System King Invest
Saat ini seorang pemuda bernama Raizor duduk santai sambil memainkan HP-nya di ruang dapur sebuah cafe, Raizor ini adalah seorang pekerja paruh waktu di cafe itu.
Dia bekerja sampingan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya, Raizor mulai hidup mandiri setelah memutuskan keluar dari panti asuhan untuk belajar menghidupi dirinya sendiri.
Saat ini Raizor sedang santai memainkan HP-nya, hingga tiba-tiba HP miliknya mati.
Zup!
"Hah! Kenapa ini?"
"Perasaan tadi baterainya masih banyak?" Kata Raizor heran.
Zup!
Tiba-tiba HP Raizor hidup kembali dan menampilkan sebuah iklan dari website yang asing bagi Raizor.
Di iklan itu tercantum tulisan 'Kotak misteri ini akan memudahkan anda tuan Raizor' Raizor yang heran karena namanya tercantum di iklan langsung memilih tidak, setelah itu dia melanjutkan memainkan HP-nya.
10 menit kemudian teman temannya yang juga bekerja paruh waktu di cafe itu sebagai pelayan menghampiri Raizor.
"Bro, lihat tuh yang duduk di depan bareng cowok lain itu bukannya pacar mu bro?" Tanya Antonio.
"Benar bro?, pacar ku kesini bareng cowok lain?"
"Benar, kalo kau gak percaya lihat saja sendiri di situ" katanya.
Mereka pun menunju ke depan pintu ruangan dapur untuk memantau.
"Meja nomor berapa mereka?" Tanya Raizor.
"Meja itu, meja nomor 11" jawab Antonio sambil menunjuk sebuah meja.
Mata Raizor terbelalak saat melihat wanita satu-satunya yang di cintai nya bersama orang lain.
"Bro, tadi dia memesan makanan, apa kau saja yang mengantar makan kemeja mereka?"
"Bro, kau mendengarkan ku gak sih?" Tanya Antonio melihat Raizor sedang melamun.
"Eh, iya, apaan tadi bro?" Tanya Raizor yang baru sadar dari lamunannya.
"Aku tadi bilang, kau mau gak anterin pesanan mereka?!" Tanya Antonio.
"Ngapain aku nganterin pesanan mereka?" Sahut Raizor.
"Yaa, mungkin aja dengan kau nganterin pesanan mereka, kau dapat menyelesaikan masalah mu sama pacar mu!" Balas Antonio.
"Ya sudah aku yang nganterin pesanan mereka!" Ujarnya.
Kemudian dia mengganti pakaiannya dan memasang masker untuk menutupi sebagian wajahnya agar tidak dikenali.
Setelah itu dia pun memberanikan diri mengantarkan pesanan sampai ke meja mereka.
"Permisi Mas, Permisi Mba, ini pesanan nya" katanya meletakkan makanan kemeja mereka.
"Makasih Mas sudah mengantarkan makanan pesanan kami" kata cowok yang bersama pacar Raizor.
"Kalo dilihat-lihat Mas, dan Mba nya serasi banget, apa kalian ini pacaran?" Ujarnya mulai menggali informasi.
"Seratus buat Mas nya. Tebakan Mas nya benar" Sahut cowok yang bersama Mila Olivia.
"Kalau boleh tahu, sudah berapa lama kalian pacaran?" Ujarnya bertanya meskipun hatinya merasa sakit.
"Hmm, Mungkin 3 bulan," jawab Mila.
"Wah!, Selamat dan terimakasih telah makan di cafe kami," kata Raizor dengan perasaan sedih.
"Dan buat Mba Mila Olivia, terimakasih sudah mau jadi pacar saya selama ini," kata Raizor lembut sambil membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya.
"Dan selamat tinggal," kata Raizor sambil berjalan meninggalkan Mila yang sedang melamun.
Raizor pun masuk ke ruangan dapur cafe dan mengganti pakaiannya, kemudian dia pergi kebelakang cafe untuk menenangkan diri.
"Sayang aku ijin dulu ya mau mencari pelayan itu?!" Ujar Mila yang buat sadar diri lamunannya.
"Memangnya kenapa sayang?!" Tanya Rainer
"Aku maunya kenapa pelayan tadi bilang gitu ke aku?!" Jawab Mila Olivia yang kemudian pergi mata yang sedikit memerah menuju ke arah ruang dapur.
