Pagi pun datang
Suasana di Mansion Pratama pagi itu ramai seperti biasa. Para pelayan mulai membersihkan setiap sudut mansion, Ada pula yang berada di dapur bersiap menyiapkan bahan untuk memasak sarapan seluruh penghuni di mansion keluarga Pratama.
Untuk urusan makanan anggota keluarga Pratama Mama Zailine dan Mami Priscillia turun tangan langsung untuk memasak.
Para ibu negara tidak ingin orang lain yang memasak makanan untuk keluarga mereka.
Mama Zailine dan Mami Priscillia ingin memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan untuk keluarga mereka harus yang memiliki gizi yang seimbang. Untuk itu dalam hal memasak Mama Zailine dan Mami Priscillia tidak pernah dibantu oleh para koki yang berada di Mansion mereka. Biasanya para koki hanya bertugas untuk menyiapkan bahan-bahannya saja.
Seperti seperti sekarang mama Zailine dan Mami Priscillia sudah berada di dapur sedang memasak sarapan untuk seluruh anggota keluarganya.
Mama Zailine bertugas memasak sayur dan berbagai macam lauknya. Sedangkan mamih Priscill bertugas menyiapkan minuman untuk setiap anggota keluarga.
Mama zailine memegang dagunya dan berpikir pagi itu dia ingin memasak apa ketika membuka kulkas dan melihat bahan makanan apa aja yang ada di dalam kulkas tersebut.
"Kamu masak apa Lin?"tanya Mami Priscillia melihat Mama Zailine termenung di depan kulkas yang terbuka.
Mama Zailine menengok melihat Mami Priscill
"masih bingung aku Mbak. Ternyata stok makanan kita udah banyak yang abis Mbak. Sepertinya udah waktunya kita untuk belanja bulanan ya mbak."
"Iya kah?? Ya udah masak aja dari stok yang ada. Anak-anak juga nggak pilih-pilih makanan kan. Tapi untuk kita masak makan siang ada stoknya nggak?"
"Nah itu dia Mbak stoknya nggak cukup untuk kita masak nanti siang."
"Waduh, sebentar-sebentar Mbak lihat sekarang jam berapa dulu."Mamih Priscill melihat jam yang berada di dapur.
"Masih jam setengah lima ini Lin, gimana kalau kita nyuruh kepala pelayan untuk pergi ke pasar pagi ini untuk beli beberapa stok bahan makanan nanti sisanya kita belanja di siang hari setelah kita ngirim makan siang untuk suami dan anak-anak kita."Mami Priscillia memberikan ide kepada Mama Zailine.
"Boleh banget itu Mbak. Malah sayuran, daging-dagingan serta ikan-ikan yang ada di pasar lebih segar sih daripada kalau kita beli di supermarket langganan kita."
"Ya udah mbak manggil kepala pelayan dulu kamu ngeracik bahan-bahan dulu aja gih."Mami Priscillia keluar dapur untuk memanggil kepala pelayan yang sedang mengawasi para pelayan yang bekerja.
"Bi Ijah saya boleh minta tolong ?"
"Iya nyonya muda, ada yang bisa Bibi bantu?"
"Begini bi saya mau minta tolong kepada bibi sekarang pergi ke pasar untuk beli bahan-bahan seperti sayuran daging ayam ,daging sapi, ikan dan bumbu dapur yang lainnya ya bi. Karena tadi setelah saya cek di kulkas ternyata stok yang kita punya itu tinggal sedikit. Dan tidak cukup banyak untuk memasak makan siang nanti."
"Bisa sekali nyonya. Sepertinya saya berangkat sekarang saja mumpung waktu masih pagi dan biasanya jam segini masih banyak sayur dan daging-daging yang masih segar."
"Nah itu maksud saya bi, Saya memang mau menyuruh Bibi berangkat sekarang nanti biar Bibi diantar pak Maman saja ke pasarnya. Saya sudah memberitahu pak Maman untuk bersiap-siap."
"Baik nyonya kalau begitu saya berangkat sekarang."bi Ijah pun pergi ke pasar dengan diantarkan oleh sopir keluarga Pratama yaitu pak Maman.
