PRATAMA'S BOY
*AL : *send picture dimanakah aku sekarang*??
KEN : itu di bandara kan dek?? Kamu pulang lebih awal??
KENNARD : Lho barusan papa bilang kalau kamu pulang lusa Al??
KENZIE : AL ngeprank kali
WILL : AL?? abang butuh penjelasan kamu.
AL : iya bang, jadwal kepulangan kita majuin dari rencana semula.
KEN : kita?? Kamu pulang bareng Marvin sama Kania??
AL : iya bang. Rencananya bang Marvin sih ini ngajakin pulang mendadak gitu.
WILL : Kamu sampai jam berapa AL?? Perlu jemputan gak??
KENZIE : What!!! Kania balik juga?? Wah nard dunia tenang kita sebentar lagi musnah. Si bar-bar ikutan balik.
KENNARD : waduhhh alamat dah bakal denger suara cempreng nya.
AL : Heh!! Yang kalian nistain itu tunangan gue!!
WILL : AL language nya!!
AL : heheheh maap bang typo. Aku tidak perlu di jemput bang. Daddy Mike sudah meminta anak buahnya untuk menjemput kami di bandara.
KEN : kamu sudah memberitahukan ke mama dan papa dek??
AL : Belum sih bang, biar jadi kejutan. Oiya kemarin kalian tumben gak pada datang ke pertandinganku. Pasti telah terjadi sesuatu kan dirumah.
WILL : hanya perasaan kamu saja dek. Nanti kalau kamu sudah sampai beri kabar saja ya AL.
Al yang membaca balasan chat dari abang sepupunya itu mengernyit.
'Bang William mencoba mengalihkan pembahasan. pasti benar telah terjadi sesuatu dirumah. Mencurigakan! Tidak biasanya bang Will seperti ini.'
Sedangkan Marvin sedari tadi memperhatikan segala gerak gerik Al yang tak luput dari atensinya. Sehingga Marvin memutuskan untuk mendekat duduk disebelah tunangan adiknya tersebut.
"Kenapa kamu Al?? Dari tadi abang perhatikan kamu terlihat sedang memikirkan sesuatu."
Bukannya menjawab AL malah menyodorkan HPnya kepada Marvin
"Lihat deh bang, jawaban dari bang William benar-benar tidak seperti biasanya. Bahkan terlihat seperti sedang mengalihkan obrolan gitu. mencurigakan deh!!"
Marvin langsung membaca sebuah obrolan chat milik AL dan menyetujui apa yang di maksud Al tersebut.
"Abang mau tanya sesuatu sama kamu Al?"
"Tanya apa bang?"
"Apa kamu merasakan ada sesuatu yang janggal beberapa hari ini?"
Al berpikir lalu mengangguk.
"Iya bang beberapa hari ini sangat janggal sekali. abang tahu sendirikan, setiap aku pergi keluar negeri maupun luar kota untuk perlombaan pasti mama dan papa selalu menanyakan kabarku setiap saat."
"Atau jika mama papa sibuk pasti selalu mengirimkan salah satu keluarga untuk melihat pertandinganku. Kali ini tidak sama sekali bang. Bahkan menelponpun tidak."
"Padahal abang tahu sendiri betapa protektif dan posesif nya keluarga aku semenjak Chacha diculik."
Marvin membenarkan apa yang di katakan Al tersebut, karena memang seperi itu yang di alami Al selama ini.
Semenjak hilangnya sang permata di keluarga Pratama yang belum di temukan hingga sekarang, keluarga tersebut begitu protektif dan posesif terhadap Al.
Al menatap Marvin.
"Abang tahu sesuatu?"
Marvin menggeleng.
"Tapi abang sedikit curiga ini berkaitan tentang 'Dia' AL. Abang mencari tahu tentang keanehan yang terjadi beberapa hari ini lewat asisten abang."
"Kamu tahu informasi tersebut ada yang memblokir. Abang coba menelusuri sendiri dengan menghack data tersebut. Yang abang dapat cuma sebuah pesan dari Daddy kalau kita bisa kembali ke Indonesia malam ini dan private jet sudah siap kita pakai."
"Bukankah itu mengisyaratkan bahwa kita memang harus kembali ke Indonesia secepatnya."
Al mengangguk mengerti
"Semoga ini memang berkaitan tentang 'Dia' ya bang."
'Abang juga berharap demikian Al.'
***
Sementara itu di Indonesia
Lebih tepatnya sebuah ruangan rawat inap
Papa Mahendra menerima sebuah pesan dari Daddy Mike.
