungsu mereka dimana salah satunya masih menghilang hingga detik ini.

Mamah Zailine menggeleng tanda tidak mempercayai dan menoleh ke arah Priscilla sang kakak ipar yang berdiri di samping mamah Zailine sambil menggenggam erat tangannya seakan-akan memberikan kekuatan kepadanya.

"Kita berdoa sama-sama ya Aline semoga anak perempuan yang di dalam sana bukan Queen seperti yang ada di pikiran kita saat ini." hibur mamih Priscillia kepada mamah Zailine yang sangat gelisah setelah mendengar penjelasan dari Ken tadi. Sebisa mungkin mamih Priscillia menenangkan mamah Zailine agar kesehatannya tidak drop seperti yang terjadi selama hampir belasan tahun akibat dari diculiknya permata keluarga mereka.

"ta...tapi mbak...." belum selesai mamah Zailine berbicara terdengar suara pintu terbuka

Kreeek...

Papah Mahendra dan William keluar dari dalam ruangan UGD di ikuti oleh tim dokter yang berjalan di belakangnya.

"Saya harap permintaan tes DNA  tadi  di laksanakan. Dan segera kabari kami hasil testnya secepatnya." pinta papah Mahendra kepada salah dokter tersebut.

"Baik Tuan Hendra, akan kami lakukan secepatnya mungkin hasil test DNA bisa keluar dalam 48jam kedepan" ucap dokter Eshwar selaku kepala rumah sakit Medika Pratama yang langsung turun tangan langsung begitu mengetahui sang pemilik rumah sakit berada di UGD tadi.

"Apa hasil test tersebut tidak bisa di percepat dok?" tanya William kepada dokter Eshwar agar mempercepat proses test DNA antara papah Mahendra dengan anak perempuan yang di perkirakan adalah anak bungsu di keluarga mereka.

Dokter Eshwar menggeleng " Maaf tuan William 48 jam adalah prosedur tercepat yang kami usahakan agar hasil test DNA tersebut cepat keluar."

papah Mahendra menepuk bahu William dan bersuara sendu " Tidak apa son, kita ikuti saja prosedur yang ada sambil menunggu anak perempuan itu sadar. papah yakin sekali kalau anak tersebut adalah princess kita yang hilang"

Dokter Eshwar pamit masuk ke dalam UGD untuk kembali mengawasi proses penanganan anak perempuan yang di perkirakan adalah anak bungsu dari pemilik rumah sakit tempat dirinya mengabdi saat ini.

Sedangkan keluarga Pratama lain yang mendengar ucapan papah Mahendra kepada kepala rumah sakit mereka cukup bingung dengan apa yang di maksud. Namun tidak dengan mamah Zailine yang memiliki firasat tentang hal yang akan di sampaikan oleh sang suami kepada mereka nanti berhubungan dengan keberadaan permata hati mereka yang sudah menghilang selama 13 tahun.

Papah Mahendra dan William berjalan mendekat ke tempat dimana seluruh keluarga Pratama berkumpul.

"ada apa sebenarnya son?? Ayah tadi mendengar kamu meminta dokter Eshwar untuk melakukan test DNA. Kamu hendak melakukan test DNA kepada siapa son??" cecar kakek Arnawama Pratama sang kepala keluarga Pratama kepada anak bungsunya.

Huft.... papah Mahendra membuang nafas perlahan saat menyampaikan sebuah kabar yang akan membuat keluarganya bahagia dan sedih sekaligus. Kabar bahagia dimana kemungkinan permata yang mereka cari selama ini telah di temukan dan kabar sedih karena permata mereka dalam keadaan kritis akibat dari kecelakaan yang di alaminya.

"Jadi Hendra punya dua kabar untuk kita semua yah."

"Kabar apa Hen?? jangan buat kami penasaran! cepat beritahu" potong papih Aryan tak sabar dengan ucapan yang di ucapkan oleh adiknya itu.

"sabar Aryan biarkan adikmu memberitahu dulu dua kabar itu" kakek Arnawama menenangkan anak sulungnya yang terkadang suka tidak sabaran.

"kabar yang pertama kemungkinan princess kita sudah ketemu yah"

deg...deg...

seluruh anggota keluarga Pratama kaget mendengar ucapan papah Mahendra yang mengatakan permata kesayangan mereka ada kemungkinan telah ditemukan

setelah sekian lama mereka mencari, tetapi tidak dengan mamah Zailine yang sudah menduga hal yang akan disampaikan sang suami sama seperti perkiraanya tadi. Namun dirinya semakin takut akan hal kedua yang akan di sampaikan oleh sang suami berkaitan dengan kecelakaan yang dialami sang keponakan dimana menabrak seorang anak perempuan.

"Mas jangan bilang kabar kedua yang mau kamu sampaikan itu berkaitan dengan anak perempuan yang membutuhkan donor darah dari kamu tadi" mamah Zailine mencengkram erat lengan sang suami.

Papah Mahendra mengangguk pelan dan menatap sendu sang istri

"iya sayang kemungkinan anak perempuan itu princess kita. Untuk memastikan tadi aku sudah meminta dokter Eshwar untuk melakukan tes DNA."

badan mamah Zailine melemas

Bruk!

"MAMAHHH...."

"SAYANGGGG...."

"YA TUHAN ALINE...."

Terpopuler

Comments

jeje_😎

jeje_😎

singgah bentaran ka..ke karya aku CINTA PERTAMA...HEHEHE Masih pemula 🙏🙏🙏

2024-07-23

0

bunga naga

bunga naga

mampir juga ka, ke karya aku "perjalanan gadis desa" masih pemula🙏🙏

2024-06-07

0

inayah machmud

inayah machmud

semoga Queen cepet sembuh

2024-05-30

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 mohon maaf
99 bab 98
100 bab 99
101 bab 100
102 bab 101
103 bab 102
104 bab 103
105 bab 104
106 bab 105
107 Bab 106
108 bab 107
109 bab 108
110 bab 109
111 bab 110
112 bab 111
113 bab 112
114 bab 113
115 minta maaf
Episodes

Updated 115 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
mohon maaf
99
bab 98
100
bab 99
101
bab 100
102
bab 101
103
bab 102
104
bab 103
105
bab 104
106
bab 105
107
Bab 106
108
bab 107
109
bab 108
110
bab 109
111
bab 110
112
bab 111
113
bab 112
114
bab 113
115
minta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!