Bab. 3.

“Ya enggak, sama teman teman. Saat pagi teman teman bangun tidur sudah tidak melihat Dewa di kemah dan sekitarnya , dicari cari di sekitar lokasi tidak ada. Terus ada penduduk yang bilang, ada yang terjebur di danau. Ada yang menduga jasad Dewa dimakan binatang buas semacam buaya yang ada di danau, karena tidak ketemu jasadnya.” Ucap Ningrum.

“Kemudian berita yang tersebar sih Dewa bunuh diri dengan menceburkan diri di danau itu. Tetapi ada juga yang bilang Dewa tersesat, direkrut oleh kerajaan jin di daerah itu, maka jasadnya tidak ditemukan. Entah mana yang benar.” Ucap Ningrum lagi dan dia segera bersedekap tangannya karena tubuh tiba tiba terasa dingin setelah mengucapkan kalimat itu.

“Hiii.. ngeri..” ucap Andien sambil begidik mengangkat kedua bahunya, mendengar ucapan Ningrum.

“Kalau Dewa bunuh diri apa penyebabnya mbak?” tanya Fatima penasaran sambil menatap Ningrum. Namun di saat Ningrum belum menjawab...

“Sudah sana kamu mandi dulu! Bau dupa tubuh kamu itu!” teriak Andien sambil mengibas ibaskan tangannya agar Fatima segera masuk ke dalam kamar dan lekas mandi.

“Iya iya, aku akan cepat cepat mandi, nanti ceritain ya mbak Ningrum.” Ucap Fatima sambil bangkit berdiri.

“Hah? Kenapa kamu tidak tanya langsung ke jailangkung?” saut Andien.

“Ha... ha... jailangkung juga kadang susah kalau ditanya.. dia juga butuh suatu privasi ha.. ha...ha...” ucap Fatima sambil tertawa.

Fatima pun segera melangkah menuju ke pintu kamarnya. Di saat membuka pintu kamar. Tampak di dalam ruang kamar itu remang remang hanya ada sinar masuk dari ventilasi dan pintu yang baru dibuka oleh Fatima. Tubuh Fatima yang diterpa oleh lampu dari luar kamar memunculkan bayangan tubuhnya tampak di lantai kamar nya. Namun tiba tiba ...

DEG

Jantung Fatima terasa berhenti di saat melihat ada bayangan sosok selain dirinya, sosok yang lebih tinggi dan besar dari bayangan tubuhnya. Fatima pun dengan spontan menoleh, untuk melihat siapa yang ada di dekatnya kenapa ada bayangan lain di lantai.

“Tidak ada siapa siapa, aneh.” gumam Fatima di dalam hati dan bulu kuduknya pun mulai berdiri. Saat dia menghadap ke depan, bayangan sosok yang lebih tinggi dan besar pun sudah tidak ada lagi, dan hanya ada bayangan tubuhnya sendiri

“Jangan ganggu aku nanti aku doakan kamu.” Gumam Fatima dalam hati dan cepat cepat dia melangkah menuju ke sakelar lampu kamar dan cepat cepat menyalakan lampu kamar nya.

Fatima cepat cepat menaruh tas ransel di meja belajarnya. Tas itu pun sudah tidak terasa berat lagi. Sejak kapan tidak terasa berat lagi, Fatima pun tidak begitu memperhatikan. Dia juga berpikir itu karena efek terpaan angin akibat dia melajukan motornya dengan kencang. Kini otak dia dipenuhi oleh pikiran ingin tahu kenapa Dewa bunuh diri. Selama ini roh roh yang masuk dalam permainan jailangkung nya memang kebanyakan kalau ditanya mati karena bunuh diri atau kecelakaan. Dan kalau disuruh pulang setelah permainan jailangkung usai mereka minta syarat didoakan. Dan roh roh mereka pun tidak ada yang mengganggu Fatima. Maka Fatima masih saja terus bermain jailangkung, bermain sendirian pun dia tidak takut layaknya ngobrol dengan teman saja.

Fatima segera masuk ke dalam kamar mandi , dia mandi dengan cepat cepat bukan karena takut akan bayangan tadi, dia sudah yakin tidak akan ada yang mengganggu sebab dia sudah janji akan mendoakan. Tetapi Fatima mandi cepat cepat karena ingin cepat cepat sembahyang lalu makan dan bertanya pada Ningrum penyebab Dewa bunuh diri.

“Hmmm mungkin tidak mau menjawab karena bunuh diri dan masalah yang sangat pribadi. “ gumam Fatima di dalam hati.

Sesaat kemudian terdengar suara pintu kamar Fatima diketuk ketuk dengan sangat keras.

TOK

TOK

TOK

Fatima yang baru saja membuka pintu kamar mandi mendengar dengan jelas suara pintu kamarnya diketuk-ketuk dengan keras.