DADDY MIKE : AL , Kania dan Marvin dalam perjalanan kembali ke Indonesia.
Papa Mahendra menghela nafas. Mama Zailine yang melihatnya pun merasa bingung.
"Kenapa Mas?"
"Mike baru saja kasih kabar kalau Al, Kania dan Marvin dalam perjalanan kembali ke Indonesia."
"Seperti yang di perkirakan oleh Mike sebelumnya. Mau kita menutupi kabar apapun tentang Queen yang sudah di temukan juga percuma saja. Karena AL maupun Marvin memiliki kontak batin yang kuat dengan putri kita ini."
Papa Mahendra berbicara pelan karena saat ini putri mereka,Queen sedang beristirahat.
Didalam ruangan tersebut pun hanya ada Mama Zailine, dan papa Mahendra.
Karena baik kakek Arnawama, papi Aryan, mami Priscillia dan saudada saudara Queen lainnya memiliki aktivitas yang tidak bisa mereka tinggalkan.
Papa Mahendra sendiri sejak Queen di rawat memilih bekerja di rumah sakit agar bisa sekaligus merawat putri satu-satunya.
"Ya sudah mas mau bagaimanapun kita tutupin keadaan Queen saat ini, pasti mereka juga tetap bisa merasakannya."
"Dan sudah pasti putra kita bakal ngambek kepada kita berdua."
***
Tiga orang anak remaja berjalan pelan memasuki sebuah mansion yang megah.
Mereka berjalan mengendap-endap karena tidak mau mengganggu istirahat keluarga mereka.
Tiga orang remaja tersebut baru saja tiba setelah menempuh waktu cukup perjalanan udara selama 16 jam.
Mereka memutuskan untuk segera beristirahat langsung tanpa membangunkan keluarga mereka.
AL memasuki kamarnya untuk segera mengistirahatkan badannya.
Namun sebelumnya AL memutuskan untuk membersihkan badan terlebih dahulu karena badannya terasa lengket dan tidak nyaman untuk di bawa beristirahat.
Sebelum memasuki kamar mandi, AL melihat-lihat kamarnya yang tidak ada perubahan sama sekali padahal dirinya cukup lama meninggalkannya.
Sedangkan Marvin saat ini sedang duduk di kursi yang ada di balkon kamarnya.
Merenungkan apa yang sedang dirasakannya saat ini.
"Tidak salah lagi ini. Pasti ini berkaitan tentang 'Dia'. Setelah berada di sinipun perasaan ini semakin kuat." Lirih Marvin sambil memegang dadanya.
"Lebih baik aku istirahat saja. Besok pasti akan ada kabar yang membuatku butuh kewarasan lebih."
Marvin memutuskan untuk beristirahat juga.
Pagi harinya keadaan mansion keluarga Pratama ramai seperti biasa. Namun para penghuni mansion tidak mengetahui jika tengah malam tadi, ada tiga anggota keluarga mereka yang baru saja kembali dari luar negeri.
Pagi itu seluruh keluarga kecuali Papa Hendra dan Mama Zailine sudah berkumpul di ruang makan untuk memulai sarapan besar.
Sebuah suara mengagetkan mereka semua
"Good morning semua" suara riang seorang gadis remaja terdengar.
Sontak hal tersebut mengalihkan perhatian orang-orang orang yang ada di ruang makan.
"Lho Nia kapan sampai Nak??" mami Priscillia memeluk dan mencium pipi Kania.
"Kita tiba di rumah tengah malam mih."
"Tunangan kamu dan Marvin kemana nak?" Tanya kakek Arnawama kepada Kania ketika tidak melihat keberadaan AL sang cucu dan Marvin calon cucu mantunya.
"AL disini Kek."
"Marvin juga Kek."
Dua remaja laki-laki baru saja masuk ke dalam ruang makan dan menyapa semua orang yang ada.
Namun AL tidak menjumpai kedua orangtuanya berada disana
"Mama dan Papa kemana Mih? Apa masih ada di kamar ya??"
"Mama dan Papa kamu tidak ada di rumah boy."
"Lho AL pulang masa Mama dan Papa pergi Pih. Emang pergi kemana sih??"
"Kita mulai sarapan dulu saja ya AL nanti biar Kakek dan Papi yang menjelaskan semua."
AL ingin membantah namun di urungkannya kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Viona Syafazea
setiap baca nama kakeknya aku selalu bacanya Arwana
2024-09-09
1
sansan
bagus ceritanya.. tp terlalu banyak pemainnya JD agk bingung 😌😌😌
2024-09-09
0
inayah machmud
👍👍👍
2024-05-30
2