Bab. 6.

Sekuat tenaga Fatima berusaha untuk menyebut nama Allah, dan sesaat kemudian dari mulut Fatima meluncur kata kata...

“Ya.. Allah Tuhanku tolong ... “ ucap lirih Fatima dan kedua mata Fatima pun mulai bisa terbuka. Tidak ada lagi sakit di leher dan kedua tangannya pun bisa digerakkan. Fatima tidak lagi mendengar suara bariton seorang laki laki dan matanya juga tidak melihat sosok apa pun. Tidak ada siapa siapa di dalam kamarnya.

“Apa aku bermimpi.” Gumam Fatima sambil mengangkat kepala dan punggungnya.

“Tapi suara tadi sangat jelas kudengar. Bagaimana aku bisa mengembalikan ke Nusa Tenggara.. pakai uang dari mana. Ya Allah tolong aku...” ucap Fatima lalu bangun dan melangkah untuk mengambil air minum yang ada di atas meja belajarnya.

Di saat Fatima sedang meraih gelas yang berisi air mineral, tiba tiba dia mendengar suara Andien yang menjerit jerit ..

“Tolong... Tolong... Tolong...” jerit suara Andien tampak ketakutan yang suaranya sangat keras hingga didengar oleh telinga Fatima yang masih berada di dalam kamar.

“Apa ganti mengganggu Andien.” Ucap Fatima lalu dia segera melangkah keluar dari kamarnya dan meninggalkan gelas air mineralnya dia tidak jadi minum karena ingin segera melihat Andien.

Fatima terus melangkah menuju ke kamar Ningrum, suara teriakan Andien masih terdengar di telinga Fatima.

“Tolong... Tolong.. Tolong...” suara teriakan Andien..

“Ndien.. Ndien . “ suara Ningrum juga keras dengan nada sangat khawatir.

Di saat sudah sampai di depan pintu kamar Ningrum. Fatima pun mengetuk ngetuk pintu kamar itu sambil memanggil manggil nama Ningrum pemilik resmi kamar itu. Sebab Andien hanya numpang tidur di kamar Ningrum.

TOK

TOK

TOK

“Mbak Ningrum, kenapa Andien?” suara Fatima dengan keras agar didengar oleh Ningrum.

Tidak lama kemudian pintu kamar Ningrum pun terbuka. Muncul sosok Ningrum yang memakai baju piama. Dan tampak di atas tempat tidur Tubuh Andien masih tergolek dengan mata terpejam rapat tetapi masih berteriak teriak ..

“Tolong... Tolong... Tolong...” suara Andien di atas tempat tidur.

“Andien itu mungkin bermimpi buruk.” Ucap Ningrum dan kembali melangkah ke tempat tidur untuk membangunkan Andien. Fatima pun juga melangkah menuju ke tempat tidur.

“Ndien.. bangun Nden.,” ucap Mbak Ningrum sambil menepuk nepuk pelan paha Andien.

“Ndien... bangun...” ucap Fatima sambil menggoyang goyang kaki Andien.

Sesaat kemudian mata Andien terbuka dan dia langsung bangkit dari tidurnya dan memeluk tubuh Ningrum dengan sangat erat.

“Mbak Ningrum... aku takut.. aku bermimpi dikejar kejar setan..” ucap Andien yang masih ketakutan.

“Setan tanpa kepala.. hiii .. menakutkan sekali..” ucap Andien lagi, Ningrum tampak mengusap usap punggung Andien untuk menenangkan hati nya. Sedangkan Fatima melangkah menuju ke meja untuk mengambil gelas bedisi air mineral.

“Minum dulu Ndien..” ucap Fatima sambil mengulurkan gelas berisi air mineral. Andien pun menerima dan langsung menegak habis isi air mineral di dalam gelas itu. Karena dia memang sangat kehausan, di dalam mimpinya dia berlari dengan sangat kencang.

“Aku jadi takut tidur, takut bermimpi setan lagi.” Ucap Andien selanjutnya dengan wajah memelas. Dia benar benar takut bermimpi buruk lagi.

Mereka bertiga pun akhirnya tidak tidur dan terus berada di kamar Ningrum hingga subuh. Setelah subuh baru mereka tidur hingga jam tujuh pagi. Karena mereka harus kuliah jam delapan pagi.

“Gara gara kamu Fat, kita semua kurang tidur.” Ucap Andien saat mereka bertiga sarapan kopi hitam agar tidak ngantuk nanti saat kuliah.

“Aku kalau lama lama begini mau pindah kost saja.” Ucap Andien lagi.

“Jangan lah Ndien kamu sudah bayar kost satu tahun. Kalau aku kembalikan uang kamu aku ga ada uang sekarang... Kalau tidak aku kembalikan aku ya tidak enak sama kamu.” Ucap Ningrum sambil menatap Andien.

“Kembali kan kapan kapan saja Mbak..” ucap Andien sambil menatap Ningrum.

“Maaf.... “ ucap Fatima dengan nada sedih. Dia merasa bersalah berkali kali, salah karena membuat Andien tidak nyaman di kost itu dan merasa bersalah pada Ningrum karena dia belum membayar kost.

“Nanti aku akan menghubungi orang tuaku Mbak agar uang kost ku segera dikirim.” Ucap Fatima selanjutnya sambil menatap Ningrum.

“Kesalahan ini tidak sepenuhnya ada pada kamu Fat. Aku yang memberi tahu pada Pungki kalau Kamu ahli bermain jailangkung. Jadi kalau aku tidak cerita cerita, mereka tidak mengajak kamu bermain jailangkung. “ ucap Ningrum sambil menatap Fatima.

“Dan kamu Ndien jangan pergi. Aku akan buat acara doa di rumah ini agar tidak ada gangguan baik dari makluk makluk gaib atau orang orang jahat.” Ucap Ningrum selanjutnya sambil menatap Andien.

“Okey Mbak aku setuju, aku akan bantu biaya kalau Mbak Ningrum perlu biaya untuk acara doa itu.” Ucap Andien dengan nada serius. Acara doa akan mengundang kelompok doa ibu ibu di komplek perumahan itu, memang gratis tidak dipungut biaya, tetapi yang mengundang tahu diri harus menyiapkan sesuatu untuk ucapan terima kasih.

Waktu pun terus berlalu sepulang dari kuliah ketiga gadis manis itu, segera menyiapkan ruang untuk acara doa. Dan sehabis maghrib ibu ibu tetangga yang akan membantu untuk acara doa pun sudah berdatangan. Seorang perempuan yang akan memimpin acara doa itu pun sudah datang. Acara doa berjalan sangat khusyuk dan lancar, Andien dan Ningrum pun tenang hatinya..

Malam harinya Andien dan Ningrum bisa tidur dengan sangat nyenyak. Rintik hujan di malam ini membuat kedua gadis itu semakin nyenyak tidurnya. Namun tidak buat Fatima, Fatima belum bisa memejamkan matanya karena dia teringat belum bisa membayar kost nya. Dan dia pun merasa tidak enak hati karena biaya pembelian konsumsi untuk acara doa tadi ditanggung oleh Ningrum dan Andien.

“Kalau aku menghubungi bapak pasti jawaban nya belum panen.” Gumam Fatima di dalam hati dengan mata berkedap kedip menatap langit langit kamarnya.

Di saat Fatima masih berpikir pikir memikirkan biaya kost yang belum dibayar, tiba tiba dia dikagetkan oleh suatu suara.. suara yang sangat jelas di telinganya..

“Faaaaatttttttttt.” Suara bariton terdengar menggema berada di atas langit langit kamarnya.

Mata Fatima melotot karena kaget, jantung berdetak lebih keras, keringat dingin keluar dari sekujur tubuhnya...

DUG

DUG

DUG

Suara detak jantung Fatima...

Terpopuler

Comments

ᴊɪʀᴏ ⍣⃝☠️​

ᴊɪʀᴏ ⍣⃝☠️​

kirain suara dlm ruangan anu🤭

2024-06-28

0

FiaNasa

FiaNasa

mungkin memang bener dewa belum meninggal,,dia tersesat di kerajaan jin

2024-06-23

2

Îen

Îen

urusan dunia aja msh belom beres ....ehhh malah di tambahin urusan si dewa....kasian bener si fatima😪😪😪😪😪

2024-05-15

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!