“Sebentar Ndien...” Teriak Fatima, sebab yang biasa mengetuk ngetuk pintu kamarnya dengan keras adalah Andien

TOK

TOK

TOK

Suara ketukan pintu kamar itu lagi dengan sangat keras..

“Andien kamu dengar aku tidak sih!” teriak Fatima sambil melangkah dengan cepat menuju ke pintu. Dengan cepat dia membuka pintu kamar itu.

Dan di saat daun pintu sudah dibuka, tidak ada sosok siapa siapa di depan pintu. Terdengar suara Andien dan Ningrum sedang berbincang bincang di ruang depan.

“Hmmm .. kalau Andien kenapa cepat banget dia sudah di ruang depan.” Gumam Fatima lalu menutup pintu kamar nya lagi. Dia pun segera melangkah untuk meneruskan kegiatannya yaitu berdoa.

Beberapa menit kemudian, setelah selesai berdoa Fatima segera keluar dari kamar, dan berjalan menuju ke ruang depan..

“Ndien kamu tadi ketuk ketuk pintu kamarku?” tanya Fatima saat sudah di ruang depan.

“Enggak.” Jawab Andien singkat sebab dia masih mendengarkan Ningrum yang sedang menceritakan kisah cinta Dewantara . Jawaban singkat dari Andien itu namun membuat bulu kuduk Fatima berdiri. Pelan pelan Fatima mengusap tengkuk nya lalu dia pun ikut duduk di dekat Andien, sebab sejak tadi penasaran cerita penyebab bunuh diri nya Dewantara , dan dia lupa dengan rasa lapar nya.

“Mbak Ningrum ulangi dong ceritanya, aku tadi kan masih mandi.” Pinta Fatima

“Tidak ada berita ulang. Sudah dibilang kamu bisa tanya langsung dengan permainan jailangkung mu itu.” Saut Andien dengan ketus sebab cerita Ningrum terhenti karena kalimat permintaan Fatima pada Ningrum.

“Terus mbak...” ucap Andien selanjutnya sambil menatap Ningrum.

“Ya setelah anaknya meninggal Papanya Dewa, sadar diri kalau dia hanya diporoti oleh Angela. Tapi nasi sudah jadi bubur, Dewa sudah meninggal dan Angela pun sudah menggandeng cowok lain...” ucap Ningrum sambil menatap Andien lalu Fatima yang ekspresi wajahnya masih tampak bingung.

“Bentar bentar .. Angela kan pacarnya Dewa? Yang diporoti Dewa atau Papanya Dewa?” tanya Fatima kepo.

“Ya itu Fat, Angela selingkuh dengan Papanya Dewa, nah itu perkiraan orang orang penyebab Dewa bunuh diri.” Ucap Andien.

“Mamanya Dewa sudah meninggal? Atau gimana? Kayak apa sih si Angela dan kayak apa Papanya Dewa kok bisa mereka ada afair.” tanya Fatima sangat penasaran.

“Cerai sudah lama Dewa ikut Papanya..., ya seperti itulah mereka Angela cantik, Papanya Dewa sudah setengah baya tapi masih keren aku pernah lihat waktu ke kampus urusan administrasi Dewa.” jawab Ningrum..

“Ooo.. kasihan juga ya...” gumam Fatima sambil mengangguk anggukkan kepalanya. Ada rasa kasihan di hati Fatima pada nasib yang menimpa roh yang masuk di permainan jailangkung nya.

“Tetapi ada yang berpendapat kalau Dewa tidak bunuh diri tapi hilang karena dia direkrut oleh kerajaan jin di gunung itu. Masalahnya Dewa bukan tipe orang mental lemah yang mengakhiri masalah dengan bunuh diri. Apalagi tidak ditemukan jasadnya di danau itu dan tidak ditemukan barang milik Dewa di danau dan sekitarnya ..” ucap Ningrum selanjutnya

“Apa dia menyalahi larangan di gunung itu ya mbak?” gumam Fatima yang di dengar oleh Andien dan Ningrum. Fatima pun semakin ingin tahu tentang Dewa

Terpopuler

Comments

ᴊɪʀᴏ ⍣⃝☠️​

ᴊɪʀᴏ ⍣⃝☠️​

bentar2...
apa yg diporotin?

2024-06-28

0

Îen

Îen

agak gregetan gw sm bapak dan si dewa ini.....bs2 nya naksir cwe model beginian

2024-05-14

2

Îen

Îen

hadeuhhhh bisa2 nya bapak sama anak naksir cwe yg sama.....bapaknya mah di goda daun muda pasti mau aja....lahhh ini cwe sableng udah dpt yg muda ganteng malah mau sm hot duda🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2024-05-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!