"Ayo turun nak Rai, kita sudah sampai di pangkalan ojek dekat rumah saya," ucap pak Handoko.
"Baik pak," ucap Raizor turun dari motor pak Handoko.
"Oh, ini pak saya ada sedikit uang untuk bapak, hadiah karena sudah membantu saya, tolong diterima pak!" Ucap Raizor menyerahkan lima lembar uang dengan nominal 50,000 rupiah.
[Mengurangi 250,000 Rp, sisa uang Anda 3,985,000]
Setelah itu Raizor berlari meninggalkan Pak Handoko, tanpa memperdulikan teriakan pak Handoko yang ingin mengembalikan uangnya.
"Permisi pak!" Sapa Raizor pada salah satu tukang ojek yang sedang melamun.
"Eh, iya ada ya?" Tanya tukang ojek itu.
"Pak bisa mengantarkan saya pulang?" Tanya Raizor.
"Iya-iya, tentu bisa!" Ucap tukang ojek sambil memberikan helem pada Raizor.
"Pak kalau boleh saya tahu, tadi kenapa bapak melamun begitu?" Tanya Raizor di perjalanan.
"Oh, saya lagi kepikiran hutang saya aja nak," ucap bapak itu tersenyum.
"Memangnya berapa hutang bapak? Siapa tahu saya bisa bantu!" Ucap Raizor yang di bonceng tukang ojek itu.
"Ah, tidak usah nak, hanya sedikit kok," ucap tukang ojek itu.
"Benar? Bapak tidak ingin saya bantu?" Tanya Raizor.
"Iya nak, tidak usah, lagi pula itu juga bukan masalah kamu." Jawab tukang ojek itu.
"System, bisa cari tahu, berapa jumlah hutang bapak ini, dan dimana dia berhutang?" Pinta Raizor.
[Tukang ojek itu namanya Arya, pak Arya memiliki hutang pada seseorang rentenir, dan hutang pak Arya yang ada pada rentenir itu sebesar Lima belas juta Rp, dan rumah rentenir itu terletak di jalan taruna, rumah nomer enam]
"Baiklah, system bisa nanti tunjukkan pada yang mana rumahnya?" Pinta Raizor.
[Bisa tuan]
"Bagus!" Gumam Raizor.
"Pak, kita pergi ke jalan taruna!" Pinta Raizor padanya.
"Jalan taruna!" Ucap pak Arya terkejut.
"Iya pak jalan taruna!" Sahut Raizor.
10 menit kemudian mereka pun sampai di jalan taruna.
"System, yang mana rumahnya?" Tanya Raizor.
[Rumah besar dengan cat berwarna kuning, dan ada sepuluh satpam disana]
"Baiklah, terimakasih system!"
"Pak, tolong ke rumah itu!" Ucap Raizor sambil menunjuk rumah besar berwarna kuning, sesuai dengan ciri ciri yang di berikan system.
"Ru-rumah i-itu?!" Tanya Pak Arya menghentikan motornya karena gugup.
"Iya pak," jawab Raizor singkat.
Mendengar itu wajah Pak Arya langsung terlihat panik.
"Ma-maaf nak, saya tidak bisa mengantarkan sampai ke rumah itu!" Ucapnya.
"Kenapa? Apa ada masalah?" Tanya Raizor.
"Ti-tidak!" Jawab pak Arya gugup.
"Lalu kenapa bapak tidak mau kesana?" Tanya Raizor.
"Apa ada masalah?" Tanya Raizor lagi.
"Tidak, tidak apa apa," jawab Pak Arya.
"Jika tidak apa apa, antar akan saya kesana!" Pinta Raizor.
Percakapan Itu terjadi berulang ulang kali, hingga akhirnya pak Arya menyerah dan menceritakan semuanya pada Raizor.
"Baguslah, akhirnya Pak Arya mau menceritakannya, ayo kita pergi kesana!" Ajak Raizor.
"Tu-tunggu dulu, dimana kamu mengetahui nama saya? Dan u-untuk apa kita kesana?" Tanya terkejut mendengar Raizor mengetahui namanya Pak Arya.
"Tentu saja saya tahu, tadi saat saya menuju ke pangkalan ojek, saya mendengar beberapa teman bapak memanggil bapak dengan nama Arya," ucap Raizor sedikit berbohong.
"Tentu saja untuk mengurangi hutang yang Pak Arya miliki," jawab Raizor.
"A-apa!?" Tanya Pak Arya terkejut.
"Iya, saya akan membantu mengurangi hutang Pak Arya, tapi dengan dua syarat!" Ucap Raizor dengan suara keras.
"Be-benarkah?" Tanya Pak Arya penasaran.
"Iya, pak Arya," ucap Raizor.
"La-lalu, apa kedua syarat itu?" Tanya Pak Arya.
"Syarat pertama, Pak Arya harus mau bekerja sebagai supir ojek pribadi ku, dan syarat kedua, Pak Arya harus membantu ku meyakinkan rentenir itu, agar dia memberikan pinjaman uang pada ku!" Kata Raizor.
"Nah, ini uangnya," kata Raizor menyerahkan 19 lembar uang nominal 100,000 Rp.
"Ba-baik, akan saya usahakan!" Ucap Pak Arya bersemangat setelah mendapatkan uang dari Raizor.
Mereka pun berjalan kaki ke depan pintu gerbang rumah rentenir itu, dan Raizor langsung meminta izin kepada salah satu satpam yang berada di dekatnya.
"Permisi Pak, Apa saya boleh masuk?" Tanya Raizor dengan tenang.
"Memangnya kenapa kamu ingin masuk, ada urusan apa kamu ke sini?" Balas satpam itu bertanya.
"Saya mau meminjam uang pak, dan bapak di sebelah saya ini mau membayar sebagian hutangnya," ucap Raizor menunjuk Pak Arya.
"Jadi apa saya bisa masuk?" Tanya Raizor setelah menjelaskannya.
"Tunggu sebentar," pinta satpam itu, kemudian Raizor melihat satpam tadi masuk kedalam rumah besar itu.
Setelah beberapa menit, satpam yang tadi masuk ke dalam rumah telah kembali ke tempat Raizor, dan iya mengatakan kalau Raizor boleh masuk.
Sesampainya di dalam rumah, Raizor dan Pak Arya melihat seorang ibu-ibu paruh baya yang mengenakan pakaian mewah dengan banyak perhiasan emas dan berlian di tubuhnya.
Di belakang ibu itu ada dua orang ajudan yang menatap Raizor dan Pak Arya dengan santai, tanpa mengurangi rasa waspada.
"Apa kamu benar ingin meminjam uang disini?" Tanya ibu rentenir.
"Iya," jawab Raizor sambil menganggukkan.
"Memangnya kamu sanggup memba-"
"Pak Arya, katanya bapak ingin menyerahkan sesuatu!" Ucap Raizor mengingatkan Pak Arya dengan memotong perkataan ibu rentenir.
"Oh i-iya, i-ini Bu, saya mau membayar sebagian hutang saya," ucap Pak Arya menyerahkan 19 lembar uang nominal 100 ribu rupiah, yang di berikan Raizor tadi.
"Siapa namamu?" Tanya ibu rentenir itu sambil menunjuk pak Arya.
"Arya," jawabnya.
Kemudian ibu rentenir itu menulis sesuatu di di sebuah buku kemudian dia bertanya,"bisa kita lanjutkan?" Tanya bu Risa.
"Ya, jawaban ku untuk pertanyaan ibu tadi adalah iya," ucap Raizor santai.
"Kau sudah tahu kan apa konsekuensinya?" Tanya ibu risa. Mendengar itupun Raizor hanya menggunakan kepalanya.
"Lalu berapa banyak uang yang ingin kamu pinjam?" Tanya Bu Risa.
"50 juta!" Jawab Raizor.
"Apa! Yang benar saja! Memangnya kamu sanggup melunasi hutang dan bunganya!?" Tanya Bu Risa berteriak-teriak pada Raizor.
"Bu-bu Risa tenang saja, saya adalah anak orang kaya! Jika saya tidak bisa melunasinya ibu bisa menjadikan saya b*d*k, atau menjual o*g*n tubuh saya!" Ujar Raizor sambil menutup telinganya.
"Jika kau itu anak orang kaya, lalu kenapa kau masih meminjam uang padaku?!" Tanya Bu Risa yang mulai sedikit percaya dengan kata Raizor.
"Heh! Uang bulanan ku sudah habis, dan aku masih memiliki banyak keinginan! Jadi aku mencari tempat yang memberikan pinjaman uang yang cukup banyak!" Jawab Raizor.
"Lalu kenapa kau tidak meminta uang bulanan tambahan pada orang tua mu?" Tanya Bu rentenir bernama Risa itu.
"Aku sudah memintanya, tapi kata ayahku uang bulan ini tidak bisa di tambah dan dia menyuruh ku mencari pinjaman uang saja!" Ungkap Raizor.
"Dan bulan depan, katanya ayahku akan memberikan uang bulanan sebanyak 400 juta, untuk kebutuhan, keinginan dan untuk membayar hutangnya nanti!" Timpal Raizor lagi, pak Arya pun juga terlihat mengiyakan perkataan Raizor dan mencoba meyakinkan Bu Risa.
"Jadi bagaimana Bu? Apa ibu mau memberikan aku pinjaman?" Tanya Raizor.
Risa pun mengangguk dan meminta salah satu ajudan untuk menjaga tamu mereka, sementara dia dan ajudan satunya pergi mempersiapkan uang yang di pinta Raizor.
1 jam kemudian Raizor melihat Bu Risa datang membawa sebuah tas koper.
Duk!
"Ini uangnya!" Ucap Bu Risa menghempaskan tas koper itu di atas meja serta sebuah kertas.
"Sepertinya sedikit kebohongan tidak masalah!" Pikir Raizor tersenyum.
"Lalu berapa kira-kira, uang yang harus ku bayar bulan depan untuk melunasi semua hutang dan bunganya?" Tanya Raizor tersenyum.
"125 juta! Apa kita sepakat?" Tanya Bu Risa sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Sepakat!" Jawab Raizor menjabat tangan Bu Risa sambil tersenyum.
Jangan Lupa, Di Like, Komen, Share, Vote, dan rate 5 Bintang nya, TERIMAKASIH BANYAK.
Insyaallah Cerita ini akan update setiap hari Senin atau malam Senin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
kcx 1706
50jt berat ?? emang pecahan receh, pecahan 100an masukin kresek aja bisa klo cm 50jt. ngakak 🤣🤣🤣
2025-03-09
0
Ranbi boy
singkatnya, gandain uang.
2024-09-10
0
Abbie Jard
guna nya sistem buat apa.apa ga bisa bantuin dalam kesusahan..
2024-09-10
0