Setelah berbicara kepada bi Ijah Mamih Priscillia kembali ke dapur untuk kembali menyiapkan minuman untuk anggota keluarganya.
***
Marvin baru saja masuk ke dalam kamar Queen dan Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 . Pagi itu Marvin tidak bersiap untuk berangkat sekolah. Karena Marvin sudah mengurus berkas sekolahnya agar dapat homeschooling bersama dengan gadis kesayangannya. Perpindahan Marvin tersebut tidak diketahui oleh Kania dan lainnya. Itu murni keputusan Marvin sehari setelah dirinya bertemu lagi dengan Queen. Jika Kania dan lainnya mengetahui dirinya telah pindah menjadi homeschooling tentu akan menimbulkan keributan yang akan membuat kepalanya sakit. Untuk beberapa hari ini Marvin ,Kania serta Daddy Mike akan tinggal di mansion Pratama untuk sementara waktu. Dikarenakan mansion mereka yang berada tepat di seberang Mansion keluarga Pratama masih dalam tahap dibersihkan karena lamanya tidak ditempati oleh mereka.
Marvin melihat gadis kesayangannya masih tertidur pulas dengan selimut membungkus diri Queen seperti kepompong. Marvin terkekeh melihat pola tingkah tidur gadis kesayangannya tersebut.
"Model tidur apa lagi nih si Queen. Ada aja sih tingkahnya. Untung sayang, untung cinta juga"gumam Marvin sambil terkekeh pelan.
Sedangkan Queen sebagai tokoh utama yang menjadi fokus utama Marvin pagi itu tidak terganggu sama sekali dengan suara apapun. Padahal hp Queen yang berada di atas nakas, alarm berbunyi dengan keras. Suara alarm tersebut sama sekali tidak mengusik tidur Queen yang sangat pulas itu.
Marvin pun berjalan mendekat ke arah jendela di kamar Queen langsung membuka gorden dalam kamar tersebut. Cahaya matahari masuk ke dalam kamar Queen setelah gorden dibuka oleh Marvin. Cahaya matahari tersebut mengusik tidur Queen, perlahan mata Queen mulai terbuka di mana tandanya Queen telah bangun dari tidurnya.
"Ish silau sekali. Siapa sih yang buka jendela kamar ganggu Queen tidur aja."Queen mendumel karena merasa tidurnya terusik.
Marvin berjalan mendekat ke arah tempat tidur Queen dan berdiri di samping Queen yang masih tiduran di atas kasur.
"Kakak yang buka jendelanya. Bangun sayang ini udah pagi. Yuk kita jalan-jalan ke taman buat ngelemesin otot-otot kaki kamu sekalian kita terapi. Gimana mau nggak??"
"Harus sekarang ini. Nggak bisa entaran aja gitu kak. Queen masih ngantuk banget ini. Masih berat loh Ini mata seperti ada yang gelantungan gitu di matanya Queen."ucap Queen sambil cemberut dan bersedekap dada.
"Emangnya monyet pakai gelantungan segala. Iyalah sekarang sayang mumpung masih pagi udara juga masih seger lumayan lah gerak-gerak dikit. Biar makin kuat kaki kamu untuk dibawa jalan."
Masih dengan cemberut Queen akhirnya menyetujui ide yang diungkapkan oleh Marvin di mana mengajak jalan-jalan ke taman untuk melatih otot kakinya yang beberapa hari lalu sering mengalami kram.
"Iya deh iya Queen ngikut aja apa kata kak Marvin. Tapi nanti Queen dituntun ya kak kan tahu sendiri penglihatan Queen belum begitu jelas. Cuma bisa mengandalkan dari bantuan tongkat aja takutnya Queen yang salah melangkah jadi jatuh deh."
"Kapan sih kakak nggak bantuin kamu sayang. Kakak kan selalu berada di dekat kamu untuk menjaga kamu biar nggak terjadi hal yang tidak diinginkan oleh kakak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Rara Almira
jadi baper ni 😍😍😍
2024-08-04
2
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2024-05-30
2