Buk!
Mila Olivia tiba-tiba dapur dan melihat ke sekeliling dapur, namun tidak menemukan pelayan yang mirip dengan Raizor, Mila hanya menemukan tatapan aneh dari tukang masak dan para pelayan cafe.
"Eh, maaf!" Ucap Mila pergi dengan rasa malu.
Sementara itu Raizor masih duduk santai di belakang cafe sambil memainkan HP-nya untuk menyenangkan hatinya yang sedang sedih.
Zup! Zup!
Tiba-tiba HP Raizor mati seperti sebelumnya, dan secara tiba-tiba HP Raizor hidup kembali dan menampilkan iklan yang sama dari website yang asing.
"Kenapa ini!" Katanya sambil menekan HP-nya yang tidak merespon.
"Apa Hp ku sudah rusak?!"katanya mencoba menekan tombol kembali untuk keluar dari website itu, namun usahanya sia sia, Raizor pun memberanikan diri untuk menekan tombol 'Ok' pada iklan itu.
Zup! Zup!
HP-nya tiba-tiba mati dan hidup kembali menampilkan tulisan 'terimakasih kerjasamanya' tapi Raizor hanya mengabaikannya dan menekan tombol keluar.
Setelah HP-nya merespon, Raizor kemudian menghapus semua hal yang berhubungan dengan Mila Olivia yang ada didalam HP-nya. Setelah itu Raizor mengambil semua barang yang berhubungan dengan mantannya di dapur dan membakarnya di belakang cafe, lalu setelah itu dia meminta izin untuk pulang lebih awal.
Raizor pun berjalan menuju kos-kosannya setelah mendapat izin dari Bos pemilik Cafe tempat dia bekerja paruh waktu. Saat ini jalan perkotaan yang ditempuh Raizor cukup sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 22:30 malam.
Saat menyebrang jalan tiba-tiba HP-nya berbunyi, dengan santainya Raizor membuka HP-nya meskipun berada di tengah jalan raya, karena dia pikir tidak ada kendaraan yang akan melintas dalam beberapa menit lagi.
Saat Raizor membuka HP-nya, dia melihat pesan dari website asing tadi bertuliskan 'pesanan Tuan sudah sampai'.
"Kapan sampainya?"
"Aku tidak menerima apapun?"
"Apa mungkin sudah diantar ke kosan ku ya?" Tanya Raizor heran.
TIT!
Tiba-tiba tidak jauh dari tempat Raizor berdiri sebuah mobil putih tanpa lampu yang menyala, melesat cepat kearah Raizor, dengan suara klakson yang panjang.
Bruk!
Meskipun sudah di rem, mobil itu tetap menabrak Raizor, hingga Raizor mengalami pendarahan kecil di belakang kepalanya, dua orang segera keluar dari mobil putih itu.
"Bagaimana ini pak, kita menabrak seseorang?!" Tanya seorang pemuda berpakaian putih kepada seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian putih.
"Begini saja Andi, kita angkat dulu orang ini kedalam ambulans!"
"Lalu kamu jaga di belakang sekaligus berikan dia pertolongan pertama!"
"Kalo sudah, segera telpon pihak rumah sakit, dan lapor kan kejadian ini!"
"Tapi, Bagaimana dengan mayat yang ada di dalam ambulans?" Tanya Andi.
"Biarkan saja, yang terpenting sekarang adalah keselamatan orang ini!"
"Ayo, kita angkat ke dalam ambulans!" Perintah pria paruh baya itu.
Setelah percakapan singkat itu, mereka langsung mengangkat Raizor kedalam ambulans dan memberikan pertolongan pertama.
Setelah itu Andi menelpon pihak rumah sakit dan menjelaskan kejadiannya, lalu mereka mengantarkan Raizor terlebih dahulu kerumah sakit, kemudian mereka melanjutkan tugas mereka mengantarkan mayat ke rumah duka.
Sementara itu Raizor di tangani dengan cepat oleh pihak rumah sakit, dan pihak rumah sakit juga memberikan kabar tetang keadaan Raizor kepada pihak sekolah dan kosannya melalui nomor kontak yang ada di hp Raizor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments